Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. ABDON MOZES FALLO (2023755646)


2. ABDULLAH RAFLI (2023755647)

JURUSAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pemcipta atas segala kehidupan
yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu,kami mengharapkan segalah bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca. Kami selaku penulis dan penyusun makalah ini mengucapkan terima
kasih.

Kupang, 1 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

A. Teori Akuntansi..............................................................................................5
B. Perkembangan Akuntansi Keperilakuan........................................................9
C. Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan ............................13

BAB III PENUTUP..................................................................................................17

A. Kesimpulan....................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi sebagai sistem, akuntansi sebagai suatu ilmu, akuntansi sebagai suatu
mitos, akuntansi sebagai seni pencatatan, semakin lama semakin luas saja bidang
cakupan akuntansi. Asumsi bahwa akuntansi bisa mempengaruhi bidang apapun
mulai terlihat nyata pada perkembangannya di era globalisasi, di era layar yang kita
hadapi sekarang. akuntansi mulai menyentuh aspek keperilakuan yaitu pada individu
manusia itu sendiri menjadi tren positif di kalangan praktisi dan akademik di bidang
akuntansi. Dengan hanya melihat, mendengar, mengetahui informasi, bahkan
memberi pendapat terhadap laporan keuangan ternyata tidak dapat dipungkiri, juga
dipengaruhi oleh faktor sosilologis dan psikologis manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu akuntansi ?

2. Apa yang dimaksud dengan ilmu keperilakuan ?

C. Tujuan

1. Agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan Ilmu Akuntansi

2. Agar pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu keperilakuan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Akuntansi
"Akuntansi didefinisikan dengan acuan pada konsep informasi kuantitatif yaitu
“akuntansi adalah aktivitas jasa” fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan, mengenai entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat
dalam proses pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, yaitu menentukan pilihan
diantara alternatif-alternatif yang ada, baik dalam konteks program kerja maupun
tindakan.

garis dan personil yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan yang melibatkan
pendanaan, penginvestasikan, dan pengambilan keputusan Operasional. Pemakai eksternal
meliputi sejumlah kelompok pemegang saham, kreditor, serikat buruh, analis keuangan
dan para agen pemerintah. Dengan demikian, informasi keuangan melalui laporan
keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa
diantaranya adalah :

1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan


bermanfaat bagi investor dan kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan
pemberian kredit.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan
menunjukkan sumber-sumber ekonom (kekayaan) perusahaan serta asal dari asal
kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi posisi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam melunasi utang-utangnya. Menyediakan informasi keuangan
yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan.
5. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam
memperkirakan arus kas masuk kedalam perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam
memperkirakan arus kas masuk kedalam perusahaan

5
a. Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi

Akuntansi menjadi yang terdepan dan beberapa peran penting dalam


menjalankan ekonomi dan sistem sosial kita. Seperti dalam pembahasan sebelumnya
tujuan utama akuntansi adalah melahirkan informasi keuangan melalui proses sebagai
pengambilan keputusan, sedangkan sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan
yang kompleks dan bentuk dari berbagai komponen yang salmg berkaitan
Karakteristik sistem secara keseluruhan harus memihki sasaran, input output, dan
lingkungan untuk mencapai target geser yang telah ditetapkan

b. Akuntansi adalah Sistem

Manajemen, pengguna dan personel sistem dipertukan dalam pengembangan


sistem, umumnya kelompok perancang atau tim proyek pengembangan sistem
meliputi para pemakai, analis, dan wakil manajemen untuk mengidentifikasikan
keputusan pemakai sistem, mengembangkan spesifikasi teknis dan
mengimplementasikan sistem baru. Keterlibatan karyawan perlu di lakukan secara
terus menaus setelah sistem tersebut dimplementasikan. Filosofi dari perancangan
sistem berorientasi pada pemakai membantu untuk membentuk perilaku dan
pendekatan yang baik dalam pengembangan sistem dalam konteks organisasional.

Disamping itu, dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang
menentukan efektivitas penerimaan sistem informasi dalam organisasi, Jackson
(1986) mengemukakan seberapa alasan mengapa keterlibatan menejemen puncak
dalam pengembangan sistem informasi merupakan hal yang penting,  yaitu:

1. Pengembangan sistem merupakan bagian perencanaan perusahaan.

2. Manajemen puncak merupakan fokus utama dalam proyek pengembangan

3. Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan dari pada teknisnya.

4. Pemilihan sistem yang akan dikembangkan didasarkan pada kemungkinan


manfaat yang di peroleh.

5. Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan


keputusan yang lebih baik dalam pengembangan sistem.

6
Keterampilan Manajemen Puncak Pengembangan Sistem

Perencanaan Strategi Perencaan Sistem Implementasi


a. Kandungan proses a. Integrasi Sistem a. Pendendalian
perencanaan strategi rencana
implementasi
b. Kegunaan Rencana b. Tingkat b. Keterbatasan sumber
Rincian Rencana daya
Proyek
c. Keterpaduan dalam c. Integrasi c. Pencapaian tujuan
rencana Hardware perencanaan
d. Pengkoordinasian d. Perencanaan
Tindakan proyek
perencanaan

Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi adalah bagian integral


dari kesuksesan suatu sistem informasi. Keterlibatan pemakai im harusnya ada pada
semua tahap yang dinamakan siklus hidup pengembangan sistem, Tahapan tersebut
adalah perencanaan, analisis, perancangan, implementasi dan pascaimplementasi.
Untuk mengukur keterlibatan pemakai ini, Ives dan Olson (1984) mengemukakan enam
tingkatan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi, yaitu:

1) Tidak ada keterlibatan (No-involvement).

2) Keterlibatan simbolis (symbolic involvement).

3) Keterlibatan atas saran orang lain (involvement by advice).

4) Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah (involvement by weak control).

5) Keterlibatan dengan melakukan (involvement by doing)

6) Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat (involvement by strong control).

7
c. Akuntansi adalah Informasi

Akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu informasi, suatu fenomena


menjadi menarik dengan adanya jargon yang menyatakan bahwa menguasai
informasi berarti akan menguasai dunia dan siapa yang menguasai informasi akan
memenangkan persaingan.

Penguasaan informasi menjadi sangat dominan, bahkan informasi telah diakui


sebagai salah satu sumber daya, oleh karena itu perusahaaan harus berupaya untuk
mengoptimalkan peran informasi ini untuk mencapai tujuan.

Tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem tersebut seperti di utarakan oleh Bodnar


dan Hopwood (1990) yang terdiri atas:

1. Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi
masalah sistem dan penckanannya pada tujuan keseluruhan sistem.

2. Perencanaan sistem, yaitu proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh
proses analisis sistem.

3. Implementasi sistem, yaitu proses menempatkan rancangan prosedurprosedur dan


metode baru atau revisi ke dalam operasi

Sebagai sistem informasi, akuntansi juga sering disebut “Bahasa Bisnis” yang dapat
menyediakan atau memberikan informasi penting mengenai kepiatan ekonomi.
Dikatakan seperti itu sebab akuntansi dapat berperan sebagai media komunikasi yang
mengkomunikasikan berbagai fenomena, gejala, dan peristiwa ekonomi yang terjadi
disuatu organisasi bisnis kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan fenomena,
gejala dan peristiwa ekonomi tersebut.

8
B. Perkembangan Akuntansi Keperilakuan

a.Ilmu Keperilakuan

Ilmu keperilakuan adalah penemuan yang relatife baru. Konsep tersebut begitu Iuas
sehingga lingkup dan isinya lebih baik digambarkan dari awal. Ilmu keperilakuan
mencakup bidang riset apapun yang mempelajari, baik melalui metode eksperimentasi
maupun observasi, perilaku manusia dalam lingkungan fisik maupun sosial. Tujuan ilmu
keperilakuan adalah memahami, menjelaskan, dan memprediksikan perilaku manusia
sampai pada generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung
oleh bukti empiris yang dikumpulkan secara personal oleh ilmuwan lainnnya yang
tertarik.

b. Perspektif Berdasarkan Perilaku Manusia Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial

Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi
sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian
untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruhan
mereka memilik perspektif yang berbeda mengenai kondisi manusia. terutama merasa
tertarik dengan bagaimana cara Seseorang dapat disebut sebagai sosiolog adalah orang
yang mempelajari manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia. Fokusnya
didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam
lingkungan mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah
dan motivasi individu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu
Organisasi. Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia Para psikolog memperhatikan studi
dan upaya memahami perilaku individual, Mereka yang telah menyumbangkan dan terus
menambah pengetahuan tentang perilaku Organisasional teoritikus pembelajaran,
teoritikus keperibadian, psikologi konseling dan psikologi industri dan organisasi,

Psikologi sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsep-
konsep baik dari psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku
kelompok sosial. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang dan
bukan pada rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu
sosial, pengaruh sosial dan ilmu dinamika kelompok. Disamping itu para psikologi sosial
memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang-bidang pengukuran, pemahaman, dan

9
perubahan sikap, pola komunikasi, cara-cara dalam kegiatan dapat memuaskan
kebutuhan individu dan proses pengambilan keputusan kelompok.

1, Kontribusi Berbagai Disiplin

Ilmu akuntansi keperilakuan dibangun berdasarkan kontribusi dari sejumlah displin


ilmu keperilakuan seperti psikologi, sosiologi, psikolopisosial. :

1) Psikologi

Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengubah, menjelaskan dan


terkadang mengubah perilaku manusia para psikolog.

2) Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan
perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang ilmu Sosial yang
mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.

3) Psikolog Sosial

Dunia psikologi merupakan dunia yang berkaitan dengan persoalan perasaan,


motivasi, kepribadian, dan sejenisnya yang berkaitan dengan individu. Sementara,
sosiologi secara umum cenderung : berkaitan dengan persoalan kemasyarakatan.
Kajian utama psikologi adalah persoalan kepribadian, mental, perilaku,dan dimensi-
dimensi lain yang ada dalam diri manusia sebagai individu

4) Aropologi

Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk


sosial, Antropologi memiliki dua sisi holistik yag meneliti manusia pada tiap waktu
dan tiap dimensi kemanusiaan.

5) Ilmu Politik

Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik serta
deksripsi dan analisis terhadap system politik dan perilaku politik. Ilmu ini
berorientasi akademis, teori dan riset. Ilmuwan pohtik mempelajari alokasi dan
transfer kekuasaan dalam pengambilan keputusan, peran dan system pemerintahan
termasuk pemerintah dan Organisasi internasional, serta perilaku politik dan kebijakan
publik.

10
c. Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi Keperilakuan adalah sub disiplin ilmu akuntansi yang melibatkan aspek-
aspek keperilakuan manusia terkait dengan proses pengambilan keputusan ekonomi.

1. Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan

Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi keperilakuan


dalam lima aliran (school), yaitu pengendalian manajemen (management control),
pemrosesan informasi akuntansi (accountmg information processing), desain sistem
informasi (information system design), riset audit (audit research), dan sosiologi
organisasional (orgamizational sociology).

Pada awal perkembangannya, riset akuntansi kepenlakuan menekankan pada


aspek akuntasi manajemen, khususnya budgeting. Namun, cakupannya terus
berkembang dan bergeser kearah akuntansi keuanga , system informasi akuntansi, dan
audit. Riset akuntansi keperilakuan telah berkembang sedemikian rupa sehingga
tinjauan literatur telah menjadi terspesiahsasi dengan lebih memfokuskan diri pada
atribut keperilakuan yang spesifik seperti porses kognitif, atau riset keperilakuan
pada satu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis (analytical review).

Perkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih disebabkan


akuntansi secara stimulan dihadapkan dengan ilmu-ilmu sosial yang lain secara
menyeluruh. Pada gilirannya akuntansi keperilakuan diyakini dapat menjadi suatu
terobosan yang baik dalam pengukuran bisnis dan informasi yang memungkinkan
para direktur (Chief Executive Officer-CEO), direktur keuangan (Chief Financial
Officer-CFO) dan penyusun rencana strategis lannya untuk mengoptmalkan
keputusan yang diambil. Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang
disusun berdasarkan teknik berikut :

1) Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orangorang dan
kinerja perusahaan.

2) Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap
perencanaan strategis.

11
3) Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan
implementasi kebijakan perusahaan.

d. Akuntansi adalah tindakan

Dalam organsasi, semua anggota mempunyai pesan yang harus dimainkan


dalam mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar
porsi tanggung jawab dan rasa tanggung jawab anggota terhadap. Rasa tanggung
jawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu.
Dalam organisasi, masing-masng mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan Organisasi tersebut. Kesadaran dapat terwujud manakala mematuhi
ketetapan dalam anggaran. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab anggota organsasi dalam memenuhi
keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran informasi.

e. Dimensi Akuntansi Keperilakuan

1. Lingkungan Akuntansi Keperilakuan

Ruang Lingkup Akuntansi keperilakuan sangat luas yang meliputi antara lain :

a) Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain kontruksi system


akuntansi.

b) Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi

c) Dengan cara mana informasi diproses untuk membantu pengambilan keputusan.

d) Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku-


perilaku para pemakai data.

e) pengembangan strategi untuk motivasi dan mempengaruhi perilaku, cita-cita


serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi pemakaian data.

Lingkup dari akuntansi keperilakuan dibagi menjadi tiga bidang besar :

a) Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, kontruksi, dan penggunaan


system akuntansi.

12
b) Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia.

c) Metode untuk memprediksi dan strategi unuk mengubah perilaku manusia.

f. Akuntansi Keperilakuan : Perluasan Logis dari Peran Akuntansi Tradisional

Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi dapat menjadi lebih


baik jika laporan tersebut banyak mengandung informasi yang relevan, Akuntan mengakui
adanya fakta ini melalui prinsip akuntansi yang dikenal dengan pengungkapan penuh (full
disclosure).

Bentuk lanjut dari gambaran ekonomi suatu perusahaan secara logis memerlukan
aplikasi dari prinsip pengungkapan penuh. Untuk itu diperlukan suatu masukan informasi
keperilakuan guna melengkapi data keuangan dan data lain yang dilaporkan. Sejak
meningkatnya pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dan sosial dari akuntansi
belakangan ini, terdapat suatu kecenderungan untuk memandang bagian akuntansi yang
lebih substansial secara lebih luas. Menurut pandangan para akuntan perusahaan dan
masyarakat akademis mulai mengambangkan perspektif mereka sendiri dalam mendekati
beberapa pengertian yang mendalam mengenai pemahaman atas perilaku manusia pada
organisasi.

C. Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan

a, Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif

Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi manajemen


masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalahmasalah perhitungan
harga pokok produk. Sexing dengan perkembangan teknologi produksi, permasalahan
riset dipertuas dengan diangkatnya topic mengenai penyusunan anggaran, akuntansi
pertanggungjawaban, dan masalah harga transfer. Meskipun demikian, berbagai riset
tersebut masih bersifat normatif.

Pada tahun 1952 C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain riset
akuntansi manajemen mengalami perkanbangan yang signifikan dengan dimulainya
usaha untuk menghubungkan desain system pengendalian manajemen suatu organisasi
dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset lebih bersifat deskriptif dan

13
diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi oleh para pelaku
organisasi.

b. Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontijensi

Secara Ringkas, berbagai variabel Kontijensi yang mempengaruhi desain sistem


pengendalian manajemen tersebut adalah sebagai berikut :

1, Ketidakpastian (uncertainty) seperti tugas, rutmitas, repetisi, dan faktor-faktor


eksternal lainnya.

2, Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence) seperti


proses produksi, produk masal, dan lainnya.

3, Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam industri, rasio
konsentrasi, dan ukuran perusahaan.

4. Strategi kompetitif (competitive strategy) seperti penggunaan biaya rendah atau


keunikan.

5. Faktor-faktor yang dapat diamati (observability factor) seperti desentralisasi,


sentralisasi, budaya organisasi dan lainnya.

c. Lingkup dan Sasaran Hasil dari Akuntansi Keperilakuan

Pada masa lalu para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan
biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi
masa depan. Meraka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu
dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang
akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti
pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan
mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam
organisasi.

d. Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan

Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan


manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan
akuntansi, Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi
keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntasi dan pengetahuan keperilakuan,

14
Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan gama-sama menggunakan
prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan memecahkan permasalahan
organisasi.

Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social, akuntansi


keperilakuanmerupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan.
Akuntansi keprilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keprilakuan
untuk menunjukkan dan memperedkg perilaku manusia.

Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang


mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi istilah sistem
akuntansi yang dimaksud disini dalam arti yang luas yang meliputi keseluruhan desain
alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendulun, sistem penganggaran,
desain akuntansi pertanggung jawaban, desain organisasi seperti desentralisasi atau
sentralisasi,

Secara lebih rinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi :

1. Mempelajari pengasuh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi dan


penggunaan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti
bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat
pengendalian akuntansi dan desain organisasi.

2. Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti


bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktifitas, pengambilan
keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama.

3. Untuk memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang


berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempegaruhi perilaku.

Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (Behavioral Science), teori-teori akuntansi


keperilakuan di kembangkan dari penelitian empiris atas perilaku manusia di
organisasi. Dengan demikian, peranan penelitian dalam pengembangan ilmu itu
sendiri sudah tidak diragukan lagi. Ruang lingkup penelitian di bidang akuntansi
keperilakuan sangat luas sekali, tidak hanya meliputi bidang akuntansi manajemen
saja, tetapi juga menyangkut penelitian dalam bidang etika, auditing (pemeriksaan
akuntan), sistem informasi akuntansi bahkan juga akuntansi keuangan.

15
e. Pengaruh Organisasi Terhadap Perilaku
Manusia bekerja dengan dibatasi oleh organsasi. Perilakunya dipengaruhi oleh
banyak faktor, termasuk ukuran organisasional dan struktur, Orang dalam organisasi
saling bertukar jaringan informasi dalam kantor atau di luar kantor. Informasi tersebut
mungkin saja akurat, disimpangkan atau palsu berdasarkan informasi yang diterima
dan kemudian diproses oleh seseorang, keputusan-keputisan diambil dan sikap
dibentuk. Keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang sudah disimpangkan
atau informasi palsu dapat mengarah pada terbentuknya sikap pekerjaan dan sikap
organisasi serta kepemimpinan yang tidak kondusif bagi efisiensi operasional.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpuan
Dengan terselesaikan Makalah ini maka penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa Akuntansi keperlakuan sebenarnya merupakan aspek akuntansi
manajemen,khususnya pada pembuatan anggaran Namun, domain ini terus
berkembang dan bergeser kearah akuntansi keuangan, sistem akuntansi dan audit.
Ketika ilmu pengetahuan keperlakuan merupakan bagian dari ilmu sosial,akuntansi
keperlakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi pengetahuan keperlakuan. Oleh
sebeb itu ilmuan keperilakuan terlibat dalam riset aspek-aspek terhadap teori
motivasi,kepuasan sosial maupun bentuk sikap. Akuntansi keperlakuan praktis
diterapkan melalui penggunaan riset ilmu keperlakuan untuk menjelaskan dan
mempredisikan perilaku manusia.

B. Saran
Kami sebagai penulis mengharapkan kepada para pembaca agar lebih banyak
lagi mencari dan membaca pengetahuan lain mengenai materi tentang: Pengantar
Akuntasi Keperilakuan karena masih banyak lagi hal yang belum dijelaskan dalam
makalah ini.

17

Anda mungkin juga menyukai