Anda di halaman 1dari 16

“PLANNING, PROGRAMMING AND BUDGETING SYSTEM (PPBS)”

DOSEN PENGAMPUH : ERI BESTARI, M.Ak

Oleh :

AHMAD SOLEH ABDUL JAFAR NIM: 503171969

MUHAMMAAD RIYADI DWI ATMOJO NIM: 503172023

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI dan BISNI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN


JAMBI

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PLANNING, PROGRAMMING AND BUDGETING SYSTEM
(PPBS)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bapak Eri Bestari, M.Ak pada mata kuliah Akuntansi Sektro Publik.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 27 Februari 2020

kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 2.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Planning, Programing and Budgeting System........... 3


B. Konsep Pokok PPBS.......................................................................... 4
C. Proses Implementasi PPBS............................................................... 5
D. Karakteristik PBBS........................................................................... 6
E. Masalah utama penggunaan PBBS.................................................. 6
F. Kelebihan PBBS................................................................................. 7
G. Kelemahan PBBS................................................................................ 7

BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 9
B. Kata Penutup..................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat semakin banyaknya usaha yang akhir akhir ini muncul baik itu
secara online atau tidak, pengusaha ataupun organisasi-organisasi dituntut
untuk lebih maju dan berkualitas lagi, baik itu memiliki kemampuan
finansial dan lainnya agar tidak tersingkirkan dari dunia usaha dan dapat
bertahan dalam waktu yang lama. Untuk hal itu anggaran yang dimiliki
perusahaan haruslah mencukupi, tidak mesti banyak, karena walau banyak
akan tetapi pengusaha atau organisasi yang berada di dunia bisnis tidak
mampu mengelola anggaran atau dana tersebut dengan baik, maka
anggaran tersebut akan cepat habisnya. Maka dari itu dibutuhkan
perencanaan penggunaan anggaran atau penyusunan anggaran yang akan
digunakan, baik itu untuk jangka pendek atau jangka panjang.
Proses penyusunan anggaran sangatlah penting untuk perusahaan
mencapai tujuannya jangka pendek dan panjang. Didalam penyusunan
anggaran ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Proses penyusunan
anggaran yang berhasil dapat menjadikan setiap manajer dalam organisasi
perusahaan memiliki persepsi yang jelas mengenai peran mereka masing-
masing dalam mencapai sasaran anggaran. Chelsea Pangalila, Inggriani
Elim, Stanley Kho Walandouw 664 Renyowijoyo (2013: 69) menyatakan
bahwa tahap penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: 1. Penetapan
sasaran oleh manajer atas. 2. Pengajuan usulan aktivitas dan taksiran
sumber daya yang dipelukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut oleh
manajer bawah. 3. Review oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yag

iv
diajukan oleh manajer bawah 4. Persetujuan oleh manajer atas terhadap
usulan anggaran yang diajukan oleh manajer bawah.
Didalam penyusunan anggaran terdapat empat pendekatan yakni:
Pendekatan trandisional, pendekatan kinerja, pendekatan sistem
perencanaa, program dan anggaran serta pendekatan anggaran berbasis
nol. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas penyusunan anggaran
dengan pendekatan sistem perencanaa, program dan anggaran atau
Planning, Programming and Budgeting System (PPBS) pada makalah
kami yang berjudul “PLANNING, PROGRAMMING AND
BUDGETING SYSTEM (PPBS)”
B. Rumusan masalah
1. Apa itu Planning, Programming and Budgeting System (PPBS) ?
2. Bagaimana konsep pokok PBBS?
3. Bagaiman proses implementasi PPBS?
4. Bagaiman karakteristik PBBS
5. Apakah akan ada masalah dari penggunaan PPBS?
6. Bagaimana kelebihan PPBS?
7. Bagaiaman kelemahan PPBS?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan mendapatkan nilai;
2. Mencari dan memahami pokok-pokok masalah yang ada.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Planning, Programing and Budgeting System

Menurut Nordiawan dan Heryanti (2012) PPBS merupakan


“Upaya sistematis yang memperlihatkan integrasi dari perencanaan,
pembuatan program, dan penganggaran. Karakteristik PBBS adalah
pendekatan ini dirumuskan dalam bentuk program atau aktivitas dari visi,
misi, dan tujuan yang terdapat dalam dokumen perencanaan. PBBS
merupakan satu kesatuan dengan tahap perencanaan, indikator kinerja
disusun dan dikembangkan secara integrasi dengan sasaran strategis yang
ada di dokumen perencanaan, dan pendekatan ini memperhitungkan
kebutuhan biaya dalam jangka menengah sebagai upaya konsistensi
dengan sasaran strategis.”1
Prof. Dr.Mardlasmo (2012), menurutnya “PBBS merupakan teknik
penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada
output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumber daya
berdasarkan analisis ekonomi. Sistem PBBS tidak mendasarkan pada
struktur organisasi trandional yang terdiri dari divisi-divisi, tetapi
berdasarkan Progam, yaitu pengelompokkan aktivitas untuk mencapai
tujuan tertentu. PBBS adalah salah satu model penganggaran yang
ditujukan untuk membantu manajemen pemerintah dalam membuat
keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik. Hal tersebut disebabkan
sumber daya yang dimiliki pemerintah terbatas jumlahnya, sementara
tuntutan masyarakat tidak terbatas jumlahnya. Dalam keadaan tersebut
pemerintah dihadapkan pada pilihan alternatif keputusan yang
1
Chelsea Pangalila,dkk . “Evaluasi penyusunan anggaran dan kinerja keuangan
di kecamatan sonder kabupaten minahasa”. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern
12(2), 2017, 661-670. Hlm. 664

vi
memberikan manfaat paling besar dalam pencapaian tujuan organisasi
secara keseluruhan. PBBS memberikan kerangka untuk membuat pilihan
tersebut.”2
Kast Rosenzweig (1979) mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu
pendekatan yang sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan,
mengembangkan program-program, untuk dicapai, menemukan besarnya
biaya dan alternative dan menggunakan proses penganggaran yang
merefleksikan kegiatan program jangka panjang. Sedangkan Harry J.
Hartley (1968) mengemukakan bahwa PPBS merupakan proses
perencanaan yang komprehensif yang meliputi program budget sebagai
komponen utamanya.3

B. Konsep Pokok PPBS


Ada beberapa konsep daripada PPBS, yang meliputi beberapa hal. Antara
lain:
1. Tujuan Menjadi pengarah pada hasil yang akan diperoleh ataupun
pelayanan dan jasa-jasa yang akan diberikan.
2. Alternatif Cara Menyajikan pilihan dari serangkaian cara ataupun
tindakan.
3. Hasil Guna. Berkaitan dengan pengukuran atas tingkat keberhasilan
tindakan dalam rangka pencapaian tujuan
4. Dimensi Waktu. Memperkiran perspektif secara tahunan dalam
mempertimbangkan akibat dari tuntutan yang diproyeksi pada masa
mendatang.
5. Prioritas.
Berkaitan dengan penentuan atas tindakan yang diutamakan, akan
diambil kriteria pilihan tertentu.

2
Prof.Dr.Mardlasmo,MBA.,AK.,CA. Akuntansi Sektor Publik (yogyakarta:CV. Andi Offset.2018).
Hlm. 106 & 107
3
Syukron smanela. “Makalah PBBS”. Dikutip dari:
http://syukronsmanela.blogspot.com/2013/09/makalah-ppbs_11.html?m=1 pada tanggal 26
maret 2012

vii
6. Pengendalian atau Pengawasan. Pengendalian atau pengawasan ke
tata laksanaan yang terintegrasi berkaitan dengan sistem pelaporan
dan aliran balik informasi.
7. Daya guna. Berkaitan dengan pengukuran atas tingkat hasilnya
tindakan pencapaian tujuan, jika tujuan dan tindakan itu dapat
dinyatakan dan dinilai secara kuantitatif.4

C. Proses Implementasi PPBS


PBBS mensyaratkan organisasi menyusun rencana jangka panjang
untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui program-program. Kuncinya
adalah bahwa program-program yang disusun harus terkait dengan tujuan
organisasi dan tersebar ke seluruh bagian organisasi. Pemerintah harus
dapat mengidentifikasi struktur program dan melakukan analisis program.
Sturktur program merupakan rerangka utnuk mengidentifikasi keterkaitan
antara sumber daya yang dimiliki dengan aktivitas yang akan dilakuakan
untuk mencapai tujuan organisasi . jadi struktur program merupakan
semacam kerangka banguna dari desain sistem PPBS. Analisis program
berkait dengan kegiatan menganalisisbiaya dan manfaat dari masing
masing program sehingga dapat dilakuakn pilihan untuk mendukung hal
tersebut. PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih agar dapat
memonitor kemajuan dalam pencapaian tujuan organisasi. Sistem
pelaporan anggaran PPBS harus mampumelaporkan hasil (manfaat)
program, bukan sekedar jumllah pengeluaran yang telah dilakukan.
Langkah-langkah implementasi PBBS menurut Prof. Dr. Mardlasmo
(2018), meliputi:
1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan
jelas;
2. Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan;

4
Prof.Dr.Mardlasmo,MBA.,AK.,CA. Akuntansi Sektor Publik (yogyakarta:CV. Andi Offset.2018)

viii
3. menevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-
benefit dari masing-masing program;
4. pemilihan program yang memiliki manfaaat besar dengan biaya yang
kecil;
5. alokasi sumber daya ke masing masing program.5

D. Karakteristik PBBS
1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas untuk mencapai tujuan;
2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang
akan datang karena PBBS berorientasi pada masa depan;
3. Mempertimbangkan semau biaya yang terjadi;
4. Dilakukan analiss secara sistemaik atas berbagai alternatif program
yang meliputi:
a. Identifikasi tujuan;
b. Identifikasi secara sistemik alternatif program yang untuk
mencapai tujuan;
c. Estimasi biaya total dari masing masing alternatif program;
d. Estimasi manfaat yang ingin diperoleh dari masing masing
alternatif.6

E. Masalah utama penggunaan PBBS


1. Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua alternatif
untuk melakukan aktivitas;
2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif terutama
untuk mengukur output;
3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa depan,
perubahan politik dan ekonomi;
4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang
berat;

5
Ibid. Hlm. 107 & 108
6
Ibid. Hlm. 108

ix
5. Sering kali tidak memungkinkan melakukan perubahan secara cepat
dan tepat;
6. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar untuk
berubah (resistance to change);
7. Pelaksanaan teknik tersebut sering tidak sesuai dengan proses
pengambilan keputusan politik. Politik berusaha membuat
pelaksanaan lebih “technocratic” yang hal tersebut bisa memengaruhi
proses anggaran;
8. Pada akhirnya pemerintah beroperasi dalam dunia yang tidak
rasional.7

F. Kelebihan PBBS
1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen
puncak ke manajemen menegah;
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja;
3. Memperbaiki kualitas pelayananmelalui pendekatan sadar biaya dalam
perencanaan program;
4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi,
koordiansi dan kerja sam antardepartemen;
5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan
pencapaian;
6. PBBS menggunakan teori marginal utility sehingga mendorong
alokasi sumber daya secara optimal;8

G. Kelemahan PBBS
1. PBBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersedian data,
adanya sistem pengukuran dan sataf yang memiliki kepabilitas tinggi;
2. Implementasi PBBS membutuhkan biaya yang besar karena PBBS
membutuhkan teknologi yang canggih;

7
Ibid.Hlm 109-110
8
Ibid. Hlm. 108 & 109

x
3. PBBS bagus secara teori tetapi sulit untuk diimplementasikan;
4. PBBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai
kumpulan manusia yang kompleks;
5. PBBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented.
Penggunaan statistik terkadang kurang tajam untuk mengukur
efektivitas program. Statistik hanya tepa untuk mengukur berapa
program tertentu saja;
6. Pengaplikasian PBBS menghadapi masalah teknis. Hal ini terkait
dengan sifat program atau kegiatan yang litntas deartemen sehingga
menyulitkan dalam melakukan alokasi biaya. Sementara itu, sistem
akuntansi dibuat berdasarkan departemen bukan program.9

9
Ibid. Hlm. 109

xi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Menurut Nordiawan dan Heryanti (2012) PPBS merupakan “Upaya
sistematis yang memperlihatkan integrasi dari perencanaan,
pembuatan program, dan penganggaran. Karakteristik PBBS adalah
pendekatan ini dirumuskan dalam bentuk program atau aktivitas dari
visi, misi, dan tujuan yang terdapat dalam dokumen perencanaan.
PBBS merupakan satu kesatuan dengan tahap perencanaan, indikator
kinerja disusun dan dikembangkan secara integrasi dengan sasaran
strategis yang ada di dokumen perencanaan, dan pendekatan ini
memperhitungkan kebutuhan biaya dalam jangka menengah sebagai
upaya konsistensi dengan sasaran strategis.
2. Ada beberapa konsep daripada PPBS, yang meliputi beberapa hal.
Antara lain:
a. Tujuan Menjadi pengarah pada hasil yang akan diperoleh ataupun
pelayanan dan jasa-jasa yang akan diberikan.
b. Alternatif Cara Menyajikan pilihan dari serangkaian cara ataupun
tindakan.
c. Hasil Guna.
d. Dimensi Waktu.
e. Prioritas.
f. Pengendalian atau Pengawasan.
g. Daya guna.
3. Langkah-langkah implementasi PBBS menurut Prof. Dr. Mardlasmo
(2018), meliputi:
a. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi
dengan jelas;
b. Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan;

xii
c. menevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-
benefit dari masing-masing program;
d. pemilihan program yang memiliki manfaaat besar dengan biaya yang
kecil;
e. alokasi sumber daya ke masing masing program.
4. Karakteristik PBBS
a. Berfokus pada tujuan dan aktivitas untuk mencapai tujuan;
b. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang
akan datang karena PBBS berorientasi pada masa depan;
c. Mempertimbangkan semau biaya yang terjadi;
d. Dilakukan analiss secara sistemaik atas berbagai alternatif program.
5. Masalah utama PBBS
a. Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua
alternatif untuk melakukan aktivitas;
b. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif terutama
untuk mengukur output;
c. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa depan,
perubahan politik dan ekonomi;
d. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang
berat;
e. Sering kali tidak memungkinkan melakukan perubahan secara cepat
dan tepat;
f. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar
untuk berubah (resistance to change);
g. Pelaksanaan teknik tersebut sering tidak sesuai dengan proses
pengambilan keputusan politik. Politik berusaha membuat
pelaksanaan lebih “technocratic” yang hal tersebut bisa
memengaruhi proses anggaran;
h. Pada akhirnya pemerintah beroperasi dalam dunia yang tidak
rasional.

xiii
6. Kelebihan PPBS
a. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen
puncak ke manajemen menegah;
b. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja;
c. Memperbaiki kualitas pelayananmelalui pendekatan sadar biaya
dalam perencanaan program;
d. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi,
koordiansi dan kerja sam antardepartemen;
e. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan
pencapaian;
f. PBBS menggunakan teori marginal utility sehingga mendorong
alokasi sumber daya secara optimal.
7. Kelemahan PBBS
a. PBBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersedian
data, adanya sistem pengukuran dan sataf yang memiliki kepabilitas
tinggi;
b. Implementasi PBBS membutuhkan biaya yang besar karena PBBS
membutuhkan teknologi yang canggih;
c. PBBS bagus secara teori tetapi sulit untuk diimplementasikan;
d. PBBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai
kumpulan manusia yang kompleks;
e. PBBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented.
Penggunaan statistik terkadang kurang tajam untuk mengukur
efektivitas program. Statistik hanya tepa untuk mengukur berapa
program tertentu saja;
f. Pengaplikasian PBBS menghadapi masalah teknis. Hal ini terkait
dengan sifat program atau kegiatan yang litntas deartemen sehingga
menyulitkan dalam melakukan alokasi biaya. Sementara itu, sistem
akuntansi dibuat berdasarkan departemen bukan program.10

10
Ibid. hlm

xiv
B. Kata penutup
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah diatas dengan sumber yang lebih banyak dan tentunya
lebih mendetail lagi. Untuk saran bisa bisa kritik atau saran terhadap
penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah ini yang telah dijelaskan.
Demikian lah yang dapat penulis sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan karena keterbatasannya pengetahuan serta kurangnya bahan
rujukan atau referensi yang penulis peroleh hubunganya dengan
pembahasan makalah ini, penulis banyak berharap kritik dan saran yang
membangun kepada penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan khususnya penulis pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

xv
Prof.Dr.Mardlasmo,MBA.,AK.,CA. 2018 . Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta:CV. Andi Offset

Chelsea Pangalila,dkk. 2017 “Evaluasi penyusunan anggaran dan kinerja


keuangan di kecamatan sonder kabupaten minahasa”. Jurnal Riset Akuntansi
Going Concern 12(2), 2017, 661-670.

Syukron smanela. “Makalah PBBS”. Dikutip dari:


http://syukronsmanela.blogspot.com/2013/09/makalah-ppbs_11.html?m=1 pada
tanggal 26 maret 2012

xvi

Anda mungkin juga menyukai