Disusun oleh :
Kelompok 10
Puji sykur kehadiran Allah SWT yang senantiasa melibatkan rahmat dan karunia-
Nya karena telah melibatkan hidayah dan inayah-Nya berupa kemampuan berfikir dan
analisis sehinggah kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Aspek Keperilakuan
Pada Penganggaran Modal” Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas kelompok
Mata Kuliah Akuntansi Keperilakuan. Terima kasih juga kepada teman-teman yang telah
bekerja sama dalam penyusunan makalah ini dan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini dapat disusun dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan dari segi penulisan maupun isinya. Kami sebagai penulis makalah ini
berharap semongan dengan adanya makalah yang telah kami buat dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Kepada seluru teman-teman pembava kami
mengharapkan kritik,saran dan masukan pada makalah ini untuk perbaikan serta
penyempurnaan lebi lanjut pada masa yang akan datang.
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................................
A. Apa definisi dari penganggaran modal..........................................................................3
B. Bagaimana tahapan proses penyusunan anggaran.........................................................3
C. Apa pentingnya faktor-faktor keperilakuan dari penyusunan anggaran modal.............4
D. Apa konsekuensi disfungsional dari proses penyusunan anggaran...............................4
E. Apa masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia.....................................6
F. Bagaimana Perilaku Mencari Risiko dan Menghindari Risiko......................................6
G. Apa saran- Saran perbaikan perilaku manusia terhadap penyusuna..............................6
A. Latar Belakang
Bila mendengar kata anggaran maka pada umumnya kita akan membayangkan
angka-angka dan estimasi serta menghubungkannya dengan hal yang berkaitan dengan
keuangan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dibalik itu semua ada unsur manusia yang
paling berperan. Manusia yang membuatnya dan mereka pula yang akan menggunakannya.
Aspek perilaku yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku manusiayang
terlibat pada saat anggaran tersebut disusun dan diimplemetasikan. Anggarandapat
mempengaruhi perilaku manusia. Adanya anggaran mengakibatkan manusiamembatasi
tindakannya. Anggaran pula yang menyebabkan kinerja manajer selalu dansecara kontinyu
dipantau serta dibandingkan. Hal ini pula yang mengakibatkantimbulnya tekanan. Manajer
seringkali menghadapi permasalahan akibat adanyaanggaran seperti misalnya timbul over
atau under budget, penyimpangan darianggaran yang diharapkan, dan sebagainya. Akibatnya
anggaran kemudian dianggapsebagai sesuatu yang dapat menghambat atau mengancam karir.
Manajemen harus selalu menyadari bahwa dimensi manusia dalampenganggaran
merupakan faktor kunci. Mudah bagi manajer untuk menguasai aspekteknis dari program
anggaran, tetapi tidak mudah dalam memasukkan aspek manusia.Manajemen harus ingat
bahwa maksud penyusunan anggaran adalah untukmemotivasi karyawan dan
mengkoordinasikan aktivitas
Untuk mendorong orang supaya bertanggungjawab terhadap penyusunananggaran
dan terhadap implementasi anggaran untuk mencapai tujuan organisasisecara efektif dan
efisien, perusahaan perlu mempertimbangkan aspek etika danperilaku dalam penganggaran.
Anggaran merupakan hasil negosiasi, yang artinyabahwa dalam penyusunannya terdapat
pertimbangan akan tujuan perusahaan dantujuan karyawan. Adanya konsistensi antara
tujuan-tujuan perusahaan dengan tujuanpara karyawannya (Goal congruence) merupakan hal
yang ideal yang banyak diupayakan oleh bnyak perusahaan.
Pada kenyataanya,goal congruence Yang sempurna tidak pernah ada, karenasumber
daya untuk mencapai tujuan jangka pendek individu seringkali bertentangandengan tujuan
perusahaan. Anggaran yang tidak memepertimbangkan Goalcongruence Kemungkinan besar
akan menemui kegagalan. Salah satu pendekatanyang dapat mendorong goal congruence
adalah menghindari penganggaran otoritatifdan menggunakan pendekatan penganggaran
partisipatif sebanyak mungkin. Dalampenganggaran partisipatif, karena para karyawan
menganggap anggaran sebagaianggaran mereka, maka tujuan perusahaan dan tujuan
karyawan menjadi sama.
Manajemen keuangan dan akuntan manajemen terlibat secara mendalam
padapenyusunan anggaran operasional, baik dalam pengembangan anggaran maupundalam
pelaporan kinerja setelahnya. Selain itu, manajer keuangan dan akuntanmanajemen juga
terlibat dalam proses penyusunan anggaran modal (Capitalbudgeting). Karena keterlibatan
ini, maka penting bagi mereka untuk menyadariberbagai faktor, khususnya faktor-faktor
keperilakuan yang sangat mempengaruhiproses penganggaran modal dan pengambilan
keputusan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari pembuatan makalah ini
adalah:
1. Apa definisi dari penganggaran modal?
2. Bagaimana tahapan proses penyusunan anggaran?
3. Apa pentingnya faktor-faktor keperilakuan dari penyusunan anggaran modal?
4. Apa konsekuensi disfungsional dari proses penyusunan anggaran?
5. Apa masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia?
6. Bagaimana Perilaku Mencari Risiko dan Menghindari Risiko?
7. Apa saran- Saran perbaikan perilaku manusia terhadap penyusuna
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah,maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui definisi dari penganggaran modal
2. Menjelaskan bagaimana tahapan proses penyusunan anggaran.
3. Memahami pentingnya faktor-faktor keperilakuan dari penyusunan anggaranmodal.
4. Mengetahui konsekuensi disfungsional dari proses penyusunan anggaran
5. Mengetahui masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia.
6. Mengetahui Perilaku Mencari Risiko dan Menghindari Risiko
7. Mengetahui saran perbaikan perilaku manusia terhadap penyusunan anggaran
BAB II
PEMBAHASAN
2. Resistance (Resistensi)
Walaupun anggaran digunakan secara luas dan sangat mendukung, namuntetap ditolak
oleh banyak anggota organisasi. Alasan penolakan ini antara lain :
a) Anggaran membawa perubahan, dengan demikian mengancam status quo.
b) Proses anggaran membutuhkan sejumlah besar perhatian dan menyitabanyak
waktu.
c) Banyak manajer dan supervisor tidak paham mengenai seluk belukpenyusunan
anggaran.Selain alasan diatas ada juga beberapa alas an lainnya, yaitu :
3. Internal Conflict (Konflik Internal)
Konflik internal dapat berkembang sebagai hasil dari interaksi-interaksi
ini,atau sebagai hasil dari laporan kinerja yang diperbandingkan antara
satudepartemen dengan departemen lainnya. Gejala/tanda yang paling umum
dariadanya konflik adalah ketidakmampuan untuk mencapai kerjasama antar individu
dan antar kelompok selama proses penyusunan budget.
Internal konflik menciptakan persaingan dan permusuhan dalamlingkungan kerja.
Konflik dapat menyebabkan orang untuk terfokus khususpada kebutuhan
departemennya sendiri dari pada kebutuhan organisasi secaramenyeluruh. Situasi ini
membuat congruence menjadi lebih sulit, atau bisa jaditidak mungkin, untuk dicapai.
Untuk mengakhiri rantai/lingkaran kemelut ini, manajemen
harusmengidentifikasi dan mendiagnosa penyebabnya. Selanjutnya dilakukankegiatan
– kegiatan yang dapat mengurangi/menghilangkan konflik internalserta membangun
keharmonisan dan hubungan kerja yang produktif.
4. Other Unwanted Side Effects (Efek Samping Lain Yang Tidak Diinginkan)
Anggaran dapat menghasilkan efek-efek samping lainnya yang
tidakdiharapkan. Salah satunya adalah terbentuknya kelompok-kelompok
(informal)kecil yang menggagalkan pencapaian sasaran-sasaran anggaran.
Kelompokkaryawan ini kadang-kadang melemparkan tanggung jawab pada
departemenlain, mempertanyakan validitas data anggaran, dan mempengaruhi
dengancara-cara yang tidak baik/perlu.
Anggaran umumnya dianggap sebagai alat manajer untuk menekan.Orang
akan merasa ditekan ketika top manajemen mencoba meningkatkanefisiensi melalui
pemberlakuan output yang optimal dari input yang minimal.Sebenarnya tekanan
diperlukan, tetapi tekanan yang berlebihan dapatmengakibatkan frustasi, kemarahan,
dan penyakit-penyakit fisik yangdiakibatkan oleh stress. Dalam kaitannya dengan
penyakit fisik akibat stressdalam pekerjaan berikut diberikan ilustrasinya.
Anggaran juga dapat menekan inisiatif individu dan inovasi-inovasikarena
lebih memilih menggunakan metode-metode usaha dengankemungkinan keberhasilan
yang telah diketahui dari pada metode-metodebaru dengan kesempatan sukses belum
pasti. Sehingga, individu-individudalam organisasi umumnya kehilangan semangat
inovasi. Daripadamemandang anggaran sebagai suatu alat keji yang menekan
karyawan, lebihbaik belajar untuk menerima anggaran sebagai alat untuk
membangunkesesuaian sasaran dan sebagai standar kinerja yang memberikan
keuntunganbagi seluruh anggota organisasi.
E. Masalah Prediksi yang Disebabkan oleh Perilaku Manusia
Memproyeksikan kemulusan dan kesesuaian dari aktivitas individual maupun
kelompok aktivitas untuk suatu periode selama lima sampai dua puluh tahun adalah
tindakan yang berbahaya. Secara serupa, kemungkinan adanya keresahan tenaga kerja
dan politik yang terjadi dalam proyek modal yang melibatkan otomasi atau tugas-tugas
klerikal yang tidak memerlukan keterampilan sebaiknya dipertimbangkan
dalammemprediksikan data untuk seleksi proyek. Juga diketahui secara umum bahwa
orang-orang belajar dengan berlalunya waktu ketika mereka mengoperasikan suatu
prosedur tertentu. Tingkat perputaran karyawan yang potensial juga harus
dipertimbangkan ketika mengembangkan estimasi yang akurat dari biaya yang berkaitan
dengan proyek tersebut.
Untuk keberhasilan atau kegagalan dari proyek manapun.Modal akan terbuang
percuma jika manajer baru secara periodik membuang proyek-proyek dari manajer
sebelumnya dan memulai proyek baru, hanya untuk diikutioleh manajemen baru lainnya
yang meneruskan siklus tersebut.
F. Perilaku Mencari Risiko dan Menghindari Risiko
Individu bereaksi secara berbeda terhadap risiko. Beberapa orang tampaknya
menikmati pengambilan keputusan yang berisiko dan berada dalam situasi yang berisiko
sementara yang lain mencoba untuk menghindari hal-hal tersebut. Kondisitertentu dari
tingkat penghindaran risiko oleh pengambilan keputusan dalampenyusunan anggaran
modal akan mempengaruhi bagaimana orang tersebut bereaksi atas proyek. Berdasarkan
kelompok data yang sama, dua pengambil keputusan yang berbeda kemungkinan besar
akan membuat keputusan yang berlawanan bergantungpada perasaan mereka terhadap
risiko.
Membagi Kemiskinan
Fenomena “membagi kemiskinan” seringkali memiliki dampak yang penting
dalam proses penyusunan anggaran modal. Hal ini terjadi ketika tersedia lebih
banyakproyek anggaran modal yang potensial lebih menguntungkan dibandingkan
dengandana yang tersedia untuk mendanainya, suatu kondisi yang disebut dengan
rasionalisasi modal.
G. Saran-saran Perbankan Perilaku Manusia Terhadap Penyusunan Anggaran Modal
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh yang merugikan
darifaktor-faktor keperilakuan manusia terhadap proses penyusunan anggara modal ?
Pertama, adalah penting bahwa mereka yang terlibat dalam penyusunan
anggaranmodal menyadari faktor-faktor keperilakuan yang melekat pada proses
tersebut.Dimana mungkin, faktor-faktor ini sebaiknya tidak diperbolehkan untuk
mengaburkandata keputusan yang relevan dan yang bersifat lebih rasional.
Lebih lanjut lagi, disarankan agar audit pasca-implementasi dilakukan
terhadapproyek-proyek anggaran modal. Audit pasca-implementasi yang disarankan
disinisebaiknya dilakukan sebelum akhir dari masa proyek modal tersebut dan
sebaiknyamempertimbangkan kondisi-kondisi yang berubah. Karena audit pasca-
implementasidapat dilakukan dari waktu ke waktu dan objektif kineja ditentukan secara
periodik,maka adalah mungkin untuk menetapkan ukuran-ukuran kinerja jangka pendek
untukproyek modal yang konsisten dengan kinerja jangka panjang dari proyek tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilan anggaran terutama akan ditentukan oleh cara pembuatan anggaran
itu sendiri. Program anggaran yang paling berhasil harus melibatkan manajer
dalamtanggungjawab pengendalian biaya untuk membuat estimasi anggaran
merekasendiri. Pendekatan dalam penyediaaan data anggaran ini penting terutama
apabilaanggaran tersebut akan digunakan untuk mengendalikan dan mengevaluasi
aktivitasseorang manajer. Pendekatan penganggaran yang dianggap paling efektif
adalahanggaran yang dibuat dengan kerjasama dan partisipasi penuh dari manajer
padasemua tingkatan (Garrison and Noreen : 408).
Manajemen harus selalu menyadari bahwa dimensi manusia dalampenganggaran
merupakan faktor kunci. Mudah bagi manajer untuk menguasai aspekteknis dari program
anggaran, tetapi tidak mudah dalam memasukkan aspek manusia.Manajemen harus ingat
bahwa maksud penyusunan anggaran adalah untuk memotivasi karyawan dan
mengkordinasi aktivitas
B. Saran
Inilah hasil dari tugas makalah kelompok kami tentang Aspek Keperilakuan Pada
Penganggaran Modal dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan dalam isi makalah ini
terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kami merasa penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak kesalahan penulisan dan penyusunannya. Untuk itu
kami sebagai penyusun makalah ini butuh saran kritik yang membangun dari pembaca
makalah ini untuk menjadikan makalah yang lebih sempurna lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Arfan Ikhsan Lubis. 2010.Akuntansi Keperilakuan, Edisi 2.Salemba Empat: Jakarta
Arifin Johan (2007), “Pengaruh Karakteristik Gaya Penyusunan Anggaran terhadap
EfisiensiBiaya”,
Kajian Bisnis dan Manajemen,Vol.9, No.1
Ikhsan Arfan, Ishak Muhammad, 2005,Akuntansi Keperilakuan,Salemba Empat, Jakarta