Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI KEPRILAKUAN PADA PENGANGGARAN MODAL

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 12

ROBERTUS SANDYAWAN 206602016


ANDIKA MUHAMAD USHAIMI 206602103

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 66 KENDARI


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
rahmat-Nya makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 09 juli 2023

Penulis, Kelompok 12
DAFTAR ISI

AKUNTANSI KEPRILAKUAN PADA PENGANGGARAN MODAL..........................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I.................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................4

1.1 Pendahuluan.............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................4

BAB II...............................................................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................................................5

BAB III............................................................................................................................11

PENUTUP.......................................................................................................................11

Kesimpulan..................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Capital budgeting adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang yang
merupakan keputusan-keputusan penting yang harus diambil. Semua itu memerlukan
pengeluaran untuk modal dan akan kembali secara bertahap melalui keuntungan/
manfaat di masa mendatang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas
investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang, yang mempunyai
titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan
berakhir). Penganggaran modal meliputi seluruh periode investasi yang mencakup
pengeluaran-pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga
memungkinkan untuk diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif
investasi lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi Penyusunan Anggaran Modal
2. Perilaku Mencari Resiko dan Menghindari Resiko
3. Masalah yang Disebabkan oleh Identifikasi Diri Sendiri dengan Proyek
4. Masalah Prediksi yang Disebabkan oleh Perilaku Manusia
5. Masalah dalam Mengidentifikasi Proyek Potensial
6. Jenis dan Pentingnya Faktor-faktor Keperilakuan dari Penyusunan
Anggaran Modal
7. Tahap – tahap Penganggaran Modal
8. Masalah Manajer dan Ukuran Jangka Pendek
9. Pengembangan Anggota dan Proyek Modal
10. Penyusunan Anggaran Modal sebagai Ritual

1.3 Tujuan Penulisan


BAB II

PEMBAHASAN
A. Faktor-faktor Keprilakuan
Manajer keuangan dan akuntan manajemen juga terlibat dalam proses
penyusunan jenis anggaran operasional, baik dalam pengembangan anggaran
maupun dalam pelaporan kinerja setelahnya, manajer keuangan dan akuntan
manajemen juga terlibat dalam proses penyusunan jenis lain anggaran yaitu
anggaran modal (capital budgeting). Karena keterlibatan ini, maka penting bagi
mereka untuk menyadari berbagai faktor, khususnya faktor-faktor keprilakuan,
yang sangat mempengaruhi proses penganggaran modal dan pengambilan
keputusan.

 Definisi Penyusunan Anggaran Modal


Penyusunan anggaran modal dapat didefinisikan sebagai proses
mengalokasikan dana untuk proyek atau pembelian jangka panjang.
Keputusan penyusunan anggaran modal dibuat ketika kebutuhan untuk itu
muncul dan melibatkan jumlah uang yang relative besar, komitmen jangka
panjang, dan ketidakpastian yang disebabkan oleh panjangnya waktu yang
terlibat dan kesulitan dalam mengestimasikan variable-variabel pengambilan
keputusan (jumlah arus kas, penentuan waktu, dan seterusnya).
Karena melibatkan jumlah dana yang begitu besar, keputusan
anggaran modal yang salah dapat mengakibatkan kebangkrutan, masalah-
masalah arus kas yang sulit, atau paling tidak, kegagalan untuk
mengoptimalkan operasi perusahaan.
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu
sumber utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya
capital budgeting mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan
mereka dapatkan pada jangka panjangnya. Perusahaan biasanya membuat
berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang,
yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan.Aset
tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber
pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah
perusahaan.Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara
terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima,
manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling
baik.Proses penganalisaan dan penetapan proyek dalam penganggaran modal
akan melibatkan tiga faktor utama yang saling terkait yaitu manfaat, waktu,
dan resiko.

1. Faktor manfaat terkait dengan aliran kas masuk bagi perusahaan di masa
depan.
2. Faktor waktu terkait dengan jeda waktu antara investasi di awal periode
dengan realisasi kas masuk.
3. Faktor resiko terkait dengan tingkat resiko yang dihadapi sehubungan
dengan realisasi dari kas masuk di masa depan (Belkaoui, 1993; Rosyd
2009).

Tahap – tahap Penganggaran Modal


1. Biaya proyek harus ditentukan
2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek,
termasuk nilai akhir aktiva
3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi
probabilitas aliran kas)
4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan
biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang
diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan
dengan biayanya
 Jenis dan Pentingnya Faktor-faktor Keperilakuan dari
Penyusunan Anggaran Modal
Keseluruhan proses identifikasi atas proyek potensial, estimasi arus
kas untuk setiap proyek, penggunaan teknik analisis, seleksi keputusan, dan
kemudian penerapan proyek tersebut melibatkan sejumlah pertimbangan
keperilakuan atas dampak-dampak yang luas. Identifikasi dan spesifikasi atas
proyek potensial memerlukan kerativitas dan kemampuan untuk mengubah
ide yang bagus menjadi suatu proyek yang praktis.Ketidakpastian yang
melekat dalam data yang menggambarkan suatu proyek (seperti
mengestimasikan waktu dari arus kas atau nilai sisa) tidak memungkinkan
penerapan teknik seleksi untuk dapat sepenuhnya objektif.Karena hasil dari
teknik analisis harus diinterpretasikan dengan hati-hati, maka kemampuan
manusia untuk mempertimbangkan dan menilai adalah faktor yang penting.

 Masalah dalam Mengidentifikasi Proyek Potensial


Memproyeksikan kemulusan dan kesesuaian dari aktivitas individual
maupun kelompok aktivitas untuk suatu periode selama lima sampai dua
puluh tahun adalah tindakan yang berbahaya. Secara serupa, kemungkinan
adanya keresahan tenaga kerja dan politik yang terjadi dalam proyek modal
yang melibatkan otomasi atau tugas-tugas klerikal yang tidak memerlukan
keterampilan sebaiknya dipertimbangkan dalam memprediksikan data untuk
seleksi proyek.Tingkat perputaran karyawan yang potensial juga harus
dipertimbangkan ketika mengembangkan estimasi yang akurat dari biaya
yang berkaitan dengan proyek tersebut.Capital budgeting mempunyai arti
yang penting bagi perusahaan karena :
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama,
sehingga perlu diperhitungkan secara cermat untung ruginya.
2. Kebutuhan dana harus diperhitungkan secara tepat karena jika dana yang
tersedia melebihi kebutuhan akan menimbulkan beban tetap tambahan.
Sebaliknya jika dana yang tersedia kurang dari seharusnya, mengakibatkan
kegiatan produksi akan terganggu karena tidak didukung oleh peralatan
yang cukup.
3. Capital Budgeting bersangkutan dengan pengeluaran dana untuk
pembelian aktiva tetap dan pengeluaran lain untuk jangka panjang yang
tergolong dalam capital expenditure (pengeluaran modal).

 Masalah Prediksi yang Disebabkan oleh Perilaku Manusia


Memproyeksikan kemulusan dan kesesuaian dari aktivitas individual
maupun kelompok aktifitas untuk suatu periode selama lima sampai dua
puluh tahun adalah tindakan yang berbahaya. Juga diketahui secara umum
bahwa orang-orang belajar dengan berlalunya waktu ketika mereka
mengoperasika suatu prosedur tertentu.

 Masalah Manajer dan Ukuran Jangka Pendek


Karena jarang terdapat hubungan satu banding satu antara manajer
dan proyek, maka manajer individual akan mengambil alih proyek-proyek
dari pendahuluan mereka dan memulai beberapa proyek mereka sendiri.
Sedikit sekali proyek yang akan dimulai dan diselesaikan oleh manajer yang
sama karena tingkat perputaran yang cukup cepat (misalnya promosi, transfer,
dan seterusnya) yang terjadi di kebanyakan organisasi.

 Masalah yang Disebabkan oleh Identifikasi Diri Sendiri dengan


Proyek
Manajemen puncak sebaiknya menyadari bahwa proses mencoba
untuk membuat proyek yang buruk terlihat bagus dapat menyiksa bahkan
manajer yang terbaik sekali pun. Sebaiknya terdapat mekanisme yang elegan
untuk “menyelamatkan” proyek sebelum manajer yang sebenarnya sangat
bagus meninggalkan perusahaan atau bertindak secara disfungsional untuk
menghindari keharusan untuk mengakui bahwa suatu proyek yang mereka
usulkan tidak berhasil.
 Pengembangan Anggota dan Proyek Modal
Dalam proses seleksi proyek, manajemen puncak harus
mempertimbangkan apakah proyek yang diusulkan adalah baik untuk
pengembangan dari sipengusul proyek tersebut pada saat ini. Proyek tersebut
mungki saja terlalu besar bagi orang atau divisi tersebut untuk diserap tanpa
membuat mereka manjadi putus asa.Dengan demikian, suatu perusahaan
dapat melaksanakan suatu proyek yang melibatkan sedikit laba atau bahkan
tidak sama sekali hanya untuk manfaat pelatihan karyawan.

 Penyusunan Anggaran Modal sebagai Ritual


Beberapa ilmuan keperilakuan menyarankan bahwa seluruh proses
penyusunan anggaran modal adalah sebuah ritual. Mereka menyarankan
bahwa hanya sedikit proyek yang diajukan oleh manajer tingkat bawah
kecuali jika usulan tersebut memiliki peluang yang bagus untuk
disetujui.Terlalu banyak rasa malu dan “hilang muka” yang diidentifikasikan
dengan proyek yang ditolak.

 Perilaku Mencari Resiko dan Menghindari Resiko


Individu bereaksi secara berbeda terhadap resiko. Beberapa orang
tampaknya menikmati pengambilan keputusan yang beresiko dan berada
dalam situasi yang beresiko sementara yang lain mencoba untuk menghindari
hal-hal tersebut. kondisi tertentu dari tingkat penghindara resiko oleh
pengambilan keputusan dalam penyusunan anggaran modal akan
mempengaruhi bagaimana orang tersebut bereaksi atas proyek. Berdasarkan
kelompok data yang sama, dua pengambil keputusan yang berbeda
kemungkinan besar akan membuat keputusan yang berlawanan bergantung
pada perasaan mereka terhadap resiko.
 Membagi Kemiskinan
Fenomena “membagi kemiskinan” seringkali memiliki dampak yang
penting dalam proses penyusunan anggaran modal. Hal ini terjadi ketika
tersedia lebih banyak proyek anggaran modal yang potensial lebih
menguntungkan dibandingkan dengan dana yang tersedia untuk
mendanainya, suatu kondisi yang disebut dengan rasionalisasi modal.

B. Tampilan Rasio
Dalam meninjau faktor-faktor ini, juga dicatat bahwa terdapat masalah-
masalah yang ditimbulkan oleh kesulitan dalam mengidentifikasikan dan
memilih proyek modal dan kebutuhan akan kreativitas dan penilaian manusia.
Kesimpulannya, seseorang dapat mengatakan bahwa proses penyusunan
anggaran memiliki tampak muka rasionalitas, terutama ketika model matematis
yang rumit digunakan. Model matematis tersebut memberikan atmosfir
kepastian, logika, dan ilmu pengetahuan. Tetapi, yang mendasari proses
pengambilan keputusan adalah faktir-faktor keperilakuan yang disebutkan
dalam bab ini. Sayangnya, para pengambil keputusan mungkin tidak ingin
mengakui bahwa faktor-faktor manusia yang irasional mungkin menjadi faktor
yang terpenting dalam penerimaan atau penolakan terhadap suatu proyek
tertentu.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Penyusunan anggaran modal dapat didefinisikan sebagai proses
mengalokasikan dana untuk proyek atau pembelian jangka panjang.
Keputusan penyusunan anggaran modal dibuat ketika kebutuhan untuk itu
muncul dan melibatkan jumlah uang yang relative besar, komitmen jangka
panjang, dan ketidakpastian yang disebabkan oleh panjangnya waktu yang
terlibat dan kesulitan dalam mengestimasikan variable-variabel pengambilan
keputusan (jumlah arus kas, penentuan waktu, dan seterusnya).
Karena melibatkan jumlah dana yang begitu besar, keputusan
anggaran modal yang salah dapat mengakibatkan kebangkrutan, masalah-
masalah arus kas yang sulit, atau paling tidak, kegagalan untuk
mengoptimalkan operasi perusahaan.
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu
sumber utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya
capital budgeting mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan
mereka dapatkan pada jangka panjangnya. Perusahaan biasanya membuat
berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang,
yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan.Aset
tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber
pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah
perusahaan.Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara
terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima,
manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/214991325/Faktor-faktor-Keprilakuan-
Penganggaran-Modal
https://id.scribd.com/document/289233035/Faktor-faktor-Keperilakuan-pada-
Penganggaran-Modal
https://www.academia.edu/32643830/
ASPEK_KEPRILAKUANPADA_PENGANGGARAN_MODAL

Anda mungkin juga menyukai