Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 12

Aspek Keprilakuan
Pada Etika
Akuntansi
•Andika Muhammad Ushaimi (206602103)
•Robertus Sandyawan (206602016)
Agenda
T O P I K U TA M A D A L A M
P R E S E N TA S I I N I

• Dilema Akuntan
• Metode Pengambilan Keputusan Etis
• Riset Keprilakuan Etis Akuntansi
A. Dilema Akuntan
Akuntan didalam aktivitas auditnya memiliki banyak hal yang harus
dipertimbangkan karena auditor mewakili banyak konflik
kepentingan yang melekat dalam proses audit. Konflik ini akan
menjadi sebuah dilema etika ketika auditor diharuskan membuat
keputusan yang menyangkut independensi dan integritasnya dalam
imbalan ekonomis yang mungkin dijanjikan
Penalaran Moral
• Akuntan yang secara kontinu dihadapkan pada
dilema berada pada konflik nilai. Akuntan
pajak misalnya, ketika memutuskan kebijakan
mengenai metode akuntansi yang akan dipilih,
membutuhkan waktu untuk memutuskan
antara metode yang mencerminkan sifat
ekonomi sesungguhnya dari transaksi atau
metode yang paling sesuai menggambarkan
perusahaan.
B.Metode Pengambilan Keputusan Etis

1 2
Pendekatan Kognitif Model Alternatif
Lingkungan Terhadap Pengambilan
Pengembalian Keputusan Keputusan Etis
Etis
Ketika banyak riset yang berhubungan dengan perilaku etis Noreen (1988), memperluas teori agensi dengan membahas
individual untuk mengukur tingkat moral reasoning individual, ekonomi etis dalam konteks kontrak. Didasarkan pada minat
telah berkembang pendekatan tambahan yang membahas individual, dia menyatakan aksi yang paling menguntungkan.
komponen lain dari model riset. Misalnya, mereka menyebutnya Terdapat model pengambilan keputusan etis lain yang dikembangkan
skala etis multidimensional (sem) sebagai ukuran kesadaran secara spesifik untuk profesi akuntansi. Misalnya, untuk lebih
modal, yang merupakan komponen pertama dari model rest dan memahami situasi dimana auditor dianggap melanggar kode etik dan
menghubungkan teori perencanaan perilaku dengan komponen perilaku profesional AICPA, lampe dan finn membuat model dari
lain. proses keputusan etis auditor sebagai proses dengan lima elimen
(pemahaman keuntungan, pengendalian dampak, keputusan lain,
penilaian lain, dan pengambilan keputusan final)
C. Riset Keprilakuan Etis
Akuntansi
Bagian berikut mendefinisikan dan menjelaskan empat area
riset akuntansi utama yang menyelidiki tingkat moral reasoning
akuntan dan perilaku yang berhubungan, yaitu studi pendidikan
etika, studi pengembangan etika, studi penilaian etika, dan
studi etika lintas budaya.
1. Studi Pendidikan Etika ,menyelidiki apakah pendidikan memengaruhi
keahlian moral reasonig siswa dalam program akuntansi.
2. Studi Pengembangan Etika, berusaha meningkatkan poin kerier mereka.
3. Studi Keputusan Etika, mengkaji hubungan antara ukurn moral reasoning
dengan perilaku spesifik dalam akuntansi, auditing, atau perpajakan.
4. Stadi Etis Lintas Budaya, menyelidiki perbedaan dalam keahlian moral
reasoning dan/atau keputusan etika akuntan dari belahan dunia yang
berbeda.
Kesimpulan
Kode etik yang dimiliki seorang akuntan publik merupakan sebagai bentuk pedoman dan
aturan bagi seluruh anggota dalam pemenuhan tanggung jawab profesionalnya dalam
melakukan berbagai bentuk perikatan dan pekerjaan dalam berprofesi. Dengan memegang
teguh prinsip-prinsip yang terkandung dalam kode etik akunan publik tersebut yang meliputi
integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, serta perilaku
profesional dapat menjadikan para akuntan publik dapat dipercaya akan profesinya sebagai
akuntan publik oleh masyarakat. Implentasi dari Kode Etik yang sesuai akan memperoleh
kepercayaan dari masyarakat terkait jasa akuntan yang telah diberikan. Dengan adanya
pemahaman dan penerapan tentang kode etik akuntan publik tersebut dapat membuat perilaku
seorang akuntan publik menjadi etis.
Ada! pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai