Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 12 23 September 2021

PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS PRAKTIS
Peta Konsep
Memodifikasi Pendekatan Tradisional Analisis
1 Pendahuluan
5 Dampak Pemangku Kepentingan: Menilai Motivasi,
Kebajikan yang Diharapkan, dan Sifat Karakter

2 Sniff Tests dan Aturan Praktis Umum-Tes


Awal Etikalitas Sebuah Keputusan Etika, Bisnis,
Permasalahan dan Hukum
Lainnya dalam Pengambilan
6 Keputusan Etis

3 Analisis Dampak Pemangku Kepentingan-


Perangkat Komprehensif untuk Menilai Etika,Kerangka
Sebuah Bisnis, dan
KerjaHukum
Komprehensif
Keputusan dan Tindakan
7 Pengambilan Keputusan Etis

Etika, Bisnis,
Pendekatan dan Hukum
Filosofis dan Analisis Dampak
4
Pemangku Kepentingan
Pendahuluan
Bab ini membahas tentang prinsip-prinsip etika dan
bagaimana mengembangkan sebuah kerangka keputusan
menyeluruh yang praktis dan komprehensif berdasarkan
pada bagaimana tindakan yang diusulkan akan
memengaruhi pemangku kepentingan untuk membuat
keputusan. Bab diakhiri dengan kerangka menyeluruh
untuk membuat suatu keputusan etis
Pendahuluan
Memotivasi Perkembangan

• Skandal Enron, Arthur Ardersen, dan WorldCom menimbulkan kemarahan publik, runtuhnya pasar modal, dan akhirnya sarbanes
Oxley Act 2002
• Pengadilan opini publik bersikap keras kepada perusahaan dan individu yang berperilaku tidak etis
• Perkembangan pada perusahaan, perhatian para eksekutif dan direksi perusahaan pada tata kelola perusahaan
• Sekolah bisnis yang ingin mendapatkan akreditasi mendunia dari AACSB diminta untu memasukkan pendidikan etika ke dalam
kebijakan, praktik, dan kurikulum mereka
• International Education Standards untuk akuntan (IES 1-6, 2003), dalam IES 4 memberikan rincian nilai-nilai profesional, etika, dan
sikap yang diperlukan oleh akuntan profesional untuk memahami dan melaksanakan tugas mereka di bawah IFAC Code of Ethics for
Professional Accountants
Pendahuluan
Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis

• Kerangka kerja pengambilan keputusan etis EDM menilai etikalitas keputusan atau tindakan yang dibuat dengan melihat:
1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam hal keuntungan bersih atau biaya
2. Hak dan kewajibab yang terkena dampak
3. Kesetaraan yang dilibatkan
4. Motivasi atau kebijakan yan diharapkan
• Analisis dampak pemangku kepentingan: konsekuensialisme, deontologi, dan keadilan
• Etika kebajikan: motivasi pembuat keputusan

Konsekuensialisme, Utilitarianisme, atau Teleologi

• Konsekuensialisme berpendapat bahwa sebuah perbuatan benar secara moral jika dan hanya jika tindakan tersebut mampu memaksimalkan
kebaikan bersih
• Para ahli juga membahas:
a. konsekuensi mana yang harus dihitung
b. Bagaimana cara menghitungnya
c. Siapa saja yang pantas untuk disertakan dalam satuan pemangku kepentingan yang harus dipertimbangkan
Pendahuluan
Deontologi

• Deontologi berfokus pada kewajiban atau tugas memotivasi keputusan atau tindakan, bukan pada konsekuensi dari tindakan
• Penalaran deontologis sebagian besar didasarkan pada pemikiran Immanuel kant (1964)

Etika kebajikan

• Etika kebijakan berkaitan dengan aspek yang memotivasi karakter moral yang ditujukan oleh para pengambil keputusan
• Keraguan tentang kekuatan etika kebijakan sebagai pendekatan untuk EDM. Sebagai contoh, etika kebijakan berkaitan dengan proses
pengambilan keputusan yang menggabungkan kepekaan moral, presepsi, imajinasi, penilaian, dan beberapa mengklaim bahwa hal ini tidak
mengarah ke prinsip-prinsisp EDM yang mudah dilakukan. Kritik lainnya yang relevan:
- Interpretasi kebajikan adalah hal yang sensitif terhadap budaya
- Seperti juga penafsiran dari apa yang dibenarkan atau yang benar
- Persepsi seseorang tentang apa yang benar pada tingkat tertentu dipengaruhi oleh ego atau kepentingan pribadi
Sniff Tests dan aturan Praktis Umum─Tes Awal Etikabilitas sebuah keputusan
• Tes cepat yang diberikan pada manajer dan karyawan untuk ditanyai agar memeriksa keputusan yang diajukan dengan cara pendahuluan yang cepat
untuk melihat apakah perlu dilakukan analisis etika tambahan yang menyeluruh

Sniff Test untuk Pengambilan Keputusan Etisn


Akankah saya merasa nyaman jika tindakan atau keputusan ini muncul di halaman depan surat kabar nasional besok pagi?
Akankah saya bangga dengan keputusan ini?
Akankah ibu saya bangga dengan keputusan ini?
Apakah tindakan atau keputusan ini sesuai dengan misi dan kode etik perusahaan?
Apakah hal ini terasa benar bagi saya?

Aturan Praktis untuk Pengambilan Keputusan Etis


Golden Rule: Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan.
Peraturan Pengungkapan: Jika Anda merasa nyaman dengan tindakan atau keputusan setelah bertanya pada diri sendiri apakah
Anda akan keberatan jika semua rekan, teman, dan keluarga Anda menyadari hal itu, maka Anda
harus bertindak atau memutuskan.
Etika Intuisi Lakukan apa yang "firasat Anda" katakan untuk Anda lakukan.
Imperatif Kategoris: Jangan mengadopsi prinsip-prinsip tindakan, kecuali prinsip-prinsip tersebut dapat, tanpa adanya
inkonsistensi, diadopsi oleh orang lain.
Etika Profesi: Lakukan hanya apa yang bisa Anda jelaskan di depan komite dari rekan rekan profesional Anda.
Prinsip Utilitarian: Lakukan "yang terbaik untuk jumlah terbesar"
Prinsip Kebajikan: Lakukan apa yang menunjukkan kebajikan yang diharapkan
Analisis Dampak Pemangku Kepentingan--Perangkat Komprehensif
untuk Menilai Keputusan dan Tindakan

Gambaran Umum

Sejak John Stuart Mill mengembangkan konsep utilitarianisme pada tahun


1861, suatu pendekatan yang diterima untuk penilaian keputusan dan tindakan
yang dihasilkan telah dipakai untuk mengevaluasi hasil akhir atau konsekuensi
dari tindakan. Bagi kebanyakan pengusaha, evaluasi ini sebelumnya didasarkan
pada dampak keputusan itu terhadap kepentingan pemilik perusahaan atau
pemegang saham. Biasanya dampak tersebut telah diukur dalam bentuk
keuntungan atau kerugian yang timbul, karena laba telah menjadi ukuran
tingkat kebaikan yang ingin dimaksimalkan oleh para pemegang saham.
Kepentingan Dasar Para Pemangku Kepentingan

Memperhitungkan kepentingan/interes para pemangku kepentingan saat membuat


keputusan, dengan mempertimbangkan dampak potensial dari keputusan pada setiap
pemangku kepentingan, merupakan perbuatan yang bijaksana jika para eksekutif ingin
mempertahankan dukungan pemangku kepentingan. Namun, keberagaman dari
pemangku dan kelompok pemangku kepentingan membuat tugas ini menjadi
kompleks.Untuk mempermudah proses, maka sangat baik untuk mengidentifikasi dan
mempertimbangkan serangkaian kepentingan para pemangku kepentingan pada
umumnya atau kepentingan dasar agar digunakan untuk memfokuskan analisis dan
pengambilan keputusan pada dimensi etika, seperti berikut.

1. Kepentingan mereka harus menjadi lebih baik sebagai akibat dari keputusan
tersebut
2. Keputusan akan menghasilkan distribusi yang adil antara manfaat dan beban
3. Keputusan seharusnya tidak menyinggung salah satu hak setiap pemangku
kepentingan, termasuk hak pengambil keputusan
4. Perilaku yang dihasilkan harus menunjukkan tugas yang diterima sebaik-baiknya
Pengukuran Dampak yang Dapat Diukur

1.Laba
2.Produk yang tidak termasuk dalam laba: dapat
langsung diukur
3.Produk yang tidak termasuk dalam laba; tidak dapat
langsung diukur
4.Membawa masa Depa ke masa kini
5.Menangani ketidakpastian hasil
6.Identifikasi dan peringkat pemangku kepentingan
Penilaian Dampak yang Tidak Dapat Dikuantifikasi

1.Keadilan di antara para pemangku kepentingan


2.Hak pemangku kepentingan

Analisis Dampak Pemangku Kepentingan: Pendekatan Tradisional Pengembalian


Keputusan

1.Pendekatan 5 pertanyaan tradisional


2.Pendekatan standar moral tradisional
Pendekatan Pastin Tradisional

Patin menggunakan konsep etika aturan dasar untuk menangkap


gagasan bahwa individu dan organisasi memiliki aturan-aturan
dasar atau nilai-nilai fundamental yang mengatur perilaku mereka
atau perilaku yang diharapkan. Jika keputusan dianggap
menyinggung nilai-nilai ini, ada kemungkinan akan terjadi
kekecewaan atau balas dendam. Pastin menunjukkan bahwa
individu sering dibatasi ( secara sukarela maupun tidak ) dalam
mengungkapkan nilai-nilai mereka, dan rekayasa balik
menawarkan cara untuk melihat, melalui tindakan-tindakan
mereka di masa lalu, dan apa nilai-nilai mereka sebenarnya.
Memperluas dan Memadukan Pendekatan Tradisional

Dari waktu ke waktu, masalah etika muncul


yang mungkin tidak sesuai dengan salah satu
pendekatan yang telah diuraikan. Sebagai
contoh, isu yang diangkat oleh permasalahan
etika dapat diperiksa dengan pendekatan 5
pertanyaan, kecuali jika ada dampak jangka
panjang yang signifikan atau hal lain yang
lebih membutuhkan analis biaya manfaat
daripada keuntungan sebagai pertanyaan
tingkat pertama.
Pendekatan Filosofis dan Analisis Dampak Pemangku 10 10 10
Kepentingan

Pendekatan filosofis konsekuensialisme, deontologi, dan etika


kebajikan yang dikembangkan akan menjadi landasan, dan harus
selalu diingat untuk menginformasikan dan memperkaya, analisis,
ketika menggunakan tiga pendekatan tersebut.

Pendekatan Filosofis harus memberikan pemahaman tentang fakta –


fakta, hak, kewajiban, dan keadilan yang terlibat dalam keputusan
atau tindakan yang penting untuk analisis etika yang tepat dari
motivasi, kebajikan dan karakter yang diharapkan.
Perusahaan MDM 1 Juni 2021

Mempertimbangkan harapan
1 motivasi dan perilaku
Memodifikasi Pendekatan Tradisional Analisis
Dampak Pemangku Kepentingan: Menilai
Motivasi, Kebajikan yang Diharapkan dan Sifat
Karakter
Penilaian Etis Motivasi dan
2 Perilaku
Perusahaan MDM 1 Juni 2021

Masalah Bersama
Mengacu pada kesenjangan atau mengetahui
1 penggunaan aset atau sumber daya yang dimiliki
bersama secara berlebihan.

Mengembangkan aksi yang lebih etis

Direktur, eksekutif, akuntan profesional akan


Permasalahan Lainnya dalam pengambilan 2 mengalami kelumpuhan keputusan akibat
ketidakmampuan untuk menentukan pilihan maksimal
Keputusan Etis karena alasan ketidakpastian, kendala waktu dan sebab
lainnya.

Kekeliruan umum dalam pengambilan keputusan


Berfokus hanya pada :
• Konflik kepentingan
• Keuntungan jangka pendek dan dampak pemegang
3 saham
• Legalitas
• Batas keberimbangan
• Batas untuk meneliti hak
Ringkasan langkah – langkah untuk sebuah Keputusan Etis

Langkah menyediakan dasar untuk menantang keputusan yang diusulkan

Identifikasi fakta dan semua


kelompok pemangku kepentingan
serta kepentingan yang mungkin Membuat peringkat para pemangku
akan terpengaruh kepentingan serta kepentingan mereka,
identifikasi yang paling penting dan
lebih mempertimbangkan mereka
dalam analisis
Menilai dampak dari tindakan yang diusulkan pada
setiap kepentingan berkenaan dengan kekayaan
mereka, keadilan perlakuan, dan hak – hak lainnya,
termasuk harapan kebajikan, menggunakan
pertanyaan kerangka kerja yang komprehensif, dan
memastikan bahwa perangkap umum yang
dibahas nanti tidak masuk kedalam analisis.
Langkah yang membantu mengorganisasikan analisis keputusan etis yang
digariskan oleh American Accounting Association (1993)

1 Menentukan fakta apa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana

2 Menetapkan isu etis

Mengidentifikasi Prinsip – prinsip utama, aturan dan nilai – nilai


3

4 Menentukan alternatif

Membandingkan nilai – nilai dan alternatif, serta melihat apakah muncul


5 keputusan yang jelas

6 Menilai kensekuensi

7 Membuat keputusan
Terima kasih!
Se moga
h a ri A nd a
lu a r b i a s a .

Anda mungkin juga menyukai