PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS PRAKTIS
Peta Konsep
Memodifikasi Pendekatan Tradisional Analisis
1 Pendahuluan
5 Dampak Pemangku Kepentingan: Menilai Motivasi,
Kebajikan yang Diharapkan, dan Sifat Karakter
Etika, Bisnis,
Pendekatan dan Hukum
Filosofis dan Analisis Dampak
4
Pemangku Kepentingan
Pendahuluan
Bab ini membahas tentang prinsip-prinsip etika dan
bagaimana mengembangkan sebuah kerangka keputusan
menyeluruh yang praktis dan komprehensif berdasarkan
pada bagaimana tindakan yang diusulkan akan
memengaruhi pemangku kepentingan untuk membuat
keputusan. Bab diakhiri dengan kerangka menyeluruh
untuk membuat suatu keputusan etis
Pendahuluan
Memotivasi Perkembangan
• Skandal Enron, Arthur Ardersen, dan WorldCom menimbulkan kemarahan publik, runtuhnya pasar modal, dan akhirnya sarbanes
Oxley Act 2002
• Pengadilan opini publik bersikap keras kepada perusahaan dan individu yang berperilaku tidak etis
• Perkembangan pada perusahaan, perhatian para eksekutif dan direksi perusahaan pada tata kelola perusahaan
• Sekolah bisnis yang ingin mendapatkan akreditasi mendunia dari AACSB diminta untu memasukkan pendidikan etika ke dalam
kebijakan, praktik, dan kurikulum mereka
• International Education Standards untuk akuntan (IES 1-6, 2003), dalam IES 4 memberikan rincian nilai-nilai profesional, etika, dan
sikap yang diperlukan oleh akuntan profesional untuk memahami dan melaksanakan tugas mereka di bawah IFAC Code of Ethics for
Professional Accountants
Pendahuluan
Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis
• Kerangka kerja pengambilan keputusan etis EDM menilai etikalitas keputusan atau tindakan yang dibuat dengan melihat:
1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam hal keuntungan bersih atau biaya
2. Hak dan kewajibab yang terkena dampak
3. Kesetaraan yang dilibatkan
4. Motivasi atau kebijakan yan diharapkan
• Analisis dampak pemangku kepentingan: konsekuensialisme, deontologi, dan keadilan
• Etika kebajikan: motivasi pembuat keputusan
• Konsekuensialisme berpendapat bahwa sebuah perbuatan benar secara moral jika dan hanya jika tindakan tersebut mampu memaksimalkan
kebaikan bersih
• Para ahli juga membahas:
a. konsekuensi mana yang harus dihitung
b. Bagaimana cara menghitungnya
c. Siapa saja yang pantas untuk disertakan dalam satuan pemangku kepentingan yang harus dipertimbangkan
Pendahuluan
Deontologi
• Deontologi berfokus pada kewajiban atau tugas memotivasi keputusan atau tindakan, bukan pada konsekuensi dari tindakan
• Penalaran deontologis sebagian besar didasarkan pada pemikiran Immanuel kant (1964)
Etika kebajikan
• Etika kebijakan berkaitan dengan aspek yang memotivasi karakter moral yang ditujukan oleh para pengambil keputusan
• Keraguan tentang kekuatan etika kebijakan sebagai pendekatan untuk EDM. Sebagai contoh, etika kebijakan berkaitan dengan proses
pengambilan keputusan yang menggabungkan kepekaan moral, presepsi, imajinasi, penilaian, dan beberapa mengklaim bahwa hal ini tidak
mengarah ke prinsip-prinsisp EDM yang mudah dilakukan. Kritik lainnya yang relevan:
- Interpretasi kebajikan adalah hal yang sensitif terhadap budaya
- Seperti juga penafsiran dari apa yang dibenarkan atau yang benar
- Persepsi seseorang tentang apa yang benar pada tingkat tertentu dipengaruhi oleh ego atau kepentingan pribadi
Sniff Tests dan aturan Praktis Umum─Tes Awal Etikabilitas sebuah keputusan
• Tes cepat yang diberikan pada manajer dan karyawan untuk ditanyai agar memeriksa keputusan yang diajukan dengan cara pendahuluan yang cepat
untuk melihat apakah perlu dilakukan analisis etika tambahan yang menyeluruh
Gambaran Umum
1. Kepentingan mereka harus menjadi lebih baik sebagai akibat dari keputusan
tersebut
2. Keputusan akan menghasilkan distribusi yang adil antara manfaat dan beban
3. Keputusan seharusnya tidak menyinggung salah satu hak setiap pemangku
kepentingan, termasuk hak pengambil keputusan
4. Perilaku yang dihasilkan harus menunjukkan tugas yang diterima sebaik-baiknya
Pengukuran Dampak yang Dapat Diukur
1.Laba
2.Produk yang tidak termasuk dalam laba: dapat
langsung diukur
3.Produk yang tidak termasuk dalam laba; tidak dapat
langsung diukur
4.Membawa masa Depa ke masa kini
5.Menangani ketidakpastian hasil
6.Identifikasi dan peringkat pemangku kepentingan
Penilaian Dampak yang Tidak Dapat Dikuantifikasi
Mempertimbangkan harapan
1 motivasi dan perilaku
Memodifikasi Pendekatan Tradisional Analisis
Dampak Pemangku Kepentingan: Menilai
Motivasi, Kebajikan yang Diharapkan dan Sifat
Karakter
Penilaian Etis Motivasi dan
2 Perilaku
Perusahaan MDM 1 Juni 2021
Masalah Bersama
Mengacu pada kesenjangan atau mengetahui
1 penggunaan aset atau sumber daya yang dimiliki
bersama secara berlebihan.
4 Menentukan alternatif
6 Menilai kensekuensi
7 Membuat keputusan
Terima kasih!
Se moga
h a ri A nd a
lu a r b i a s a .