MODUL
ETIKA PROFESI AKUNTAN
Modul 1 Practical Ethical Decision
Making
Memotivasi Perkembangan
2|www.hidayatkampai.com
Konsekuensialisme berpendapat bahwa sebuah perbuatan benar secara
moral jika dan hanya jika tindakan tersebut mampu memaksimalkan
kebaikan bersih. Dengan kata lain, tindakan dan sebuah keputusan akan
menjadi etis jika konsekuensi positif lebih besar dari konsekuensi
negatifnya.
Deontologi
3|www.hidayatkampai.com
asasi manusia dan hukum atau kontrak. Lebih jauh lagi, hal tersebut juga
dapat dicapai jika para individu bertindak dengan kepentingan pribadi yang
terkendali daripada kepentingan pribadi semata. Di bawah kepentingan
pribadi yang terkendali, kepentingan individu juga diperhitungkan dalam
keputusan dimana kepentingan tersebut tidak dapat diabaikan atau
dikesampingkan. Individu dianggap sebagai akhir daripada sebagai
sarana untuk mencapai akhir atau tujuan.
Etika Kebajikan
4|www.hidayatkampai.com
Ada beberapa keraguan tentang kekuatan etika kebajikan sebagai
pendekatan untuk EDM.sebagai contoh, etika kebajikan berkaitan dengan
proses pengambilan keputusan yang menggaubungkan kepekaan moral,
persepsi, imajinasi, penilaian, dan beberapa mengklaim bahwa hal ini tidak
mengarah pada prinsip-prinsip EDM yang mudah digunakan. Kritik lainnya
yang relevan, termasuk bahwa:
Sniff Tests dan Aturan Praktis Umum Tes Awal Etikalitas Sebuah
Keputusan
Etika intuisi: lakukan apa yang firasat anda katakana untuk anda
lakukan.
5|www.hidayatkampai.com
Imperatif Kategoris: jangan mengadopsi prinsip-prinsip tindakan, kecuali
prinsip-prinsip tersebut dapat, tanpa adanya inkonsistensi, diadopsi oleh
orang lain.
Etika profesi: lakukan hanya apa yang bisa anda jelaskan didepan komite
dari rekan-rekan professional anda.
Gambaran Umum
Sejak john stuart mill mengembangkan konsep utilitarianisme pada tahun
1861, suatu pendekatan yang diterima untuk penilaian keputusan dan
tindakan yang dihasilkan telah dipakai untuk mengevaluasi atau
konsekuensi dari tindakan. Bagi kebanyakan pengusaha, evaluasi ini
sebelumnya didasarkan pada dampak keputusan itu terhadap
kepentingan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Biasanya
dampak tersebut telah diukur dalam bentuk keuntungan atau kerugian
yang timbul, karena laba telah menjadi ukuran tingkat kebaikan yang ingin
di maksimalkan oleh para pemegang saham.
6|www.hidayatkampai.com
keputusan atau pada perusahaan itu sendiri, telah diselaraskan dengan
status dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Asumsi dari kelompok pemegang saham monolitis yang hanya tertarik
pada keuntungan jangka pendek sedang mengalami perubahan karena
perusahaan modern menyatakan pemegang saham mereka juga terdiri
atas orang-orang dan investor institusi awal yang tertarik pada horizon
waktu jangka panjang dan bagaimana bisnis dilakukan secara etis.
Investor etis dan investor lainnya, serta kelompok pemangku kepentingan,
cenderung tidak mau memaksa mengeluarkan laba tahun berjalan jik itu
berarti merugikan lingkungan atau hak-hak pemangkun kepentingan
lainnya. Mereka percaya pada pengelolaan perusahaan secara lebih luas
dari pada keuntungan jangka pendek. Biasanya, memaksimalkan
keuntungan dalam jangka wakyu lebih dari satu tahun membutuhkan
hubungan yang harmonis dengan sebagian besar kelompok pemangku
kepentingan dan kepentingan mereka. Eksekutif dan direktur yang melihat
jauh kedepan menginginkan kekhawatiran ini diperhitungkan sebelum
pemangku kepentingan yang tersinggung harus mengingatkan mereka.
Perusahaan menemukan bahwa di masa lalu mereka telah secara sah
dan pragmatis bertanggung jawab kepada pemegang saham, tetapi
mereka juga makin bertanggung jawab kepada para pemangku
kepentingan.
7|www.hidayatkampai.com
3.Keputusan seharusnya tidak menyinggung salah satu hak setiap
pemangku kepentingan, termasuk hak pengambilan keputusan.
4.Perilaku yang dihasilkan harus menunjukkan tugas yang diterima sebaik-
baiknya.
Nilai pertama berasal dari konsekuensialisme, nilai kedua, ketiga, dan
keempat dari deontologi dan etika kebajikan. Untuk tingkat tertentu,
kepentingan dasar ini harus didukung dengan kenyataan yang dihadapi
oleh pengambil keputusan. Dalam syarat pemangku untuk perdagangan
dan untuk memahami bahwa keputusan bisa meningkatkan kekayaan
semua pemangku kepentingan sebagai kelompok, bahkan jika beberapa
individu secara pribadi menerima efek yang buruk, kepentingan dasar ini
harus dimidifikasi untuk berfokus pada kekayaan pemangku kepentingan
dari pada hanya perbaikan mereka. Modifikasi ini menunjukkan
pergeseran dari utilitarianisme menjadi konsekuensilianisme. Setelah
fokus pada perbaikan telah beralih menjadi kekayaan, kebuthna untuk
menganalisis dampak keputusan dalam kaitannya dengan empat
kepentingandasar menjadi jelas. Keputusan yang tidak menunjukkan
karakter, integritas, atau keberanian yang diharapkan akan
dicurigai(secara etis) oleh para pemangku kepentingan. Akibatnya,
keputusan yang diusulkan dapat dinyatakan tidak etis jika tidak
memberikan manfaat bersih, tidak adil, atau meninggung hak pemangku
kepentingan termasuk ekspetasi yang wajar untuk perilaku bajik.
Pengujian terhadap keputusan yang diusulkan dengan satu prinsip saja
jelas picik, dan biasanya menghasilkan diagnosis yang salah.
9|www.hidayatkampai.com
langsung, ada kemungkinan untuk mengukur dampak tidak langsung
dengan menggunakan alternatif pengganti atau bayangan cermin. Pada
kasus beasiswa, pengganti keuntungan dapat berupa peningkatan laba
yang diperoleh oleh penerima. Nilai kerugian dari berkurangnya kesehatan
dapat diperkirakan sebagai pendapatan yang hilang ditambah biaya
perlakuan medis ditambah dengan produktivitas yang hilang di tempat
kerja sebagaimana diukur dengan biaya penambahan pekerja.
Keakuratan estimasi bergantung pada kemiripan ukuran dengan
bayangan cermin. Ada kemungkinan, bagaimanapun, bahwa perkiraan
yang ada akan mengecilkan dampak yang terlibat; dalam contoh
sebelumnya, tidak ada perkiraan yang dibuat untuk keuntungan intelektual
dari pendidikan yang dibiayai oleh beasiswa atau rasa sakit dan
penderitaan yang dihadapi sebagai akibat dari hilangnya kesehatan.
Meskipun demikian, jauh lebih baik jika membuat estimasi yang akurat
secara umum, daripada membuat keputusan atas dasar tindakan
langsung yang diukur dengan tepat hanya sebagian kecil dari dampak
keputusan yang diusulkan.
10 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
apa yang dianjurkan di sini bukan berarti mereka meninggalkan
keuntungan jangka pendek sebagai sebuah ukuran, tetapi mereka juga
mempertimbangkan dampak bahwa eksternalitas saat ini memiliki
kesempatan besar dalam memengaruhi perusahaan baru di masa depan.
Apa yang diperkenankan pada analisis biaya-manfaat bagi pembuat
keputusan adalah untuk membawa manfaat dan biaya masa depan ke
masa kini agar dapat dianalisis secara lebih lengkap dari sebuah
keputusan.
Keuntungan dari rumusan nilai yang diharapkan ini adalah kerangka kerja
analisis biaya-manfaat dapat dimodivikasi untuk menyertakan risiko yang
terkait dengan hasil. Pendekatan baru ini disebut sebagai analisis risiko-
manfaat (RBA), dan dapat diterapkan di mana hasil berisiko ditemukan
dalam kerangka berikut: Nilai yang Diharapkan dari Manfaat Bersih atau
yang = Nilai Masa Kini yang Diharpkan - Nilai Masa Kini dari Biaya Masa
Datang Disesuaikan dengan Risiko
11 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
dengan hanya darikeuntungan saja. Namun demikian, manfaat dari
analalisis dampak pemangku kepentingan bergantung pada identifikasi
penuh semua pemangku kepentingan dan kepentingan mereka, serta
apresiasiyang penuh terhadap signifikansi dampaknya pada posisi masing
masing. Ketika penambahan manfaat sederhana dan biaya tidak
sepenuhnya mencerminkan pentingnya pemangku kepentingan atau
dampak yang terlibat. Dalam situasi ini, nilai nilai yang termasuk dalam
ABM atau RBA dapat ditimbang, atau nilai bersih sekarang dapat dibuat
peringkat sesuai dengan dampak yang dibuat pada pemangku
kepentingan yang terlibat. Peringkat pemangku kepentingan dan dampak
yang terjadi atas mereka bergantung pada ketahanan situasional mereka
dalam menahan dampak juga digunakan ketika dampak yang tidak bisa
diukur sedang dipertimbangkan. Kekuatan keuangan yang relatif tidak
hanya memberikan alasan untuk membuat peringkat kepentingan para
pemangku kepentingan. Bahkan, ada beberapa alasan, termasuk dampak
dari tindakan yang diusulkan pada kehidupan atau kesehatan pemangku
kepentingan, atau pada beberapa aspek flora, fauna, atau lingkungan kita
yang lebih berada pada ambang bahaya atau kepunahan. Biasanya,
masyarakat mempunyai prasangka buruk pada perusahaanyang
mengambil keuntungan atas kehidupan, kesehatan, atau habitat kita. Di
samping itu, membuat isu isu ini sebagai prioritas utama sering kali justru
akanmemicu adanya pemikiran ulang terhadap tindakan yang
menyinggung agar diperbaii dengan menghilangkannya. Mitchell, Agle,
dan Wood (1997) menyatakan bahwa pemangku kepentingan dan
kepentingan mereka dinilai dalam tiga dimensi :
12 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
eksternal) terdahulu, sehingga jika seorang eksekutif memutuskan untuk
terus maju dengan rencana suboptimal, setidaknya kerugian potensial
akan dikenali. Logika menunjukkan bahwa klaim dari tiga lingkaran yang
saling tumpang tindih (yaitu sah dan/atau dianggap sah, darurat, dan
dipegang oleh penguasa) akan selalu menjadi yang paling penting.
Namun, hal ini tidak selalu terjadi. Klaim yang mendesak dari pemangku
kepentingan lain dapat menjadi yang paling penting jika mereka
mengumpulkan lebih banyak dukungan dari penguasa dan mereka yang
mempunyai klaim yang sah, dan akhirnya dianggap mempunyai legitimasi.
Pendekatan untuk Mengukur Dampak yang Dapat Dihitung dari Keputusan
yang Diajukan
A.Hanya laba atau rugi
B.A. ditambah eksternalitas (dengan kata lain, Analisis Biaya-
Manfaat/ABM)
C.B. ditambah probabilitas hasil (dengan kata lain, Analisis Risiko-
Manfaat/RBA) D.ABM atau RBA ditambah peringkat pemangku
kepentingan
13 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
c. Perlakuan adil
d. Penggunaan hati nurani
e. Harga diri dan privasi
f. Kebebasan berbicara
14 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
motivasi, kebijakan,dan karakter yang ditampikan dibandingkan dengan
yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan.
15 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
pendekatan ini sebagai rekayasa balik sebuah keputusan , karena
dilakukan usaha untuk membongkar pengambilan keputusan masa lalu
selain untuk melihat bagaimana dan mengapa keputusan tersebut dibuat.
Pastin menunjukan bahwa individu sering dibatasi (secara sukarela
maupun tidak) dalam mengungkapkan nilai-nilai mereka, dan rekayasa
balik menawarkan cara untuk melihat, melalui tindakan-tindakan mereka
dimasa lalu, dan apa nilai-nilai mereka sebenarnya.
16 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
fakta-fakta, hak, kewajiban, dan keadilan yang terlibat dalam keputusan
atau tindakan yang penting untuk analisis etika yang tepat dari motivasi,
kebajikan, dan karakter yang diharapkan. Pada analisis yang efektif dan
koperhensif terhadap etikalitas suatu keputusan atau tindakan yang
diusulkan, pendekatan-pendekatan filosofis tradisonal harus
meningkatkan model pemangku kepentingan, dan sebaliknya.
17 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
untuk alasan yang salah, bahkan jika konsekuensi hasil adalah benar
dapat menimbulkan risiko tata kelola yang tinggi. Terdapat banyak contoh
dimana eksekutif yang hanya termotifasi oleh keserakahan tergelincir ke
dalam praktik tidak etis, dan yang lainnya tersesat oleh sistem insetif yang
salah.Motivasi yang didasarkan pada kepentingan pribadi yang terlalu
sempit dapat menghasilkan keputusan yang tidak etis ketika pedoman diri
dan pengawasan eksternal yang pantas tidak mencukupi. Pemantauan
ekternal tidak mungkin menangkap semua keputusan sebelum
pelaksanaan, maka penting bagi semua karyawan untuk memahami
motivasi yang luas akan membela kepentingan diri dan organisasi mereka
dari perspektif pemangku kepentingan. Akibatnya para pembuat
keputusan harus mempertimbangkan motivasi dan perilaku yang
diharapkan oleh para pemangku kepentingan dalam pendekatan EDM
komperhensif, dan organisasi harus meminta akuntabilitas dari karyawan
atas harapan itu melalui mekanisme tata kelola.
Pertimbangan Uraian
18 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Kejujuran/kesetaraan atau Keadilan Disribusi manfaat dan beban
harus adil Harapan kebajikan
atau Etika kebijakan Motivasi
untuk keputusan harus
mencerminkan
19 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Terkadang direktur, eksekutif atau akuntan professional akan
mengalami kelumpuhan keputusan akibat kompleksitas analisis atau
ketidakmampuan untuk menentukan pilihan maksimal karena alasan
ketidakpastian, kendala waktu dan sebab lainnya.
21 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Banyak pengambil keputusan yang mementingkan keuntungan
dirinya yang bermanfaat dalam jangka pendek dan meruikan orang
lain pada jangka panjang.
Kegagalan untuk mempertimbangkan kebajikan yang diharapkan
untuk ditunjukkan
Akuntan profesional yang mengabaikan kebajikan yang diharapkan
dari mereka cenderung melupakan bahwa mereka diharapkan
untuk melindungi kepentingan umum.
Pendekatan terbaik EDM akan bergantung pada sifat dari tindakan yang
diusulkan atau dilema etikan dan pemangku kepentingan yang terlibat.
Sebagai contoh, sebuah masalah yang melibatkan dampak jangka pendek
dan tidak ada eksternalitas mungkin cocok untuk analisis 5 pertanyaan
yang dimodifikasi, Masalah dengan dampak jangka panjang dan
ekternalitas ini mungkin lebih cocok dengan pendekatan standar moral
yang dimodifikasi, atau pendekatan pastin yang dimodifikasi. Masalah
signifikansi bagi masyarakat dari pada bagi perusahaan kemungkinan
akan baik jika dianalisis menggunakan pendekatan filosofis, atau
pendekatan standar moral yang dimodifikasi. Pendekatan EDM apaun
yang digunakan , pembuat keptusan harus mepertimbangkan semua isu
yang diangkat.
22 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
keadilan perlakuan, dan hak-hak lainnya, termasuk harapan kebajikan,
menggunakan pertanyaan kerangka kerja yang komprehensif, dan
memastikan bahwa perangkap umum yang dibahas nanti tidak masuk ke
dalam analisis.
23 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Modul 2 Akuntan Profesional untuk
kepentingan Publik.
Akuntabilitas Ekspektasi Pemangku Kepentingan dan Kerangka
Tata Kelola
a) Integritas seorang akuntan professional harus tegas dan jujur dalam semua
keterlibatannya dalam hubungan profesional dan bisnis
24 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
orang lain untuk mengesampingkan penilaian professional
atau bisnis
25 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
diharapkan untuk melindungi kepentingan investor dan pemangku kepentingan
lainnya. Akuntan profesional tidak diharapkan terlibat dalam kesalahan atau
kekeliruan apa pun dalam rangka membantu manajemen, atau untuk
menghindari risiko kehilangan pendapatan dari kegiatan audit, atau kehilangan
pekerjaan jika mereka adalah karyawan.
Hal atau aspek yang menjadikan suatu profesi adalah kombinasi dari fitur,
tugas, dan hak-hak yang semuanya dibingkai dalam satu rangkaian nilai-nilai
umum profesionalitas, dimana nilai yang menentukan bagaimana keputusan
akan dibuat dan tindakan yang akan diambil.
Secara umum, tugas yang diharapkan dari suatu profesi adalah dalam
rangka mempertahankan:
Seorang akuntan profesional, terlepas apakah dia terlibat dalam kegiatan auditing
atau menejemen, karyawan atau konsultan, diharapkan untuk menjadi seorang
akuntan sekaligus profesional. Itu berarti, seorang akuntan profesional
diharapkan memiliki keahlian teknis khusus terkait dengan akuntansi dan
pemahaman yang lebih tinggi di bidangnya dari[ada orang awam di bidang terkait,
seperti kontrol menejemen, perpajakan, atau sistem informasi. Selain itu, ia juga
diharapkan untuk menaati standar-standar khusus yang dikeluarkan oleh badan
profesional terkait tempatnya bekerja.
Fitur-fitur
Penyediaan layanan fidusia yang penting bagi masyarakat
Diperlukan pengetahuan dan skil yang luas
Karakter pelatihan dan skil yang diperlukan sebagian besar dalam hal
intelektual
Diawasi oleh organisasi yang keanggotaannya secara otomatis
mengatur diri sendiri
Akuntabel pada otoritas pemerintah
Tugas-tugas yang sengat penting untuk suatu hubungan fidusia
29 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Perhatian yang berkelanjutan pada kebutuhan klien dan pemangku
kepentingan lainnya
Pengembangan dan pemeliharaan pengetahuan dan skil yang
diperlukan, termasuk skeptisisme/keilmiahan (pembawaan diri yang
mengarah pada keraguan terhadap fakta-fakta, orang atau institusi)
profesional
Pemeliharaan kepercayaan yang melekat dalam hubungan fidusia oleh
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai yang bertanggung jawab
Pemeliharaan reputasi pribadi yang dapat diterima
Pemeliharaan reputasi sebagai profesi yang kredibel
Hak-hak yang diizinkan dalam kebanyakan yurisdiksi
Kemampuan untuk tampil/menawarkan diri sebagai seorang profesional
yang ditunjuk untuk memerankan jasa fidusia penting
Kemampuan untuk menetapkan standar masuk dan memeriksa calon
Mengatur dan mendisiplinkan diri berdasarkan kode etik
Partisipasi dalam pegembangan praktik akuntansi dan audit
Akses ke beberapa atau semua bidang usaha akuntansi dan audit
Nilai-nilai yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan memelihara hak-hak
Kejujuran
Integritas
Objektivitas, berdasarkan pada penelitian independen
Keinginan untuk menerapkan ketelitian dan skeptisisme profesional
Kompetensi
Kerahasiaan
Komitmen untuk menempatkan kepentingan publik, klien, profesi, dan
atasan atau perusahaan sebelum kepentingan profesional sendiri
30 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
berasal dari kesalahan penafsiran masalah akibat kompleksnya permasalahan
tersebut, selebihnya merupakan akibat dari kurangnya perhatian pada hal-hal
yang sifatnya etis, seperti kejujuran, integritas, objektivitas, kepedulian,
kerahasiaan, dan komitmen untuk mendahulukan kepentingan orang lain di atas
kepentingan diri sendiri.
Seorang akuntan profesional telah diberi hak untuk menyediakan jasa fidusia
yang penting bagi masyarakat karena dia bertanggung jawab untuk
mempertahankan kepercayaan yang melekat dalam hubungan fidusia. Seorang
akuntan profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian, namun ia juga
diharapkan untuk mempraktikkan keahliannya tersebut dengan penuh
keberanian, kejujuran, integritas, objektivitas, kesungguhan dan keilmiahan,
kompetensi, kerahasiaan profesional, serta menghindari kekeliruan untuk
memastikan bahwa mereka yang mengandalkan keahlian tersebut dapat
memercayai bahwa kepentingan mereka telah mendapat perlakuan yang
selayaknya. Oleh karena itu, dalam rangka untuk mempersempit rentang pilihan
untuk diterimanya suatu perlakuan akuntansi atau praktik audit, akuntan
profesional diharapkan untuk mematuhi Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum
(Generally Accepted Accounting Principles-GAAP) dan Standar Auditing yang
Diterima Umum (Generally Accepted Auditingt Standards-GAAS).
31 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
suatu manajemen, sebagai karyawan, atau sebagai konsultan sebagaimana bagi
mereka yang melakukan audit laporan keuangan. Jika seseorang ingin menjadi
seorang akuntan profesional, ia harus selalu siap untuk bertindak dengan
integritas setiap saat. Dia seharusnya tidak boleh terlibat dalam hal-hal yang
keliry atau yang sifatnya ilegal akibat dari sikap loyal yang salah arah terhadap
klien langsung atau atasan.
Para auditor secara khusus ditunjuk oleh pemegang saham atau pemilik
sebagai agen mereka untuk memeriksa aktivitas organisasi dan untuk
memberikan laporan mengenai kesehatan sistem keuangan dan kewajaran dari
laporan tahunan. Hal ini dilakukan untuk melindungi kepentingan pemegang
saham/pemilik dari sejumlah masalah, termasuk perlakuan amoral manajemen.
Laporan keuangan yang telah diaudit digunakan dan dijadikan pegangan baik
oleh pemegang saham saat ini dan pemegang saham prospektif, kreditor, serta
oleh pemerintah. Oleh karena itu, loyalitas auditor terhadap publik tidak boleh
lebih rendah dari loyalitas kepada pemegang saham saat ini, terutama pada pihak
manajemen organisasi.
Kerahasiaan
Pada revisi Kode Etik tahun 2005, IFAC telah memperkenalkan kebutuhan
akan akuntan profesional untuk mengatasi situasi di mana terdapat konflik
32 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
diantara prinsip-prisip mendasar, yang dalam hal ini dapat terjadi antara
kerahasiaan dan kepentingan publik.Kode etik diantaranya menyarankan bahwa
akuntan profesional mempertimbangkan untuk mendapatkan nasihat profesional
dari badan profesional yang relevan atau penasihat hukum, dan dengan demikian
mendapat bimbingan tentang isu-isu etis tanpa melanggar kerahasiaan.
AICPA membuat daftar 200 jenis jasa penjamin yang mungkin, kemudian disaring
hingga diproses jenis-jenis jasa penjaminan mengenai:
Penilaian resiko
Pengukuran kinerja bisnis
Kendala sistem informasi
Perniagaan elektronik
Pengukuran kinerja perawatan kesehatan
Perawatan khusus lansia, dsb.
Hal yang tidak diantisipasi oleh Komite Khusus AICPA untuk pelayanan
verifikasi adalah ketidakmampuan anggotanya untuk mengelola konflik yang
melekat pada situasi konflik kepentingan yang muncul pada saat proses audit dan
33 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
jasa lainnya ditawarkan kepada klien yang sama, seperti yang terjadi pada Enron,
Arthur Andersen, dan WorldCom,
SEC juga mengambil kebijakan lain di luar pembatasan penawaran jenis jasa
tertentu, yang akan:
- Mengharuskan beberapa mitra yang memiliki perjanjian dengan tim audit untuk
digilir setelah tidak lebih dari lima atau tujuh tahun berturut-turut, tergantung
pada keterlibatan mitra dalam audit, terkecuali pada beberapa kantor akuntan
publik (KAP) kecil dapat dibebaskan dari ketentuan ini
34 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
- Menetapkan peraturan bahwa suatu KAP tidak akan independen jika anggota-
anggota tertentu dalam manajemen emiten itu merupakan anggota tim audit
KAP dalam periode satu tahun sebelum dimulainya prosedur audit
- Menetapkan peraturan bahwa seorang akuntan tidak akan independen dari
klien audit jika ada mitra audit menerima kompensasi berdasarkan
penugasan pengadaan mitra dengan klien untuk jasa lain selain audit, review,
dan layanan atestasi
- Mengharuskan auditor untuk melaporkan hal-hal tertentu kepada komite audit
emiten, termasuk kebijakan akuntansi kritis yang digunakan oleh emiten
- Komite audit emiten diharuskan untuk menyetujui sebelumnya semua jasa
audit dan non audit yang diberikan auditor pada emiten
- Mengharuskan pengungkapan pada investor segala informasi terkait dengan
jasa-jasa audit dan non-audit yang diberikan oleh auditor yang kemudian
auditor tersebut memperoleh bayaran atas jasanya.
Kredibilitas adalah nilai tambah kritis yang dihasilkan oleh akuntan profesional
dalam pelayanan veriikasi terbaru dam juga yang standar. Secara khusus, nilai
tambah kritis seorang akuntan profesional terletak pada harapan bahwa layanan
apa pun yang ditawarkan akan didasarkan pada integritas dan objektivitas, dan
nilai-nilai ini selain standar kompetensi minimum yang dipastikan ada,
memberikan kredibilitas atau jaminan terhadap laporan atau kegiatan.
35 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
karena itu, organisasi akuntansi profesional berusaha untuk menyelidiki dan
mendisiplinkan anggota yang tindakannya tidak sesuai dengan nilai-nilai etis.
Sering kali yang terjadi adalah seorang profesional tidak cukup menyadari potensi
akibat dari dilema etika atau nilai-nilai yang tepat dalam melaksanakan tugasnya
secara benar. Selain itu, seorang profesional mungkin berbuat salah dalam
penilaiannya tentang potensi akibat dilema etika atau tentang keseriusan akibat
tersebut bagi mereka yang harus menanggung dampaknya. Oleh karena itu,
kredibilitas profesi ada pada nilai-nilai yang didukungnya, nilai-nilai etika pribadi
dan profesional dari masing-masing anggota, dan kualitas penilaian yang
digunakan.
36 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
b. Konvensional Kesesuaian
3. Penyelarasan interpersonal Ekspektasi peran dan persetujuan
dari
pihak lain.
4. Hukum dan tugas (tatanan sosial) Kesesuaian dengan peraturan moral
atau
peraturan-peraturan hukum dan
keterlibatan
c. Post-konvensional, autonomous, Kepentingan orang lain
atau berprinsip
5. Hak-hak umum individu dan Kepedulian terhadap orang lain dan
standar-standar yang diterima kesejahteraan sosial yang lebih luas
masyarakat
6. Prinsip-prinsip yang dipilih Kepedulian terhadap prinsip moral
atau
sendiri etika
37 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
3. Studi penelitian dan artikel
4. Pedoman-pedoman regulator (SEC, OSC, NYSE, TSX, dan
sebagainya)
5. Keputusan pengadilan
6. Kode etik dari:
a. Perusahaan atau KAP
b. Badan Akuntansi Profesional Lokal
c. Internal Federation of Accountants (IFAC)
Tidak ada satu pun organisasi yang memiliki monopoli pada penciptaan
ekspektasi atau standar yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan professional
baik di Indonesia, AS, Kanada atau dimana pun. Ekspektasi standar etika
bagaimanapun bervariasi dari pengadilan ke pengadilan dan dari organisasi ke
organisasi. Untungnya, prinsip-prinsip dasar kode etik berlaku pada semua
organisasi, dan konvergensi pada prinsip-prinsip etika global, akuntansi, dan
standar audit memang menjanjikan untuk tercapainya satu standar umum kinerja.
38 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
2. Prinsip dan standar fundamental
3. Peraturan umum
4. Pertauran khusus
5. Disiplin
6. Interpretasi peraturan
39 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
teknis dan professional yang berlaku dalam memberikan layanan
professional
d. Kerahasiaan, seorang akuntan professional harus menghormati
kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan
professional dan bisnis dan tidak boleh mengungkapkan informasi
tersebut kepada pihak ketiga, tanpa otoritas yang tepat dan spesifik
kecuali ada hak serta kewajiban untuk mengungkapkan. Informasi
rahasia yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis
professional seharusnya tidak boleh digunakan untuk keuntungan
pribadi para akuntan professional atau pihak ketiga
e. Perilaku Profesional, seorang akuntan professional harus patuh
pada hukum dan peraturan terkait serta menghindar dari tindakan
yang bisa mendiskreditkan profesi
Disiplin
40 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
memastikan bahwa prosedur dilakukan dengan benar dan kepentingan umum
terpenuhi.
Interpretasi Aturan
Tekanan yang telah datang pada profesi akuntansi adalah karena skandal
keuangan atau akuntansi yang telah mengikis keridnilitas profesi. Ada dua faktor
yang berbeda dengan motivasi di awal millennium baru, yaitu:
41 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
KODE ETIK PROFESIONAL YANG BERLAKU SAAT INI
42 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
1. Konflik diantara kode kode
43 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
penilaian yang harus dibuat. Dalam analisis akhir, pelaksanaan nilai
nilai sangat penting agar terselamatkan dari masalah etika.
Tantangannya adalah untuk mengembangkan kode dan budaya
yang tidak memaksa untuk meninggalkan nilai nilai pribadi
melainkan mendorong pengembangan dan pelaksanaan nilai-nilai
serta proses penilaian yang akan membantu pemegang saham
ketika benar-benar membutuhkan.
Salah satu aspek yang paling menyiksa dalam kehidupan seorang akuntan
profesional adalah pengakuan, penghindaran, dan/atau situasi pengelolaan
konflik kepentingan. Hal ini karena dalam situasi konflik kepentingan
mengandung ancaman untuk meruntuhkan alasan perlunya memiliki profesi
akuntansi untuk memberikan jaminan bahwa pekerjaan seorang akuntan
profesional akan diatur oleh penilaian independen yang difokuskan untuk
melindungi kepentingan umum.
44 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
seharusnya tidak boleh melayani kepentingan klien tertentu, kecuali kepentingan
publik juga dilayani. Jasa yang diserahkan oleh pemegang usia harus dapat
dipercaya, dan independen penilaian akuntan profesional sangat penting untuk
kepercayaan itu.
45 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
mengurangi transmisi informasi yang efektif dan menurunkan reputasi profesi.
Hal ini memerlukan kewaspadaan profesi. terus menerus tentang keadaan yang
sebenarnya dari akuntan profesional, serta tentang independensi, Sebagaimana
dinyatakan dalam bagian 290.8 dari kode IFAC tahun 2005:
Independensi membutuhkan:
Independensi Pikiran
Kode IFAC menyebutkan lima kategori dasar ancaman atau konflik yang dapat
ruhi akuntan profesional dari bertindak untuk kepentingan kepentingan eninjauan
kembali karya/pekerjaan sendiri, membela posisi klien, diri sendiri, keakraban
dengan manajemen, direksi, atau pemilik perusahaan klien dan intimidasi oleh
manajemen, direksi, atau pemilik.
46 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
untuk melakukan an kesalahan pengfiguran, hal ilegal, atau minimnya pilihan
akuntansi.
d) Ancaman keakraban yang mungkin terjadi ketika suatu hubungan yang dekat
dapat membrd seorang akuntan profesional menjadi terlalu bersimpati terhadap
kepentingan orang lain
47 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
dikembalikan, serta komunikasi atau informasi yang dihasilkan oleh
akuntan profesional
o Peninjauan ulang oleh pihak ketiga terhadap sistem pengendalian mutu
perusahaan
o Undang-undang yang mengatur persyaratan independensi dari perusahaan
48 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
o Menggunakan mitra dengan jalur pelaporan yang terpisah untuk
penyediaan layanan non verifikasi/penjaminan untuk klien
penjaminan/verifikasi
o Enam lainnya yang sifatnya umum bagi perusahaan dan sembilan hal
khusus lainnya
50 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Konflik Kepentingan Memengaruhi Layanan yang Ditawarkan
Kepentingan pribadi merupakan motivator yang sangat kuat dapat
merugikan klien, publik, dan pemangku kepentingan lainnya melalui penurunan
mutu layanan yang ditawarkan oleh akuntan profesional, apakah profesional
berperan sebagai auditor atau akuntan manajemen. Misalnya, keinginan untuk
memperoleh keuntungan dapat mengakibatkan layanan dilakukan di bawah
standar kualitas. Hal ini dapat terjadi dengan cara mempekerjakan staf junior atau
tidak terampil, atau jika staf tidak mendapat pengawasan yang memadai dari
senior, atau yang lebih mahal lagi oleh personel. Hal itu dapat menyebabkan
tekanan pada staf untuk meningkatkan jam kerja mereka meampaui tingkat yang
wajar, atau untuk mendorong staf untuk bekerja berjam-jam tetapi tidak membuat
taguhan pada klien atas total waktu yang dihabiskan.
Meskipun penurunan kualitas layanan jelas memengaruhi klien dan publik,
kondisi kerja seperti ini juga menyebabkan staf terlibat dengan masalah etika
yang sangat nyata tentang bagaimana bereaksi.
Seorang profesional mungkin tergoda untuk lowball fee quotations kepada
klien dalam upaya untuk memperoleh klien baru atau mempertahankan klien
lama. Perwujudan dari tarif rendah tersebut dapat menimbulkan dilema karena
51 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
harus memenuhi anggaran audit yang terlalu ketat, sehingga sekali lagi dapat
menyebabkan kualitas pelayanan di bawah standar atau tekanan.
Persahabatan, kemitraan, dan keinginan untuk melindungi pendapatan
yang ada atau mengumpulkan lebih banyak lagi dan prospek interaksi sosial
dalam bentuk pengaguman mungkin semua berdampak pada independensi.
Harus dipastikan bahwa akuntan profesional tidak menjadi terlalu bergantung
pada pendapatan dari satu klien, sehingga keputusan yang bertentangan dengan
kepentingan publik menjadi sulit dibuat.
Akuntan profesional harus terus menahan godaan untuk terfokus pada
pengembangan layanan dengan keuntungan yang besar dengan mengorbankan
layanan audit dengan margin rendah.
Daniel Potter bekerja sebagai staf akuntansi di Baker Greenlaf, satu dari 8 besar
KAP. Dalam mempersiapkan ujian CPA-nya, Dan belajar dengan teliti tentang
kode etik American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dan telah
secara menyeluruh mengakrabkan dirinya dengan pedoman profesi untuk hal-hal
moral. Dan telah mengganggap serius pedoman-pedoman itu, semua itu bukan
hanya merupakan bagian integral dari ujian audit, namun juga nampak baginya
sebagai martabat/kewibawaan mendasar yang mana setiap auditor independen
diwajibkan untuk mempertahankannya.
Karier pribadi Dan pun positif. Setelah lulus menjadi sarjana ekonomi dari
salah satu sekolah dalam asosiasi delapan universitas di Tenggara AS (Ivy
League), dia diterima di program pelatihan akuntan Sekolah Bisnis Acron, dan
disponsori oleh Baker Greenleaf. Antusiasme dan kemampuannya nampak jelas
sejak awal, dan dia cepat mendapat promosi melalui peringkat-peringkat dan
terdaftar untuk membantu merekrut para sarjana untuk bekerja di perusahaan.
Tugas baru Dan pun dimulai. Baker memerlukan audit khusus dan Baker
menempatkan orang-orang terbaiknya dalam pekerjaan itu, dan Dan sangat
bangga bisa diikutkan dalam tim untuk penugasan khusus itu. Oliver Freeman,
senior dalam proyek itu menugasi Dan untuk mengaudit anak perusahaan real
estate yang dimiliki secara penuh, yang telah membuat pusing Baker di masa
lalu. Saya ingin Anda menyelesaikan masalah yang kami miliki dengan anak
perusahaan itu, dan datang dengan opini yang bersih (yaitu konfirmasi bahwa
pernyataan klien disajikan secara adil) dalam satu bulan. Saya biarkan kamu
berpikir apa yang dirasa perlu dalam masalah ini.
53 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Beberapa kali dalam bulan-bulan ke depan antara Dan dan oliver terdapat
ketidaksepakatan mengenai isu-isu interpretif, namun ketika Dan mulai
menyadari betapa keras kepalanya Oliver, dia selalu tunduk pada opini
atasannya. Tiga hari sebelum masa audit berakhir, Dan menyelesaikan
dokumennya dan menyerahkan pada Oliver untuk ditinjau ulang. Dia menemukan
cukup banyak masalah, tetapi berhasil menyelesaikan kecuali satu: satu dari
properti real estate terbesar anak perusahaan dinilai dalam neraca sebesar $2
juta, dan perkiraan Dan sendiri tentang nilai tersebut adalah tidak lebih dari
$100.000. Properti itu merupakan struktur yang telah rusak di lingkungannya
yang tidak ditempati selama beberapa tahun. Dan mendiskusikan proposalnya
untuk mengurangi nilainya hingga $1.900.000 dengan para manajer anak
perusahaan, tetapi karena mereka merasa ada prospek yang bagus untuk
menyewakan properti tersebut dalam waktu dekat, mereka menolak untuk
menurunkan nilainya. Diskusi dengan klien telah berakhir pada titik ini, dan Dan
harus menyelesaikan ketidaksepakatan itu sendiri. Usaha dia menjadi ambigu,
dan tergantung pada bagaimana ia mendefinisikan laporan laba rugi menurut
peraturan AICPA dalam hal material, tiap perbedaan opini antara klien dan
akuntan publik yang memengaruhi laporan laba rugi hingga 3 % dianggap
material dan harus diperlihatkan dalam opini CPA. Laporan yang ia serahkan
pada Oliver Freeman berisi rekomendasi bahwa itu sebaiknya didokumentasikan
dengan syarat terkait dengan opini, yang mengindikasikan bahwa semua laporan
keuangan itu secara nalar mengacu pada $1.9 juta nilai penurunan yang
diperlihatkan dalam opini yang menyertainya. Setelah Freeman meninjau
dokumen Dan, dia memberikan tanggapan kembali dalam bentuk daftar hal-hal
yang harus dilakukan, yang merupakan prosedur normal di Baker Greenleaf.
Beberapa hal dalam daftar tersebut adalah sebagai berikut:
54 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Dan langsung menanggapi daftar itu bahwa ia tidak akan mengubah penilaiannya
karena hal itu jelas-jelas melanggar apa yang dia ketahui dari membaca
peraturan-peraturan akuntansi. Sore itu, Oliver dan Dan bertemu dalam ruangan
tertutup dan Oliver menyatakan bahwa Ia(Oliver) tidak ingin ada masalah dalam
audit ini dan Dan bertanggung jawab untuk adanya opini bersih. Masalahnya
tidak material bagi klien (konsolidasi) dan opini anak perusahaan hanya akan
digunakan secara internal. Lagipula tidak ada yang membaca ataupun peduli
pada laporan keuangan ini.
55 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
2. Isu-isu penting:
Konflik Kepentingan, yaitu adanya konflik kepentingan antara
perusahaan (manajemen) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Baker
Greenleaf, dimana manajemen mengharuskan akuntan (KAP) untuk
memberikan laporan audit dengan opini bersih, padahal hal tersebut
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dimana sebenarnya auditor
menemukan suatu temuan yang nilainya material dan dapat
mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh pengguna laporan
keuangan perusahaan klien. Dalam hal ini manajemen memiliki
kepentingan yang dapat memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri.
Akuntabilitas. Akuntabilitas adalah istilah umum untuk menjelaskan
bagaimana sejumlah organisasi telah memperlihatkan bahwa mereka
sudah memenuhi misi yang mereka emban. Seorang akuntan atau
auditor harus dapat mempertanggungjawabkan bahwa laporan
keuangan yang disusun oleh perusahaan sudah dibuat sesuai dengan
PABU dalam rangka memberikan keyakinan atas asersi laporan
keuangan entitas.
Disclosure. Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau
menyembunyikan dimana jika dikaitkan dengan laporan keuangan,
disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus
memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil
aktivitas suatu unit usaha. Dalam kasus ini, perusahaan klien melanggar
peraturan PSAK no 1 (di Indonesia) mengenai Penyajian Laporan
Keuangan dimana dalam PSAK 1 menyebutkan bahwa perusahaan
harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) secara lengkap. Perusahaan klien tidak melakukan
pengungkapan yang sebenarnya atas nilai properti atas tanah dan
bangunan pada anak perusahaan induk sehingga dapat menyesatkan
pengguna laporan keuangan.
Independensi.
Independensi dalam perencanaan audit berarti bebas dari pengar
uh
manajemen dalam menerapkan prosedur audit, menentukan sasar
56 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
an dan ruang lingkup audit. Dalam kasus ini, KAP termasuk salah satu
akuntannya (Oliver) tidak bersikap independen dalam memberikan
audit pada perusahaan klien sehingga mengeluarkan opini audit yang
tidak seharusnya. Hal ini mungkin saja karena:
1. Terdapat hubungan istimewa antara KAP atau auditor dengan klien.
2. Terjadi pembatasan sifat dan ruang lingkup audit.
3. Konflik kepentingan antara auditor dengan klien.
Etika. Pada umumnya, beretika dalam tempat kerja memastikan diri
bertindak sesuai dengan prinsip salah-benar yang diterima umum
ditempat kerja. Etika adalah masalah yang berkaitan dengan prosedur
pengambilan keputusan berdasarkan integritas yang mengarah pada
keputusan dan pekerjaan seseorang dalam suatu perusahaan. Etika
dalam tempat kerja biasanya meliputi kewajiban moral, kejujuran, tidak
melakukan kecurangan, bekerja dengan baik, dan tidak
menyalahgunakan tanggung jawab. Pada kasus ini etika KAP menjadi
pertanyaan karena KAP bersama dengan akuntan (Oliver) KAP Baker
Greenleaf melanggar etika yang telah diatur dalam Kode Etik Profesi
Akuntan seperti yang telah dikeluarkan oleh IAPI, SEC, AICPA, dsb
terkait isu-isu mengenai etika seperti isu integritas, independensi,
objektivitas,dsb sebagaimana yang diatur dalam Kode Etik Profesi
Akuntan.
57 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
pertimbangan profesional dalam memberikan opini tentang kewajaran
laporan keuangan klien.
3. Seksi 150.1 tentang Perilaku Profesional, dimana KAP dan auditor
(Oliver) tidak mematuhi setiap ketentuan hukum dan peraturan yang
berlaku serta berbuat hal yang dapat mendiskreditkan profesinya
sebagai akuntan publik. Hal ini dapat mengakibatkan terciptanya
kesimpulan yang negatif oleh pihak ketiga yang rasional yang memiliki
pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan, yang dapat
menurunkan reputasi profesi.
58 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
himbauan perlunya Komite Audit dimiliki oleh setiap Emiten dan
Surat Direksi BEJ (Bursa Efek Jakarta) No: Kep. 339/BEJ/07-2001.
Jika perusahaan klien bukan merupakan perusahaan go public
maka Dan selaku auditor yang tidak setuju dengan perilaku
menyimpang KAP dan atasannya, maka dia bisa mengundurkan diri
dari KAP dan tetap bisa mempertahankan integritas dan
objektivitasnya.
60 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Dalam setiap kategori tersebut, kerangka ERM melibatkan delapan komponen
yang saling terkait mengenai cara manajemen menjalankan perusahaan dan
bagaimana mereka terintegrasi dengan proses manajemen.
Etika dan budaya perusahaan yang etis terlihat memainkan peran penting dalam
pengendalian pengaturan lingkungan, dan dengan demikian menciptakan sistem
pengendalian internal ERM berorientasi efektif dan mempengaruhi perilaku yang
dihasilkan. Akibatnya, review COSO ERM berorientasi akan memeriksa pola di
atas, kode etik, kesadaran karyawan, tekanan untuk memenuhi tujuan realistis
atau tidak tepat, kesediaan manajemen untuk mengesampingkan pengendalian
yang didirikan, kode kepatuhan dalam penilaian kinerja, pemantauan efektivitas
sistem pengendalian intern , program whistle-blowing, dan tindakan perbaikan
dalam menanggapi kode pelanggaran.
DIMENSION
STRATEGIC OPERATIONS REPORTING COMPLIANCE
COMPONENT
Internal Environment
Objective Setting
Event Identification
Risk Assessment
Risk Response
Control Activities
Information &
Communication
Monitoring
61 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
akuntabilitas pemangku kepentingan dan pemerintahan. Tergantung pada
organisasi, manajemen risiko tradisional berfokus pada isu-isu dari perspektif
dampak keuangan mereka pada pemegang saham, dan tidak memasukkan
dampak nonfinansial pada pemangku kepentingan.
Pernyataan baru Standar Auditing (SAS 99), yang dirilis oleh AICPA dalam
menanggapi kasus Enron dan WorldCom, dan Sarbanes-Oxley Act 2002,
menggambarkan bagaimana auditor eksternal telah diarahkan ke arah
pengungkapan penipuan besar, pemeriksaan, dan pelaporan. Secara khusus,
SAS 99 mengharuskan:
62 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Diskusi wajib dan tukar pendapat antara tim audit dari dan tentang potensi
dan menyebabkan untuk salah saji material dalam laporan keuangan
karena penipuan sebelum dan selama audit.
Pedoman yang harus diikuti mengenai pengumpulan data dan
pemeriksaan prosedur untuk mengidentifikasi risiko penipuan.
Penilaian wajib dari risiko penipuan berdasarkan faktor risiko yang
ditemukan, dan di bawah anggapan manajemen yang telah direvisi yang
dianggap tidak salah, sebagai berikut:
Menduga biasanya bahwa ada risiko manipulasi pendapatan
karena penipuan dan melakukan investigasi.
Selalu mengidentifikasi dan menilai risiko bahwa manajemen bisa
tidak memperdulikan pengendalian sebagai risiko penipuan.
Peningkatan standar untuk pemeriksaan, dokumentasi, dan melaporkan
langkah-langkah audit yang diambil untuk memastikan agar manipulasi
tidak terjadi.
Langkah-langkah lain, termasuk:
Dukungan dari penelitian tentang penipuan
Pengembangan kriteria antipenipuan dan pengendaliannya.
Alokasi 10 persen dari kredit CPE untuk penelitian penipuan.
Pengembangan program pelatihan pencegahan penipuan untuk publik.
Menggerakan pendidikan antifraud di universitas, menggunakan materi
yang sesuai.
Bahkan setelah adopsi reformasi SOX, auditor eksternal akan mencari penipuan
dan / atau kelemahan dalam pengendalian yang akan menimbulkan salah saji
material dari laporan keuangan. Mereka biasanya tidak akan diharapkan untuk
mengejar risiko non-keuangan yang tidak material atau lainnya atau peluang.
Dengan kata lain, mereka biasanya tidak diharapkan untuk meningkatkan semua
risiko etika atau peluang dengan manajemen atau Komite Audit, atau komite lain
atau dewan. Akibatnya, direksi dan manajemen eksekutif, yang bertanggung
jawab untuk memantau semua risiko etika, harus merancang proses
pemeriksaan secara in-house atau review, atau secara khusus kontrak dengan
pihak luar yang ditunjuk untuk melakukan ulasan mereka.
63 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Ethics Risk & Opportunity Identification & Assessment
Risiko dan peluang identifikasi dan penilaian etika dapat dilakukan dalam
beberapa cara, tetapi pendekatan tiga-fase yang disajikan dalam gambar di
bawah menawarkan pendekatan yang komprehensif.
Tahap 1 dari proses identifikasi risiko dan penilaian etika, harus dimulai dengan
identifikasi pemangku kepentingan utama korporasi dan kepentingan mereka
menggunakan urgensi, legitimasi, dan kerangka kekuasaan dan analisis
pengaruh dinamis. Setelah selesai langkah ini, peneliti harus memiliki
pemahaman proyeksi dimana masalah kepentingan pemangku kepentingan yang
sensitif dan penting dan mengapa.
64 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Pada tahap 2, yaitu harapan penting pemangku kepentingan, peneliti harus
mempertimbangkan kegiatan korporasi mereka dan menilai risiko yang tidak
sesuai atau peluang melebihi harapan. Ketika mempertimbangkan apakah
harapan telah terpenuhi, perbandingan harus dilakukan dengan input yang
relevan, output, kualitas, dan variabel kinerja lainnya.
Kumpulan ini akan memberikan data yang akan memungkinkan direksi dan
manajemen eksekutif untuk memantau risiko etika dan peluang, untuk
merencanakan menghindari dan mengurangi risiko, dan secara strategis
memanfaatkan peluang.
65 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Seorang pejabat perusahaan yang signifikan, seperti petugas etika perusahaan
atau petugas CSR, harus dibebankan dengan tanggung jawab yang sedang
berlangsung untuk memantau asumsi dan masukan terhadap risiko etika dan
identifikasi peluang dan model penilaian dan pelaporan kepada subkomite yang
relevan dari dewan secara periodik. Membiarkan turun penjaga perusahaan pada
pengawasan terus ini bisa memiliki konsekuensi yang sangat serius, seperti
perusahaan General Motor, Ford, dan Chrysler telah menemukan hubungan
terhadap Toyota di bidang produk ramah lingkungan, seperti hybrid gas / mobil
listrik.
66 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
perusahaan yang akan dihadapi operasi perusahaan dan kepentingan
pemangku kepentingan baik di lingkungan dalam negeri dan luar negeri.
Pengukuran Anticipatory:
67 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Monitoring CSR
Pelaporan CSR
Penyebaran dari apa yang disebut audit laporan CSR telah dikembangkan,
khususnya di Eropa. Inisiatif Eropa dalam perlindungan lingkungan dan melalui
Internasional Standards Association (ISO) telah memiliki pengaruh perilaku
mengarahkan di perusahaan dan telah mewajibkan pengungkapan publik atas
kinerja lingkungan. Akibatnya banyak individu dan beberapa akuntan publik
besar dan perusahaan lainnya telah terlibat dalam membuktikan laporan yang
diterbitkan.
Pikiran Penutup
69 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Akuntanbilitas strategis perusahaan untuk pemangku kepentingan manajer dan
akuntan profesional telah menjadi begitu jelas sehingga akan menjadi picik bagi
suatu organisasi jika tidak mengembangkan konsep yang efektif tentang
kewarganegaraan korporat dan program yang efektif dari tanggung jawab sosial
perusahaan.
Harapan untuk perilaku etis di tempat kerja telah berubah pada beberapa
dimensi. Contohnya tindakan yang diambil dapat tidak memuaskan minat
pemilik perusahaan tindakan tidak harus mempertimbangkan minat karyawan.
Mereka umumnya harus mengolongkan kepentingan karyawan setingkat atau
lebih tinggi dari majikan. Keseimbangan pertimbangan pasti telah pindah dari
suatu kepentingan majikan satunya model untuk model minat karyawan dan
majikan. Majikan tidak bisa lagi melakukan apapun yang mereka inginkan dalam
hal karyawan.
70 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Kemampuan untuk melaksanakan hati nurani seseorang seperti tidak
mencemari, tidak mengambil resioko terhadap kesehatan atau
keselamatan atau hal lainnya dan membicarakan kebenaran yang
menyimpang.
Menghormati privasi dan martabat karyawan
Perlakuan jujur
Kesehatan dan keamanan di lingkungan kerja
Lingkungan kerja sipil
Hak Karyawan
Sejak awal 1970-an telah ada kesadaran yang meningkat atas hak-hak pekerja
yang layak lebih dihormati relatif dibanding hak-hak dari majikan yang
sebelumnya telah menjadi pemahaman. Sebagai contoh, hak-hak majikan telah
berubah majikan tidak bisa lagi memerintahkan karyawan untuk mencemari,
mengambil risiko atas kesehatan atau keselamatan mereka atau orang lain atau
tidak mengatakan apa-apa ketika kebenaran itu terdistorsi. Beberapa hak yang
berubah menjadi dilindungi oleh undang-undang baru, sementara yang lain
telah dipengaruhi oleh kasus-kasus hukum umum, kontrak serikat buruh dan
praktik perusahaan yang telah sensitif terhadap tekanan pemangku
kepentingan.
Hak majikan untuk mencari seorang karyawan Amerika Utara untuk mengakses
informasi pribadi yang diinginkan atau untuk mencari properti apapun telah
menjadi dikurangi. Masyarakat Amerika Utara kini mendukung posisi dimana
hak pribadi lebih penting daripada atasan kecuali dapat ditunjukan bahwa dalam
keadaan tertentu, kepentingan atasan adalah wajar, sah dan bisa diterima
secara moral. Misalnya dalam daerah lokal kebanyakan tidak diterima untuk
menempatkan kamera pengintai di kamar mandi kecuali jika ada ancaman
terhadap kehidupan dan kesehatan seperti serangan kekerasan atau transaksi
obat bius.
71 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Perusahaan terdepan mulai mendokumentasikan kebutuhan untuk
memperpanjang privasi dan martabat untuk penyediaan lingkungan kerja sipil.
Perilaku sipil meliputi:
Berteriak
Kasar, agresif, atau kekerasan pemakaian bahasa terhadap individu atau
orang lain
Menggunakan benda untuk tindakan kekerasan
Membanting pintu
Melempar benda
Menghina, merendahkan, berkelahi atau mengintimidasi orang lain
Mengomentari sesorang secara verbal atau tertulis
Membicarakan lelucon yang tidak pantas
Diskriminasi dianggap tidak etis dan dianggap ilegal jika ia melibatkan usia, ras,
gender dan preferensi seksual. Selain itu, umumnya orang berpendapat bahwa
harus ada peluang yang sama untuk pekerjaan dan upah yang sama untuk
pekerjaan yang sama khususnya bagi perempuan dan minoritas. Banyak
perusahaan terkemuka kini yang berusaha untuk mempekerjakan representasi
yang cukup sebagian dari tenaga kerja mereka yang mencerminkan populasi di
mana mereka beroperasi.
72 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Status pernikahan
Kewarganegaraan
Umur
Agama
Kecacatan kecuali orang itu mengungkapkannya dan kemudian menjadi
pantas untuk ditanyakan seperi bagaimana dia bertanggungjawab atas
pekerjaannya.
Tahanan kecuali ada demonstrasi bisnis dimana karyawan harus terlibat
Kondisi keuangan kecuali masih ada kaitannya dengan pekerjaannya
Pertanyaan pribadi
Keseimbangan antara hak-hak pekerja dan pemilik telah bergeser ke titik yang
dianggap etis bagi para pekerja untuk mengharapkan bahwa kesehatan dan
keselamatan tidak akan masuk akal jika dikompromosikan. Mereka harus tahu
apa risiko yang dihadapi dan banyak yuridiksi telah menciptakan hukum berhak-
tahu untuk memastikan bahwa organisasi membuat informasi tentang bahan,
proses berbahaya dan perawatan tekait siap diakses.
Seperti dicatat di tempat lain, argumen bahwa pekerja hanya melakukan apa
yang diperintahkan untuk melakukan tidak lagi menyediakan perlindungan bagi
pekerja di banyak wilayah yuridiksi sehingga pekerja harus menjalankan suara
nurani sendiri. Konsep loyalitas buta adalah sesuatu yang tidak banyak
karyawan akan merasa nyaman dengannya dalam kasus apa pun. Mereka akan
lebih memilih untuk mengutarakan masalah mereka dan berbicara menentang
polusi atau kejahatan lainnya, tetapi mereka sering dicegah dari melakukannya
dengan kehati-hatian mereka sendiri karena takut mengambil risiko
menimbulkan kemarahan dari rekan kerja atau manajer.
Hanya baru-baru ini para peneliti mulai mendokumentasikan apa yang telah
dilihat oleh pemilik dan manajer yang berpandangan jauh ke depan. Seperti
73 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
disebutkan sebelumnya, etika organisasi secara langsung berkaitan dengan
bagaimana para pemimpin dirasakan, apakah ada kepercayaan yang cukup
bagi karyawan untuk berbagi ide tanpa takut kehilangan pekerjaan atau rasa
hormat dari rekan kerja dan manajer mereka dan apakah mereka percaya
bahwa organisasi layak mendapatkan loyalitas dari kerja keras.
Keseluruhan Manfaat
Banyak ahli dan praktisi yang sukses berpegang pada keyakinan bahwa melihat
cara karyawan memandang perlakuan perusahaan terhadap mereka
menentukan apa yang mereka pikirkan tentang program etika perusahaan.
Akibatnya, jika suatu organisasi ingin karyawan untuk mengamati seperangkat
nilai-nilai etika perusahaan, para pekerja harus yakin bahwa organisasi tersebut
benar-benar melakukan apa yang dikatakannya dan harus ada tingkat
kepercayaan yang memungkinkan kerpecayaan ini berkembang.
Walt Pavlos Motivation & Rationale for Fraud as MCIs Star (The Fraud
Triangle and Fraud Diamond A Framework for Understanding Fraudsters)
74 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Akuntan investigasi dan forensik menggunakan kerangka yang membantu untuk
mengetahui penyebab kecurangan yaitu The Fraud Triangle dan ekstensinya
yaitu The Fraud Diamond untuk mengidentifikasi penipuan dan situasi yang
memiliki potensi untuk terjadinya penipuan. Potensi terjadinya penipuan
digambarkan pada suatu fungsi yang terdiri dari tiga faktor berikut: need -
keuangan atau sebaliknya, opportunity - pengendalian yang buruk atau budaya
yang teralalu agresif, dan kemauan dan kemampuan untuk merasionalisasi
(rationalize) perbuatan curang. The Fraud Diamond menambahkan faktor
keempat, yaitu kemampuan (capability) atau pengetahuan (knowledge).
Analisis mengenai faktor-faktor tersebut dapat menggunakan kerangka
tambahan yaitu Maslows Hierarchy of Needs dan Heaths Seven Rationalizations
of Unethical Behavior.
Walt Pavlo Story Brief Version
Walt Pavlo bergabung di MCI pada tahun 1992, dan dengan cepat menjadi
pimpinan keuangan. Walt meninggalkan MCI pada tahun 1996, dan akhirnya
mengundurkan diri pada awal 1997. Selama empat tahun setelah itu Ia terlibat
dalam beberapa penipuan di MCI dan pada pelanggan yang berkaitan dengan
MCI.
Walt ditangkap pada Januari 2001, mengaku bersalah dengan kasus pencucian
uang dan penipuan kabel. Dia dijatuhi hukuman 41 bulan penjara, dan
diperintahkan untuk membayar lebih dari $ 5,7 juta dalam bentuk restitusi kepada
MCI, AT & T, dan BTI. Selain itu, bank memenangkan penghakiman $ 5.500.000.
Walt akhirnya masuk penjara selama 24 bulan, dan bebas pada tahun 2003.
Understanding Fraudster Motivation Maslows Hierarchy of Needs
75 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Maslow menegaskan bahwa kebutuhan individu dapat dikategorikan, dan akan
ditanggapi dalam urutan prioritas dari bawah piramida. Ada peneliti yang tidak
setuju dengan urutan prioritas ini, dengan alasan banyak contoh di mana
kebutuhan di puncak piramida dikarenakan pengaruh kuat dari orang-orang di
bagian bawah. Meskipun demikian, kategorisasi Maslow secara luas dihormati
dan berguna untuk memahami kebutuhan manusia, dan dapat diterapkan pada
pemahaman motivasi penjahat kerah putih dan penipu.
76 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Penghukuman
Menarik untuk loyalitas yang tinggi
Orang lain melakukannya
Hak
Perilaku Walt Pavlo ini sesuai dengan Heaths Seven Rationalizations. Dia hanya
menerima pesanan atas ketidakjujuran akuntansi yang dipimpinnya, dan bahwa
orang lain yang lebih tinggi jabatannya membayar bertanggung jawab untuk
menentukan apakah tindakan yang terlibat etis atau tidak. Demikian pula, ketika
mempertimbangkan uang ia mengalihkan, ia menyatakan bahwa "Anda tidak bisa
mencuri, apa yang mereka tidak akan mendapatkan" menunjukkan bahwa ia tidak
percaya bahwa ada cedera yang nyata yang disebabkan oleh tindakannya. Selain
itu, Walt mengambil posisi bahwa dengan menyembunyikan keadaan
sebenarnya dari kredit macet MCI, ia mendukung pembelian yang tertunda,
sehingga membantu manajemen eksekutif dan pemegang saham saat ini untuk
mendapatkan harga yang baik untuk saham mereka daripada membuat mereka
korban kejahatannya.
Dia juga memandang uang yang membantu meluncur dari pelanggan pokrol MCI
(yang dia anggap tidak etis) adalah "keramaian tanpa korban" karena mencuri
dari penjahat dan penipu.
Walt mulai menyadari bahwa ia tidak diakui untuk pekerjaan yang baik dan bahwa
ia telah mengambil keuntungan karena dia harus mempekerjakan staf yang
melaporkan kepadanya untuk lebih dari dia dibayar. Dengan menuntut bahwa ia
"membuat nomor nya" dalam hal menyembunyikan keadaan sebenarnya dari
kredit macet, Walt percaya bahwa dia sedang diminta untuk melakukan hal yang
mustahil. Akibatnya, ia menyalahkan manajemen eksekutif senior dan
perusahaan pada umumnya. Dia merasa bahwa perusahaan yang berutang
padanya, dan bahwa dia berhak untuk membantu dirinya dengan terlibat dalam
penipuan. Dia mengambil pandangan bahwa banyak manajemen eksekutif senior
yang tahu apa yang sedang terjadi dan menutup mata untuk bersembunyi dari
ukuran masalah kredit macet. Ia percaya mereka tahu bahwa akuntansi dan
pelaporan sistem yang berantakan - lubang hitam sesungguhnya - dan
77 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
mengambil keuntungan dari itu. Dia beralasan jika orang lain melakukannya,
mengapa dia tidak?
Walt membenarkan beberapa perilakunya dengan kesetiaannya kepada
keluarganya. Dia mengatur rencana untuk membelikan ayahnya sebuah
perusahaan, dan bagi keluarganya untuk memiliki gaya hidup yang lebih tinggi.
kesetiaannya kepada keluarga lebih diutamakan daripada loyalitas kepada MCI.
Dalam kasus Walt, ia memandang sistem akuntansi MCI sebagai lubang hitam
sesungguhnya "mutlak berantakan". Laporan yang tidak akurat, dan tidak ada
yang tampaknya keberatan. Tidak ada pengendalian yang jelas atas akurasi
posting pada akun yang benar. Tidak ada satu pun, selain Walt, telah mengambil
waktu untuk memahami sifat dasar dan substansi ekonomi Kemajuan Cepat dan
skema lain yang sedang diberlakukan. Akhirnya nilai perekonomian palsu dibuat
dalam laporan keuangan MCI dihapus dalam jumlah yang besar dengan
melakukan write-off yang dikaitkan dengan masalah lain. Jelas, manajemen
senior tidak melakukan peran pengawasan dengan baik, budaya organisasi tidak
mendukung whistle-blower dan mereka tidak didorong untuk maju, dan fungsi
audit internal tidak efektif.
Kelemahan ini menjadi sebuah kesempatan bagi Walt yang sedang mencari dan
berkeyakinan bahwa ia tidak akan tertangkap. Dia sangat rentan ketika salah satu
bos nya atau salah satu dari rekan dalam penipuan mengatakan kepadanya
"tidak perlu khawatir tentang hal itu sekarang." Mungkin itu juga menjadi
keyakinannya bahwa ia bisa mengendalikan situasi, sehingga tidak akan tahu.
Pada akhirnya ia menyadari bahwa ia tidak bisa mengendalikan rekannya yang
serakah, dan dia kehilangan pandangan dari kenyataan bahwa ia telah merobek
bank tidak hanya menipu. Kedua hal salah tafsir itu kembali menghantuinya.
78 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Pada akhirnya, Walt tidak dapat mengendalikan jalan licin. Walt seharusnya lebih
bijaksana mencurigakan di awal ketika ia mendengar: "Aku akan membuatnya
bernilai saat itu milik Anda". Dia harus mendengarkan Ralph McCumber, bos
pertamanya yang ia idolakan, yang memiliki kemampuan tajam "pendeteksi
omong kosong" dan gemar mengatakan: "Jangan membuat janji Anda tidak bisa
tepati".
Lessons Learned
Kerangka kerja ini juga harus dipertimbangkan ketika merencanakan untuk atau
melembagakan insentif dan reward sistem baru karena mereka memberikan
peluang untuk pengenalan tekanan disfungsional. Demikian pula, ketika menilai
kinerja staf pengawas, itu akan berguna untuk mempertimbangkan menggunakan
kerangka kerja untuk menilai apakah metode motivasi yang digunakan,
sedangkan produktif dalam jangka pendek, yang berpotensi berbahaya dalam
jangka panjang. Akhirnya, untuk menjamin kesadaran dan pengetahuan tentang
kerangka kerja yang memadai, penggunaannya harus dibahas dalam sesi
pelatihan pengawasan. Seorang supervisor peka, misalnya, harus dapat bendera
merah dan memperbaiki rasionalisasi berpotensi berbahaya yang digunakan oleh
karyawan.
Selain itu, ada mikro-budaya militer seperti, di mana karyawan diharapkan untuk
mengikuti perintah daripada menggunakan hati nurani mereka sendiri. Meskipun
ini terlihat menarik dalam jangka pendek, secara manfaat jangka panjang yaitu
79 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
mencegah dari munculnya kembali kecurangan dan menimbulkan risiko bagi
perusahaan secara keseluruhan.
1. Pasar ketenagakerjaan :
Tingkat Upah
80 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Ketersediaan Pasokan
Mungkin masalah yang paling sulit muncul ketika nilai-nilai para pemangku
kepentingan utama perusahaan berbeda dengan yang ada di daerah lokal
negara asing. Perbedaan dicatat dalam media dalam beberapa tahun terakhir
ini termasuk :
Dukungan dari rezim represif melalui lokasi operasi (apartheid, Cile, Sudan)
Menghormati lingkungan
81 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Penyuapan, Pembayaran Untuk Memfasilitasi
Harus jelas bahwa uang pelicin atau suap merupakan sesuatu yang bermasalah
untuk alasan lain selain melawan hukum :
82 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Dalam beberapa budaya, khususnya di Asia Tenggara, Cina dan Jepang, ada
tradisi panjang pemberian hadiah untuk menumbuhkan hubungan jangka
panjang yang memfasilitasi transaksi bisnis. Selain itu, telah secara popular
dipercaya bahwa perusahaan tidak dapat melakukan bisnis di beberapa
Negara, kecuali mereka melakukan pembayaran untuk para pejabat. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa jika perusahaan ingin melakukan bisnis di
pasar tertentu, penyuapan atau pembayaran memfasilitasi menjadi diperlukan.
Namun demikian, beberapa perusahaan mampu melakukan bisnis tanpa
pembayaran tersebut, terutama karena produk atau jasa mereka sangat baik.
Contoh : Allis Chalmers dan Citibank
Imajinasi Moral
Pedoman Praktik Etika
Konsultasi Sebelum Tindakan
CRISIS MANAGEMENT
Krisis menyusupi di lingkungan bisnis saat ini. Menurut Lerbinger, krisis adalah
suatu peristiwa yang membawa, atau memiliki potensi untuk membawa
keburukan dan membahayakan profitabilitas masa depan, pertumbuhan dan
mungkin keberlanjutan sebuah organisasi. Manajemen yang efektif dari
peristiwa tersebut melibatkan meminimalkan semua dampak berbahaya. Pada
kenyataannya, reaksi krisis jarang melakukan pendekatan pada tujuan ini
kecuali perencanaan tingkat lanjut dilakukan dengan mendalam dan didasarkan
atas pemahaman teknik manajemen krisis yang baik, termasuk betapa
pentingnya menjaga reputasi berdasarkan perilaku etis. Jika perilaku etika
dianggap sangat penting oleh perusahaan dalam kegiatan normal,
pertimbangan etis harus bahkan lebih penting dalam situasi krisis karena
keputusan resolusi krisis biasanya mendefinisikan reputasi masa depan
perusahaan. Tidak hanya keputusan krisis di antara yang paling signifikan yang
dibuat dalam hal dampak potensial pada reputasi, peluang juga bisa hilang jika
83 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
perilaku etis bukan merupakan bagian tertentu dari proses manajemen krisis.
Misalnya menghindari krisis mungkin lebih mudah jika karyawan yang etis peka
terhadap kebutuhan pemangku kepentingan; fase krisis akan dipersingkat jika
perilaku etika dapat diharapkan dari karyawan dan/atau rusaknya reputasi dapat
diminimalisir jika masyarakat mengharapkan kinerja etis berdasarkan tindakan
korporasi masa lalu. Selain itu, tingkat kepercayaan yang tertanam dalam
kepedulian etis dalam budaya perusahaan akan memastikan bahwa tidak ada
informasi atau opsi akan ditekan dan tidak diberikan kepada pengambil
keputusan. Akhirnya, jika kekhawatiran terus-menerus untuk prinsip-prinsip etis
harus memastikan bahwa isu-isu penting dapat diidentifikasi dan alternatif
terbaik diteliti untuk menghasilkan keputusan yang optimal bagi perusahaan.
Sesuatu yang mendasar bagi pengelolaan yang baik dari krisis adalah
pemahaman dari empat fase krisis : pra-krisis, tidak terkontrol, terkontrol, dan
pemulihan reputasi. Tujuan utama dari manajemen krisis haruslah untuk
menghindari krisis. Jika hal ini tidak memungkinkan, maka dampak harus
diminimalkan. Ini dapat dilakukan dengan mengantisipasi krisis atau mengenali
tanda-tanda peringatan dini secepat mungkin, dan menanggapi untuk
melunakkan atau meminimalkan dampak dan mempersingkat waktu dimana
krisis tidak terkontrol. Tujuan ini dapat dicapai terbaik melalui perencanaan
terlebih dahulu yang tepat, dengan memantau terus, dan dengan cepat,
membuat keputusan yang efektif selama krisis.
Bencana alam
Krisis teknologi
Perbedaan harapan antara individu, kelompok, dan perusahaan untuk
konfrontasi
Tindakan jahat oleh teroris, ekstremis, pemerintah dan individu
Nilai-nilai manajemen yang tidak mengikuti persyaratan lingkungan dan
sosial dan kewajiban
Penipuan manajemen
Kesalahan manajemen
84 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Mengelola krisis secara efektif setelah krisis terjadi sangat penting untuk
pencapaian tujuan manajemen krisis. Perhatian penuh terhadap krisis dan
menghindari masalah-masalah lain yang dapat membingungkan para pengambil
keputusan akan menghsilkan keputusan. Aspek yang paling penting selama
penilaian krisis dan menghindari atau meminimalkan dampak adalah dampak
langsung dan berkelanjutan reputasi organisasi. Etika dapat diintegrasilkan ke
dalam proses pengambilan keputusan bagi manajemen krisis dengan berbagai
cara.
85 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Modul 4 Kode Etik Akuntan Publik
Indnesia
Kode Etik
Kode Etik merupakan sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis
yang menyatakan secara tegas apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak
benar dan tidak baik bagi para profesional. Kode Etik menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) merupakan aturan perilaku dan etika akuntan dalam memenuhi
tanggung jawab profesionalnya. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi
tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi dengan orientasi
kepada kepentingan publik.
1. Prinsip Etika
2. Aturan Etika
3. Interpretasi Aturan Etika
Sanksi Sosial, yaitu sanksi yang relatif kecil dipahami sebagai kesalahan
yang masih dapat dimaafkan.
86 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Sanksi Hukum, yaitu sanksi yang relative besar dianggap merugikan
pihak lain.
Prinsip Etika
Prinsip etika yang dimiliki oleh IAI memuat delapan prinsip yaitu :
87 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
siapapun, jujur, intelektual dan tidak mem-bias serta bebas dari benturan
kepentingan atau pengaruh dari pihak lain.
5. Kompetensi
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesional dengan hati-hati,
berkompetensi, tekun serta memmiliki kewajiban untuk mempetahankan
pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi menunjukkan terdapatnya
pencapaian dan pengetahuan yang memungkinkan anggota untuk
memberikan jasanya dengan mudah dan cerdik. Setiap anggota
betanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing-masing.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati rahasia dan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh mengungkapkan
informasi tanpa persetujuan dari pihak yang terkait.
7. Perilaku Profesional
Kewajiban untuk menjauhi perilaku yang dapat mendiskredit profesi, dan
harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawab kepada
orang yang memakai (penerima) jasa, pihak ketiga, anggota lain,
karyawan, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesional sesuai standar dan
peraturan yang berlaku, sesuai dengan keahlian dan berhati-hati. Anggota
memiliki kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari si penerima jasa
selama tugas tersebut sesuai dengan prinsip integritas dan objektivitas.
88 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Aturan dan Interpretasi Aturan Etika
Aturan Etika :
o Independensi, Integritas & Obyektifitas
o Standar Umum & Prinsip Akuntansi
o Tanggung Jawab kepada Klien
o Tanggung Jawab kepada Rekan Se-profesi
o Tanggung Jawab dan praktik lain
Interpretasi Etika
Dalam prakteknya, tidak ada etika yang universal/mutlak. Standar etika-
pun berbeda-beda pada suatu komunitas sosial, tergantung dari budaya,
norma dan nilai-nilai yang dianut masing-masing komunitas.
o Garis Besar Kode Etik & Perilaku Profesional :
1. Kontribusi untuk masyarakat & kesejahteraan umum
2. Bersikap jujur dan dapat dipercaya
3. Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi
4. Menghormati privasi orang lain
89 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
PRINSIP PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI
1. Prinsip integritas
Praktisi harus jujur dan tegas dalam menjalin hubungan professional dan
hubungan bisnis dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Prinsip objektivitas
Tidak boleh membiarkan terjadinya subjektivitas, benturan kepentingan atau
pengaruh yang tidak layak dari pihak yang mempengaruhi pertimbangan
profesional/ pertimbangan bisnis.
3. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional
Praktisi harus memiliki pengetahuan dan keahlian sehingga dalam prakteknya
juga praktisi harus tahu setiap perkembangan yang ada. Kemudian praktisi juga
90 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
harus bertindak secara profesional dan sesuai dengan standard an kode etik
yang ada.
4. Prinsip kerahasiaan
Praktisi harus menjaga rahasia yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan
profesional dan hubungan bisnisnya, tidak boleh mengungkapkan informasi
tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari klien, kecuali jika memang
sudah kewajibannya untuk diungkapkan, juga tidak boleh digunakan untuk
kepentingan pribadi.
5. Prinsip perilaku profesional
Wajib mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan harus menghindari
semua tindakan yang merugikan profesi.
Kode etik ini memberikan kerangka untuk membantu praktisi dalam mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan menanggapi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika
profesi. Jika ancaman yang ada secara jelas tidak signifikan, maka pencegahan harus
dipertimbangkan dan diterapkan untuk menghilangkan ancaman atau menguranginya
ketingkat yang dapat diterima, sehingga kepatuhan tetap terjaga.
Praktisi harus :
- mengevaluasi setiap ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi
atau keadaan serta hubungan yang dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap
prinsip dasar etika profesi.
- Memperhatikan factor kualitatif dan kuantitatif dalam melihat kesignifikanan suatu
ancaman. Jika tidak bisa menerapkan pencegahan yang tepat, maka praktisi harus
menolak untuk menerima perikatan tersebut atau menghentikan jasa profesional
yang diberikannya atau bahkan mengundurkan diri dari perikatan tersebut.
Praktisi mungkin :
- Melanggar suatu ketentuan dalam kode etik secara tidak sengaja. Pelanggaran
tersebut kemudian dilihat dari signifikansinya.
91 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
ANCAMAN DAN PENCEGAHAN
Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh berbagai situasi, dimana
ancaman dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
92 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Sistem pengaduan yang efektif dan diketahui secara umum
sehingga dapat menjadi wadah pelaporan bagi praktisi yang
tidak profesional atau tidak sesuai dengan etika profesi.
Kewajiban yang dinyatakan secara tertulis dan eksplisit untuk
melaporkan pelangaran etika profesi yang terjadi
Segala pencegahan diterapkan sesuai dengan situasinya. Dalam memberikan solusi
pencegahan, praktisi harus mempertimbangkan hal yang menyebabkan tidak dapat
diterimanya pertimbangan tersebut oleh pihak ketiga yang rasional dan memiliki
pengetahuan tentang semua informasi yang ada.
Dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan etika profesi, setiap praktisi harus
mempertimbangkan:
Jika masalah yang ada melibatkan konflik dengan atau dalam organisasi klien atau
pemberi kerja, praktisi harus mempertimbangkan untuk melakukan konsultasi dengan
pihak bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan, yaitu komite audit.
Seorang akuntan harus berprinsip integritas dimana ketika karakter sudah berdasarkan
integritas, maka karakter tersebut selalu fokus untuk mendisiplinkan diri dalam nilai-nilai
positif. Contohnya praktisi yang berintegritas adalah saat ada partner yang berbuat
curang atau client yang meminta untuk memanipulasi data, kita sebagai praktisi harus
tetap jujur dan tegas .
Setiap akuntan harus memiliki sikap untuk jujur, tegas dan adil dalam hubungan
perkerjaan dengan kliennya. Jadi seorang akuntan harus memiliki integritas yang baik.
Jangan hanya karena kliennya adalah perusahaan besar, seorang akuntan jadi tunduk
dengan kemauan kliennya tersebut, tapi akuntan tetap harus berpegang pada kode
etiknya dan menunjukan integritasnya.
Seorang akuntan harus dapat cermat dan fokus dalam setiap pekerjaannya sehingga
dapat memberikan hasil yang baik. Seorang akuntan juga harus profesional dalam
menjalankan pekerjaannya sehingga dapat menggunakan keahliannya secara maksimal
dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi dua tahap yang terpisah sebagai
berikut:
Pencapaian kompetensi profesional
Pemeliharaan kompetensi profesional
Agar bisa menghasilkan jasa profesional, bagi seorang praktisi diwajibkan untuk terlebih
dahulu menempuh jenjang pendidikan yang telah ditetapkan. Setelah seorang praktisi
dinyatakan telah melewati jenjang pendidikan yang ditetapkan, hal selanjutnya yang
harus dilakukan adalah memelihara kompetensi profesional yang telah dimiliki untuk bisa
diterapkan dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan jasanya.
95 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
5. Setiap Praktisi harus memastikan tersedianya pelatihan dan penyeliaan yang tepat bagi
mereka yang bekerja di bawah wewenangnya dalam kapasitas profesional. Apabila
dalam penugasannya seorang praktisi dibantu oleh asisten, maka harus dipastikan
bahwa mereka telah mendapatkan pelatihan khusus menyangkut pekerjaan yang akan
dihadapi sehingga antara praktisi dan asisten tersebut dapat berjalan sinkron tanpa
menimbulkan sebuah misunderstanding atau salah pemahaman.
6. Bila dipandang perlu, Praktisi harus menjelaskan keterbatasan jasa profesional yang
diberikan kepada klien, pemberi kerja, atau pengguna jasa profesional lainnya untuk
menghindari terjadinya kesalahtafsiran atas pernyataan pendapat yang terkait dengan
jasa profesional yang diberikan.
Menyangkut keterbatasan yang dimiliki oleh seorang praktisi, maka ia harus
mengungkapkannya kepada klien, pemberi kerja, atau pengguna jasa profesional
lainnya sehingga bisa dialihkan kepada praktisi yang lain. Hal ini penting karena sikap
profesionalitas. Dan hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahtafsiran dari produk jasa
yang dihasilkan oleh praktisi
Seorang akuntan tidak boleh sembarangan memberikan informasi yang bersifat rahasia
ke pihak manapun jika tidak mendapatkan ijin. Akan tetapi jika dibutuhkan oleh hukum
dan peraturan lainnya, informasi tersebut dapat dibuka. Misalnya akuntan menemukan
informasi yang menyimpang dari laporan kliennya, akuntan tidak boleh menyebarkan
informasi tersebut kecuali jika pihak pengadilan memintanya.
96 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Situasi-situasi yang mungkin mengharuskan Praktisi untuk mengungkapkan informasi
yang bersifat rahasia:
(a) Pengungkapan yang diperbolehkan oleh hukum dan disetujui oleh klien atau pemberi
kerja;
sebagai contoh:
97 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 150-PERILAKU PROFESIONAL
Mewajibkan setiap praktisi untuk mematuhi setiap ketentuan hukum dan peraturan yang
berlaku
Setiap praktisi tidak boleh merendahkan martabat profesi, harus jujur dan tidak boleh
melakukan tindakan;
SEKSI 200
PENDAHULUAN
200.2 Setiap Praktisi tidak boleh terlibat dalam setiap bisnis, pekerjaan,
atau aktivitas yang dapat mengurangi integritas, objektivitas, atau reputasi
profesinya, yang dapat mengakibatkan pertentangan dengan jasa operasional
yang diberikannya.
98 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
200.3 Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh
berbagai situasi sebagai berikut:
a) Ancaman kepentingan pribadi;
b) Ancaman telaah pribadi;
c) Ancaman advokasi;
d) Ancaman kedekatan; dan
e) Ancaman intimidasi.
Sifat dan signifikasi ancaman sangat beragam, tergantung dari sifat dan jenis jasa
professional yang diberikan kepada pihak-pihak di bawah ini:
a) Klien audit laporan keuangan;
b) Klien assurance selain klien audit laporan keuangan; atau
c) Klien selain klien assurance.
99 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
c) Keterlibatan Praktisi dalam penyusunan data yang digunakan untuk
menghasilkan catatan yang akan menjadi hal pokok (subject matter) dari
perikatan.
d) Anggota tim assurance sedang menjabat, atau belum lama ini pernah
menjabat, sebagai direksi atau pejabat klien.
e) Anggota tim assurance sedang dipekerjakan, atau belum lama ini pernah
dipekerjakan, oleh klien pada suatu kedudukan yang mempunyai pengaruh
langsung dan signifikan atas hal pokok dari perikatan.
f) Pemberian jasa professional kepada klien assurance yang dapat
mempengaruhi hal pokok dari perikatan assurance.
200.9 Setiap Praktisi harus selalu waspada terhadap situasi dan ancaman
khusus tersebut, baik dalam hubungan professional maupun hubungan
bisnisnya.
102 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
200.13 Pencegahan pada tingkat perikatan dalam lingkungan kerja
mencakup:
a) Melibatkan Praktisi lainnya untuk menelaah hasil pekerjaan yang telah
dilakukan atau untuk memberikan saran yang diperlukan.
b) Melakukan konsultasi dengan pihak ketiga yang independen.
c) Mendiskusikan isu-isu etika profesi dengan pejabat klien yang bertanggung
jawab atas tata kelola perusahaan.
d) Mengungkapkan kepada pejabat klien yang bertanggung jawab atas tata
kelola perusahaan mengenai sifat dan besaran imbalan jasa professional
yang dikenakan.
e) Melibatkan KAP atau Jaringan KAP lain untuk melakukan atau mengerjakan
kembali suatu bagian dari perikatan.
f) Merotasi personel senior tim assurance.
200.15 Pencegahan dalam sistem dan prosedur yang diterapkan oleh klien
mencakup:
a) Pihak dalam organisasi klien selain manajemen menyetujui penunjukan KAP
atau Jaringan KAP.
b) Klien memiliki karyawan yang kompeten dengan pengalaman yang memadai
untuk mengambil keputusan manajemen.
c) Klien telah menerapkan prosedur internal untuk memastikan terciptanya
proses pemilihan yang objektif atas perikatan selain perikatan assurance.
SEKSI 210
103 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
PENERIMAAN KLIEN
210.2 Isu-isu yang terdapat pada klien yang jika diketahui dapat
mengancam kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi.
210.5 Setiap Praktisi harus menolak untuk menerima suatu perikatan jika
ancaman yang terjadi tidak dapat dikurangi ke tingkat yang dapat diterima.
PENERIMAAN PERIKATAN
104 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
diidentifikasi dan, jika ancaman tersebut merupakan ancaman tidak signifikan,
maka pencegahan yang tepat harus diterapkan untuk menghilangkan ancaman
tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima.
105 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
atau sedang mempertimbangkan untuk mengikuti tender perikatan (Praktisi
Pengganti) dari calon klien yang sedang dalam perikatan dengan Praktisi lain
(Praktisi Pendahulu) harus menentukan ada tidaknya alasan profesional atau
alasan lainnya untuk tidak menerima perikatan tersebut, yaitu hal-hal yang
mengancam kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi.
106 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
tersebut.
c) Menanggapi permintaan untuk tender, Praktisi Pengganti harus
mencantumkan mengenai komunikasi dengan Praktisi Pendahulu sebelum
menerima perikatan tersebut untuk menanyakan ada tidaknya alasan
profesional atau alasan lainnya untuk tidak menerima perikatan tersebut.
107 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 220
BENTURAN KEPENTINGAN
108 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
keamanan dan kerahasiaan data;
d) Penggunaan perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani oleh setiap rekan
dan staf KAP atau Jaringan KAP; dan
e) Penelaahan secara berkala atas penerapan pencegahan oleh pejabat
senior KAP atau Jaringan KAP yang tidak terlibat dalam perikatan.
SEKSI 230
PENDAPAT KEDUA
230.1 Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dapat terjadi
ketika Praktisi diminta untuk memberikan pendapat kedua (second opinions)
mengenai penerapan akuntansi, auditing, pelaporan, atau standar/prinsip lain
untuk keadaan atau transaksi tertentu oleh, atau untuk kepentingan, pihak-pihak
selain klien.
SEKSI 240
110 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
b) Rentang besaran imbalan jasa profesional yang dimungkinkan;
c) Dasar penetapan besaran imbalan jasa profesional;
d) Ada tidaknya penelaahan hasil pekerjaan oleh pihak ketiga yang
independen.
Imbalan jasa profesional yang bersifat kontinjen untuk jasa profesional selain
jasa assurance diberikan kepada klien assurance diatur dalam Seksi 290 dari
Kode Etik ini.
240.7 Setiap Praktisi tidak boleh membayar atau menerima imbalan jasa
111 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
profesional rujukan atau komisi, kecuali jika Praktisi telah menerapkan
pencegahan yang tepat untuk mengurangi ancaman atau menguranginya ke
tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup:
a) Mengungkapkan kepada klien mengenai perjanjian pembayaran atau
penerimaan imbalan jasa profesional rujukan kepada Praktisi lain atas suatu
perikatan.
b) Memperoleh persetujuan di muka dari klien mengenai penerimaan komisi
dari pihak ketiga atas penjualan barang atau jasa kepada klien.
SEKSI 250
Jika Praktisi memiliki keraguan atas tepat tidaknya suatu iklan atau bentuk
pemasaran lainnya, maka Praktisi harus melakukan konsultasi dengan
organisasi profesi.
112 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 260
SEKSI 270
113 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
untuk menyimpan uang atau aset lainnya milik pihak lain harus melakukan
pencegahan sebagai berikut:
a) Menyimpan aset tersebut secara terpisah dari aset KAP atau Jaringan KAP,
atau aset pribadinya;
b) Menggunakan aset tersebut hanya untuk tujuan yang telah ditetapkan;
c) Siap mempertanggungjawabkan aset tersebut kepada individu yang berhak
atas aset tersebut, termasuk seluruh penghasilan, dividen, atau keuntungan
yang dihasilkan dari aset tersebut; dan
d) Mematuhi semua ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku
sehubungan dengan penyimpanan dan pertanggungjawaban aset tersebut.
SEKSI 280
114 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
280.3 Keberadaan ancaman terhadap objektivitas ketika memberikan
jasa profesional akan tergantung dari kondisi tertentu dan sifat dari perikatan
yang dilakukan oleh Praktisi.
SEKSI 290
PENDAHULUAN
115 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
b. Asersi mengenai efektivitas pengendalian internal
116 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
JARINGAN DAN JARINGAN KAP
290.14 Suatu entitas yang berada dalam atau dimiliki oleh suatu Jaringan
dapat berupa KAP disebut Jaringan KAP.
290.16 Dapat tidaknya struktur KAP menjadi lebih besar tergantung dari
fakta dan situasi tertentu, dan tidak tergantung dari terpisah tidaknya KAP atau
entitas satu dengan lainnya secara hukum.
290.20 Suatu Jaringan dapat juga tercipta seluruh entitas dalam struktur
tersebut memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian mutu bersama yang
dirancang, diterapkan, dan dipantau oleh mereka sendiri.
290.21 Suatu Jaringan dapat juga tercipta dengan tujuan seluruh entitas
dalam struktur tersebut memiliki strategi bisnis bersama.
290.22 Suatu Jaringan dapat tercipta dengan tujuan seluruh entitas dalam
struktur tersebut menggunakan nama merek bersama.
290.23 Suatu KAP atau Jaringan KAP dapat memberikan kesan meskipun
bukan merupakan bagian dari Jaringan tersebut dan tidak menggunakan nama
merek bersama, jika KAP tersebut melakukan promosi.
117 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
jangka waktu tertentu, meskipun bagian KAP yang dijual tersebut tidak lagi terkait
dengan KAP.
290.25 Suatu Jaringan dapat juga tercipta dengan tujuan seluruh entitas
dalam struktur tersebut berbagi sumber daya profesional secara signifikan.
290.28 Anggota tim assurance, KAP, atau Jaringan KAP wajib menjaga
independensinya terhadap klien tersebut (yaitu pihak yang bertanggung jawab
atas informasi hal pokok dan mungkin bertanggung jawab juga atas hal pokok).
118 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.31 Dalam perikatan assurance pelaporan langsung, anggota tim
assurance, KAP, atau Jaringan KAP wajib menjaga independensinya terhadap
klien assurance (pihak yang bertanggung jawab atas hal pokok).
Jika KAP menentukan bahwa ancaman terhadap independensi secara jelas tidak
signifikan, maka penerapan seluruh ketentuan dalam Seksi ini mungkin tidak
perlu dilakukan.
PERTIMBANGAN LAINNYA
119 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.36 Ancaman mencakup ancaman yang signifikan dan ancaman yang
secara jelas tidak signifikan (tidak berdampak). Faktor-faktor kualitatif dan
kuantitatif harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi signifikansi setiap hal
yang terkait.
290.42 Komite audit dapat memiliki peranan penting dalam tata kelola
perusahaan bila mereka independen terhadap manajemen klien dan dapat
membantu memberikan keyakinan kepada dewan komisaris mengenai
independensi KAP atau Jaringan KAP dalam melaksanakan perikatan audit
120 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.43 Setiap KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur mengenai
komunikasi independensi dengan komite audit atau pihak lain yang bertanggung
jawab atas tata kelola perusahaan
PERIODE PERIKATAN
121 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.47 Suatu jasa profesional selain jasa assurance yang diberikan
kepada klien audit laporan keuangan selain Emiten tidak akan mengurangi
independensi KAP selama :
a. Jasa profesional selain jasa assurance yang diberikan sebelumnya
merupakan jasa yang diperbolehkan bagi klien audit laporan keuangan selain
Emiten berdasarkan Seksi ini.
b. Jika jasa profesional tersebut merupakan jasa profesional yang tidak
diperbolehkan untuk diberikan kepada Emiten maka harus diakhiri dalam
suatu periode yang wajar sebelum klien tersebut menjadi Emiten
c. KAP telah menerapkan pencegahan yang tepat untuk menghilangkan setiap
ancaman terhadap independensi yang terjadi
290.101 Seperti yang dijelaskan pada paragraf 290.32 dari Kode Etik ini,
dalam perikatan seperti itu, anggota timassurance maupun anggota keluarga
langsung atau anggota keluarga dekatnya harus menjaga independensinya
terhadap klien assurance. Selain itu, KAP atau Jaringan KAP tidak boleh memiliki
kepentingan keuangan yang material, baik secara langsung maupun tidak
langsung, pada klien assurance.
290.102 serta harus dibaca dalam kaitannya dengan paragraf 290.33 dari
Kode Etik ini yang menjelaskan mengenai selalu terdapatnya satu pihak yang
bertanggung jawab, yaitu klien assurance, pada sebagian besar perikatan
122 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
assurance. Namun demikian, pada beberapa perikatan assurance, terdapat dua
pihak yang bertanggung jawab
KEPENTINGAN KEUANGAN
Pendahuluan
123 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
b. Melepaskan kepentingan keuangan yang bersifat tidak langsung sebelum
seorang individu menjadi anggota tim assurance
c. Mengeluarkan personil tersebut dari timassurance.
124 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
b. Kepentingan yang dimiliki oleh lembaga wali amanat pada klien assurance
tidak bersifat material terhadap lembaga wali amanat tersebut
c. Lembaga wali amanat tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas klien
assurance
d. Anggota tim assurance atau KAP tidak memiliki pengaruh yang signifikan
atas setiap keputusan investasi yang melibatkan kepentingan keuangan pada
klien assurance
Ancaman kepentingan pribadi yang dapat terjadi akan tergantung dari faktor-
faktor sebagai berikut :
a. Struktur organisasi, operasi, dan pelaporan dalam KAP
b. Sifat dari hubungan yang terjadi antara personil tersebut dengan anggota tim
assurance
290.111 Pelanggaran yang tidak disengaja atas Seksi ini yang berkaitan
dengan kepentingan keuangan pada klien assurance tidak akan mengurangi
independensi anggota tim assurance, KAP, atau Jaringan KAP selama:
a. KAP dan Jaringan KAP telah menetapkan kebijakan dan prosedur yang
mengharuskan seluruh tenaga profesionalnya untuk sesegera mungkin
melaporkan kepada KAP setiap pelanggaran yang terjadi
b. Sesegera mungkin KAP dan Jaringan KAP memberitahukan tenaga
profesional yang bersangkutan untuk melepaskan kepentingan keuangan
yang menyebabkan ancaman tersebut
c. Sedini mungkin melepaskan kepentingan keuangan setelah teridentifikasinya
ancaman
125 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.112 Setiap KAP harus mempertimbangkan pencegahan yang dapat
diterapkan ketika terjadi pelanggaran.Pencegahan tersebut mencakup antara lain
:
a. Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan assurance
untuk menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh anggota tim
assurance
b. Tidak melibatkan personil yang bersangkutan dalam setiap pengambilan
keputusan penting yang berkaitan dengan perikatan assurance
126 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
rekan perikatan (engagement partner) suatu klien audit laporan keuangan,
memiliki kepentingan keuangan. Rekan yang tidak terkait dengan perikatan
assurance maupun keluarga langsungnya tidak boleh memiliki kepentingan
keuangan seperti yang dimaksud di atas pada klien tersebut
127 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
b. Melepaskan kepentingan keuangannya sesuai jumlah tertentu
c. Mengundurkan diri dari tim perikatan audit laporan keuangan
Ketentuan yang Hanya Berlaku bagi Klien Assurance Selain Klien Audit Laporan
Keuangan
128 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
PINJAMAN DAN PENJAMINAN YANG DIBERIKAN OLEH KLIEN ASSURANCE,
SERTA SIMPANAN YANG DITEMPATKAN PADA KLIEN ASSURANCE
290.130 Demikian pula, ketika anggota tim assurance atau KAP menerima
pinjaman dari, atau memiliki pinjaman yang dijamin oleh, klien assurance yang
bukan merupakan bank, maka ancaman kepentingan pribadi yang signifikan akan
muncul dan tidak ada pencegahan yg dapat dilakukan, kecuali pinjaman tersebut
tidak material.
129 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.132 Hubungan bisnis yang dekat antara anggota timassurance atau
KAP dengan klien assurance, akan melibatkan kepentingan keuangan yang
bersifat komersial atau bersifat umum, serta dapat menimbulkan ancaman
kepentingan pribadi dan acaman intimidasi. Contoh hubungan tersebut:
a. Memiliki kepentingan keuangan yang material
b. Melakukan perjanjian penggabungan satu atau lebih jasa/produk dari
satu/lebih KAP
c. Melakukan perjanjian distribusi atau pemasaran dengan klien assurance
290.134 Pembelian barang atau jasa dari klien assurance oleh anggota
tim assurance, KAP, atau Jaringan KAP tidak menimbulkan ancaman terhadap
independensi selama transaksi tersebut dilakukan berdasarkan prosedur,
kondisi, dan persyaratan yang lazim. Jika terdapat ancaman signifikan,
pencegahan yang dapat dilakukan:
a. Menghapus atau mengurangi besaran transaksi
b. Mengeluarkan personil yang bersangkutan dari assurance
c. Mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan transaksi tersebut dengan pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan
130 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.135 Hubungan keluarga dan hubungan pribadi yang terjadi antara
anggota timassurance dengan karyawan tertentu, direktur, atau pejabat klien
assurance dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi, ancaman
kedekatan, atau ancaman intimidasi.
131 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan ancaman tersebut merupakan
ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka pencegahan
yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk mengurangi ancaman
tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara
lain:
a) Mengeluarkan anggota tim assurance yang bersangkutan dari tim assurance
b) Mengatur tanggung jawab anggota tim assurance sedemikian rupa, sehingga
anggota tim assurance yang bersangkutan tidak terlibat dengan hal-hal yang
menjadi tanggung jawab anggota keluarga dekatnya
c) Menetapkan kebijakan dan prosedur yang mendorong staf KAP untuk
berkomunikasi dengan pejabat senior KAP mengenai isu independensi dan
objektivitas yang menjadi perhatian mereka.
133 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
c) Lamanya jangka waktu yang telah berlalu sejak individu tersebut tidak lagi
menjadi bagian dari tim asssurance atau KAP.
d) Posisi sebelumnya dari individu tersebut dalam tim assurance
134 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
untuk memberitahukan sesegera mungkin kepada KAP mengenai negosiasi
peluang kerja pada klien assurance yang akan terjadi atau sedang
berlangsung
b) Tidak melibatkan personil KAP tersebut dalam perikatan assurance. Selain
itu, KAP harus mempertimbangkan juga untuk menelaah secara independen
pertimbangan signifikan yang dibuat oleh personil KAP tersebut selama
dalam perikatan assurance.
135 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
c) Peran individu tersebut dalam tim assurance.
290.149 Ketika rekan atau karyawan KAP juga merupakan direktur atau
pejabat klien assurance, ancaman telaah pribadi atau ancaman kepentingan
pribadi yang dapat terjadi demikian signifikan, sehingga tidak ada satupun
pencegahan yang dapat mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat
diterima.
290.151 Ketika rekan atau karyawan KAP atau Jaringan KAP juga
merupakan sekretaris perusahaan pada klien audit laporan keuangan, ancaman
telaah pribadi atau ancaman advokasi yang dapat terjadi demikian signifikan,
sehingga tidak ada satupun pencegahan yang dapat mengurangi ancaman
tersebut ke tingkat yang dapat diterima.
KetentuanUmum
137 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
ancaman kedekatan. Ancaman tersebut sangat relevan dalam audit laporan
keuangan Emiten. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
a) Merotasi rekan perikatan dan personil KAP yang bertanggung jawab atas
pengendalian mutu perikatan setelah melaksanakan perikatannya, baik
sebagai salah satu dari kedua fungsi tersebut di atas maupun kombinasi dari
keduanya, selama suatu periode yang telah ditentukan sebelumnya, yang
umumnya tidak lebih dari tujuh tahun
b) Tidak memperbolehkan personil yang dirotasi tersebut terlibat dalam
perikatan audit laporan keuangan tersebut hingga terlewatinya suatu
periode tertentu sejak keterlibatan terakhirnya (cooling-off period), yang
umumnya duatahun.
138 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
PEMBERIAN JASA PROFESIONAL SELAIN JASA ASSURANCE KEPADA
KLIEN ASSURANCE
Pendahuluan
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi harus dievaluasi, jika ancaman tersebut
merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka
pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk
menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat
diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
a) Menetapkan pengaturan sedemikian rupa sehingga personil KAP atau
Jaringan KAP yang memberikan jasa profesional selain jasa assurance tidak
terlibat dalam perikatan assurance
b) Melibatkan Praktisi lainnya untuk memberikan saran mengenai implikasi dari
kegiatan yang dapat menimbulkan ancaman terhadap independensi tim
assurance dan KAP
140 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
g) Mengungkapkan sifat dan besaran imbalan jasa profesional kepada pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan, seperti komite audit.
141 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
ekstensif antara KAP dengan manajemen klien audit laporan keuangan. Selama
proses ini, manajemen meminta dan menerima masukan mengenai hal-hal yang
terkait dengan audit laporan keuangan
Ketentuan Umum
290.168 KAP atau Jaringan KAP dapat memberikan jasa akuntansi dan
pembukuan yang bersifat rutin atau mekanis, termasuk jasa pemrosesan
penggajian, kepada klien audit laporan keuangan selain Emiten selama setiap
ancaman telaah pribadi yang terjadi dapat dikurangi ke tingkat yang dapat
diterima. Contoh-contoh dari jasa profesional tersebut adalah sebagai berikut:
a) Mencatat transaksi yang klasifikasi akunnya telah ditentukan dan disetujui
oleh klien audit laporan keuangan.
b) Membukukan transaksi ke dalam buku besar yang ayat jurnalnya telah
ditentukan dan disetujui oleh klien audit laporan keuangan.
c) Menyusun neraca saldo berdasarkan buku besar yang telah disiapkan dan
disetujui oleh klien audit laporan keuangan.
d) Menyusun laporan keuangan berdasarkan informasi dari neraca saldo yang
telah disiapkan dan disetujui oleh klien audit laporan keuangan.
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi harus dievaluasi dan, jika ancaman
tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan,
maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk
mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan
tersebut mencakup antara lain:
a) Melakukan suatu pengaturan sedemikian rupa sehingga personil KAP atau
Jaringan KAP yang memberikan jasa profesional tersebut tidak terlibat
dalam tim assurance.
142 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
b) Menetapkan dan menerapkan kebijakan dan prosedur yang melarang
personil KAP memberikan jasa professional.
c) Mengharuskan klien audit laporan keuangan untuk bertanggung jawab
dalam meyiapkan dokumen pendukung transaksi.
d) Mengharuskan klien audit laporan keuangan untuk bertanggung jawab
dalam meyiapkan dokumen pendukung transaksi.
e) Memperoleh persetujuan dari klien audit laporan keuangan untuk setiap
usulan ayat jurnal atau perubahan lain yang memengaruhi laporan
keuangan.
143 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Keadaan Darurat
290.173 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan
KAP memberikan jasa penilaian kepada klien audit laporan keuangan yang
selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan laporan keuangan yang akan
diaudit oleh KAP tersebut.
290.174 Ketika jasa penilaian melibatkan penilaian atas hal yang material
terhadap laporan keuangan dan tingkat subjektivitas yang signifikan, tidak ada
satupun pencegahan yang dapat mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang
dapat diterima
290.176 Pemberian jasa penilaian oleh KAP atau Jaringan KAP kepada
klien audit laporan keuangan dengan tujuan untuk pelaporan surat
145 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
pemberitahuan pajak kepada otoritas perpajakan, penghitungan jumlah
kewajiban pajak terhutang, atau perencanaan pajak, tidak menimbulkan
ancaman yang signifikan terhadap independensi, karena pada umumnya
penilaian tersebut merupakan subjek penelaahan yang dilakukan oleh pihak
eksternal, seperti otoritas perpajakan.
290.178 KAP atau Jaringan KAP dapat diminta untuk memberikan jasa
perpajakan kepada klien audit laporan keuangan. Jasa perpajakan mencakup
berbagai jasa, termasuk jasa penelaahan atas ketaatan perpajakan,
perencanaan perpajakan, pemberian pendapat atas posisi perpajakan secara
formal, dan bantuan dalam penyelesaian sengketa perpajakan.
290.179 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan
KAP memberikan jasa audit internal kepada klien audit laporan keuangan.
290.181 Ancaman telaah pribadai dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan
KAP memberikan bantuan kepada klien audit laporan keuangan dalam
melaksanakan kegiatan audit internal atau outsourcing atas beberapa kegiatan
audit internal tersebut.
146 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.182 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan
KAP melaksanakan bagian yang signifikan dari kegiatan audit internal klien audit
laporan keuangan.
290.185 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan
147 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
KAP memberikan jasa profesional kepada klien audit laporan keuangan yang
melibatkan perancangan dan penerapan sistem teknologi informasi keuangan
yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang selanjutnya menjadi bagian
dari laporan keuangan.
290.188 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan
KAP memberikan jasa profesional kepada klien audit laporan keuangan yang
melibatkan perancangan dan penerapan sistem teknologi informasi keuangan
yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang selanjutnya menjadi bagian
dari laporan keuangan.
148 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.189 Pemberian jasa profesional oleh KAP atau Jaringan KAP yang
melibatkan penilaian, perancangan, dan penerapan pengendalian akuntansi
internal dan pengendalian manajemen risiko tidak menimbulkan ancaman
terhadap independensi
290.190 Penugasan personil KAP atau Jaringan KAP pada klien audit
laporan keuangan dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi jika personil
tersebut berada pada suatu kedudukan yang dapat memengaruhi penyiapan
akun-akun atau laporan keuangan klien audit laporan keuangan. Pada
praktiknya, bantuan tersebut dapat diberikan selama personil tersebut tidak
terlibat dalam:
a) Membuat keputusan manajemen.
b) Menyetujui atau menandatangani perjanjian atau dokumen serupa lainnya.
c) Melaksanakan suatu tindakan berdasarkan pertimbangan sendiri yang
mengikat klien audit laporan keuangan.
290.191 Jasa penunjang litigasi mencakup antara lain menjadi saksi ahli,
menghitung estimasi kerugian atau jumlah piutang atau hutang yang timbul dari
litigasi atau sengketa hukum lainnya, dan membantu pengelolaan dan
149 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
pemerolehan kembali dokumen yang terkait dengan perselisihan atau litigasi.
KAP atau Jaringan KAP harus mengevaluasi signifikansi setiap ancaman yang
terjadi dan, jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang
secara jelas tidak signifikan, maka pencegahan yang tepat harus
dipertimbangkan dan diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut atau
menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup
antara lain:
a) Menetapkan kebijakan dan prosedur yang melarang personil yang terlibat
dalam pemberian jasa profesional tersebut untuk mewakili klien audit
laporan keuangan dalam membuat keputusan manajerial.
b) Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan audit laporan
keuangan untuk melaksanakan jasa profesional tersebut.
c) Melibatkan pihak-pihak lain yang relevan, seperti tenaga ahli independen.
290.193 Ketika tugas yang dilaksanakan oleh KAP atau Jaringan KAP
melibatkan kegiatan yang mewakili klien audit laporan keuangan dalam
membuat keputusan manajerial, tidak ada satupun pencegahan yang dapat
mengurangi ancaman yang dapat terjadi ke tingkat yang dapat diterima. Oleh
karena itu, KAP atau Jaringan KAP harus menolak untuk memberikan jasa
profesional tersebut kepada klien audit laporan keuangan.
150 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
disediakan oleh tenaga profesional yang diperkenankan untuk berpraktik di
pengadilan atau yang memiliki pelatihan hukum yang dipersyaratkan dalam
berpraktik.
290.197 Jasa hukum yang membantu klien audit laporan keuangan dalam
melakukan suatu transaksi (sebagai contoh, bantuan dalam aspek- aspek yang
berhubungan dengan perjanjian, nasihat hukum, uji tuntas (due diligence) dalam
bidang hukum, dan restrukturisasi) dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi.
Pemberian jasa profesional tersebut tidak mengurangi independensi selama:
a) Anggota tim assurance tidak boleh terlibat dalam pemberian jasa profesional
tersebut.
b) Klien audit laporan keuangan harus merupakan pihak yang membuat
keputusan akhir dari suatu masalah hukum, dan jasa profesional yang
diberikan hanya merupakan pelaksanaan dari keputusan yang telah dibuat
tersebut.
290.198 Ketika KAP atau Jaringan KAP mewakili klien audit laporan
keuangan dalam mencari penyelesaian suatu perselisihan atau litigasi yang
melibatkan jumlah-jumlah yang material terhadap laporan keuangan, ancaman
advokasi dan ancaman telaah pribadi
290.199 Ketika KAP atau Jaringan KAP diminta untuk memberikan jasa
advokasi bagi klien audit laporan keuangan dalam menyelesaikan suatu
perselisihan atau litigasi yang melibatkan jumlah yang tidak material terhadap
laporan keuangan. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
a) Menentukan kebijakan dan prosedur yang melarang personil KAP atau
151 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Jaringan KAP yang memberikan jasa profesional tersebut untuk mewakili
klien audit laporan keuangan dalam membuat keputusan manajerial.
b) Menggunakan tenaga profesional lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan
assurance untuk melaksanakan jasa profesional tersebut.
ASSURANCE
152 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
yang sesuai dengan kebutuhannya, dan (iii) memberikan saran mengenai
struktur pendanaan dan menganalisis dampak akuntansi yang dapat terjadi dari
usulan transaksi pendanaan tersebut, pencegahan yang tepat yang mencakup
antara lain:
a) Menetapkan kebijakan dan prosedur yang melarang personil KAP atau
Jaringan KAP yang memberikan jasa profesional tersebut untuk mewakili
klien assurance dalam membuat keputusan manajerial.
b) Menggunakan tenaga profesional lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan
assurance untuk melaksanakan jasa profesional tersebut.
c) Menetapkan kebijakan dan prosedur yang melarang KAP atau Jaringan
KAP untuk mewakili klien assurance dalam menyetujui suatu persyaratan
transaksi atau melakukan suatu transaksi.
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi harus dievaluasi dan, jika ancaman
tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan,
maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk
mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan
tersebut mencakup antara lain:
a) Mendiskusikan besaran dan sifat imbalan jasa profesional dengan pihak
klien assurance yang bertangggung jawab atas tata kelola perusahaan,
seperti komite audit.
153 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
b) Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi
ketergantungan KAP atau Jaringan KAP pada suatu klien assurance.
c) Melakukan penelaahan eksternal atas pengendalian mutu.
d) Melakukan konsultasi dengan pihak ketiga, seperti badan pengatur profesi
atau Praktisi lainnya.
154 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
menerima perikatan assurance dengan jumlah imbalan jasa profesional yang
secara signifikan. Ancaman tersebut tidak dapat dikurangi ke tingkat yang dapat
diterima, kecuali jika:
a) KAP dapat memastikan terpenuhinya alokasi waktu yang memadai dan
tenaga profesional yang kompeten dalam perikatan tersebut; dan
b) KAP dapat memastikan ditaatinya semua standar, pedoman, dan prosedur
pengendalian mutu assurance.
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi harus dievaluasi dan, jika ancaman
tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan,
maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk
155 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan
tersebut mencakup antara lain:
a) Mengungkapkan besaran dan sifat imbalan jasa profesional kepada pihak
klien assurance yang bertanggungjawab atas tata kelola perusahaan,
seperti komite audit.
b) Melibatkan pihak ketiga yang independen untuk menelaah atau menentukan
besaran imbalan jasa profesional final.
c) Menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.
6. Prinsip integritas
157 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Praktisi harus jujur dan tegas dalam menjalin hubungan professional dan
hubungan bisnis dalam melaksanakan pekerjaannya.
7. Prinsip objektivitas
Tidak boleh membiarkan terjadinya subjektivitas, benturan kepentingan atau
pengaruh yang tidak layak dari pihak yang mempengaruhi pertimbangan
profesional/ pertimbangan bisnis.
8. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional
Praktisi harus memiliki pengetahuan dan keahlian sehingga dalam prakteknya
juga praktisi harus tahu setiap perkembangan yang ada. Kemudian praktisi juga
harus bertindak secara profesional dan sesuai dengan standard an kode etik
yang ada.
9. Prinsip kerahasiaan
Praktisi harus menjaga rahasia yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan
profesional dan hubungan bisnisnya, tidak boleh mengungkapkan informasi
tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari klien, kecuali jika memang
sudah kewajibannya untuk diungkapkan, juga tidak boleh digunakan untuk
kepentingan pribadi.
10. Prinsip perilaku profesional
Wajib mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan harus menghindari
semua tindakan yang merugikan profesi.
Kode etik ini memberikan kerangka untuk membantu praktisi dalam mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan menanggapi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika
profesi. Jika ancaman yang ada secara jelas tidak signifikan, maka pencegahan harus
dipertimbangkan dan diterapkan untuk menghilangkan ancaman atau menguranginya
ketingkat yang dapat diterima, sehingga kepatuhan tetap terjaga.
Praktisi harus :
Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh berbagai situasi, dimana
ancaman dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
159 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
o Peraturan tata kelola perusahaan
o Standar profesi
o Prosedur pengawasan dan pendisiplinan dari organisasi profesi atau
regulator
o Penelaahan eksternal oleh pihak ketiga yang diberikan kewenangan
hukum atas laporan, komunikasi, atau informasi yang dihasilkan oleh
praktisi.
- Pencegahan dalam lingkungan kerja
o Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan atau
pemberi kerja, mencakup antara lain:
Sistem pengaduan yang efektif dan diketahui secara umum
sehingga dapat menjadi wadah pelaporan bagi praktisi yang
tidak profesional atau tidak sesuai dengan etika profesi.
Kewajiban yang dinyatakan secara tertulis dan eksplisit untuk
melaporkan pelangaran etika profesi yang terjadi
Segala pencegahan diterapkan sesuai dengan situasinya. Dalam memberikan solusi
pencegahan, praktisi harus mempertimbangkan hal yang menyebabkan tidak dapat
diterimanya pertimbangan tersebut oleh pihak ketiga yang rasional dan memiliki
pengetahuan tentang semua informasi yang ada.
Dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan etika profesi, setiap praktisi harus
mempertimbangkan:
160 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Jika masalah yang ada melibatkan konflik dengan atau dalam organisasi klien atau
pemberi kerja, praktisi harus mempertimbangkan untuk melakukan konsultasi dengan
pihak bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan, yaitu komite audit.
Mewajibkan setiap Praktisi untuk tegas, jujur, dan adil dalam hubungan profesional dan
hubungan bisnisnya.
Seorang akuntan harus berprinsip integritas dimana ketika karakter sudah berdasarkan
integritas, maka karakter tersebut selalu fokus untuk mendisiplinkan diri dalam nilai-nilai
positif. Contohnya praktisi yang berintegritas adalah saat ada partner yang berbuat
curang atau client yang meminta untuk memanipulasi data, kita sebagai praktisi harus
tetap jujur dan tegas .
Setiap akuntan harus memiliki sikap untuk jujur, tegas dan adil dalam hubungan
perkerjaan dengan kliennya. Jadi seorang akuntan harus memiliki integritas yang baik.
Jangan hanya karena kliennya adalah perusahaan besar, seorang akuntan jadi tunduk
dengan kemauan kliennya tersebut, tapi akuntan tetap harus berpegang pada kode
etiknya dan menunjukan integritasnya.
161 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
adanya . Contoh : praktisi tersebut dipengaruhi oleh teman dekat untuk memanipulasi
data, namun dia tetap bersikap apa adanya dan tidak mengikuti kata teman dekatnya
sehingga dapat dikatakan telah profesional.
Seorang akuntan harus dapat cermat dan fokus dalam setiap pekerjaannya sehingga
dapat memberikan hasil yang baik. Seorang akuntan juga harus profesional dalam
menjalankan pekerjaannya sehingga dapat menggunakan keahliannya secara maksimal
dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi dua tahap yang terpisah sebagai
berikut:
Pencapaian kompetensi profesional
Pemeliharaan kompetensi profesional
Agar bisa menghasilkan jasa profesional, bagi seorang praktisi diwajibkan untuk terlebih
dahulu menempuh jenjang pendidikan yang telah ditetapkan. Setelah seorang praktisi
dinyatakan telah melewati jenjang pendidikan yang ditetapkan, hal selanjutnya yang
harus dilakukan adalah memelihara kompetensi profesional yang telah dimiliki untuk bisa
diterapkan dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan jasanya.
162 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
profesional yang dihasilkannya tergantung dengan prinsip akuntansi yang bisa saja
berubah sesuai dengan hasil keputusan dari ikatan profesi seorang praktisi. Di dalam
mendapatkan informasi terbaru mengenai akuntansi, seorang praktisi diperbolehkan
menggunakan berbagai teknologi yang sedang berkembang dengan tetap
mempertahankan profesionalitasnya.
11. Setiap Praktisi harus memastikan tersedianya pelatihan dan penyeliaan yang
tepat bagi mereka yang bekerja di bawah wewenangnya dalam kapasitas profesional.
Apabila dalam penugasannya seorang praktisi dibantu oleh asisten, maka harus
dipastikan bahwa mereka telah mendapatkan pelatihan khusus menyangkut pekerjaan
yang akan dihadapi sehingga antara praktisi dan asisten tersebut dapat berjalan sinkron
tanpa menimbulkan sebuah misunderstanding atau salah pemahaman.
12. Bila dipandang perlu, Praktisi harus menjelaskan keterbatasan jasa profesional
yang diberikan kepada klien, pemberi kerja, atau pengguna jasa profesional lainnya
untuk menghindari terjadinya kesalahtafsiran atas pernyataan pendapat yang terkait
dengan jasa profesional yang diberikan.
Menyangkut keterbatasan yang dimiliki oleh seorang praktisi, maka ia harus
mengungkapkannya kepada klien, pemberi kerja, atau pengguna jasa profesional
lainnya sehingga bisa dialihkan kepada praktisi yang lain. Hal ini penting karena sikap
profesionalitas. Dan hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahtafsiran dari produk jasa
yang dihasilkan oleh praktisi
163 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
-Praktisi harus mempertimbangkan pentingnya kerahasiaan informasi terjaga di KAP
atau jaringan KAP
Seorang akuntan tidak boleh sembarangan memberikan informasi yang bersifat rahasia
ke pihak manapun jika tidak mendapatkan ijin. Akan tetapi jika dibutuhkan oleh hukum
dan peraturan lainnya, informasi tersebut dapat dibuka. Misalnya akuntan menemukan
informasi yang menyimpang dari laporan kliennya, akuntan tidak boleh menyebarkan
informasi tersebut kecuali jika pihak pengadilan memintanya.
(a) Pengungkapan yang diperbolehkan oleh hukum dan disetujui oleh klien atau pemberi
kerja;
sebagai contoh:
164 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Dalam memutuskan untuk mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia, setiap
Praktisi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Mewajibkan setiap praktisi untuk mematuhi setiap ketentuan hukum dan peraturan yang
berlaku
Setiap praktisi tidak boleh merendahkan martabat profesi, harus jujur dan tidak boleh
melakukan tindakan;
165 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Modul 6 Regulation Section 200 - 290
SEKSI 200
PENDAHULUAN
200.2 Setiap Praktisi tidak boleh terlibat dalam setiap bisnis, pekerjaan,
atau aktivitas yang dapat mengurangi integritas, objektivitas, atau reputasi
profesinya, yang dapat mengakibatkan pertentangan dengan jasa operasional
yang diberikannya.
166 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
ANCAMAN DAN PENCEGAHAN
200.3 Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh
berbagai situasi sebagai berikut:
f) Ancaman kepentingan pribadi;
g) Ancaman telaah pribadi;
h) Ancaman advokasi;
i) Ancaman kedekatan; dan
j) Ancaman intimidasi.
Sifat dan signifikasi ancaman sangat beragam, tergantung dari sifat dan jenis jasa
professional yang diberikan kepada pihak-pihak di bawah ini:
d) Klien audit laporan keuangan;
e) Klien assurance selain klien audit laporan keuangan; atau
f) Klien selain klien assurance.
168 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
200.8 Contoh situasi yang dapat menimbulkan ancaman intimidasi
mencakup:
d) Ancaman atas pemutusann perikatan atau penggantian tim perikatan.
e) Ancaman atas litigasi.
f) Ancaman melalui penekanan atas pengurangan lingkup pekerjaan dengan
tujuan untuk mengurangi jumlah imbalan jasa professional.
200.9 Setiap Praktisi harus selalu waspada terhadap situasi dan ancaman
khusus tersebut, baik dalam hubungan professional maupun hubungan
bisnisnya.
170 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
200.13 Pencegahan pada tingkat perikatan dalam lingkungan kerja
mencakup:
g) Melibatkan Praktisi lainnya untuk menelaah hasil pekerjaan yang telah
dilakukan atau untuk memberikan saran yang diperlukan.
h) Melakukan konsultasi dengan pihak ketiga yang independen.
i) Mendiskusikan isu-isu etika profesi dengan pejabat klien yang bertanggung
jawab atas tata kelola perusahaan.
j) Mengungkapkan kepada pejabat klien yang bertanggung jawab atas tata
kelola perusahaan mengenai sifat dan besaran imbalan jasa professional
yang dikenakan.
k) Melibatkan KAP atau Jaringan KAP lain untuk melakukan atau mengerjakan
kembali suatu bagian dari perikatan.
l) Merotasi personel senior tim assurance.
200.15 Pencegahan dalam sistem dan prosedur yang diterapkan oleh klien
mencakup:
d) Pihak dalam organisasi klien selain manajemen menyetujui penunjukan KAP
atau Jaringan KAP.
e) Klien memiliki karyawan yang kompeten dengan pengalaman yang memadai
untuk mengambil keputusan manajemen.
f) Klien telah menerapkan prosedur internal untuk memastikan terciptanya
proses pemilihan yang objektif atas perikatan selain perikatan assurance.
171 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 210
PENERIMAAN KLIEN
210.2 Isu-isu yang terdapat pada klien yang jika diketahui dapat
mengancam kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi.
210.5 Setiap Praktisi harus menolak untuk menerima suatu perikatan jika
ancaman yang terjadi tidak dapat dikurangi ke tingkat yang dapat diterima.
PENERIMAAN PERIKATAN
172 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi yang dapat terjadi dari diterimanya
perikatan tersebut.
173 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
PERUBAHAN DALAM PENUNJUKAN PRAKTISI, KAP, ATAU JARINGAN KAP
175 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 220
BENTURAN KEPENTINGAN
176 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
keamanan dan kerahasiaan data;
i) Penggunaan perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani oleh setiap rekan
dan staf KAP atau Jaringan KAP; dan
j) Penelaahan secara berkala atas penerapan pencegahan oleh pejabat
senior KAP atau Jaringan KAP yang tidak terlibat dalam perikatan.
177 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 230
PENDAPAT KEDUA
230.1 Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dapat terjadi ketika
Praktisi diminta untuk memberikan pendapat kedua (second opinions) mengenai
penerapan akuntansi, auditing, pelaporan, atau standar/prinsip lain untuk keadaan atau
transaksi tertentu oleh, atau untuk kepentingan, pihak-pihak selain klien.
230.2 Ketika diminta untuk memberikan pendapat kedua, setiap Praktisi harus
mengevaluasi signifikansi setiap ancaman dan, jika ancaman tersebut merupakan
ancaman yang tidak signifikan, maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan
diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang
dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
d) Meminta persetujuan dari klien untuk menghubungi Praktisi yang
memberikan pendapat pertama;
e) Menjelaskan mengenai keterbatasan pendapat yang diberikan kepada klien;
dan
f) Memberikan salinan pendapat kepada Praktisi Yang memberikan pendapat
pertama.
178 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 240
Imbalan jasa profesional yang bersifat kontinjen untuk jasa profesional selain
jasa assurance diberikan kepada klien assurance diatur dalam Seksi 290 dari
Kode Etik ini.
179 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan
tersebut mencakup:
e) Perjanjian tertulis dengan klien yang dibuat di muka mengenai dasar
penentuan imbalan jasa profesional.
f) Pengungkapan kepada pihak pengguna hasil pekerjaan Praktisi mengenai
dasar penentuan imbalan jasa profesional.
g) Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.
h) Penelaahan oleh pihak ketiga yang objektif terhadap hasil pekerjaan
Praktisi.
240.7 Setiap Praktisi tidak boleh membayar atau menerima imbalan jasa
profesional rujukan atau komisi, kecuali jika Praktisi telah menerapkan
pencegahan yang tepat untuk mengurangi ancaman atau menguranginya ke
tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup:
c) Mengungkapkan kepada klien mengenai perjanjian pembayaran atau
penerimaan imbalan jasa profesional rujukan kepada Praktisi lain atas suatu
perikatan.
d) Memperoleh persetujuan di muka dari klien mengenai penerimaan komisi
dari pihak ketiga atas penjualan barang atau jasa kepada klien.
180 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
sebelumnya memiliki KAP atau Jaringan KAP tersebut, atau dengan melakukan
pembayaran kepada ahli waris atau walinya. Pembayaran tersebut bukan
merupakan imbalan jasa profesional rujukan atau komisi seperti yang diatur
dalam paragraf 240.5 240.7 dari Kode Etik ini.
181 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 250
Jika Praktisi memiliki keraguan atas tepat tidaknya suatu iklan atau bentuk
pemasaran lainnya, maka Praktisi harus melakukan konsultasi dengan
organisasi profesi.
182 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 260
183 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 270
184 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 280
185 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
SEKSI 290
PENDAHULUAN
290.4 Istilah informasi hal pokok (subject matter information) digunakan untuk
menunjukkan hasil pengevaluasian atau hasil pengukuran dari hal pokok tersebut,
contohnya:
c. Laporan Keuangan
d. Asersi mengenai efektivitas pengendalian internal
290.6 Dalam perikatan assurance berbasis asersi, dilakukan oleh pihak yang
bertanggung jawab atas hal pokok.
186 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.10 Anggota timassurance, KAP, atau Jaringan KAP harus menerapkan
kerangka kerja konseptual secara tepat dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
menangani ancaman terhadap independensi, serta tidak hanya mematuhi seperangkat
peraturan yang ada.
290.14 Suatu entitas yang berada dalam atau dimiliki oleh suatu Jaringan dapat
berupa KAP disebut Jaringan KAP.
290.15 Setiap Jaringan KAP wajib menjaga independensinya terhadap klien audit
laporan keuangan.
290.16 Dapat tidaknya struktur KAP menjadi lebih besar tergantung dari fakta dan
situasi tertentu, dan tidak tergantung dari terpisah tidaknya KAP atau entitas satu dengan
lainnya secara hukum.
290.18 Suatu Jaringan tercipta dengan tujuan untuk melakukan kerja sama dan
berbagi pendapatan atau beban di antara entitas- entitas dalam struktur tersebut.
187 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.19 Suatu Jaringan tercipta dengan tujuan seluruh entitas dalam struktur
tersebut memiliki kepemilikan, pengendalian, atau manajemen bersama.
290.20 Suatu Jaringan dapat juga tercipta seluruh entitas dalam struktur tersebut
memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian mutu bersama yang dirancang,
diterapkan, dan dipantau oleh mereka sendiri.
290.21 Suatu Jaringan dapat juga tercipta dengan tujuan seluruh entitas dalam
struktur tersebut memiliki strategi bisnis bersama.
290.22 Suatu Jaringan dapat tercipta dengan tujuan seluruh entitas dalam struktur
tersebut menggunakan nama merek bersama.
290.23 Suatu KAP atau Jaringan KAP dapat memberikan kesan meskipun bukan
merupakan bagian dari Jaringan tersebut dan tidak menggunakan nama merek bersama,
jika KAP tersebut melakukan promosi.
290.25 Suatu Jaringan dapat juga tercipta dengan tujuan seluruh entitas dalam
struktur tersebut berbagi sumber daya profesional secara signifikan.
188 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
PERIKATAN ASSURANCE BERBASIS ASERSI SELAIN PERIKATAN AUDIT
LAPORAN KEUANGAN
290.28 Anggota tim assurance, KAP, atau Jaringan KAP wajib menjaga
independensinya terhadap klien tersebut (yaitu pihak yang bertanggung jawab atas
informasi hal pokok dan mungkin bertanggung jawab juga atas hal pokok).
290.29 Dalam beberapa perikatan, pihak yang bertanggung jawab belum tentu
bertanggung jawab atas hal pokok.
290.30 Ketika pihak yang bertanggung jawab merupakan pihak yang hanya
bertanggung jawab atas informasi hal pokok, anggota timassurance, KAP, atau Jaringan
KAP wajib menjaga independensinya terhadap pihak yang bertanggung jawab atas
informasi hal pokok (klien assurance).
Jika KAP menentukan bahwa ancaman terhadap independensi secara jelas tidak
signifikan, maka penerapan seluruh ketentuan dalam Seksi ini mungkin tidak perlu
dilakukan.
PERTIMBANGAN LAINNYA
290.36 Ancaman mencakup ancaman yang signifikan dan ancaman yang secara
jelas tidak signifikan (tidak berdampak). Faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif harus
dipertimbangkan dalam mengevaluasi signifikansi setiap hal yang terkait.
190 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
melanjutkan perikatan assurance. Contoh yang lain, ancaman dapat
dihilangkan/dikurangi dengan menerapkan pencegahan yang tepat.
290.39 Penerapan dalam perikatan audit laporan keuangan bagi entitas selain
Emiten sangat dianjurkan.
290.42 Komite audit dapat memiliki peranan penting dalam tata kelola perusahaan
bila mereka independen terhadap manajemen klien dan dapat membantu memberikan
keyakinan kepada dewan komisaris mengenai independensi KAP atau Jaringan KAP
dalam melaksanakan perikatan audit
PERIODE PERIKATAN
290.44 Setiap anggota tim assurance dan KAP wajib menjaga independensinya
terhadap klien assurance selama periode perikatan assurance
191 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.46 Jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang secara
jelas tidak signifikan, maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan
diterapkan untuk mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima.
Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
e. Mendiskusikan isu-isu independensi yang terkait dengan ketentuan mengenai
pemberian jasa profesional dengan pihak klien audit laporan keuangan
f. Memperoleh pernyataan dari klien audit laporan keuangan mengenai tanggung
jawab klien atas hasil pekerjaan dari perikatan selain perikatan assurance
g. Tidak mengikutsertakan personil yang melaksanakan perikatan selain perikatan
assurance dalam perikatan audit laporan keuangan
h. Melibatkan KAP lain untuk menelaah hasil pekerjaan perikatan selain perikatan
assurance
290.47 Suatu jasa profesional selain jasa assurance yang diberikan kepada klien
audit laporan keuangan selain Emiten tidak akan mengurangi independensi KAP selama
:
d. Jasa profesional selain jasa assurance yang diberikan sebelumnya merupakan jasa
yang diperbolehkan bagi klien audit laporan keuangan selain Emiten berdasarkan
Seksi ini.
e. Jika jasa profesional tersebut merupakan jasa profesional yang tidak diperbolehkan
untuk diberikan kepada Emiten maka harus diakhiri dalam suatu periode yang wajar
sebelum klien tersebut menjadi Emiten
f. KAP telah menerapkan pencegahan yang tepat untuk menghilangkan setiap
ancaman terhadap independensi yang terjadi
290.100 Pada praktiknya, anggota tim assurance, KAP, atau Jaringan KAP akan
diharuskan untuk menilai implikasi dari situasi dan hubungan yang serupa namun tidak
192 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
sama, serta menentukan dapat tidaknya pencegahan, termasuk pencegahan seperti
yang diuraikan pada paragraf 200.12 - 200.15 dalam Kode Etik ini, diterapkan untuk
mengatasi secara memuaskan ancaman terhadap independensi.
290.101 Seperti yang dijelaskan pada paragraf 290.32 dari Kode Etik ini, dalam
perikatan seperti itu, anggota timassurance maupun anggota keluarga langsung atau
anggota keluarga dekatnya harus menjaga independensinya terhadap klien assurance.
Selain itu, KAP atau Jaringan KAP tidak boleh memiliki kepentingan keuangan yang
material, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada klien assurance.
290.102 serta harus dibaca dalam kaitannya dengan paragraf 290.33 dari Kode
Etik ini yang menjelaskan mengenai selalu terdapatnya satu pihak yang bertanggung
jawab, yaitu klien assurance, pada sebagian besar perikatan assurance. Namun
demikian, pada beberapa perikatan assurance, terdapat dua pihak yang bertanggung
jawab
KEPENTINGAN KEUANGAN
Pendahuluan
193 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
d. kepentingan keuangan dari suatu pihak yang memiliki kendali atas kepentingan
keuangan
290.107 Ancaman kepentingan pribadi dapat terjadi ketika anggota tim assurance
maupun anggota keluarga langsungnya menerima suatu pemberian, sebagai contoh,
warisan, hadiah maka pencegahan- pencegahan di bawah ini harus diterapkan untuk
menghilangkan ancaman tersebut :
c. Melepaskan kepentingan keuangan sedini mungkin
d. Mengeluarkan anggota tim assurance dari perikatanassurance
194 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
e. Melepaskan kepentingan keuangan yang dimiliki oleh anggota keluarga dekatnya
sedini mungkin
f. Mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan ancaman dengan pihak yang memiliki
tanggung jawab atas tata kelola perusahaan, seperti komite audit
g. Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan assurance untuk
menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh anggota tim assurance
h. Mengeluarkan personil tersebut dari tim assurance
290.109 Ketika anggota timassurance atau KAP, yang bertindak sebagai wali
amanat dari klien assurance, memiliki kepentingan keuangan. Oleh karena itu,
kepentingan keuangan seperti ini hanya dapat dipertahankan jika:
e. Anggota tim assurance maupun anggota keluarga langsungnya dan KAP bukan
merupakan pihak penerima manfaat dari lembaga wali amanat
f. Kepentingan yang dimiliki oleh lembaga wali amanat pada klien assurance tidak
bersifat material terhadap lembaga wali amanat tersebut
g. Lembaga wali amanat tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas klien assurance
h. Anggota tim assurance atau KAP tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas setiap
keputusan investasi yang melibatkan kepentingan keuangan pada klien assurance
Ancaman kepentingan pribadi yang dapat terjadi akan tergantung dari faktor-faktor
sebagai berikut :
c. Struktur organisasi, operasi, dan pelaporan dalam KAP
195 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
d. Sifat dari hubungan yang terjadi antara personil tersebut dengan anggota tim
assurance
290.111 Pelanggaran yang tidak disengaja atas Seksi ini yang berkaitan dengan
kepentingan keuangan pada klien assurance tidak akan mengurangi independensi
anggota tim assurance, KAP, atau Jaringan KAP selama:
d. KAP dan Jaringan KAP telah menetapkan kebijakan dan prosedur yang
mengharuskan seluruh tenaga profesionalnya untuk sesegera mungkin melaporkan
kepada KAP setiap pelanggaran yang terjadi
e. Sesegera mungkin KAP dan Jaringan KAP memberitahukan tenaga profesional yang
bersangkutan untuk melepaskan kepentingan keuangan yang menyebabkan
ancaman tersebut
f. Sedini mungkin melepaskan kepentingan keuangan setelah teridentifikasinya
ancaman
290.113 Ketika KAP atau Jaringan KAP memiliki kepentingan keuangan yang
bersifat langsung pada klien audit laporan keuangan, karena itu, satu-satunya tindakan
yang tepat agar KAP tetap dapat melaksanakan perikatan audit adalah dengan
melepaskan kepentingan keuangan tersebut.
290.114 Ketika KAP atau Jaringan KAP memiliki kepentingan keuangan yang
bersifat tidak langsung yang material pada klien audit laporan keuangan, satu-satunya
tindakan yang tepat agar KAP tetap dapat melaksanakan perikatan audit adalah dengan
196 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
melepaskan kepentingan keuangan tersebut, baik secara keseluruhan maupun dalam
jumlah yang memadai
290.115 Ketika KAP atau Jaringan KAP memiliki kepentingan keuangan yang
material pada suatu entitas yang memiliki kendali atas klien audit laporan keuangan, satu-
satunya tindakan yang tepat agar KAP tetap dapat melaksanakan perikatan audit adalah
dengan melepaskan kepentingan keuangan tersebut, baik secara keseluruhan maupun
dalam jumlah yang memadai
290.117 Ketika rekan yang tidak terkait dengan perikatan assurance maupun
keluarga langsungnya, yang berpraktik pada kantor yang sama dengan rekan perikatan
(engagement partner) suatu klien audit laporan keuangan, memiliki kepentingan
keuangan. Rekan yang tidak terkait dengan perikatan assurance maupun keluarga
langsungnya tidak boleh memiliki kepentingan keuangan seperti yang dimaksud di atas
pada klien tersebut
290.120 Kepentingan keuangan pada klien audit laporan keuangan yang dimiliki
oleh anggota keluarga langsung dari :
c. Rekan yang berlokasi pada kantor yang sama dengan kantor tempat rekan perikatan
berpraktik sehubungan dengan perikatan audit
d. Rekan atau karyawan manajerial yang memberikan jasa profesional selain jasa
assurance
197 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Sehingga tidak menciptakan ancaman yang tidak dapat diterima selama kepentingan
keuangan tersebut diperoleh sehubungan dengan haknya sebagai karyawan
290.121 Ancaman kepentingan pribadi dapat terjadi ketika anggota tim assurance,
KAP, atau Jaringan KAP, serta klien audit laporan keuangan maupun direktur, pejabat,
atau pemilik pengendalinya, memiliki kepentingan keuangan pada suatu entitas yang
sama.
Ketentuan yang Hanya Berlaku bagi Klien Assurance Selain Klien Audit Laporan
Keuangan
290.122 Ketika KAP memiliki kepentingan keuangan yang bersifat langsung pada
klien assurance lain, maka ancaman signifikan akan muncul dan tidak ada pencegahan
yg dapat dilakukan. Oleh karena itu, satu-satunya tindakan yang tepat agar KAP tetap
dapat melaksanakan perikatannya adalah dengan melepaskan kepentingan keuangan
tersebut.
290.123 Ketika KAP memiliki kepentingan keuangan yang bersifat tidak langsung
yang material pada klien assurance lain, maka ancaman signifikan akan muncul dan tidak
ada pencegahan yg dapat dilakukan. Oleh karena itu, satu-satunya tindakan yang tepat
agar KAP tetap dapat melaksanakan perikatannya adalah dengan melepaskan
kepentingan keuangan tersebut, baik secara keseluruhan maupun dalam jumlah yang
memadai hingga kepentingan keuangan yang tersisa menjadi tidak lagi material.
198 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.124 Ketika KAP memiliki kepentingan keuangan yang material pada suatu
entitas yang memiliki kendali atas klien assurance lain, maka ancaman signifikan akan
muncul dan tidak ada pencegahan yg dapat dilakukan. Oleh karena itu, satu-satunya
tindakan yang tepat agar KAP tetap dapat melaksanakan perikatannya adalah dengan
melepaskan kepentingan keuangan tersebut, baik secara keseluruhan maupun dalam
jumlah yang memadai hingga kepentingan keuangan yang tersisa menjadi tidak lagi
material.
290.126 Pinjaman atau penjaminan pinjaman yang diberikan kepada KAP oleh
klien assurance yang merupakan bank atau institusi sejenis tidak akan menimbulkan
ancaman terhadap independensi.
290.127 Pinjaman atau penjaminan pinjaman yang diberikan oleh klien assurance
yang merupakan bank atau institusi sejenis kepada anggota timassurance maupun
anggota keluarga langsungnya tidak akan menimbulkan ancaman terhadap
independensi.
290.129 Ketika anggota tim assurance atau KAP memberikan pinjaman kepada
klien assurance yang bukan merupakan bank, maka ancaman kepentingan pribadi yang
signifikan akan muncul dan tidak ada pencegahan yg dapat dilakukan
199 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.130 Demikian pula, ketika anggota tim assurance atau KAP menerima
pinjaman dari, atau memiliki pinjaman yang dijamin oleh, klien assurance yang bukan
merupakan bank, maka ancaman kepentingan pribadi yang signifikan akan muncul dan
tidak ada pencegahan yg dapat dilakukan, kecuali pinjaman tersebut tidak material.
290.132 Hubungan bisnis yang dekat antara anggota timassurance atau KAP
dengan klien assurance, akan melibatkan kepentingan keuangan yang bersifat komersial
atau bersifat umum, serta dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi dan acaman
intimidasi. Contoh hubungan tersebut:
d. Memiliki kepentingan keuangan yang material
e. Melakukan perjanjian penggabungan satu atau lebih jasa/produk dari satu/lebih KAP
f. Melakukan perjanjian distribusi atau pemasaran dengan klien assurance
290.133 Dalam perikatan audit laporan keuangan, suatu hubungan bisnis yang
terjadi yang mengakibatkan KAP maupun keluarga langsungnya, dan klien audit laporan
keuangan memiliki kepentingan yang sama pada suatu entitas selain Emiten. Tidak
menimbulkan ancaman selama:
d. Hubungan tersebut secara jelas tidak signifikan, baik bagi KAP maupun klien audit
e. Kepentingan yang dimiliki tidak material terhadap investor atau kelompok investor
f. Kepentingan yang dimiliki tidak memungkinkan investor atau kelompok investor
untuk mengendalikan entitas selain Emiten tersebut.
200 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.134 Pembelian barang atau jasa dari klien assurance oleh anggota tim
assurance, KAP, atau Jaringan KAP tidak menimbulkan ancaman terhadap independensi
selama transaksi tersebut dilakukan berdasarkan prosedur, kondisi, dan persyaratan
yang lazim. Jika terdapat ancaman signifikan, pencegahan yang dapat dilakukan:
d. Menghapus atau mengurangi besaran transaksi
e. Mengeluarkan personil yang bersangkutan dari assurance
f. Mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan transaksi tersebut dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan
290.135 Hubungan keluarga dan hubungan pribadi yang terjadi antara anggota
timassurance dengan karyawan tertentu, direktur, atau pejabat klien assurance dapat
menimbulkan ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman
intimidasi.
201 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
assurance yang dalam kedudukannya memiliki pengaruh langsung dan signifikan atas
informasi hal pokok dari perikatan assurance. Signifikansi setiap ancaman akan
tergantung dari faktor-faktor sebagai berikut:
c) Kedudukan anggota keluarga dekat dari anggota tim assurance pada klien
assurance.
d) Peran anggota tim assurance yang bersangkutan dalam perikatan assurance.
290.141 Pelanggaran yang tidak disengaja atas ketentuan dalam Seksi ini yang
202 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
terkait dengan hubungan keluarga atau hubungan pribadi tidak memengaruhi
independensi anggota tim assurance atau KAP selama KAP:
d) Menetapkan kebijakan dan prosedur yang mengharuskan seluruh personilnya untuk
melaporkan sesegera mungkin kepada KAP mengenai pelanggaran yang terjadi.
e) Mengatur tanggung jawab tim assurance sedemikian rupa, sehingga personil KAP
yang bersangkutan tidak terlibat dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab dari
personil klien assurance yang mempunyai hubungan pribadi dengannya.
f) Memberikan perhatian lebih dalam menelaah hasil pekerjaan personil KAP
yangbersangkutan.
290.142 Ketika terjadi pelanggaran yang tidak disengaja atas ketentuan dalam
Seksi ini yang berkaitan dengan hubungan keluarga atau hubungan pribadi, KAP harus
mempertimbangkan penerapan pencegahan yang tepat. Pencegahan tersebut
mencakup antara lain:
c) Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan assurance untuk
menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh personil KAP yang
bersangkutan, atau untuk memberikan saran yang diperlukan
d) Tidak melibatkan personil KAP yang bersangkutan dalam pengambilan keputusan
yang substantif yang berkaitan dengan perikatan assurance.
290.143 Independensi anggota tim assurance atau KAP dapat terancam ketika
direktur, pejabat, atau karyawan klien assurance yang dalam kedudukannya memiliki
pengaruh langsung dan signifikan atas informasi hal pokok dari perikatan assurance,
pernah menjadi anggota tim assurance atau rekan KAP. Situasi seperti ini dapat
menimbulkan ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman
intimidasi, terutama ketika hubungan yang signifikan tetap terjadi antara individu
tersebut dengan KAP tempatnya bekerja sebelumnya.
290.144 Ketika anggota tim assurance, rekan, atau sebelumnya pernah menjadi
203 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
rekan dari KAP telah bergabung dengan klien assurance, signifikansi setiap ancaman
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi yang terjadi akan
tergantung dari faktor-faktor sebagai berikut:
e) Kedudukan individu tersebut dalam klien assurance.
f) Lingkup keterlibatan yang akan terjadi antara individu tersebut dengan tim assurance.
g) Lamanya jangka waktu yang telah berlalu sejak individu tersebut tidak lagi menjadi
bagian dari tim asssurance atau KAP.
h) Posisi sebelumnya dari individu tersebut dalam tim assurance
Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan, jika ancaman tersebut merupakan
ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka pencegahan yang
tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk mengurangi ancaman tersebut ke
tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
e) Mempertimbangkan kelayakan atau kebutuhan untuk memodifikasi rencana kerja
perikatan assurance.
f) Menugaskan tim assurance yang setidaknya memiliki pengalaman yang setara
dengan pengalaman individu tersebut untuk perikatan assurance selanjutnya.
g) Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan assurance untuk
menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh personil KAP yang
bersangkutan, atau untuk memberikan saran yang diperlukan.
h) Menelaah pengendalian mutu perikatan.
290.145 Ancaman kepentingan pribadi dapat terjadi ketika anggota tim assurance
yang melakukan perikatan assurance mengetahui atau mempunyai alasan untuk
menyakini kemungkinannya untuk bergabung dengan klien assurance di kemudian hari.
204 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Ancaman terhadap independensi dapat dikurangi ke tingkat yang dapat diterima dengan
menerapkan semua pencegahan sebagai berikut:
c) Menetapkan kebijakan dan prosedur yang mengharuskan personil KAP untuk
memberitahukan sesegera mungkin kepada KAP mengenai negosiasi peluang kerja
pada klien assurance yang akan terjadi atau sedang berlangsung
d) Tidak melibatkan personil KAP tersebut dalam perikatan assurance. Selain itu, KAP
harus mempertimbangkan juga untuk menelaah secara independen pertimbangan
signifikan yang dibuat oleh personil KAP tersebut selama dalam perikatan
assurance.
205 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
dari klien assurance.
f) Peran individu tersebut dalam tim assurance.
Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan, jika ancaman tersebut merupakan
ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka pencegahan yang
tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk mengurangi ancaman tersebut ke
tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
c) Melibatkan Praktisi lainnya untuk menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan
atau untuk memberikan saran yang diperlukan.
d) Mendiskusikan ancaman tersebut dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola perusahaan, seperti komite audit.
290.149 Ketika rekan atau karyawan KAP juga merupakan direktur atau pejabat
klien assurance, ancaman telaah pribadi atau ancaman kepentingan pribadi yang dapat
terjadi demikian signifikan, sehingga tidak ada satupun pencegahan yang dapat
mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima.
290.151 Ketika rekan atau karyawan KAP atau Jaringan KAP juga merupakan
sekretaris perusahaan pada klien audit laporan keuangan, ancaman telaah pribadi atau
ancaman advokasi yang dapat terjadi demikian signifikan, sehingga tidak ada satupun
pencegahan yang dapat mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima.
290.152 Pada umumnya jasa administratif yang bersifat rutin dalam mendukung
fungsi kesekretariatan perusahaan maupun jasa advisory yang terkait dengan
administrasi kesekretariatan perusahaan yang diberikan kepada klien assurance tidak
mengurangi independensi selama manajemen klien assurance bertanggung jawab atas
206 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
semua keputusan yang relevan yang dibuat.
KetentuanUmum
290.153 Ancaman kedekatan dapat terjadi ketika personil senior yang sama
digunakan dalam perikatan assurance untuk suatu periode yang cukup lama.
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi akan tergantung dari faktor-faktor sebagai
berikut:
d) Personil tersebut sebagai anggota timassurance.
e) Peran personil tersebut dalam timassurance.
f) Struktur KAP.
Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan, jika ancaman tersebut merupakan
ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka pencegahan yang
tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk mengurangi ancaman tersebut ke
tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
d) Merotasi personil tersebut dengan mengeluarkannya dari tim assurance.
e) Melibatkan Praktisi lainnya yang bukan merupakan anggota tim assurance untuk
menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh personil tersebut atau untuk
memberikan saran yang diperlukan.
f) Melakukan penelaahan mutu internal secaraindependen.
207 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
tersebut sangat relevan dalam audit laporan keuangan Emiten. Pencegahan tersebut
mencakup antara lain:
c) Merotasi rekan perikatan dan personil KAP yang bertanggung jawab atas
pengendalian mutu perikatan setelah melaksanakan perikatannya, baik sebagai
salah satu dari kedua fungsi tersebut di atas maupun kombinasi dari keduanya,
selama suatu periode yang telah ditentukan sebelumnya, yang umumnya tidak lebih
dari tujuh tahun
d) Tidak memperbolehkan personil yang dirotasi tersebut terlibat dalam perikatan audit
laporan keuangan tersebut hingga terlewatinya suatu periode tertentu sejak
keterlibatan terakhirnya (cooling-off period), yang umumnya duatahun.
290.155 Ketika klien audit laporan keuangan menjadi Emiten, lamanya jangka
waktu yang telah dijalani oleh rekan perikatan atau personil KAP yang bertanggung
jawab atas pengendalian mutu perikatan harus dipertimbangkan dalam menentukan
saat dirotasinya personil tersebut. Sebagai contoh:
c) Ketika keberlanjutan dari personil tersebut dalam perikatan sangat penting bagi klien
audit laporan keuangan, seperti ketika terjadi perubahan besar atas struktur klien
yang terjadi pada saat yang sama dengan rotasi personil tersebut
d) Ketika rotasi tidak dimungkinkan atau bukan merupakan pencegahan yang tepat
sebagai akibat dari ukuran KAP
Pendahuluan
208 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.157 Sejak dahulu, KAP atau Jaringan KAP telah memberikan berbagai jasa
profesional selain jasa assurance kepada klien assurance sesuai dengan kompetensi
dan keahliannya. Pada umumnya, klien assurance sangat memperoleh manfaat dari
berbagai jasa tersebut.
290.159 Contoh-contoh yang terdapat pada paragraf 290.166 - 290.205 dari Kode
Etik ini memberikan ilustrasi mengenai pemberian jasa profesional selain jasa assurance
kepada klien assurance. Potensi ancaman terhadap independensi akan sering terjadi
ketika jasa profesional selain jasa assurance diberikan kepada klien audit laporan
keuangan.
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi harus dievaluasi, jika ancaman tersebut
merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka
209 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk menghilangkan
ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan
tersebut mencakup antara lain:
c) Menetapkan pengaturan sedemikian rupa sehingga personil KAP atau Jaringan
KAP yang memberikan jasa profesional selain jasa assurance tidak terlibat dalam
perikatan assurance
d) Melibatkan Praktisi lainnya untuk memberikan saran mengenai implikasi dari
kegiatan yang dapat menimbulkan ancaman terhadap independensi tim assurance
dan KAP
290.162 Sebelum KAP atau Jaringan KAP memutuskan untuk menerima suatu
perikatan untuk memberikan jasa profesional selain jasa assurance kepada klien
210 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
assurance, pertimbangan harus dilakukan mengenai ada tidaknya ancaman terhadap
independensi yang dapat terjadi dari pemberian jasa profesional tersebut. Perikatan
tersebut harus ditolak jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang
secara jelas tidak signifikan.
290.163 Pemberian jasa profesional tertentu selain jasa assurance kepada klien
audit laporan keuangan dapat menimbulkan ancaman terhadap independensi yang
demikian signifikan, sehingga tidak ada satupun pencegahan yang dapat
menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima.
290.164 Membantu klien audit laporan keuangan dalam hal-hal tertentu, seperti
menyiapkan catatan akuntansi atau laporan keuangan, dapat menimbulkan ancaman
telaah pribadi ketika di kemudian hari laporan keuangan tersebut diaudit oleh KAP yang
menyiapkannya.
211 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Ketentuan Umum
290.168 KAP atau Jaringan KAP dapat memberikan jasa akuntansi dan
pembukuan yang bersifat rutin atau mekanis, termasuk jasa pemrosesan penggajian,
kepada klien audit laporan keuangan selain Emiten selama setiap ancaman telaah
pribadi yang terjadi dapat dikurangi ke tingkat yang dapat diterima. Contoh-contoh dari
jasa profesional tersebut adalah sebagai berikut:
e) Mencatat transaksi yang klasifikasi akunnya telah ditentukan dan disetujui oleh klien
audit laporan keuangan.
f) Membukukan transaksi ke dalam buku besar yang ayat jurnalnya telah ditentukan
dan disetujui oleh klien audit laporan keuangan.
g) Menyusun neraca saldo berdasarkan buku besar yang telah disiapkan dan disetujui
oleh klien audit laporan keuangan.
h) Menyusun laporan keuangan berdasarkan informasi dari neraca saldo yang telah
disiapkan dan disetujui oleh klien audit laporan keuangan.
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi harus dievaluasi dan, jika ancaman tersebut
merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka
pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk mengurangi
ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup
antara lain:
f) Melakukan suatu pengaturan sedemikian rupa sehingga personil KAP atau Jaringan
KAP yang memberikan jasa profesional tersebut tidak terlibat dalam tim assurance.
g) Menetapkan dan menerapkan kebijakan dan prosedur yang melarang personil KAP
memberikan jasa professional.
h) Mengharuskan klien audit laporan keuangan untuk bertanggung jawab dalam
meyiapkan dokumen pendukung transaksi.
212 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
i) Mengharuskan klien audit laporan keuangan untuk bertanggung jawab dalam
meyiapkan dokumen pendukung transaksi.
j) Memperoleh persetujuan dari klien audit laporan keuangan untuk setiap usulan ayat
jurnal atau perubahan lain yang memengaruhi laporan keuangan.
290.169 Pemberian jasa akuntansi dan pembukuan kepada klien audit laporan
keuangan yang merupakan Emiten, termasuk jasa pemrosesan penggajian dan
penyusunan laporan keuangan atau informasi keuangan
290.170 Pemberian jasa akuntansi dan pembukuan yang bersifat rutin atau
mekanis kepada suatu divisi atau anak perusahaan dari klien audit laporan keuangan
yang merupakan Emiten tidak akan memberikan kesan berkurangnya independensi
KAP atau Jaringan KAP terhadap klien audit laporan keuangan selama kondisi-kondisi
di bawah ini terpenuhi:
d) Jasa profesional tersebut tidak melibatkan proses pemberian pertimbangan.
e) Divisi atau anak perusahaan tersebut secara kolektif tidak material terhadap Emiten,
atau jasa profesional yang diberikan tersebut secara kolektif tidak material terhadap
divisi atau anak perusahaan tersebut.
f) Imbalan jasa profesional bagi KAP atau Jaringan KAP yang diperoleh dari
pemberian jasa profesional tersebut secara kolektif tidak signifikan.
Jika jasa profesional tersebut tetap diberikan, maka semua pencegahan di bawah ini
harus diterapkan:
d) KAP atau Jaringan KAP tidak boleh terlibat dalam fungsi manajerial atau
pengambilan keputusan manajerial.
e) Klien audit laporan keuangan harus bertanggung jawab atas hasil pekerjaan KAP
atau Jaringan KAP.
f) Personil KAP atau Jaringan KAP yang memberikan jasa profesional tersebut tidak
boleh terlibat dalam perikatan audit laporan keuangan.
Keadaan Darurat
290.171 Pemberian jasa akuntansi dan pembukuan kepada klien audit laporan
213 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
keuangan dalam keadaan darurat maupun keadaan tidak biasa lainnya (yaitu ketika
penunjukan KAP atau Jaringan KAP lain untuk melaksanakan jasa profesional tersebut
dirasakan tidak praktis oleh klien audit laporan keuangan) dapat menimbulkan ancaman
terhadap independensi. Namun demikian, ancaman tersebut masih dapat diterima
selama:
d) KAP atau Jaringan KAP tidak terlibat dalam fungsi manajerial atau pengambilan
keputusan manajerial.
e) Klien audit laporan keuangan harus bertanggung jawab.
f) Personil KAP atau Jaringan KAP yang memberikan jasa profesional tersebut tidak
boleh terlibat dalam perikatan audit laporan keuangan.
290.173 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan KAP
memberikan jasa penilaian kepada klien audit laporan keuangan yang selanjutnya akan
menjadi dasar penyusunan laporan keuangan yang akan diaudit oleh KAP tersebut.
290.174 Ketika jasa penilaian melibatkan penilaian atas hal yang material
terhadap laporan keuangan dan tingkat subjektivitas yang signifikan, tidak ada satupun
pencegahan yang dapat mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima
290.175 Melaksanakan jasa penilaian bagi klien audit laporan keuangan yang
secara terpisah maupun kolektif tidak material terhadap laporan keuangan, atau yang
tidak melibatkan tingkat subjektivitas yang signifikan, dapat menimbulkan ancaman
telaah pribadi terhadap independensi. Ancaman tersebut dapat dikurangi ke tingkat
yang dapat diterima dengan menerapkan pencegahan yang tepat. Pencegahan
tersebut mencakup antara lain:
e) Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam timassurance untuk menelaah
214 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
hasil pekerjaan yang telah dilakukan atau untuk memberikan saran yang diperlukan.
f) Mengonfirmasikan pemahaman dengan klien audit laporan keuangan mengenai
asumsi dan metodologi yang digunakan dalam penilaian, serta memperoleh
persetujuan atas penggunaannya.
g) Memperoleh pernyataan dari klien audit laporan keuangan mengenai tanggung
jawabnya atas hasil penilaian yang dilakukan oleh KAP.
h) Melakukan suatu pengaturan sedemikian rupa sehingga personil KAP atau Jaringan
KAP yang memberikan jasa penilaian tidak terlibat dalam perikatan audit laporan
keuangan.
290.176 Pemberian jasa penilaian oleh KAP atau Jaringan KAP kepada klien
audit laporan keuangan dengan tujuan untuk pelaporan surat pemberitahuan pajak
kepada otoritas perpajakan, penghitungan jumlah kewajiban pajak terhutang, atau
perencanaan pajak, tidak menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap
independensi, karena pada umumnya penilaian tersebut merupakan subjek penelaahan
yang dilakukan oleh pihak eksternal, seperti otoritas perpajakan.
290.177 Ketika KAP atau Jaringan KAP melaksanakan jasa penilaian atas bagian
dari informasi hal pokok dari perikatan assurance selain perikatan audit laporan
215 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
keuangan, KAP harus mempertimbangkan setiap ancaman telaah pribadi yang dapat
terjadi.
290.178 KAP atau Jaringan KAP dapat diminta untuk memberikan jasa
perpajakan kepada klien audit laporan keuangan. Jasa perpajakan mencakup berbagai
jasa, termasuk jasa penelaahan atas ketaatan perpajakan, perencanaan perpajakan,
pemberian pendapat atas posisi perpajakan secara formal, dan bantuan dalam
penyelesaian sengketa perpajakan.
290.179 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan KAP
memberikan jasa audit internal kepada klien audit laporan keuangan.
290.181 Ancaman telaah pribadai dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan KAP
memberikan bantuan kepada klien audit laporan keuangan dalam melaksanakan
kegiatan audit internal atau outsourcing atas beberapa kegiatan audit internal tersebut.
290.182 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan KAP
melaksanakan bagian yang signifikan dari kegiatan audit internal klien audit laporan
keuangan.
216 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
h) Klien audit laporan keuangan menugaskan karyawan yang kompeten (dengan
mengutamakan karyawan pada tingkat manajemen senior) untuk bertanggung
jawab atas kegiatan audit internal.
i) Klien audit laporan keuangan, komite audit, atau dewan komisaris memberikan
persetujuan atas lingkup, risiko, dan frekuensi pekerjaan audit internal.
j) Klien audit laporan keuangan bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan
menentukan rekomendasi yang harus diterapkan dari sejumlah usulan
rekomendasi.
k) Klien audit laporan keuangan mengevaluasi kecukupan prosedur audit internal yang
dilakukan dan temuan yang diperoleh dari pelaksanaan prosedur tersebut dengan
cara antara lain mendapatkan dan menindaklanjuti laporan yang diberikan oleh KAP
atau Jaringan KAP.
l) Melaporkan temuan dan rekomendasi yang diperoleh dari pelaksanaan audit
internal kepada komite audit.
290.185 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan KAP
memberikan jasa profesional kepada klien audit laporan keuangan yang melibatkan
perancangan dan penerapan sistem teknologi informasi keuangan yang digunakan
untuk menghasilkan informasi yang selanjutnya menjadi bagian dari laporan keuangan.
217 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
f) Mengakui tanggung jawabnya dalam menetapkan dan memantau sistem
pengendalian internal.
g) Menugaskan karyawan yang kompeten (dengan mengutamakan karyawan pada
tingkat manajemen senior) untuk bertanggung jawab atas setiap keputusan
manajemen yang terkait dengan perancangan dan penerapan sistem perangkat
keras dan perangkat lunak.
h) Membuat semua keputusan manajemen yang terkait dengan proses perancangan
dan penerapan sistem teknologi informasi;
i) Mengevaluasi kecukupan dan hasil dari perancangan dan penerapan sistem
tersebut.
j) Bertanggung jawab atas pengoperasian sistem perangkat keras dan perangkat
lunak serta data yang digunakan dalam atau dihasilkan oleh sistem tersebut.
290.188 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika KAP atau Jaringan KAP
memberikan jasa profesional kepada klien audit laporan keuangan yang melibatkan
perancangan dan penerapan sistem teknologi informasi keuangan yang digunakan
untuk menghasilkan informasi yang selanjutnya menjadi bagian dari laporan keuangan.
290.189 Pemberian jasa profesional oleh KAP atau Jaringan KAP yang
melibatkan penilaian, perancangan, dan penerapan pengendalian akuntansi internal
dan pengendalian manajemen risiko tidak menimbulkan ancaman terhadap
independensi
290.190 Penugasan personil KAP atau Jaringan KAP pada klien audit laporan
keuangan dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi jika personil tersebut berada
218 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
pada suatu kedudukan yang dapat memengaruhi penyiapan akun-akun atau laporan
keuangan klien audit laporan keuangan. Pada praktiknya, bantuan tersebut dapat
diberikan selama personil tersebut tidak terlibat dalam:
d) Membuat keputusan manajemen.
e) Menyetujui atau menandatangani perjanjian atau dokumen serupa lainnya.
f) Melaksanakan suatu tindakan berdasarkan pertimbangan sendiri yang mengikat
klien audit laporan keuangan.
Setiap situasi harus dianalisis secara saksama untuk mengidentifikasi ada tidaknya
ancaman yang dapat terjadi dan pencegahan yang harus diterapkan pada setiap situasi
untuk mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan
tersebut mencakup antara lain:
c) Tidak memperbolehkan personil KAP atau Jaringan KAPyang terlibat dalam
penugasan yang bersifat sementara tersebut terlibat dalam perikatan audit laporan
keuangan.
d) Memastikan klien audit laporan keuangan bertanggung jawab dalam mengarahkan
dan menyelia kegiatan yang dilakukan oleh personil KAP atau Jaringan KAP
tersebut.
290.191 Jasa penunjang litigasi mencakup antara lain menjadi saksi ahli, menghitung
estimasi kerugian atau jumlah piutang atau hutang yang timbul dari litigasi atau sengketa
hukum lainnya, dan membantu pengelolaan dan pemerolehan kembali dokumen yang
terkait dengan perselisihan atau litigasi.
290.192 Pemberian jasa penunjang litigasi yang diberikan kepada klien audit
laporan keuangan dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi ketika jasa profesional
tersebut mencakup estimasi hasil keputusan yang akan terjadi yang dapat memengaruhi
jumlah- jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan. Signifikansi setiap
ancaman akan tergantung dari faktor-faktor sebagai berikut:
219 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
d) Materialitas jumlah yang terkait dalam litigasi.
e) Tingkat subjektivitas bawaan dari hal-hal yang menjadi perhatian dalam litigasi.
f) Sifat perikatan jasa penunjang litigasi.
KAP atau Jaringan KAP harus mengevaluasi signifikansi setiap ancaman yang terjadi
dan, jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas
tidak signifikan, maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan
untuk menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat
diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
d) Menetapkan kebijakan dan prosedur yang melarang personil yang terlibat dalam
pemberian jasa profesional tersebut untuk mewakili klien audit laporan keuangan
dalam membuat keputusan manajerial.
e) Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan audit laporan
keuangan untuk melaksanakan jasa profesional tersebut.
f) Melibatkan pihak-pihak lain yang relevan, seperti tenaga ahli independen.
290.193 Ketika tugas yang dilaksanakan oleh KAP atau Jaringan KAP melibatkan
kegiatan yang mewakili klien audit laporan keuangan dalam membuat keputusan
manajerial, tidak ada satupun pencegahan yang dapat mengurangi ancaman yang
dapat terjadi ke tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, KAP atau Jaringan KAP
harus menolak untuk memberikan jasa profesional tersebut kepada klien audit laporan
keuangan.
220 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
290.196 Pemberian jasa hukum kepada klien audit laporan keuangan yang
melibatkan hal-hal yang diperkirakan tidak mempunyai pengaruh yang material atas
laporan keuangan tidak menimbulkan ancaman terhadap independensi yang tidak dapat
diterima.
290.197 Jasa hukum yang membantu klien audit laporan keuangan dalam
melakukan suatu transaksi (sebagai contoh, bantuan dalam aspek- aspek yang
berhubungan dengan perjanjian, nasihat hukum, uji tuntas (due diligence) dalam bidang
hukum, dan restrukturisasi) dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi. Pemberian
jasa profesional tersebut tidak mengurangi independensi selama:
c) Anggota tim assurance tidak boleh terlibat dalam pemberian jasa profesional
tersebut.
d) Klien audit laporan keuangan harus merupakan pihak yang membuat keputusan
akhir dari suatu masalah hukum, dan jasa profesional yang diberikan hanya
merupakan pelaksanaan dari keputusan yang telah dibuat tersebut.
290.198 Ketika KAP atau Jaringan KAP mewakili klien audit laporan keuangan
dalam mencari penyelesaian suatu perselisihan atau litigasi yang melibatkan jumlah-
jumlah yang material terhadap laporan keuangan, ancaman advokasi dan ancaman
telaah pribadi
290.199 Ketika KAP atau Jaringan KAP diminta untuk memberikan jasa advokasi
bagi klien audit laporan keuangan dalam menyelesaikan suatu perselisihan atau litigasi
yang melibatkan jumlah yang tidak material terhadap laporan keuangan. Pencegahan
tersebut mencakup antara lain:
c) Menentukan kebijakan dan prosedur yang melarang personil KAP atau Jaringan
KAP yang memberikan jasa profesional tersebut untuk mewakili klien audit laporan
keuangan dalam membuat keputusan manajerial.
d) Menggunakan tenaga profesional lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan
assurance untuk melaksanakan jasa profesional tersebut.
290.200 Bila terdapat penunjukan rekan maupun karyawan KAP atau Jaringan
KAP sebagai penasihat hukum internal oleh klien audit laporan keuangan, ancaman
221 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
telaah pribadi dan ancaman advokasi yang dapat terjadi demikian signifikan, sehingga
tidak ada satupun pencegahan yang dapat mengurangi ancaman tersebut ke tingkat
yang dapat diterima.
ASSURANCE
222 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
e) Menggunakan tenaga profesional lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan
assurance untuk melaksanakan jasa profesional tersebut.
f) Menetapkan kebijakan dan prosedur yang melarang KAP atau Jaringan KAP untuk
mewakili klien assurance dalam menyetujui suatu persyaratan transaksi atau
melakukan suatu transaksi.
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi harus dievaluasi dan, jika ancaman tersebut
merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka
pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk mengurangi
ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup
antara lain:
e) Mendiskusikan besaran dan sifat imbalan jasa profesional dengan pihak klien
assurance yang bertangggung jawab atas tata kelola perusahaan, seperti komite
audit.
f) Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi ketergantungan
KAP atau Jaringan KAP pada suatu klien assurance.
g) Melakukan penelaahan eksternal atas pengendalian mutu.
h) Melakukan konsultasi dengan pihak ketiga, seperti badan pengatur profesi atau
Praktisi lainnya.
223 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
209.205 Ancaman kepentingan pribadi dapat terjadi juga ketika proporsi jumlah
imbalan jasa profesional yang diperoleh oleh seorang rekan KAP atau Jaringan KAP
dari suatu klien assurance demikian signifikan dibandingkan dengan jumlah keseluruhan
imbalan jasa profesional yang diperoleh oleh rekan KAP atau Jaringan KAP tersebut.
Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
c) Menetapkan kebijakan dan prosedur yang memantau dan menerapkan
pengendalian mutu dari perikatan assurance.
d) Mengikutsertakan tenaga profesional lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan
assurance untuk menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan atau memberikan
saran yang diperlukan.
224 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
d) KAP dapat memastikan ditaatinya semua standar, pedoman, dan prosedur
pengendalian mutu assurance.
209.210 Imbalan jasa profesional yang bersifat kontinjen merupakan imbalan jasa
profesional yang besarannya ditentukan berdasarkan hasil dari suatu transaksi atau
pekerjaan yang dilakukan.
209.212 Imbalan jasa profesional yang bersifat kontinjen dalam perikatan selain
perikatan assurance yang diberikan kepada klien assurance dapat menimbulkan juga
ancaman kepentingan pribadi dan ancaman advokasi. Selain penetapan yang diuraikan
di atas, signifikansi setiap ancaman akan tergantung dari faktor-faktor sebagai berikut:
f) Kisaran jumlah imbalan jasa profesional yang dimungkinkan;
g) Variabilitas imbalan jasa professional.
h) Dasar penentuan imbalan jasaprofessional.
i) Ada tidaknya penelaahan hasil dari suatu transaksi oleh pihak ketiga yang
independen.
j) Dampak dari suatu kejadian atau transaksi terhadap perikatan assurance.
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi harus dievaluasi dan, jika ancaman tersebut
merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka
pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk mengurangi
ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara
lain:
d) Mengungkapkan besaran dan sifat imbalan jasa profesional kepada pihak klien
assurance yang bertanggungjawab atas tata kelola perusahaan, seperti komite
audit.
225 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
e) Melibatkan pihak ketiga yang independen untuk menelaah atau menentukan
besaran imbalan jasa profesional final.
f) Menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.
226 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m
Daftar Pustaka
- Leonard J. Brooks and Paul Dunn Business and Profesionals ethics For Director,
Executives And Accountant 7th ed, South-Western CENGAGE Learning.
- Kode Etik Akuntan Publik INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA 31 Maret
2011 Penerbit Salemba Empat.
- Emil Bachtiar '.Kasus-Kasus Etika Binsi dan Profesi, Salemba Empat
Pernyataan
Modul ini terbentuk dari makalah presentasi mahasiswa Trisakti School of Management
untuk mata kuliah Etika Profesi Akuntan yang di asuh oleh Dosen
Hidayatullah,SE.,MSi.,Mkom.,Akt.,CA.,CPAI. Adapun nama-nama mahasiswa yang
berkontribusi sebagai berikut:
227 | w w w . h i d a y a t k a m p a i . c o m