Anda di halaman 1dari 27

PENDEKATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis

Sebagai respons terhadap keputusan yang dapat dipertahankan secara etis, kerangka
ini menyertakan persyaratan tradisional untuk profitabilitas dan legalitas. Serta persyaratan
yang dapat ditampilkan filosofis secara penting dan baru-baru ini dituntut oleh pemangku
kepentingan. Hal ini dirancang untuk meningkatkan pertimbangan etis dengan menyediakan:

1. Pengetahuan dalam identifikasi dan menganalisis isu-isu penting yang harus


dipertimbangkan dan pertanyaan atau tantangan yang harus diungkap;
2. Pendekatan untuk menggabungkan dan menerapkan keputusan-faktor yang relevan ke
dalam tindakan praktis.

Kerangka kerja pengambilan keputusan etis (EDM) menilai etiskalitas keputusan atau
tindakan yang dibuat dengan melihat:

a. konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam hal manfaat atau biaya;
b. hak dan kewajiban yang terkena dampak;
c. keadilan yang terlibat;
d. motivasi atau kebajikan yang diharapkan.

Pendekatan filosofi

a. Konsekuensialisme, Utilitarianisme, atau Teleologi


Pelaku Konsekuensialisme sungguh-sungguh dalam memaksimalkan manfaat yang
dihasilkan oleh keputusan. Paham ini berpegang pada prinsip bahwa suatu tindakan itu benar
secara moral jika dan hanya jika tindakan itu memaksimalkan manfaat bersih. Dengan kata
lain, suatu tindakan dan juga keputusan disebut etis jika konsekuensi yang menguntungkan
lebih besar daripada konsekuensi yang merugikan. Utilitarianisme klasik berkaitan dengan
utilitas keseluruhan, mencakup keseluruhan varian, oleh karena itu hanya dari manfaat parsial
dalam pengambilan keputusan etis dalam konteks bisnis, profesional dan organisasi.
Konsekuensialisme dan utilitarianisme berfokus pada hasil atau akhir dari tindakan, maka
disebut juga Teleological.
b. Deontologi
Berbeda dengan konsekuensialisme, deontologi berfokus pada kewajiban dan
tanggung jawab yang memotivasi suatu keputusan atau tindakan dan bukan pada konsekuensi
dari tindakan. Tindakan yang didasarkan pada pertimbangan kewajiban, hak, dan keadilan
sangat penting bagi professional, direktur, dan eksekutif yang diharapkan memenuhi
kewajibannya. Menambah konsekuensialisme dengan analisis deontologi secara khusus
termasuk perlakuan yang adil akan menjaga terhadap situasi dimana untuk kepentingan apa
pertimbangan konsekuensi yang menguntungkan akan diperbolehkan untuk membenarkan
tindakan ilegal atau tidak etis dalam mencapai tujuan.

c. Virtue Ethics (Etika Kebajikan)


Kalau kedua pendekatan tadi menekankan pada konsekuensi dari tindakan atau
tanggung jawab, hak dan prinsip-prinsip sebagai panduan untuk membenarkan kebiasaan
moral, etika kebajikan berkaitan dengan aspek motivasi dari karakter moral yang ditunjukkan
oleh pengambil keputusan. Kebajikan adalah karakter yang membuat orang bertindak etis dan
membuat orang tersebut menjadi manusia yang bermoral.

Sniff Test dan Aturan Praktis Umum: Tes Awal Etikalitas Sebuah Keputusan

Pendekatan filosofis memberikan dasar bagi pendekatan keputusan praktis dan


bantuan yang berguna, meskipun sebagian besar eksekutif dan akuntan profesioanl tidak
menyadari bagaimana dan mengapa demikian.Sniff Test untuk pengambilan keputusan Etis:

- Akankah saya merasa nyaman jika tindakan atau Keputusan ini muncul di halaman
depan surat kabar nasional besok pagi?
- Akankah saya bangga dengan keputusan ini?
- Akankah ibu saya bangga dengan keputusan ini?
- Apakah tindakan atau keputusan ini sesuai dengan misi dan kode etik perusahaan?
- Apakah hal ini terasa benar bagi saya?

1
Pendekatan dan Kriteria Pembuatan Keputusan Etis

Menguntungkan?
Konsekuensi, Utilitas Manfaat > Biaya
Risiko disesuaikan

Tugas fidusia
Tugas,Hak,Keadilan Hak-hak individu
Keadilan, Legalitas

Karakter
Harapan Kebajikan Integritas,
Keberanian, Proses

Analisis Dampak Pemangku Kepentingan-Perangkat Komprehensif untuk Menilai


Keputusan dan Tindakan
Sejak berkembangnya konsep utilitarianisme pada 1861, suatu pendekatan yang
diterima untuk menilai keputusan dan hasil tindakan adalah dengan mengevaluasi hasil akhir
atau konsekuensi dari tindakan, yang secara tradisional didasarkan pada dampak keputusan
terhadap kepentingan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Biasanya, dampak ini
diukur dari keuntungan atau kerugian yang terjadi, karena keuntungan telah menjadi ukuran
keberadaan yang ingin dimaksimalkan oleh pemegang saham. Pandangan tradisional ini
sekarang berubah dalam dua jalan. Pertama, asumsi bahwa semua pemegang saham ingin
memaksimalkan hanya keuntungan jangka pendek menunjukkan fokus yang terlalu sempit.
Kedua, hak dan tuntutan kelompok-kelompok non-pemegang saham, seperti pekerja,
konsumen/klien, supplier, pemerhati lingkungan, dan pemerintah yang mempunyai
kepentingan dalam keluaran keputusan, atau didalam perusahaan itu sendiri, statusnya diakui
dalam pengambilan keputusan perusahaan. Perusahaan modern sekarang akuntabel terhadap
pemegang saham dan kelompok non-pemegang saham, yang keduanya menjadi pemangku
kepentingan, kepada siapa respon perusahaan ditujukan. Biasanya, maksimalisasi keuntungan
dalam jangka waktu lebih dari setahun memerlukan hubungan yang harmonis dengan
kelompok pemangku kepentingan dan kepentingannya.

2
Kepentingan Dasar Para Pemangku Kepentingan
Pengambil keputusan mengkonsolidasikan kepentingan kelompok pemangku kepentingan
kedalam tiga kepentingan yang umum atau mendasar, yaitu :
1. Kepentingan mereka seharusnya menjadi lebih baik sebagai hasil dari keputusan
2. Keputusan tersebut seharusnya menghasilkan pembagian yang adil dalam keuntungan
(manfaat) dan beban
3. Keputusan tersebut seharusnya tidak menyinggung hak para pemangku kepentingan,
termasuk para pembuat keputusan
4. Perilaku yang dihasilkan harus menunjukkan tugas yang diterima sebaik-baiknya

Jadi, keputusan yang ditawarkan dapat dikatakan tidak etis jika keputusan tersebut gagal
untuk memberikan manfaat, tidak adil, atau mengganggu hak para pemangku kepentingan.

Penilaian Dampak Yang Tidak Dapat Dikuantifikasi


Keadilan diantara pemangku kepentingan
Kepedulian atas perlakuan yang adil telah menjadi perhatian masyarakat baru-baru ini
mengenai isu-isu seperti diskriminasi terhadap perempuan dan hal lainnya yang menyangkut
perekrutan, promosi dan pembayaran. Akibatnya, keputusan akan dianggap tidak etis kecuali
jika dipandang wajar oleh semua pemangku kepentingan. Keadilan bukan merupakan konsep
mutlak. Hal ini dibuktikan dengan distribusi yang relatif atas manfaat dan beban yang
dihasilkan dari sebuah keputusan. Sebagai contoh keputusan untuk meningkatkan pajak,
pajak dapat memberatkan bagi golongan yang berpendapatan tinggi tetapi dianggap relatif
adil dalam hal kapasitas mereka untuk membayar pajak tersebut. Oleh karena itu kewajaran
dan perspektif diperlukan untuk menilai kesetaraan secara akurat.

Hak Pemangku Kepentingan

Sebuah keputusan hanya akan dianggap etis jika dampaknya tidak mengganggu hak
para pemangku kepentingan dan hak si pembuat keputusan. Hak pemangku kepentingan
antara lain: kehidupan, kesehatan dan keselamatan, perlakuan adil, penggunaan hati nurani,
harga diri dan privat serta kebebasan bicara. Beberapa hak ini telah dilindungi undang-
undang dan peraturan hukum, sedangkan yang lain ditegakkan melalui hukum umum atau
melalui sanksi publik bagi yang melanggar.

3
Analisis Dampak Pemangku Kepentingan: Pendekatan Tradisional Pengambilan
Keputusan

Pendekatan 5 Pertanyaan Tradisional

Apakah Keputusan Itu? Interes Pemangku Kepentingan yang diperiksa


1. menguntungkan? Pemegang saham-biasanya jangka pendek
2. sah dimata hukum? Masyarakat luas-hak yang dapat ditegakkan oleh hukum
3. adil? Keadilan bagi semua
4. benar? Hak-hak lain bagi semua
5. mendukung pembangunan Hak khusus
berkelanjutan lebih lanjut?

Jika respon negatif muncul dari satu atau lebih pertanyaan yang diajukan, maka
pengambil keputusan dapat mencoba untuk merevisi tindakan yang diusulkan untuk
menghapus atau mengurangi jawaban negatif itu.

Pendekatan Standar Moral Tradisional

Standar Moral Pertanyaan dari Keputusan yang diusulkan


Utilitarian:
Memaksimalkan keuntungan Apakah tindakan tersebut memaksimalkan manfaat
bersih bagi masyarakat sosial dan meminimalkan luka sosial?
Hak-hak Individu:
Dihormati dan dilindungi Apakah tindakan tersebut konsisten dengan hak setiap
orang?
Keadilan:
Distribusi manfaat dan beban Apakah tindakan tersebut membawa kita pada sebuah
yang adil distribusi yang adil dari manfaat dan beban?

Dari tabel di atas terlihat bahwa kepuasan prinsip utilitarian dinilai melalui pertanyaan
yang berfokus pada analisis biaya manfaat atau analisis risiko-manfaat, bukan hanya dilihat
dari keuntungan. Selain itu, pemeriksaan tentang bagaimana keputusan yang diusulkan dapat
menghormati hak-hak individu terlihat dari dampaknya terhadap keputusan mengenai hak-
hak setiap pemangku kepentingan. Pendekatan standar moral tradisional tidak secara khusus

4
memberikan kajian yang mendalam tentang motivasi bagi keputusan yang terlibat, kebijakan
atau karakter yang diharapkan.

Pendekatan Pastin Tradisional

Aspek Kunci Tujuan Pemeriksaan Untuk:


Etika aturan dasar Menjelaskan sebuah organisasi atau aturan dan nilai-nilai individu
Etika titik akhir Menentukan manfaat bersih yang paling baik untuk semua pihak
Etika peraturan Menetukan batasan-batasan yang harus dipertimbangkan seseorang
atau organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip etis
Etika kontrak Menentukan cara bagaimana memindahkan batasan-batasan demi
sosial menghapuskan kekhawatiran atau konflik

Pendekatan Pastin Tradisional, yaitu:

Etika aturan dasar yang digunakan untuk menangkap gagasan bahwa individu dan
organisasi memiliki aturan-aturan dasar atau nilai-nilai fundamental yang mengatur perilaku
mereka atau perilaku yang diharapkan. Jika keputusan dianggap menyinggung nilai-nilai ini,
kemungkinan akan terjadi kekecewaan atau balas dendam. Namun, hal ini dapat
menyebabkan pemberhentian atau pemutusan kerja seorang pegawai yang bertindak tanpa
memahami dengan baik aturan dasar etika organisasi. Pastin mengusulkan agar dilakukan
pemeriksaan terhadap keputusan atau tindakan masa lalu. Pendekatan ini disebut rekayasa
balik sebuah keputusan untuk melihat bagaimana dan mengapa keputusan tersebut dibuat.
Etika titik akhir menampilkan konsep utilitarianisme dan menggambarkan kesulitan
fokus analisis jangka pendek.
Aturan etika digunakan untuk menunujukkan nilai aturan yang muncul akibat
penggunaan prinsip-prinsip etis yang valid terhadap dilema etika. Dalam hal ini prinsip-
prinsip etika yang valid melibatkan penghormatan dan perlindungan hak-hak individu dan
prinsip-prinsip seperti Perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan.
Etika kontrak sosial yang disatukan dengan konsep kejujuran. Pastin menunjukkan
bahwa perumusan keputusan yang diusulkan kedalam kontrak imajiner akan sangat
membantu karena memungkinkan para pengambil keputusan untuk bertukar tempat dengan
pemangku kepentingan yang akan terkena dampak. Dengan tindakan ini dapat dilihat apakah
dampaknya cukup wajar untuk dimasukkan kedalam kontrak.

5
Memperluas dan Memadukan Pendekatan Tradisional
Hal ini dilakukan karena masalah etika yang muncul mungkin tidak sesuai dengan
salah satu pendekatan. Oleh karena itu, dapat dikombinasikan satu pendekatan dengan yang
lainnya.

Memodifikasi Pendekatan Tradisional, Analisis Dampak Pemangku Kepentingan

Mengapa mempertimbangkan Harapan Motivasi dan Perilaku?

Suatu analisis etika yang komperehensif harus melebihi pendekatan tradisional


Tucker, Velasques dan Pastin untuk menggabungkan penilaian tentang motivasi, kebajikan
dan karakter yang terlibat dalam perbandingan dengan apa yang diharapkan oleh para
pemangku kepentingan. Motivasi yang didasarkan pada kepentingan pribadi dapat
menghasilkan keputusan yang tidak etis ketika pedoman diri atau pengawasan eksternal tidak
memadai. Pengawas eksternal tidak mungkin menangkap semua keputusan perusahaan
sebelum pelaksanaan keputusan tersebut. Oleh karena itu penting bagi karyawan untuk
memahami motivasi pembuatan keputusan dari perspektif pemangku kepentingan. Akibatnya,
para pembuat keputusan harus mempertimbangkan motivasi dan perilaku yang diharapkan
oleh para pemangku kepentingan.

Penilaian Etis Motivasi dan Perilaku

Proses penilaian dampak pemangku kepentingan menawarkan kesempatan untuk


menilai motivasi yang mendasari keputusan atau tindakan yang diusulkan. Apakah motivasi
pengambil keputusan cenderung etis atau tidak.

Pendekatan Komprehensif untuk EDM

Pertimbangan Uraian
Konsekuensialisme Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan
keuntungan lebih besar dari biaya
Hak-hak, tugas atau deontologi Keputusan yang diusulkan tidak menyinggung
hak para pemangku kepentingan, termasuk
pengambil keputusan
Kejujuran/kesetaraan atau Keadilan Disribusi manfaat dan beban harus adil
Harapan kebajikan atau Etika kebijakan Motivasi untuk keputusan harus mencerminkan
ekspektasi kebajikan

6
Keempat pertimbangan harus dipenuhi agar sebuah keputusan dianggap etis.
Kesimpulannya, dalam rangka untuk memastikan analisis EDM yang komprehensif,
penilaian motivasi, kebajikan dan sifat karakter yang diharapkan harus ditambahkan pada
pendekatan tradisional sehingga menghasilkan 5 pertanyaan modifikasi atau pendekatan
lainnya yang dimodifikasi.

Permasalahan Lainnya Dalam Pengambilan Keputusan Etis

1. Masalah Bersama
Masalah bersama mengacu pada kesenjangan atau mengetahui penggunaan aset atau
sumber daya yang dimiliki bersama secara berlebihan.
2. Mengembangkan Aksi yang Lebih Etis
Terkadang direktur, eksekutif atau akuntan professional akan mengalami kelumpuhan
keputusan akibat kompleksitas analisis atau ketidakmampuan untuk menentukan
pilihan maksimal karena alasan ketidakpastian, kendala waktu dan sebab lainnya.
3. Kekeliruan Umum dalam Pengambilan Keputusan Etis
Diantaranya yaitu:
Menyetujui budaya perusahaan yang tidak etis
Salah menafsirkan harapan masyarakat. Banyak eksekutif salah mengira
bahwa tindakan tidak etis dapat diterima karena:
- Ini dunia dimana anjing makan anjing
- Semua orang melakukannya
- Jika saya tidak melakukannya, orang lain akan melakukannya
- Saya bebas dari beban tanggung jawab karena itu perintah atasan

Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan dampak pada pemegang saham

Berfokus hanya pada legalitas

Batas keberimbangan (fokus pengambil keputusan harusnya pada keadilan


untuk semua pemangku kepentingan)

Batas untuk meneliti hak (meneliti dampak pada keseluruhan hak semua
kelompok pemangku kepentingan)

Konflik kepentingan

Keterkaitan diantara pemangku kepentingan

7
Kegagalan untuk mengidentifikasi semua kelompok pemangku kepentingan.

Kegagalan untuk membuat peringkat kepentingan tertentu dari para pemangku


kepentingan

Mengacuhkan kekayaan, keadilan atau hak.

Kegagalan untuk mempertimbangkan motivasi untuk keputusan.

Kegagalan untuk mempertimbangkan kebajikan yang diharapkan untuk


ditunjukkan

Langkah-langkah menuju sebuah keputusan Etis

1. Identifikasi fakta dan semua kelompok pemangku kepentingan serta kepentingan yang
mungkin akan terpengaruh.
2. Membuat peringkat para pemangku kepentingan serta kepentingan mereka.
3. Menilai dampak dari tindakan yang diusulkan pada setiap kepentingan pihak yang
berkepentingan

Tujuh langkah menuju sebuah keputusan etis menurut American Accounting


Association (1993) yaitu:

1. Tentukan fakta-apa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana


2. Menetapkan isu etis
3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama, aturan dan nilai-nilai
4. Tentukan alternative
5. Bandingkan nilai-nilai dan alternatif, serta melihat apakah muncul keputusan yang
jelas
6. Menilai konsekuensi
7. Membuat keputusan anda.

8
Analisis Biaya Manfaat

Manajemen perusahaan makin meningkatkan kesadarannya bahwa keputusan bisnis


sering kali memiliki dampak yang tidak dapat diukur dengan mudah menggunakan analisis
akuntansi tradisional. Pemerintah dan kelompok-kelompok kepentingan khusus dengan cepat
menunjukkan bahwa banyak biaya yang dihasilkan dari keputusan bisnis tidak tercermin
dalam (atau yang diluar) laporan perusahaan. Polusi kerusakan misalnya harus ditanggung
oleh pihak lain, bukan oleh perusahaan yang menyebabkan masalah. Dapat dimengerti, jika
kemudian, eksekutif perusahaan mencari teknik analisis yang memperhitungkan biaya dan
manfaat eksternal tersebut ketika mereka berunding tentang kebijakan perusahaan. Tak pelak
lagi mereka mereka meminta kepada akuntan mereka untuk mengembangkan analisis biaya-
manfaat yang diperlukan untuk melengkapi proyek tingkat pengembalian yang biasa
dilakukan.

Analisis biaya-manfaat (ABM) dapat digunakan untuk:

a. Menentukan proyek apa yang harus dilakukan


b. Untuk memantau kinerja sebuah perusahaan atau proyek

Penggunaan analis biaya manfaat, dibagi menjadi 2 yakni:

1. Organisasi sektor swasta


dukungan untuk subsidi pemerintah, hibah atau tarif.
Perkiraan dampak pencemaran terhadap masyarakat
Penilaian waktu karyawan yang dihabiskan untuk kegiatan publikEvaluasi
alokasi sumber daya untuk proyek-proyek atau kampanye kepentingan umum
Dukungan untuk klaim kerusakan yang timbul dari hilangnya nyawa, mata,
tungkai dan lain-lain.
Perhitungan waktu luang.
2. Organisasi sektor publik
Evaluasi alternative program social mengarah pada alokasi sumber daya untuk:
Program kesehatan
Program pendidikan
Fasilitas rekreasi
Proyek konservasi
Proyek-proyek perbaikan transportasi

9
Perumusan peraturan untuk pengendalian polusi

Kekurangan Data Akuntansi Tradisional

Adapun kekurangan data akuntansi tradisional jika dibandingkan dengan analisis


biaya manfaat memiliki kelemahan yaitu

1. Hal ini berfokus pada tindakan masa lalu, yang tidak relefan untuk tindakan masa
depan dalam pengambilan keputusan.
2. Tidak memperhitungkan factor-faktor eksternal.
3. Mempertimbangkan beberapa sumber daya sebagai sumber daya bebas atau tanpa
biaya.
4. Fokusnya jauh lebih sempit, selalu berhubungan dengan kepentingan pemegang
saham, bukan kepentingan pemangku kepentingan (atau masyarakat).

Teknik Analisis Biaya-Manfaat

Daripada menggunakan keterangan normal seperti pendapatan, beban, dan laba


bersih, terminology yang dipakai dalam ABM adalah keuntungan, biaya, dan kelebihan
manfaat atas biaya. Konsep ABM tentang manfaat dan biaya lebih luas dari pendapatan dan
biaya, karena meraka memperhitungkan nilai-nilai eksternal masa depan sampai sekarang.
Proyek harus dilakukan jika manfaatnya melebihi biaya atau rasio keuntungan/ biaya lebih
besar dari satu.

Tingkat Diskon

Uang yang digunakan untuk membiayai proyek menjadi tertahan untuk kegunaan lain.
Dengan demikian, biaya tersebut secara tepat diukur dengan menghitung biaya kesempatan
yang dilewatkan, apakah itu adalah tingkat imbal marginal setelah pajak yang hilang dari
investasi lain atau harga konsumen akan bersedia membayar penundaan konsumsi mereka.
Hasil studi ABM biasanya didiskontokan pada tingkat marginal rata-rata tertimbang
berdasarkan proyeksi sumber-sumber pembiayaan yang digunakan.

Pengukuran Biaya Dan Manfaat

Meskipun terdapat masalah dalam memilih tingkat potongan yang tepat, ini
merupakan masalah kecil dibandingkan dengan kesulitan untuk mengidentifikasi dan
mengukur biaya tahunan masa depan dan keuntungan (itu sendiri).

10
Sayangnya, banyak biaya dan manfaat tidak dapat ditentukan secara langsung, dan pengganti
atau cara tidak langsung harus digunakan untuk memperkirakan nilai yang terlibat, meskipun
diakui hamper tidak mungkin menangkap semua karakteristik dari niali pengganti.

Kekurangan Dari Analisis Biaya Manfaat

Beberapa akuntan berpendapat bahwa anggaran biaya manfaat terlalu jauh dari misi
tradisional mereka yang cukup bernilai untuk dipelajari akan tetapi argument ini tidak melihat
kelanjutan dari anggaran biaya manfaat yang telah digunakan sebelum tahun 1844,
keunggulan anggaran biaya manfaat dalam mengatur keputusan pemerintah. Selain itu
kecenderungan yang jelas adalah bahwa tehnik anggaran biaya manfaat akan dipakai di sector
swasta untuk memberikan focus dalam pengambilan keputusan program-progam perusahaan
yang berdampak pada masyarakat.

Akuntan secara tradisional telah mengasumsikan peran pokok dalam menyediakan


data untuk keputusan di sector swasta dan jika posisi ini harus dipertahankan itu adalah
kepentingan terbaik akuntan untuk mengenal dengan baik tehnik ABM dan kekurangannya.
Selain itu akuntan sering terlibat langsung dengan keputusan ABM di sector public, mereka
akan membuat keputusan yang kurang terampil atau untuk menantang proposal spesifik ABM
secara efektif, kecuali mereka menyadari tehnik ABM yang relefan. Alas an kami
menekankan pentingnya saran informasi akan menjadi lebih jelas ketika berbagai kekurangan
dan keseriusan ABM dipahami. Kekurangan dapat dikelompokkan menjadi tiga katagori
yaitu:

Pilihan yang tersedia untuk yang mempersiapkannya (preparer).


Kendala yang harus dipertimbangkan oleh preparer dan pengguna.
Masalah yang tidak dapat diatasi oleh ABM.

Adapun kendala-kendala yang harus dipertimbangkan oleh preparerdan pengguna


ABM maka penting jika proyek-proyek saling terpisah satu sama lain. Jika sedang
dipertimbangkan proyek bersama, maka analisis ABM harus mencakup semua aspek proyek.
Selain itu proyek yang diterima memenuhi persyaratan hukum dan sesuai dengan
administrasi. Kadang-kadang kendala anggaran dihapus dan pembuat keputusan diberitahu
untuk menghabiskan anggaran yang telah ditetapkan tanpa memperhatikan biaya kesempatan
dari uang yang dibelanjakan.

11
Pilihan Yang Tersedia

Pilihan yang banyak dan jika tidak terlalu akurat, akan menjadi bias bagi ABM
sampai di titik dimana keputusan yang tidak bijaksana akan dihasilkan. Ada metode yang bisa
mencegah biasdan tidak masuk akal, tapi pengambil keputusan pertama kali harus memahami
apa saja potensi masalahnya. Sangat penting bahwa biaya kesempatan yang akurat
diperkirakan untuk uang yang dipergunakan untuk membiayai setiap proyek ABM.Bias dapat
masuk ke dalam ABM melalui pilihan buruk sebagai pengganti dan metode yang digunakan
untuk mengukur nilai-nilai masyarakat

Kendala-Kendala

Sehubungan dengan kendala-kendala yang harus dipertimbangkan olepreparer dan


pengguna ABM, maka penting proyek-proyek saling terpisah satu sama lain, atau jika sedang
dipertimbangkan proyek bersama, maka analisis ABM harus mencakup semua aspek proyek.
Selain itu, proyek yang dterima memenuhi persyaratan hukum dan sesuai dengan
administrasi.

Isu Yang Tidak Terselesaikan

Pengambil keputusan ABM harus menyadari bahwa ada banyak isu yang tidak pernah
dapat sepenuhnya diselesaikan dengan tehnik ABM. ABM tidak memperhitungkan masalah
ekuitas, seperti kelayakan dari menghukum satu kelompok atas keuntungan kelompok lain.

Abm Disini Untuk Tetap Dipakai

Akuntansi tradisional tetap berharga, tetapi dalam masyarakat maju, organisasi harus
menyadari dan memperhitungkan dampak eksternal mereka. Pemerintah sudah membuat
pilihan social bagi kita semua berdasarkan analisis biaya manfaat. Oleh karena itu, akuntan
disarankan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang analisis biaya-manfaat beserta
kekurangannya, atau jika tidak mereka akan kehilangan tempat mereka sebagai tangan kanan
dari pengambil keputusan.

12
Analisis Etika Untuk Pemecahan Masalah

Kebanyakan para pelaku bisnis mengambil keputusan berdasarkan kepentingan para


pemilik atau para pemegang saham, pandangan ini merupakan pendekatan secara tradisional.
Pendekatan secara tradisional ini dimodifikasi menjadi dua cara, pertama asumsi bahwa
seluruh stakeholder hanya ingin meaksimalkan keutungan jangka pendek. Kedua, hak dan
kewajiban dari beberapa kelompok non-shareholder seperti karyawan, konsumen atau klien,
supplier, kreditor, tokoh masyrakat dan pemerintah memiliki kepentingan dari hasil
keputusan yang dibuat dan juga tujuan dan perusahaan itu ikut dipertimbangan dalam
pengambilan keputusan perusahaan.
Perusahaan yang modern saat ini sangat mempertimbangkan kelompok Shareholder
dan kelompok diluar shareholder, kedua kelompk tersebut menjadi pembentuk dari sebuah
stakeholder yang menjadi Company Respond. Jika kehilangan salah satu unsure stakeholder
atau biasa disebut primary stakeholder. Hal tersebut dapat menyebabkan perusahaan tidak
dapat berpotensi secara penuh, dan mungkin dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan.
Asumsi bahwa kelompok shareholder monolitik hanya tertarik pada keuntungan jangka
panjang yang sedang mengalami modifikasi, disebabkan karena perusahaan yang modern
mencari shareholders yang terdiri dari perorangan maupun institusi yang tertarik pada
keuntungan jangka panjang dan bagaimana etika bisnis diterapkan.
Investor yang etis mengembangkan jarigan formal dan informal melalui kegiatan
perusahaan mereka, mereka juga memutuskna bagaimana untuk memilih wakil-wakil
mereka, serta bagaimana pendekatan ke direktur agar mereka memperhatikan dan tetap pada
ruang lingkup atas perlindungan terhadap lingkungan. Mereka juga memberikankompensasi
dan nilai lebih terhadap kegiatan HAM pada suatu negara tertentu seperti Afrika Selatan.

Kepentingan Yang Fundamental Dari Stakeholder


Para decision maker menggabungkan kepentingan kelompok stakeholder dan
menciptakaan tiga kepentingan yang mendasar, yaitu: Dapat menghasilkan keputusan yang
dapat mengakomodir kepentingan mereka Suatu keputusan sebaiknya mempertimbangkan
pendistribusian yang adil antara keuntungan dan beban.
Suatu keputusan hendaknya tidak bertentangan dengan hak-hak Stakeholder, termasuk
hak dalam membuat keputusan:
Well-offnes : Keputusan sebaiknya menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada Biaya

13
Fairness : Pendistribusian hendaknya mempertimbangkan keseimbangan antara keuntungan
dan biaya.
Right : Hasil keputusan hendaknya tidak bertentangan dengan hak Stakeholder.

Pengukuran Pengaruh Yang Dapat Dikuantifisir


Keuntungan adalah kepentingan utama yang ingin didapat oleh para pemegang saham
dan merupakan hal yang penting untuk mencerminkan ketahanan dan kesehatan suatu
perusahaan. Pada waktu inflasi, keuntungan dapat merubah inventory di harga yang lebih
tinggi.

Pengkajian Terhadap Pengaruh Yang Tidak Dapat Dikuantifisir


Keadilan bukan merupakan konsep yang absolut. hal ini merupakan petunjuk yang
berasal dari suatu kejadian ekonomi yang berorientasi dalam mencari keuntungan dan biaya
yang menjadi dasar dari keputusan tersebut. contohnya adalah keputusan untuk menaikan
pajak lebih tinggi pada pendapatan tinggi, tetapi melihat secara adil sesuai dengan kapasitas
mereka untuk membayar pajak. alasan dan perspektif diperlukan untuk menilai kewajaran
dengan teliti.

KASUS

FORD PINTO

A. Sejarah Ford Pinto


Pada bulan Mei tahun 1968, Ford Motor Company, berdasarkan rekomendasi saat itu
wakil presiden Lee Iacocca, memutuskan untuk memperkenalkan mobil subkompak untuk
menghadapi persingan kuat dari Volkswagen. Demi mendapatkan pangsa pasar yang besar,
mobil tersebut dirancang dan dikembangkan secara cepat di dalam negeri. Yang di maksud
secara cepat di sini adalah bahwa desain dan pengujian pra produksi biasanya membutuhkan
waktu sekitar tiga setengah tahun dan pengaturan produksi yang sebenarnya agak lebih lama,
namun pada kenyataanya desain Ford Pinto dimulai pada tahun 1968 dan produksi dimulai
tahun 1970. Tujuan lain Ford Pinto adalah memproduksi mobil dengan berat sebesar 2.000
pound, dengan label harga sebesar $2.000 atau kurang. Dan ternyata selama beberapa tahun
penjualan pertama Pinto bisa dikatakan sangat bagus, karena total penjualan mencapai
3.200.000 unit dari berbagai varian.

14
Proyek Pinto diawasi oleh Robert Alexander, wakil presiden teknik mobil, dan telah
disahkan oleh Komite Perencanaan Produk Ford, terdiri dari Iacocca, Alexander, dan wail
presiden teknik mobil kelompok Ford, Harold MacDonald. Para insinyur di seluruh Ford
yang bekerja pada proyek tersebut bertanggungjawab kepada supervisor langsung mereka,
di mana melaukan hal yang sama selanjutnya kepada atasan mereka, dan selanjutnya bagi
Alexander dan MacDonald dan akhirnya Iacocca.
Banyak laporan yang dilewatkan dalam rantai komando selama desain dan proses
persetujuan, termasuk beberapa diantaranya yang menguraikan hasil tes tumbukan, dan
usulan untuk memperbaiki kecenderungan mobil meledak ke dalam kobaran api ketika
bagian belakang dipacu pada kecepatan 21 mil per jam.
Kecenderungan tersebut disebabkan karena Ford Pinto mengadopsi penempatan
tangki bahan bakar di bagian belakang. Pinto adalah sebuah proyek terburu-buru, dimulai
pada tahun 1968 dan mengambil lebih dari dua tahun untuk mencapai ruang pamer.
Akibatnya, keputusan desain rekayasa datang setelah keputusan gaya ke tingkat yang lebih
besar dari biasanya. Desain ini sangat berbahaya, karena jika terjadi tabrakan pada bagian
belakang Ford Pinto maka bisa menyebabkan ledakan, kemudian disusul efek domino pintu
mobil yang menjadi sulit dibuka sehingga penumpang akan terperangkap di dalamnya.
Selama desain dan produksi, bagaimanapun, tes tabrakan mengungkapkan cacat serius dalam
tangki bensin. Dalam tabrakan lebih dari 25 mil per jam, tangki bensin selalu pecah. Untuk
memperbaikinya diperlukan perubahan dan memperkuat desain.
Perbaikan yang tersedia untuk Ford termasuk memposisikan tangki gas di atas roda
belakang, yang akan mengurangi ruang bagasi, atau menginstalasi bladder karet di tangki
bensin. Ford bereksperimen dengan menggunakan insalasi bladder karet, tetapi tampaknya
memutuskan bahwa bladder karet tidak efektif akan biaya. Kemudian, sebagai bagian dari
upaya lobi yang berhasil terhadap peraturan pemerintah untuk tes wajib kecelakaan (tes
kecelakaan tertunda delapan tahun sampai 1977), analisis biaya manfaat Ford terungkap
dalam studi perusahaan yang berjudul Fatalities Assosiated with Crash-Included Fuel
Leakage and Fires seperti yang telah dijelaskan sebelumnya biaya instalasi bladder karet
jauh melebihi manfaatnya.
Ford mengambila angka $200.000 untuk biaya kematian dari sebuah studi tentang
National Highway Traffic Safety Administration, yang menggunakan perkiraan atau analisis
tabular dalam kasus ini.

15
B. Lebih Lengkap Mengenai Desain Mobil Ford Pinto
Penempatan tangki bahan bakar terletak di belakang poros belakang, bukan di
atasnya. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ruang bagasi yang lebih besar. Masalah dengan
desain, yang kemudian menjadi jelas, adalah bahwa itu membuat Pinto lebih rentan terhadap
tabrakan belakang. Kerentanan ini ditingkatkan dengan fitur lain dari mobil.
Banyak studi laporan dan dokumen yang dihasilkan oleh Mother Jones mengenai
tabrakan belakang Pintos menunjukkan bahwa jika terjadi tabrakan Pinto dari belakang
dengan kecepatan lebih dari 30 mph, bagian belakang mobil akan melengkung seperti
akordion tepat ke kursi belakang. Gaya Pinto diperlukan bahwa tangki bahan bakar berada di
belakang poros belakang, sehingga hanya 9 atau 10 inci ruang menghancurkan antara bumper
belakang dan poros belakang. Selain itu, kepala baut terpapar yang mampu menusuk tangki
bahan bakar pada dampak belakang. Tabung yang mengarah ke tutup tangki gas akan
merenggut tangki itu sendiri dan gas segera akan tumpah ke jalan di sekitar mobil. Tangki
bensin yang tertekuk akan macet melawan rumah diferensial (tonjolan besar di tengah-tengah
poros belakang mobil), yang berisi empat benda tajam dan baut menonjol, dan kemungkinan
menyebabkan lubang di tangki dan menumpahkan lebih banyak gas. Sekarang yang
dibutuhkan adalah percikan dari tempat pembakaran rokok atau serpihan logam, dan kedua
mobil habis dilalap api. Jika diberikan kesempatan untuk mengatakan bahwa Pinto adalah
sungguh sebuah deraan yang bagus, katakan pada 40 mph, kesempatan yang sangat baik
bahwa pintu akan macet dan Anda harus bersiap-siap menonton penumpang terjebak di
dalam terbakar sampai mati.
Seperti produk yang lainnya, Pinto juga memiliki suatu tujuan produk. Tujuan produk
jelas dinyatakan dalam "buku hijau" Pinto. Buku ini tebal, berisikan rahasia teratas mencakup
langkah-demi-langkah rencana produksi untuk model tersebut, rincian metalurgi, berat,
kekuatan dan kualitas setiap bagian di dalam mobil. Tujuan produk untuk Pinto berulang
diterbitkan di artikel FG Ford eksekutif Olsen oleh Society of Automotive Engineers.

C. Kasus Ford Pinto


Kasus Ford pinto bermula dari kesengajaan perusahaan mendesain mobil seperti itu
dengan maksud mendapat keuntungan yang besar. Dari kelalaian perusahaan, banyak terjadi
kecelakaan yang menyebabkan beberapa orang meninggal.
Sistem keselamatan terlihat tidak ada sama sekali. Hal ini tidak disebutkan di seluruh
artikel. Seperti Lee Iacocca, salah seorang General Motors di Ford, yang sering katakan,
adalah "Keselamatan tidak menjual". Desain produk ini memang cacat. Seorang insinyur

16
Ford, yang tidak ingin namanya disebutkan, berkomentar: "Perusahaan ini dijalankan oleh
salesman, bukan insinyur, maka prioritas adalah styling, bukan keselamatan."
Dalam kasus Ford Pinto ini, desainer dan pihak Ford secara keseluruhan tidak
memikirkan dampak berbahaya yang bisa terjadi. Desain dari mobil Ford Pinto tidak
memikirkan aspek keamanan dan keselamatan bahkan nyawa seseorang. Padahal mobil ini
diproduksi secara massal. Pada bulan Mei 1972 kecelakaan pun terjadi, Lily Gray sedang
bepergian dengan anak berumur 13 tahun Richard Grimshaw dan mengalami kecelakaan
diserempek mobil lain dalam kecepatan 30mil/jam. Dampaknya menyulut api di Pinto yang
menewaskan Lily Gray dan meninggalkan Richard Grimshaw dengan luka bakar akibat
ledakan mobil Ford Pinto. Pada pengadilan pertama, sebuah penilaian diberikan terhadap
Ford dan jaksa memutuskan pihak Ford wajib menggati rugi atas kecelakaan kepada keluarga
Gray $ 560.000 dan Matius Grimshaw $ 2,5 juta pada tetapi yang mengejutkan datang ketika
hakim pada awalnya memutuskan memdakwa uang ganti rugi sebesar $ 125 juta dan
kemudian diturunkan menjadi $ 3,5 juta.
Satu kejadian besar lagi terjadi pada tanggal 10 Agustus 1973, tiga gadis remaja
berhenti untuk mengisi bahan bakar dengan menggunakan sedan Ford Pinto. Setelah
pengisian, sopir kembali menutup gas yang kemudian jatuh, saat mereka menuju ke US
Highway 33. Mencoba untuk mengambil tutup gas tersebut, gadis-gadis berhenti di jalur
kanan bahu jalan raya karena tidak ada ruang di jalan raya untuk mobil. Tak lama kemudian,
van beratnya lebih dari 400 kilogram dan dimodifikasi dengan sebuah papan yang kaku untuk
bumper depan. Merekan bepergian pada lima puluh lima kilometer per jam dan terjebak saat
Ford Pinto berhenti. Dua penumpang meninggal di tempat kejadian ketika mobil meledak
menjadi kobaran api. Sopir itu dikeluarkan dan meninggal tidak lama kemudian di rumah
sakit. Memeriksa van lama setelah kecelakaan itu, polisi menemukan botol bir terbuka, ganja
dan pil kafein dalam. Berdasarkan fakta kasus, tampaknya salah satu dari sejumlah pihak bisa
bertanggung jawab dalam tindakan kriminal sipil atau dituntut. Target jelas tampaknya
pengemudi van. Tampaknya bisa saja dituntut karena pembunuhan pidana atau keluarga
korban bisa mengejar tindakan sipil, dalam terang fakta pengemudi memiliki beberapa zat
yang dikendalikan pada saat kecelakaan. Sebuah partai potensial kedua terbuka untuk
gugatan perdata adalah Indiana Highway departemen..Itu adalah desain mereka yang tidak
meninggalkan tempat berhenti yang aman di sepanjang Highway 33 di mana mobil bisa
menepi untuk keadaan darurat..Bahkan, jalan itu begitu berbahaya bahwa Elkart County
Warga Komite Keselamatan sebelumnya menulis surat kepada departemen meminta bahwa
desain jalan dimodifikasi untuk menyediakan tempat berhenti yang aman untuk keadaan

17
darurat. Hal ini juga dibayangkan, pengemudi Pinto bisa ditemukan lalai untuk menghentikan
mobil di tengah jalan raya.
Tahun 1977, menurut Dowie dalam majalah Bunda Jones, menggunakan dokumen di
Pusat file, menerbitkan suatu artikel yang melaporkan bahaya dari disain tangki bahan bakar,
dan mengutip Dokumen perusahaan Ford yang membuktikan Ford itu mengetahui kelemahan
di dalam tangki bahan bakar sebelum dipasarkan tetapi bahwa suatu cost/benefit diusulkan
studi dilaksanakan bahwa itu akan lebih murah untuk Ford membayar kewajiban untuk
kematian dan luka-luka karena kebakaran dibandingkan memodifikasi tangki bahan bakar
untuk mencegah api. Dowie menunjukkan Ford itu memiliki suatu hak paten atas suatu tangki
gas yang dirancang lebih baik pada waktu itu, tetapi pertimbangan gaya dan biaya itu
mengesampingkan perubahan apapun didalam mendisain tangki bensin Pinto. Dengan
penerbitan artikel dari Bunda Jones kasus publisitas Grimshaw, Pusat untuk Keselamatan
Auto menyampaikan kembali petisinya untuk penyelidikan cacat pada Pinto dan Kasus ODI #
C7-38 dibuka.
Beberapa orang merasa isu yang diangkat dalam kasus-kasus Ford Pinto adalah
contoh dari dalam saku perusahaan yang mengabaikan keselamatan konsumen dan lebih
memilih mengejar keuntungan. Beberapa pihak lain merasa mereka adalah contoh kasus yang
terhindarkan dari liputan media. Terlepas dari semua pendapat itu, kasus Ford Pinto adalah
salah satu dari banyak masalah hukum dan etika yang kompleks.
Kritikan dan hujatan pun berdatangan, namun ternyata pihak Ford memilih untuk
tidak mengganti desain dari mobilnya dan lebih memilih menghadapi tuntutan di pengadilan.
Pada tanggal 9 Juni 1978 pihak Ford menarik 1,5 juta Pintos. Penarikan kembali
terlambat untuk menyelamatkan reputasi Ford. Jutaan dolar dalam gugatan telah diajukan dan
kalah melawan si penggugat, termasuk persidangan terbesar cedera pribadi yang pernah
terjadi (di california dengan biaya ganti rugi $126 juta). Dan dalam kasus tahun 1979 Negara
tenggara dari Indiana v. Ford Motor Co, Ford telah terkenal menjadi perusahaan AS pertama
yang pernah didakwa atau dituntut atas tuduhan pembunuhan kriminal (atas kasus tewasnya
tiga gadis remaja dalam Pinto akibat tabrakan belakang). Meskipun Ford dibebaskan atas
tuduhan pembunuhan sembrono Maret 1980, reputasi Pinto turun drastis dan menimbulkan
malapetaka; Ford menghentikan produksi mobil lima bulan setelah sidang.

ANALISIS
Etika profesi merupakan hal yang sangat penting bagi semua profesi karena etika
tersebut berhubungan secara langsung terhadap timbulnya dampak negatif maupun positif

18
terhadap kesejahteraan banyak orang. Khususnya dalam dunia keteknikan, seseorang yang
berkecimpung dalam dunia teknik dituntut mempunyai etika dalam profesinya agar dapat
bertanggung jawab dengan apa yang dihasilkan sehingga dapat memberikan dampak yang
positif bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Namun apabila etika tersebut tidak dimiliki
oleh pekerja tersebut maka akan menghasilkan dampak yang negative berupa kehilangan
kepercayaan dari orang lain terhadap pekerja tersebut, seperti yang terjadi pada kasus
perusahaan ford dimana terjadi permasalahan mengenai etika profesi dalam membuat suatu
produk yaitu mobil ford pinto. Permasalahan yang terjadi pada mobil ford pinto bermula dari
kecelakaan yang menewaskan 3 orang dan 4 orang luka-luka yang disebabkan oleh
meledaknya tanki bahan bakar mobil ford pinto akibat adanya benturan pada saat kecelakaan.
Hal ini berkaitan dengan disain tali pengikat pada tanki gas yang menjadikannya peka
terhadap kebocoran dan api rendah untuk mengurangi kecepatan benturan, namun hal
tersebut justru menjadi potensi bahaya untuk penggunanya karena apabila terjadi kecelakaan
maka tanki bahan bakar akan mudah terbakar dan meledak sehingga dapat dikatakan produk
yang dihasilkan memiliki kecacatan.
Awal kecacatan tersebut sebenarnya telah diketahui oleh perusahaan ford, sebelum
mobil ford pinto tersebut dipasarkan, namun perusahaan tersebut lebih memilih untuk
membayar biaya ganti rugi kematian dari pada mendesain ulang tanki bahan bakar, karena
dirasa akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk mendisain ulang tanki bahan bakar
dibandingkan dengan membayar ganti rugi kematian. Selain itu ford memiliki suatu hak
paten atas suatu tanki gas yang dirancang lebih baik pada waktu itu, tetapi pertimbangan gaya
dan biaya itu mengesampingkan perubahan apapun didalam mendisain tanki bensin pinto.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan ford telah melakukan pelanggaran etika profesi,
dimana perusahaan tidak bertanggung jawab atas kesalahan teknis yang dihasilkan dan
kemudian mendatangkan kerugian terhadap konsumenya sehingga menimbulkan korban,
bahkan sampai menyebabkan kematian karena pelanggaran dari etika profesi yang dilakukan.
Hal ini tidak boleh terjadi dalam dunia perindustrian karena berdampak negatif bagi
perusahaan itu sendiri, dimana perusahaan akan kehilangan kepercayaan dari konsumen
sehingga konsumen tidak lagi berminat terhadap produk-produk lain yang dihasilkan oleh
perusahaan yang berdampak pada menurunnya profit atau keuntungan dari perusahaan
tersebut.
Hal ini memberi pelajaran bagi pengusaha-pengusaha yang memproduksi mobil
lainnya. Misalnya saja, seperti Toyota yang segera menarik salah satu produksi mobilnya
karena masalah sistem rem yang ada pada mobil tersebut. Toyota beranggapan bahwa

19
kepercayaan konsumen kepada mereka sangatlah penting karena akan mempengaruhi
kestabilan produksi perusahaan.
Kepercayaan konsumen terhadap produk yang mereka produksi sangatlah penting,
karena menjadi point dasar dalam penentuan pemasaran produk mereka. Atas dasar
kepercayaan inilah kejayaan dan kemajuan perusahaan dapat berjalan dengan semakin pesat.
Kepercayaan adalah aset dasar bagi sebuah perusahaan untuk berkembang. Dengan
tercapainya kepercayaan yang baik oleh konsumen setia dari produk yang dibuat oleh
perusahaan mereka tentunya akan menjadikan nama baik perusahaan yang semakin terangkat
di mata konsumen.
Kejayaan sebuah perusahaan besar dituntut dari hal-hal yang saling berkaitan seperti
kepercayaan, nama baik perusahaan, produk yang berkualitas dan tentunya pertahanan
perusahaan dalam bersaing dengan kompetitor lain yang memproduksi produk yang sejenis.
Kembali ke awal persoalan yaitu permasalahan etika profesi yang terjadi pada perusahaan
mobil ford yang dikenal dengan permaslahan ford finto. Jika etika profesi dapat diterapkan
dengan baik tentu permasalahan ini mungkin tidak akan terjadi.
Etika profesi dalam melakukan pekerjaan sangat penting untuk kemaslahatan orang
banyak. Apalagi bagi seorang teknik industry yang notabennya nantinya akan terjun secara
langsung ke dunia industry untuk merancang lalu menciptakan sebuah produk yang akan
digunakan oleh banyak khalayak ramai. Kode etik bagi seorang pekerja adalah peraturan
dasar yang paling mengikat pada pekerja dalam menjalankan pekerjaanya.
Etika juga sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, seseorang dengan etika yang
baik pasti memiliki kualitas kehidupan yang baik. Etika adalah dasar terpenting bagi prilaku
setiap manusia. Jika dalam diri manusia sudah tertanam etika yang baik hal itu tentulah akan
mempengaruhi kehidupan manusia itu di mana pun dia berada sampai ia bekerja dalam
pekerjaanya.

D. Analisis Biaya Manfaat


Salah satu alat yang digunakan dalam perdebatan Ford adalah "biaya-manfaat
analisis" dari mengubah tangki bahan bakar. Menurut perkiraan Ford, tangki tidak aman akan
menyebabkan kematian membakar 180 jiwa, 180 luka bakar serius, dan 2.100 kendaraan
terbakar setiap tahun. Perhitungnya akan hal itu, bahwa Ford harus membayar $ 200.000 per
kematian, $ 67.000 per cedera, dan $ 700 per kendaraan, dengan total sebesar $ 49,5 juta.
Namun, biaya menyelamatkan nyawa dan luka-luka bakar bahkan lebih tinggi dengan
diadakannya perubahan akan menelan biaya $ 11 per mobil, yang jika dijumlahkan mencapai

20
hingga $ 121 juta per tahun. Pada dasarnya, Ford berpendapat bahwa hal itu akan lebih murah
yaitu untuk membiarkan pelanggan mereka terbakar!

Ringkasan perhitungan:
Analisis Biaya-Manfaat Ford (dalam dolar)

Masing-masing Total
Manfaat : Penghematan
180 kematian karena 200.000 36.000.000
terbakar
180 luka bakar serius 67.000 12.060.000
2100 kendaraan terbakar 1.470.000
49.530.000
Biaya :
11 juta mobil 11 121.000.000
1,5 juta truk ringan 11 16.500.000
137.500.000
Perusahaan Ford tidak menginstal rubber bladder karena memakan banyak biaya
sebesar $137.500.000, sedangkan jika rubber bladder tidak dipasang maka biayanya hanya
sebesar $49.530.000. Ini berarti Ford Mobil Company bisa menghemat biaya sebesar
$87.970.000. Dilihat dari sisi Ford, jelas Ford lebih mencari profit daripada harus menginstal
rubber bladder untuk keselamatan penumpang. Dilihat dari sisi konsumen, jelas konsumen
dirugikan karena Ford sudah melakukan kecurangan dengan melakukan penghematan biaya
produksi dan tidak memperhatikan kualitas produk untuk keamanan dan keselamatan
pengendara.
Setelah produk Ford Pinto selesai diproduksi dan diuji kelayakaannya oleh Ford,
ternyata mobil meledak saat ditabrak dari belakang karena tangki bensin berada tepat
dibawah bumper. Ford sendiri sudah mengetahui hal tersebut dan mengajukan lobby kepada
pemerintah untuk menunda uji kecelakaaan selama 8 tahun. Ford juga tidak berusaha
menginstal rubber bladder karena biayanya sangat tinggi. Hal ini tidak fair bagi
konsumen/publik karena perusahaan tidak mementingkan keselamatan penumpang dan
perusahaan Ford juga menutupi kenyataan tersebut dan tetap menjual Ford Pinto ke pasaran.
Dalam kasus ini, Ford terlalu menekan biaya produksi sebesar $2000 untuk
memproduksi sebuah mobil dengan harapan memperoleh profit sebesar mungkin. Ford
21
mendesain mobil dengan meletakkan tangki bensin di bawah bumper belakang dengan
harapan membuat bagasi lebih luas. Saat uji kelayakan ternyata Ford Pinto langsung meledak
saat ditabrak dari belakang. Dari uji kelayakan tersebut seharusnya Ford mendesain ulang
Ford Pinto dengan menginstal rubber bladder di tangki bensin. Tetapi hal tersebut tidak
dilakukan karena membutuhkan biaya sebesar $137.500.000. Apabila Ford tidak menginstal
rubber bladder maka biayanya hanya sebesar $49.530.000 sehingga menghemat $87.970.000.
Hal ini menandakan bahwa Ford tidak ingin kehilangan banyak biaya untuk mendesain ulang
Ford Pinto dengan rubber bladder dan mengesampingkan keselamatan penumpang.

PESAN MORAL
1. Jika ingin tetap bertahan, perusahaan dalam membuat produk harus memperhatikan hal-hal
yang dapat merugikan bagi banyak pengguna termasuk memperhatikan etika dalam
pembuatan produk, yaitu dengan mengetahui hal yang dapat membahayakan jika produk
digunakan. Dari adanya pertimbangan tersebut maka dapat mengurangi timbulnya kecelakaan
yang dapat menimbulkan korban yang banyak.

2. Trust is the best soul of business


Jangan sampai merusak kepercayaan pelanggan.
Jika terjadi suatu kecelakaan yang di sebabkan oleh kesalahan yang disengaja oleh
perusahaan itu sendiri, maka persepsi negative masyarakat akan produk tersebut akan muncul
dan hal tersebut tentu saja bisa merusak reputasi perusahaan. Kepercayaan konsumen
berkurang dan menjadi lebih berhati-hati dalam memilih produk.

3. Efisiensi bukanlah segala-galanya dalam bisnis


Dalam pembuatan sebuah produk, pasti ingin memperoleh keuntungan dan juga produknya
disukai banyak consumen. Keuntungan merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan,
maka diperlukan kenyamanan dalam pemakaiannya. Keuntungan yang diperoleh
berdasarkan produk yang di desain dengan ketentuan kenyamanan, bentuknya menarik, dan
sebagainya. Jadi, perusahaan haruslah memperhatikan kenyamanan konsumen.

22
SOLUSI

1. Solusi Mengenai Disain


Disain pada mobil ford pinto masih memiliki kelemahan terutama dibagian body bagian
belakang, dimana pada body bagian belakang terdapat tangki bahan bakar. Seharusnya pihak
yang terkait dalam produksi ford pinto telah menyadarinya apabila terjadi tumbukan pada
bagian belakang maka akan mengalami goncangan pada tangki bahan bakar yang akan
membahayakan sekitar mobil atau akan menyebabkan ledakan karena gesekan yang terjadi
pada tangki bahan bakar. Seharusnya pihak ford membuat bodykit yang terbuat dari besi atau
alumunium yang disimpan pada bagian belakang body mobil. Tidak hanya itu seharusnya
pada selang transmisi gas ke mesin menggunakan bahan yang lentur dan juga kuat, untuk
menghindari kebocoran dan patah pada bagian selng transmisi apabila terjadi tumbukan.
Selain itu pada bagian belakang seharusnya di berikan lahan khusus penyimpanan tangki
bahan bakar, guna menghindari tangki terlepas apabila terjadi tumbukan yang sangat keras
dan bagian terluar tangki bahan bakar seharusnya diberi bahan yang lentur seperti
penggunaan karet yang melapisi seluruh bagian tangki bahan bakar. Seharusnya disain dibuat
oleh seorang yang ahli dibidangnya yang tidak hanya mementingkan unsur keindaan saja
melainkan unsur keselamatan bagi penggunanya. Mesin yang terdapat pada kap mesin
seharusnya dilengkap dengan besi pelindung agar dapat melindungi setiap bagian mesin
apabila terjadi tumbukan pada bagian depan.
Komponen yang digunakan untuk mmbuat mobil ford pinto sharusnya menggunakan bahan
yang berkualitas dan yang telah memiliki standar yang telah ditetapkan oleh lembaga-
lembaga yang terkait dalam proses pembuatan mobil, sehingga mobil dapat bertahan lama
dalam artian tidak gampang rusak.

2. Solusi System Elektrikal


Seharusnya mobil ford pinto tidak seluruh bagian mobilnya terhubung secara otomatis,
seperti pada bagian pintu mobil yang tidak terkunci secera otomatis apabila listrik pada mobil
mati. Selain itu terdapat suatu signal pemberitahuan apabila terjadi masalah pada bagian fatal
yang terdapat pada mobil, seperti pada bagian tangki bahan bakar, sensor jarak apabila akan
terjadi tumbukan.

23
3. Solusi Asuransi

Seharusnya pihak ford memberikan asuransi keselamatan jiwa bagi konsumen yang membeli
mobil ford pinto, sehingga para konsumen dapat merasa nyaman apabila terjadi kecelakan
yang disebabkan oleh system yang terdapat dalam mobil ford pinto. Selain itu juga pihak ford
harus siap menarik seluruh mobilnya apabila terjadi kerusakan yang menyebabkan kecelakan
atau keselamatan jiwa pengemudinya.

KESIMPULAN

Dari peristwa Ford pinto yang kita pelajari dapat kita ambil sebuah kesimpulan,
bahwa setiap kegiatan produksi haruslah mengikuti etika profesi, karena apabila kegitan etika
profesi tidak dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan keriguan yang sifatnya
membahayakan, bagi masyarakat, khususnya konsumen pengguna dari hasil produksi mobil
Ford pinto, Peristiwa gagal produk Ford pinto tidak sebenarnya disebabkan oleh beberapa
faktor, selain dari faktor adanya tindakan yang tidak sesuai dengan etika profesi juga ada
faktor lain, seperti pertimbangan teknis dalam hal desain produk, dimana pada waktu itu
desain produk yang dibuat tidaklah sesuai dengan desain safety yang baik, sehingga
mengakibatkan, output produk yang yang tidak layak untuk dipasarkan.

Hal teknis yang terjadi pada Ford pinto sendiri seperti yang sudah dijelaskan bahwa
adanya kesalahan, desain dari penerapan pengaplikasian bahan bakar gas didalam
pengoperasian mobil tersebut yang ternyata sangat menghawatirkan karena pipa atau saluran
ke mesin, menggunakan pipa logam yang tidak fleksibel dan juga rawan bocor sehingga
mengakibatkan dengan mudahnya terjadi kebakaran apabila terjadi benturan, dan juga dalam
sistem elektroniknya, mobil ini bersifat paralel sehingga apa bila terjadi kerusakan atau putus
terhadap salah satu saja sirkuitnya, maka akan berakibat seluruh transmisi elektronik yang
ternyata sudah didesain otomatis menjadi mati, dalam hal ini sistem lock terhadap pintu
mobil bekerja otomatis saat mobil dioperasikan, menjadi mati atau tidak berfungsi apabila
sirkuitnya ada yang terputus.

Hubunganya dengan peristiwa tragedi Ford pinto, saat terjadi kecelakaan terhadap
mobil yang mengakibatkan tabung gas bahan bakar mobil meledak, sirkuit dalam sistem
elektroniknya akan mati secara keseluruhan karena sifatnya paralel, sehingga menyebabkan
sistem lock atau kunci otomatis yang ada pada menjadi tidak dapat matikan, atau dirubah

24
untuk membuka pintu mobil sehingga menyebabkan penumpan terjebak didalam mobil, yang
dalam keadaan terbakar, dapat kita bayangkan yang terjadi terhadapa para penumpang yang
ada didalam mobil, penumpang dapat terluka bahkan meninggal karena terbakar.

Solusi yang dapat ditawarkan untuk produk Ford pinto tentunya adalah solusi
perbaikan desain, dengan mempertimbangkan etika profesi yang menjunjung tinggi
keselamatan konsumen sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, mungkin langkah awal dari
perbaikan desain sendiri yaitu memperbaiki sistem tabung gas yang ada beserta saluran-
saluran pipanya, sebaiknya dibuat dari bahan yang fleksibel, untuk pendektesian keselamatan
alangkah baiknya mobil ini juga menggunakan sistem pemadaman api yang berupa tabung
nitrogen cair yang diletakan disekitar tabung gas sebagai langkah antisipasi awal, bahkan
mungkin ada solusi lain yang mungkin bermanfaat untuk tabung gas memberikan sistem
pendingin radiator dan juga sirkulasi udara. Untuk sistem elektronik yang ada alangkah
baiknya jika sistem elektronik dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk bagian pengapian atau
transmisi, dan juga untuk bagian sistem sirkuit mobil dengan catatan untuk sirkuit mobil
diberi perlindungan dari kebakaran sehingga aman saat terjadi kejadian seperti tragedi Ford
pinto.

Seluruh kejadian yang ada sangat erat sekali kaitanya denagn etika profesi dimana
pada saat itu yang didahulukan hanyalah profit, karena teknologi baru mungkin dilirik (mobil
berbahan bakar gas), tanpa memikirkan prosedur desain yang matang dan juga aman bagi
konsumen yang menggunakan, sebenarnya hal seperti ini tidak hanya menimbulkan kerugian
bagi konsumen namun juga kerugian yang besar dialami pula oleh Ford oleh karena itu
alangkah baiknya sebuah prosedur keteknikan dijalankan dengan sebaik-baiknya sehingga
tidak menyababkan kejadian buruk yang akan tertulis didalam sejarah.

25
TINJAUAN PUSTAKA

Brooks, Leonard J. & Paul Dunn. 2011.Etika Bisnis dan Profesi: Untuk Direktur, Eksekutif,
dan Akuntan. Edisi Kelima. Buku Satu. Terjemahan oleh Kanti Pertiwi. Jakarta:
Salemba Empat.

26

Anda mungkin juga menyukai