Anda di halaman 1dari 2

Sniff Tests dan Aturan Praktis Umum


Tes Awal Etikalitas SebuahKeputusan
Pendekatan filosofi memberikan dasar bagi pendekatan keputusan praktis dan bantuan yang
berguna, meskipun sebagian besar eksekutif dan akuntan professionaltidak menyadari bagaimana
dan mengapa demikian.

Sniff Test Untuk Pengambilan Keputusan EtisAkankah sya merasa nyaman jika tindakan atau
keputusan ini munculdihalaman depan surat kabar nasional besok pagi?Akankah saya bangga
dengan keputusan ini?Akankah ibu saya bangga dengan keputusan ini?Apakah tindakan atau
keputusan ini sesuai dengan misi dank ode etik perusahaan?Apakah hal ini terasa benar bagi saya?

Aturan Praktis Untuk Pengambilan Keputusan EtisGolden Rule: Perlakuan orang lain seperti anda
ingin diperlakukan

Peraturan pengungkapan: jika anda merasa nyaman dengan tindakan ataukeputusan setelah
bertanya pada diri sendiri apakah anda akan keberatan jikasemua rekan, teman, dan keluarga anda
meyadari hal itu, maka anda harus bertindak atau memutuskan.
Etika intuisi: lakukan apa yang ―firasat anda‖ katakana untuk anda lakukan.
Imperatif Kategoris: jangan mengadopsi prinsip-prinsip tindakan, kecuali prinsip-prinsip tersebut
dapat, tanpa adanya inkonsistensi, diadopsi oleh oranglain.Etika profesi: lakukan hanya apa yang
bisa anda jelaskan didepan komite darirekan-rekan professional anda.
Prinsip Utilitarian: lakukan ―yang terbaik untuk jumlah terbesar‖
Prinsip kebajikan: lakukan apa yang menujukkan kebajikan yang diharapkan.
Analisis Dampak Pemangku Kepentingan-Perangkat Komprehensif untuk MenilaiKeputusan dan
Tindakan

Sejak berkembangnya konsep utilitarianisme pada 1861, suatu pendekatan yang diterimauntuk
menilai keputusan dan hasil tindakan adalah dengan mengevaluasi hasil akhir ataukonsekuensi dari
tindakan, yang secara tradisional didasarkan pada dampak keputusanterhadap kepentingan pemilik
perusahaan atau pemegang saham. Biasanya, dampak inidiukur dari keuntungan atau kerugian yang
terjadi, karena keuntungan telah menjadi ukurankeberadaan yang ingin dimaksimalkan oleh
pemegang saham. Pandangan tradisional inisekarang berubah dalam dua jalan. Pertama, asumsi
bahwa semua pemegang saham inginmemaksimalkan hanya keuntungan jangka pendek
menunjukkan fokus yang terlalu sempit.Kedua, hak dan tuntutan kelompok-kelompok non-
pemegang saham, seperti pekerja,konsumen/klien, supplier, pemerhati lingkungan, dan pemerintah
yang mempunyaikepentingan dalam keluaran keputusan, atau didalam perusahaan itu sendiri,
statusnya diakuidalam pengambilan keputusan perusahaan. Perusahaan modern sekarang akuntabel
terhadap pemegang saham dan kelompok non-pemegang saham, yang keduanya menjadi
pemangkukepentingan, kepada siapa respon perusahaan ditujukan. Biasanya, maksimalisasi
keuntungandalam jangka waktu lebih dari setahun memerlukan hubungan yang harmonis
dengankelompok pemangku kepentingan dan kepentingannya.

Anda mungkin juga menyukai