b. Kartu Biaya Pesanan(job order sheet) Kartu biaya pesanan yang dapat
berbentuk formulir kertas atau elektronik merupakan catatan yang penting dalam
metode kalkulasi biaya pesanan. Kartu ini berfungsi sebagai akun pembantu yang
digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi setiap pesanan. Meskipun banyak
pesanan dapat dikerjakan secara bersamaan, namun setiap kartu biaya pesanan
hanya memuat rincian untuk satu pesanan saja.
c. Siklus Akuntansi Biaya Berdasarkan Pesanan Sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku langsung, dan
overhead yang dibebankan ke setiap pesanan. Oleh karena itu, sistem perhitungan
biaya ini terdiri atas 3 bagian yang saling berhubungan. Pertama, akuntansi biaya
bahan baku memelihara catatan persediaan bahan baku, membebankan bahan
baku langsung ke pesanan, dan membebankan bahan baku tidak langsung ke
overhead pabrik. Kedua, akuntansi tenaga kerja memelihara akun-akun yang
berhubungan dengan beban gaji, membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan,
membebankan tenaga kerja tidak langsung ke overhead pabrik. Ketiga, akuntansi
overhead mengakumulasi biaya overhead pabrik, memelihara catatan terperinci
atas overhead pabrik, dan membebankan sebagian dari overhead ke setiap
pesanan.
Shampo anti hair fail merupakan salah satu produk dari perusahaan manufaktur di
Makasar. Adapun pada proses produksi, produk yang sudah selesai langsung
dipindahkan ke gudang barang jadi.
Data berikut berkaitan dengan produksi bulan Mei 2015:
Bahan baku yang masuk untuk proses produksi sejumlah 120.000 unit.
Produk jadi dipindah ke gudang barang jadi sejumlah 90.000 unit.
Pada akhir periode, masih ada produk yang belum selesai diproses sebanyak
30.000 unit dengan tingkat kerampungan 100 % bahan baku langsung dan 50%
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Adapun biaya produksi yang terjadi selama bulan Mei 2015 adalah:
Bahan Baku Langsung Rp 32.400
Tenaga Kerja Langsung 35.700
Biaya Overhead Pabrik 33.600
Biaya Produksi Rp 101.700
Penyelesaian :
1) Mengukur Arus Fisik
Arus Fisik = Produk selesai ditransfer ke gudang + Persediaan akhir barang dalam
proses
10 Arus Fisik = 90.000 unit + 30.000 unit = 120.000 unit Jadi, arus fisik yang
tersedia di pabrik yaitu sejumlah 120.000 unit
2) Mengukur Ekuivalen unit produk
Rumus : Ekuivalen Unit Produk = Jumlah Barang Jadi + (Persediaan Akhir
Barang Dalam Proses x % Tingkat Kerampungan)
Selanjutnya, hitung ekuivalenunit untuk masing-masing biaya produksi:
a) Ekuivalen unit bahan baku = 90.000 Unit +(30.000 unit x 100 %) = 90.000
unit + 30.000 unit = 120.000 Unit
b) Ekuivalen unit tenaga kerja = 90.000 Unit + (30.000 unit x 50%) = 90.000
unit + 15.000 unit = 105.000 unit
c) Ekuivalen unit overhead pabrik = 90.000 Unit + (30.000 unit x 50%) = 90.000
unit + 15.000 unit = 105.000 unit
3) Identifikasi Biaya Produk Sesuai Dengan Ekuivalen Unit
Biaya Produk Sesuai Ekuivalen Unit = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya
Tenaga Kerja+ Biaya Overhead Pabrik
Biaya Produk Ekuivalen Unit = Rp. 32.400 + Rp 35.700 + Rp. 33.600 = Rp. 101.700
4) Menghitung biaya per ekuivalen unit
Unsur Biaya Jumlah Biaya Ekuivalen Unit Harga per EU(Rp)
(Rp) (EU)
Bahan Baku 32.400 120.000 0,27
TKL 35.700 105.000 0,34
BOP 33.600 105.000 0,32
Total 101.700 0,93
STUDZ KASUS