PERSEDIAAN AWAL
KELOMPOK 5
FAHRI MAULANA
FEBRIAN ADITYA LESMANA
SYADILLA AFRIANTI
a. Unit Ekuivalen
DM CC
Unit dimulai dan selesai 270.000 270.000
TOTAL = $63.900
Unit selesai & transfer keluar
Unit dimulai & selesai
( $ 1.69 x 270.000) = $ 456.300
Unit, WIP awal
Biaya periode sebelumnya = $ 60.000
Biaya Penyelesaian = $ 61.800
TOTAL = $ 578.100
Step 5. Rekonsiliasi Biaya
Unit Terhitung
WIP, awal = $ 60.000
Biaya periode berjalan :
DM = $ 211.000
CC = $ 370.000
= $ 581.000
TOTAL = $ 641.000
Unit Dihitung
Biaya transfer keluar
Biaya WIP awal = $ 121.800
Biaya dimulai selesai = $ 456.300
Biaya WIP akhir = $ 63.900
TOTAL = $ 642.000
Nb : selisih 1000 karena pembulatan
JURNAL PROSES COSTING
Metode-metode dalam perhitungan biaya produksi yaitu metode
full costing dan variable costing. Dalam penelitian ini akan
diterapkan metode full costing untuk penghitungan biaya
produksi di Konveksi Serasi. Adapun gambaran proses
perhitungan biaya produksi dengan menggunakan metode full
costing adalah sebagai berikut.
contoh 1
“Sebagai contoh perhitungan untuk pembuatan t-shirt sebanyak 548 Pcs,
dengan kain yang di butuhkan sebanyak 141,8 Kg dengan rincian kain untuk
body di butuhkan sebanyak 134,6 Kg dan kain untuk rib sebanyak 7,2 Kg.
sedangkan benang yang dibutuhkan untuk pembuatan t-shirt ini adalah 48
cones, dan untuk care label hangtag dan main label dibutuhkan sebanyak
quantity t-shirt tersebut diantaranya care label dan hangtag sebanyak 548
Pcs dan untuk main label dintaranya main label S sebanyak 258 Pcs, main
label M sebanyak 182 Pcs, dan untuk main label L sebanyak 108 Pcs dengan
karyawan yang berjumlah 4 orang. Penghitungan harga pokok produksi
dari kasus tersebut dapat dilihat pada tabel 1 dan gambar 1 di bawah ini.”
Tabel 1 Menghitung Harga Pokok Produksi T-Shirt Berdasarkan Pesanan
Dari Perhitungan Harga Pokok
Produksi di atas dapat disimpulkan
bahwa dengan jumlah produk yang
dihasilkan sebanyak 548 Pcs, harga
pokok produksi sebesar
Rp. 17.589.284 dengan harga pokok
produksi per unitnya sebesar
Rp. 32.098. dengan harga satuan
sebesar Rp 38.000 konveksi Serasi
mendapatkan laba sebesar
Rp. 3. 234.844.
contoh 2
“Activity Based Costing(ABC) adalah pendekatan penentuanbiaya produk yang
membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas.
Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa
perusahaan dilakukan oleh aktivitas, dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan
sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber daya dibebankan ke aktivitas,
kemudian aktivitas dibebankan ke objek biaya berdasarkan penggunaannya. ABC
memperkenalkan hubungan sebab akibat antara pemicu biaya (cost driver) dengan aktivitas
Keterangan:
HPP: Harga Pokok Produksi
BTKL: Biaya Tenaga Kerja Langsung
BBB: Biaya Bahan Baku
BOP: Biaya Overhead Pabrik
Dalam prosesnya terdapat beberapa aktivitas dalam pelaksanaan
produksinya. Berikut ini contoh perhitungan harga pokok produksinya:
Taksiran biaya yang berkaitan dengan proses produksi kedua produk
tersebut adalah sebagai berikut :
Rumus :
(1)JKL /unitproduk = jam kerja cutting stiker + jam kerja temple stiker +
sandblast+ finishing
(2)JKM /unitproduk = jam kerja mesin cutting+ jam kerja mesin sandblast
(3)Biaya overheadmenurut kelompok aktivitas dan pemicu biaya aktivitas
(cost driver activity) pada periode tersebut adalah sebagai berikut :
Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung menggunakan metode
tradisional dan metode ABCsehingga dapat diketahui perbedaannya.
SEKIAN TERIMA KASIH