Anda di halaman 1dari 7

Nama :

Kelas : Akuntansi 3-B4


NIM : 182010300

RESUME HAL 152 – 163

METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA (FIRST IN, FIRST OUT


METHOD-FIFO)
Dalam metode masuk pertama, persediaan produk dalam proses awal dipisahkan
dengan produk masuk proses di periode berjalan. Tahapan di dalam proses produksi dilakukan
dengan cara menyelesaikan terlebih dahulu produk yang berasal dari produk dalam proses awal
sampai menjadi produk jadi, dan langkah berikutnya memproses produk masuk yang berasal
dari periode berjalan sampai menjadi produk jadi, akan tetapi apabila ada produk yang belum
selesai diproses di akhir periode, maka produk tersebut merupakan produk dalam proses akhir.
Komponen-komponen dari unit adalah produk jadi dan produk dalam proses akhir. Jumlah unit
produk jadi selama periode berjalan berasal dari jumlah produk jadinyang diproses dari produk
dalam proses awal dan jumlah produk jadi yang diproses pada periode berjalan. Untuk
menghitung besarnya biaya setiap elemen diperoleh dengan membagi biaya setiap elemen yang
terjadi selama periode berjalan dengan unit ekuivalen pada periode yang bersangkutan.

Metode Masuk Pertama Keluar Pertama di Departemen Pertama


Dalam metode masuk pertama keluar pertama, produk yang dimasukkan ke proses
produksi di departemen pertama terdiri dari produk dalam proses awal dan produk masuk
proses di periode berjalan, yang mana biaya produksi yang melekat di produk dalam proses
awal harus dipisahkan dengan biaya produksi yang melekat di produk masuk proses di periode
berjalan. Terkait proses produksi, metode masuk pertama keluar pertama berasumsi bahwa
biaya produksi di periode berjalan pertama kali digunakan untuk menyelesaikan persediaan
produk dalam proses awal untuk selanjutnya memproses produk masuk proses diperiode
berjalan. Hal ini berarti produk jadi dapat diklasifikasikan menjadi produk jadi yang berasal
dari persediaan produk dalam proses awal, dan produk jadi yang berasal dari produk masuk
proses di periode berjalan. Produk ayng belum selesai diproses diakhir periode menjadi
persediaan produk dalam proses akhir di periode bersangkutan. Oleh karena itu, unit ekuivalen
meruypakan jumlah yang setara dengan produk ajdi yang dihasilkan oleh biaya produksi di
periode berjalan, sehingga perhitungan untuk setiap elemen biaya hanya dilakukan terhadap
jumlah biaya produksi yang berasal dari periode berjalan saja.

Perhitungan setiap elemen biaya (biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
pabrik) per unitnya dilakukan dengan cara membagi antara besarnya biaya untuk setiap elemen
di periode berjalan dengan unit ekuivalen dari masing-masing elemen biaya yang
bersangkutan. Berikut formula perhitungan biaya per unit untuk masing-masing elemen biaya
di departemen yang pertama menggunakan metode masuk pertama keluar pertama.

1. Biaya bahan per unit

Total Biaya Bahan di Periode Berjalan


Biaya Bahan Per Unit =
Unit Ekuivalen dari Biaya Bahan

2. Biaya Tenaga Kerja per Unit

Total Biaya Tenaga Kerja di Periode Berjalan


Biaya Tenaga Kerja Per Unit =
Unit Ekuivalen dari Biaya Tenaga Kerja

3. Biaya Overhead Pabrik (BOP) per Unit

Total BOP di Periode Berjalan


BOP Per Unit =
Unit Ekuivalen dari BOP

Untuk menghitung total biaya produksi atas produk yang akan ditransfer ke departemen
berikutnya seteleah departemen pertama ada dua unsur biaya produksi yang perlu dipisahkan,
yaitu (a) biaya produksi yang berasal dari produk dalam proses awal dan tambahan biaya
produksi untuk menyelesaikan produk dalam proses tersebut dan (b) Biaya produksi yang
berasal dari produk masuk proses di periode berjalan. Sementara untuk menghitung total biaya
produksi dari persediaan produk proses akhir adalah dengan penjumlahan atas perkalian antara
jumlah unit dari masing-masing elemen biaya tersebut.

Metode Masuk Petama Keluar Pertama di Departemen Lanjutan (Setelah Departemen Pertama)

Total biaya produksi yang terjadi di departemen lanjutan (setelah departemen pertama) berasal
dari biaya produksi yang ditransfer dari departemen (departemen-departemen) sebelumnya
dengan tambahan biaya (biaya bahan , biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik) yang
terjadi di departemen yang bersangkutan. Sementara biaya produksi yang berasal dari produk
dalam proses awal tidak boleh digabungkan dengan biaya produksi yang berasal dari periode
berjalan di departemen yang bersangkutan. Terkait proses produksi, yang pertama kali
dilakukan adalah memproses produk dalam proses awal sampai menjadi produk jadi dan
langkah berikutnya memproses produk yang berasal dari periode berjalan. Hal ini berarti
produk jadi dapat diklasifikasikan menjadi: (a) Produk jadi yang berasal dari persediaan produk
dalam proses awal, dan (b) Produk jadi yang berasal dari produk masuk proses di periode
berjalan. Sementara produk yang belum selesai diproses di akhir periode menjadi persediaan
produk dalam proses akhir, sehingga prosuk jadi yang berasal dari departemen yang
bersangkutan (departemen lanjutan) siap ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang
produk jadi.
Perhitungan untuk setiapnelemen biaya (biaya dari departemen seblumnya, biaya bahan, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik) per unitnya dilakukan dengan cara ,membagi antara
besarnya biaya untuk masing-masing elemen di periode berjalan dengan unit ekuivalen dari
masing-masing elemen biaya yang bersangkutan. Berikut formula perhitungan biaya per unit
untuk masing-masing elemen biaya di departemen lanjutan menggunakan metode masuk
pertama keluar pertama.

1. Biaya per Unit yang Berasal dari Departemen Sebelumnya


Biaya Departemen Total Biaya Departemen Sebelumnya di Periode Berjalan
=
Sebelumnya per Unit Unit Ekuivalen dari Biaya Departemen Sebelumnya

2. Biaya Bahan per Unit


Biaya Bahan per Unit = Total Biaya Bahan di Periode Berjalan
Unit Ekuivalen dari Biaya Bahan

3. Biaya Tenaga Kerja per Unit


Biaya Tenaga Kerja Total Biaya Tenaga Kerja di Periode Berjalan
=
Per Unit Unit Ekuivalen dari Biaya Tenaga Kerja

4. Biaya Overhead Pabrik (BOP) per Unit

BOP Total BOP di Periode Berjalan


=
per Unit Unit Ekuivalen dari BOP

Untuk menghitung total biaya produksi dari produk yang akan ditransfer ke departemen
lanjutan (gudang produk jadi) terdapat dua unsur biaya produksi yang perlu dipisahkan, yakni:
(a) Biaya Produksi yang berasal dari produk dalam proses awal dengan tambahan biaya
produksi untuk menyelesaikan produk dalam proses tersebut, dan (b)nBiaya produksi yang
berasal dari persediaan produk masuk proses di periode berjalan. Sementara untuk menghitung
total biaya produksi dari persediaan produk dalam proses akhir adalah dengan melakukan
penjumlahan dari perkalian antara jumlah unit masing-masing elemen biaya (sesuai tingkat
penyelesaiannya) dengan biaya per unit dari masing-masing elemen biaya yang bersangkutan.
TAMPILAN 5.1 Laporan Biaya Pokok Produksi di Departemen Pengolahan
Menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang

PT SAMUDRA MAJU INDUSTRIES


LAPORAN BIAYA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PENGOLAHAN
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 20XX

1. SKEDUL PRODUKSI

Produk masuk proses:


Produk dalam proses awal
(B. bahan, 100%; b. konversi, 70%) 6.000 unit
Produk masuk proses di periode berjalan 40.000 unit 46.000 unit

Produk ditransfer ke Dept. Pengemasan 38.000 unit


Produk dalam proses akhir 8.000 unit 46.000 unit

2. PEMBEBANAN BIAYA

Elemen Biaya PDP Biaya Periode Total Unit yang Biaya/


Biaya Awal Berjalan Biaya Ekuivalen Unit
(1) (2) (3) (4) = (2) + (3) (5) (6) = (4)/(5)
Bahan Rp3.700.000 Rp28.500.000 Rp32.200.000 46.000 * Rp700
Tenaga kerja Rp4.800.000 Rp36.990.000 Rp41.790.000 42.000 ** Rp995
Overhead Pabrik Rp8.400.000 Rp64.680.000 Rp73.080.000 42.000 ** Rp1.740
Total Rp16.900.000 Rp130.170.000 Rp147.070.000 Rp3.435
* 38.000 + 8.000 (100%) = 46.000
** 38.000 + 8.000 (50%) = 42.000

3. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA

Produk jadi yang ditransfer ke Departemen Pengemasan:


38.000 unit x Rp3.435 Rp130.530.000
Produk dalam proses:
Biaya bahan: 8.000 unit x Rp700 Rp5.600.000
Biaya tenaga kerja: 8.000 unit (50%) x Rp995 Rp3.980.000
Biaya overhead pabrik: 8.000 unit (50%) x Rp1.740 Rp6.960.000 Rp16.540.000
Rp147.070.000
TAMPILAN 5.2 Laporan Biaya Pokok Produksi di Departemen Pengemasan
Menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang

PT SAMUDRA MAJU INDUSTRIES


LAPORAN BIAYA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PENGEMASAN
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 20XX

1. SKEDUL PRODUKSI

Produk masuk proses:


Produk dalam proses awal 7.000 unit
(B. bahan, 100%; b. konversi, 60%)
Produk masuk dari di Dept. pengolahan 38.000 unit 45.000 unit

Produk yang ditransfer ke gudang 40.000 unit


Produk dalam proses akhir
(B. bahan, 100%; b. konversi, 40%) 5.000 unit 45.000 unit

2. PEMBEBANAN BIAYA

Elemen Biaya PDP Biaya Periode Total Unit yang Biaya/


Biaya Awal Berjalan Biaya Ekuivalen Unit
(1) (2) (3) (4) = (2) + (3) (5) (6) = (4)/(5)
Dari Dept.Pengolahan Rp29.220.000 Rp130.530.000 Rp159.750.000 45.000 Rp3.550
Tenaga kerja Rp7.070.000 Rp33.250.000 Rp40.320.000 42.000 * Rp960
Overhead Pabrik Rp12.372.500 Rp58.187.500 Rp70.560.000 42.000 * Rp1.680
Total Rp48.662.500 Rp221.967.500 Rp270.630.000 Rp6.190
* 48.000 + 5.000 (40%) = 42.000

3. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA

Produk jadi yang ditransfer ke gudang :


40.000 unit x Rp6.190 Rp270.630.000
Produk dalam proses:
B. dari Dept. Pengolahan: 5.000 unit x Rp3.550 Rp17.750.000
Biaya tenaga kerja: 5.000 unit (40%) x Rp960 Rp1.920.000
Biaya overhead pabrik: 5.000 unit (40%) x Rp1.680 Rp3.360.000 Rp23.030.000
Rp270.630.000
TAMPILAN 5.3 Laporan Biaya Pokok Produksi di Departemen Peleburan
Menggunakan Metode Masuk Pertama Keluar Pertama

PT SAMUDRA MAJU INDUSTRIES


LAPORAN BIAYA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PELEBURAN
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2011

1. SKEDUL PRODUKSI
Produk masuk proses:
PDP awal 12.480 unit
(B. bahan, 100%; b. konversi, 80%)
Produk masuk proses di periode berjalan 134.840 unit 147.320 unit

Produk yang ditransfer ke Departemen Pencetakan 142.840 unit


Produk dalam proses akhir 4.480 unit
(B. bahan, 100%; b. konversi, 60%) 147.320 unit

2. PEMBEBANAN BIAYA
Elemen Biaya PDP Unit Biaya/
Biaya Awal yang Ekuivalen Unit
(1) (2) (3) (4) = (2)/(3)
Biaya PDP awal:
Biaya Bahan Rp3.369.600
Biaya tenaga kerja Rp748.800
BOP Rp1.123.200
Total biaya PDP awal Rp5.241.600
Biaya periode berjalan:
Biaya bahan Rp36.406.800 {12.480 (0%) + 130.360 (100%)} + Rp270
4.480 (100%) = 134.840
Biaya tenaga kerja Rp7.997.096 {12.480 (20%) + 130.360 (100%)} Rp59
+ 4.480 (60%) = 135.544
BOP Rp12.063.416 {12.480 (20%) + 130.360 (100%)} Rp89
+ 4.480 (60%) = 135.544
Total biaya di periode berjalan Rp56.467.312 Rp418
Total biaya Rp61.708.912
Produk jadi sebanyak 142.840 unit terdiri dari 12.480 unit yang berasal dari produk dalam proses awal dan 130.360 unit yang
berasal dari produk masuk proses di periode berjalan.
3. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA

Produk jadi yang ditransfer ke Departemen Pencetakan:


1). Biaya persediaan PDP awal Rp5.241.600
Biaya penyelesaian PDP awal:
B. Bahan :12.480 unit (0%) x Rp270 = 0
B. tenaga kerja :12.480 unit (20%) x Rp59 = Rp147.264
BOP :12.480 unit (20%) x Rp89 = Rp222.144 Rp369.408
Total biaya produk jadi dari PDP awal Rp5.611.008
2). Biaya produk jadi periode berjalan 130.360 unit x Rp418 Rp54.490.480
Total biaya produk jadi yang ditransfer ke Dep. Pencetakan (142.840 unit x Rp420,76) Rp60.101.488
Produk dalam proses:
B. Bahan : 4.480 unit (100%) x Rp270 = Rp1.209.600
B. tenaga kerja : 4.480 unit (60%) x Rp59 = Rp158.592
BOP : 4.480 unit (60%) x Rp89 = Rp239.232 Rp1.607.424
Rp61.708.912
TAMPILAN 5.4 Laporan Biaya Pokok Produksi di Departemen Pencetakan
Menggunakan Metode Masuk Pertama Keluar Pertama

PT SAMUDRA MAJU INDUSTRIES


LAPORAN BIAYA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PENCETAKAN
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2011

4. SKEDUL PRODUKSI

Produk masuk proses:


PDP awal 8.000 unit
(B. bahan, 100%; b. konversi, 55%)
Produk masuk proses di periode berjalan 142.840 unit 150.840 unit

Produk yang ditransfer ke gudang produk jadi 141.965 unit


Produk dalam proses akhir 8.875 unit
(B. bahan, 100%; b. konversi, 40%) 150.840 unit

5. PEMBEBANAN BIAYA

Elemen Biaya PDP Unit Biaya/


Biaya Awal yang Ekuivalen Unit
(1) (2) (3) (4) = (2)/(3)
Biaya PDP awal: Rp3.550
Biaya dari Departemen Peleburan Rp3.365.684 Rp960
Biaya tenaga kerja Rp965.335 Rp1.680
BOP Rp.1.817.100 Rp6.190
Total biaya PDP awal Rp6.148.119
Biaya di periode berjalan:
Biaya dari Departemen Peleburan Rp60.101.488 - Rp420,76
B. tenaga kerja Rp2.413.337 {8.000 (45%) + 133.965 (100%)} + Rp17,10
8.875 (40%) = 141.115
BOP Rp4.542.752 {8.000 (45%) + 133.965 (100%)} + Rp32,19
8.875 (40%) = 141.115
Total biaya di periode berjalan Rp67.057.577 Rp470,05
Total biaya Rp73.205.696
Produk jadi sebanyak 141.963 unit terdiri dari 7.998 unit yang berasal dari produk dalam proses awal dan 133.965 unit yang
berasal dari produk masuk proses di periode berjalan.
6. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA

Produk jadi yang ditransfer ke gudang produk jadi:


1). Biaya persediaan PDP awal Rp6.148.199
B. tenaga kerja: 8.000 unit (45%) x Rp17,10 = Rp61.560
B. overhead pabrik: 8.000 unit (45%) x Rp32,19 = Rp115.884
Total biaya produk jadi dari PDP awal Rp6.325.563,00
2). Biaya produk jadi periode berjalan 133.965 unit x Rp470,05 Rp62.970.248,25
Total biaya produk jadi yang ditransfer ke gudang (144.965 unit x Rp4.88,12) Rp69.296.471,50*
Produk dalam proses:
B. dari Dept. Peleburan: 8.875 unit x Rp3.550 = Rp3.734.245,00
Biaya tenaga kerja: 8.875 unit (40%) x Rp17,10 = Rp60.705,00
Biaya overhead pabrik: 8.875 unit (40%) x Rp32,19 = Rp114.274,50 Rp3.909.224,50
Rp73.205.696,00
*Seharusnya Rp69.295.811,25 (karena pembulatan).

Anda mungkin juga menyukai