Anggota kelompok :
1. Rumus Perhitungan Harga Pokok Per Unit Produksi Dep. Pertama dengan
Menggunakan Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang.
(1) Biaya bahan baku Biaya bahan baku yang melekat Biaya bahan baku yang
per unit = pada produk dalam proses awal + dikeluarkan dalam
periode sekarang
(2) Biaya tenaga Biaya tenaga kerja yang melekat Biaya tenaga kerja yang
kerja per unit = pada produk dalam proses awal + dikeluarkan dalam
periode sekarang
(3) Biaya overhead Biaya overhead pabrik yang Biaya overhead pabrik yang
pabrik per unit = melekat pada produk dalam + dikeluarkan dalam
proses awal periode sekarang
Harga Pokok Produk Per Satuan yang Dibawa Dari Departemen Sebelumnya
(1) Harga pokok produk Harga pokok produk Harga pokok produk yang
per unit yang dibawa dari = dalam proses awal yang + di transfer dari
departemen sebelumnya berasal dari departemen departemen sebelumnya
sebelumnya dalam periode sekarang
Harga Pokok Per Unit yang Ditambahkan Dalam Departemen Setelah Departemen Pertama
(2) Biaya bahan baku per Biaya bahan baku yang Biaya bahan baku yang
unit = melekat pada produk + dikeluarkan dalam
dalam proses awal periode sekarang
(3) Biaya tenaga kerja per Biaya tenaga kerja yang Biaya tenaga kerja yang
unit = melekat pada produk + dikeluarkan dalam
dalam proses awal periode sekarang
(5) Total harga pokok per satuan = (1) + (2) + (3) + (4)
3. Kami setuju karena, metode masuk pertama, keluar pertama (MPKP) menganggap biaya produksi
periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih
dalam proses, baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam
pross dalam periode sekarang. Oleh karena itu, dalam perhitungan unit ekuivalensi, tingkat
penyelesaian persediaanproduk dalam proses awal harus diperhitungkan.
4. Tambahan bahan baku ini memiliki dua dampak yang mungkin terjadi:
(i) Tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang mengkonsumsi bahan
baku tersebut. Jika tambahan bahan baku tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan, maka
tambahan ini tidak berpengaruh terhadap perhitungan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan, dan
sebagai akibatnya tidak mempengaruhi perhitungan harga pokok produksi per satuan produk yang
diterima dari departemen produksi sebelumnya.
(ii) Menambah jumlah produksi yang dihasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi
tambahan bahan baku tersebut. Jika terjadi tambahan produk yang dihasilkan dengan adanya
tambahan bahan baku dalam departemen setelah departemen produksi pertama, maka hal ini akan
berakibat diadakannya penyesuaian harga pokok produksi per satuan produk yang diterima dari
departemen produksi sebelumnya. Penyesuaian ini dilakukan karena total harga pokok produk yang
berasal dari departemen sebelumnya, yang semula dipikul oleh jumlah tertentu, sekarang harus
dipikul oleh jumlah produk yang lebih banyak sebagai akibat tambahan bahan baku tersebut.
Akibatnya harga pokok produk per unit yang berasal daru departemen sebelumnya menjadi lebih
kecil.
5. Perhitungan unit ekuivalensi Biaya Bahan Baku Dept. 1 dengan menggunakan metode MPKP:
Perhitungan unit ekuivalensi biaya tenaga kerja Dept. 1 dengan menggunakan metode MPKP:
PILIHAN GANDA
1. Unit ekuivalensi Biaya Bahan Baku Departemen 1:
(100% x 45.000) + (100% x 10.000)
= 45.000 + 10.000
= 55.000 kg
Yang
Yang Melekat Biaya
Unsur Biaya Dikeluarkan Unit
Pada Produk Total Biaya Produksi per
Produksi Dalam Periode Ekuivalensi
Dalam Proses Kilogram
Sekarang
Biaya Bahan
Rp 2.000.000 25.500.000 27.500.000 55.000 500
Baku
Biaya Tenaga
Rp 2.500.000 36.500.000 39.000.000 52.000 750
Kerja
Biaya
Overhead Rp 3.000.000 49.000.000 52.000.000 52.000.000 1000
Pabrik
Rp 2.250
9. Harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh Dept. 2 ke gudang adalah:
10. Harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 2 pada akhir bulan Januari 20X1