Anda di halaman 1dari 7

Berhadapan Dengan Orang (Dealing With People)

Alasan dan Penyebab Rendahnya Penghargaan yang diberikan kepada Internal Audit
Konflik antara Staf dengan Karyawan liniInternal Auditor adalah staf dan karyawan lini
adalah klien auditorSikap karyawan lini kepada auditor tidak bersahabatSikap tersebut sedang
mengalami perubahan, sebab sudah banyak organisasi Internal Audit yang bertindak sebagai
Adviser tidak lagi sebagai polisi

Kontrol
Karyawan lini bisa tunduk pada kontrol, namun mereka biasanya tidak menyukai control
Karyawan lini menganggap internal auditor sebagai bagian dari sebuah sistem kontrolKontrol
disini memimiliki konotasi negatif, akibatnya kontrol menimbulkan rasa permusuhan sebagai
akibat dari persepsi atau pengalaman dengan audit
Mints menyatakan bahwa penyebab rasa permusuhan tersebut adalah
1. Rasa takut terhadap kritik akibat adanya temuan audit
2. Rasa takut terhadap perubahan akibat adanya Rekomendasi
3. Tindakan hukum dari atasan akibat adanya laporan penyimpangan
4. Praktik audit yang tidak sensitif – Laporan terlalu bersifat kritik, hanya
menonjolkan penyimpangan
5. Gaya audit yang tidak bersahabat – tidak ramah, dingin, kurang pemahaman
tehadap masalah yang dihadapi klien

Menangani Kekuasaan, Perubahan dan Konflik


 Kekuasaan
Dalam organisasi manapun orang akan takut atau menghormati kekuasaan
Kekuasaan seorang pemimpin yang otoriter akan ditakuti, sedangkan kekuasaan dari
pemimpin yang berpengalaman dan kharismatik akan dihormati
Internal auditor memilki kekuasaan, kekuasaan apa yang dimilikinya ?
Taylor membagi 7 sumber kekuasaan :
1. Karena Posisi
2. Kharismatik
3. Ancaman
4. Keahlian
5. Pengaruh
6. Pemberian
7. Kekuatan langsung Tekanan
Manajemen Perubahan
 Perubahan ditakuti oleh sebagian orang dan disambut baik oleh sebagian yang lain
 Auditor harus siap mengelola dampak dari perubahan akibat Rekomendasi
Berikut beberapa penyebab yang menjadi kekhawatiran klien terhadap perubahan
1. Ketakutan terhadap hals yang tidak diketahui
2. Konflik dengan operasi yang sedang berjalan
3. Masalahs ego – peruabahan merubah kewenangan
4. Masalahs birokratis – perlu adanya penyesuaian organisasi, hubungan vertikal dan
horizontal
5. Perubahans tersebut harus wajar, tidak melanggar nilai moral atau praktik bisnis
yang baik, dapat dicapai, sesuai dengan keingianan klien, dapat
dikomunikasikan,dan sampai tahap tertentu menguntungkan dari segi biaya

Menyelesaikan konflik
 konflik
Konflik disebabkan adanya perbedaan antara orang atau organisasi secara relatif :
 Metode pelaksanaan aktivitas
 Masalah wilayah/area kekuasaan
 Komitmen dari sumberdaya
 Ideologi dan etika
 Konflik antara auditor dan klien sudah umum terjadi. Konsep penyelesaian dengan
konpromi akan sangat diinginkan. Sampai pada tingkat yang memungkinkan, baik auditor
maupun klien sebaiknya rela menerima sehingga dapat tercapai kemungkinan keuntungan
tertinggi bagi organisasi
Menyelesaikan konflik
 Penyelesaian konflik berarti tidak terdapat lagi konflik antara para pihak. Para pihak telah
menyetujui kondisis, pemahaman dan tindakan tertentu.

Dua aktivitas penting dalam proses penyelesaian konflik

1. Memahami konflik yang mencakup 3(tiga) pertanyaan


1) Apakah konflik tersebut nyata ?
apakah konflik tersebut hanya akibat dari salah paham atau komunikasi yang buruk 2
2) Apa yang menjadi konflik ?
3) Apa penyebab konflik ?
Sumber masalah harus diidentifikasisecepat mungkin. Mungkin saja para pihakbertikai
hanya memperdebatkan hasil darikonflik, bukan penyebab konflik itu sendiri

2. Menegosiasikan sebuah penyelesaian,


dengan konsentrasi pada 6 aktivitas :

1) Berkonsentrasi pada masalahs manusia – perlunya empatidan kesadaran bahwa


pembahasan akan menghasilkan hasil progresif
2) Memisahkan para individu yang terlibat dari konteks konflik –auditor jangan
menyerang individunya melainkan memfokuskan pada permasalahan dan membahas
masalahnya
3) Mempertimbangkan sudut pandang lawan dalam konflik
4) Melibatkan pihak lawan dalam proses pengambilan keputusan
5) Membahas emosi secara terbuka – ledakan emosionalhendaknya ditoleransi tanpa
pembalasan.Setelah peledakanemosi, hendaknya pembahasan dilanjutkan dengan
kepaladingin dan jernih
6) Komunkasi - saling mendengarkan dan mencoba salingmemahami, tidak boleh
menghasut
Sikap Menghadapi Auditor Internal

Studi-studi awal yang dilakukan atas hubungan antara auditor internal dengan mereka
yangmenunjukkan bahwa pihak yang terakhir, yang merupakan objek dari kegiatan audit,
dikebanyakan kasus, tidak menunjukkan sikap yang ramah kepada pihak yang pertama.Tidak
hanya itu, iawaban yang diberikan untuk setiap pertanyaan mengenai efektiyitas,kontribusi, dan
penyelesian masalah yang diakibatkan oleh kegiatan audit internalmemberikan hasil yang
mengecewakan.

Di sisi lain, manajemen senior dan dewankomisaris tampaknya menyadari kebutuhan


mereka terhadap bantuan yang diberikanoleh audit internal dalam mengelola dan mengarahkan
organisasi.Sikap ini telah berubah secara material sebagai akibat dari adanya perubahan dalam
sikapinternal itu sendiri terhadap pekerjaan mereka. Kebanyakan staf audit melihatfungsi sebuah
pendekatan kerja sama dengan sasaran untuk memberikankontribusi pada kontribusi yang
diaudit. Hasilnya adalah meningkatnya jumlah manajer-manajer operasional yang meminta
bantuan dari staf audit internal untukmeningkatkan operasi mereka baik dan segi efesiensi
maupun efektivitas.Alasan dan Penyebab Rendahnya Penghargaan yang Diberikan Konflik
antara Staf dengan Karyawan Lini Hubungan antara staf dengan karyawan lini secara inheren
cenderung akan menemui konflik.Aspek kebanyakan staf operasi itu sendiri tidak disukai oleh
karyawan lini. Staf biasanyamemiliki usia lebih muda.

Mereka umumnya merniliki pendidikan formal yang lebib baik.Mereka lebih


individualistis. Mereka sering kali menggunakan mode pakaian yang kasualuntuk bisnis. Mereka
memilih memberikan laporan kepada eselon yang lebih tinggidaripada karyawan lini. Menjadi
seorang spesialis di bidang mereka, mereka yakin bahwajawaban yang rnereka berikan adalah
jawaban satu-satunya. Mereka cenderungmeremehkan kesulitan yang dihadapi oleh para
karyawan lini jika mereka diminta untukmelakukan sesuatu yang merupakan hasil pemikiran dari
staf tersebut. Dan para karyawan lini mungkin merasa bahwa mereka harus menunjukkan
kelemahan-kelemahan yang terjadi untuk membuktikan dirinya kepada manajemen senior.
Penyimpangan- Penyimpangan.
adalah seperti berikut

1. Rasa takut terhadap kritik yang disebabkan oleh temuan audit yang merugikan.

2. Rasa takut terhadap perubahan yang terjadi dalam kebiasaan sehari-hari karena
adanyarekomendasi audit.

3. Tindakan penghukuman dari atasan yang dipicu oleh pelaporan adanya


penyimpangan- penyimpangan.

4. Praktik-praktik audit yang tidak sensitif—laporan yang terlalu kritis, laporan yang
hanyaberfokus pada penyimpangan, kesan misterius yang menyelubungi beberapa
audit, danpersepsibahwaauditormendapatkankeuntunganpribadidaripenyimpangan-
penyimpangan yang dilaporkan.

5. Gaya audit yang tidak bersahabat—sebuah aspek yang dingin dan tidak
ramah,kurangnya -emahaman atas permasalahan yang dihadapi oleh klien, tidak
adanya rasaempati, kesan kepuasan diri atau rasa superioritas, konsentrasi yang
berlebihan padakesalahan yang tidak signifikan, gaya yang menghakimi dalam
melontarkan pertanyaan,dan kepentingan yang lebih besar untuk memamerkan
kelemahan daripada membantuuntuk meningkatkan kondisi secara konstruktif.

Banyak auditor internal memberikan kontribusi pada persepsi-persepsi ini melalui


kegagalan yang mereka lakukan untuk memahami mengapa seseorang bertindakseperti yang
mereka lakukan dihadapan seorang auditor. Hampir seluruh perilaku yangdisadari adalah
memiliki motivasi atau penyebab. Auditor internal yang tidak memilikipemahaman tentang teori
motivasional akan mennibulkan perilaku yang menempatkan penghalang-penghalang di hadapan
sasaran audit mereka. Orang-orang mendapatkanmotivasi dari kebutuhan mereka yang mendasari
dan bertindak dengan jalan untukmemenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Mereka memberikan
reaksi negatif dan tidak bersahabat karena kebutuhan-kebutuhan mereka terancam.Menangani
Kekuasaan, Perubahan, dan Konflik Kekuasaan merupakan produk dari manajemen klien saat
itu.
6. Pemberian tekanan.

Pemilik dari kekuasaan seperti ini dapat memberikan sanksi danmenjatuhkan hukuman.
Pemberian tekanan dapat juga dengan meminjam kekuasaan daripihak lain untuk
memperkuat basis kekuasaan pemilik tadi. Auditor internal mungkin dapatmemiliki
kekuasaan ini sebagai akibat dari karakteristik inheren, serta status organisasi danpelaporan
mereka. Tetapi seperti kekuasaan yang mengancam, hendaknya dilaksanakandengan
pertimbangan secara matang.

7. Kekuatan langsung.

Ini adalah kekuasaan terakhir dan tertinggi. Kekuasaan ini biasanyaterdapat pada mereka-
mereka yang memiliki sebuah tingkatan posisi di atas yang lainnya.Auditor berada di posisi
staf dalam hubungannya dengan klien. Oleh karena itu kekuatan langsung jarang tersedia atau
memang selayaknya ada.Manajemen PerubahanPerubahan ditakuti oleh sebagian orang dan
disambut baik oleh sebagian yang lain. Auditor internal memiliki kepentingan terhadap yang
disebutkan pertama kali dan gembira untukyang terakhir. Pihak yang disebutkan pertamalah
yang memiliki masalah di dalam implentasidari rekomendasi audit internal.Auditor harus siap
untuk mengelola dampak dari perubahan yang diakibatkan olehrekomendasi-rekomendasi
atau hal-hal yang telah diantisipasi oleh klien.

Berikut beberapa penyebab yang menjadi kekhawatiran klien disertai dengan saran-saran
untuk keberhasilantindakan dari staf audit adalah :

1. Ketakutan terhadap hal-hal yang tidak diketahui dapat dinetralisasi melaluipenjelasan


sampai tingkat yang memungkinkan dari dampak perubahan padaoperasi yang sedang
berjalan dan dengan jelas menguraikan potensi keuntungandan risiko dari perubahan

2. Konflik dengan operasi yang sedang berjalan dapat dijelaskan dengan menguraikanhasil-
hasilpositifyangditimbulkanolehperubahantersebutkenyataannyamerupakan produk dari
manajemen klien saat itu.
3. Masalah ego dapat diselesaikan dengan membawa manajemen klien ke
dalamprosespengambilankeputusansehinggaperubahantersebutkenyataannyamerupakan
produk dari manajemen klien saat ini.

4. Masalah-maslah birokratis termasuk perlunya penyesuaian ulang secara vertical


danhorizontal dapat diperkecil melalui kerja sama dengan seluruh pihak yang
terlibatuntuk menguraikan perubahan terintegrasi yang dibutuhkan dan melalui kerja
samadengan seluruh unit vertical dan horizontal yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai