Anda di halaman 1dari 15

Perilaku Audit

Manajemen
Putri, Nurhidayati, Rosmawati
Konsep dan Aspek Perilaku dalam Audit Manajemen

• Menurut Griffin dan Ebert (1998) dalam Zulfahmi (2005), perilaku etis didefinisikan
sebagai perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara
umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang
membahayakan.

• Perilaku etis auditor dalam audit manajemen, yaitu auditor audit manajemen harus
mengungkap kecurangan yang ada.
Faktor-faktor mempengaruhi perilaku

1. Faktor personal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu


2. Faktor situasional, yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia
sehingga dapat mengakibatkan seseorang cenderung berperilaku
sesuai dengan karakteristik kelompok atau organisasi di mana ia
ikut di dalamnya.
3. Faktor stimulasi yang mendorong dan meneguhkan perilaku
seseorang.
Menurut Code of Ethic for Professional Accountant
(CEPA), auditor harus memiliki prinsip etika, yaitu

1) Integritas, yaitu sikap sederhana dan jujur dalam pekerjaan


2) Objektivitas, yaitu sikap tidak membiarkan adanya penyimpangan
dan konflik kepentingan yang mengganggu profesionalitas
3) Kompetensi serta cermat dan kehati-hatian, yaitu sikap untuk
memelihara pengetahuan pada tingkat yang disyaratkan agar klien
menerima jasa yang professional
4) Kerahasiaan
5) Perilaku profesional, yaitu sikap wajib mentaati hukum dan
peraturan yang sesuai.
Dalam menjalankan prinsip etika, auditor
mendapatkan beberapa ancaman, yaitu:
Self-interest threat, yaitu ancaman dari kepentingan pribadi
Self-review threat, yaitu ancaman telaah sendiri, misalnya overbudget
dalam audit mengakibatkan kualitas audit yang tidak memadai
Advocacy threat, yaitu ancaman karena pendapat klien
Familiarity threat, yaitu ancaman dengan sikap kekeluargaan : Anggota
tim ditugaskan memiliki keluarga dekat yang menjadi eksekutif klien
Intimidation threat, yaitu ancaman yang terjadi ketika Akuntan
Profesional dihalangi untuk bertindak secara objektif karena tekanan
yang nyata ataudirasakan, termasuk upaya memengaruhi Akuntan
Profesional secara ex : (Ancaman atas pemutusan perikatan)
Auditor manajemen (internal audit) memiliki peranan,
sebagai berikut:
1. Peran sebagai pemecah masalah (problem solver)
2. Peran sebagai conflict resolution, Dalam praktiknya konflik ini bisa
dilalui dengan jalan:
• Menghindari
• Membekukan
• Dikonfrontasikan
3. Peran interviewer
4. Peran negosiator dan komunikator
Perilaku Auditor dalam Melakukan Komunikasi
dengan Manajemen Selama Masa Audit

Selama berlangsungnya audit, auditor melakukan komunikasi


mengenai berbagai hal yang mencakup berikut ini :
1. Pemahaman atas kebijakan maupun sistem pengendalian
Perusahaan
2. Rencana audit
3. Dampak perundangan atau standar profesional atas audit.
Hubungan dan Pengaruh Audit Manajemen
terhadap Perilaku Objek Audit
• Hubungan Antar Manusia dalam Audit Manajemen
Hubungan antar manusia adalah suatu proses interaksi
yang terjadi antara seseorang dengan orang lain untuk
mendapatkan saling pengertian, kesadaran, dan kebutuhan
psikologis. Pengetahuan hubungan antar manusia dapat
digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang
berhubungan dengan faktor manusia dalam manajemen.
Hubungan Kerjasama Antara Auditor Manajemen
dan Eksternal Auditor

• Dalam beberapa hal, auditor manajemen dan auditor eksternal


memiliki kesamaan. Keduanya merupakan profesi yang kerjasama
antara manajemen dan eksternal audit memainkan peran penting
dalam tata kelola organisasi serta memiliki kepentingan bersama
dalam hal efektivitas pengendalian internal keuangan. Keduanya
diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang bisnis, industri,
dan risiko strategis yang dihadapi oleh organisasi yang mereka
layani
Auditor manajemen dan audit eksternal adalah dua fungsi yang memiliki
banyak pula perbedaan. Adapun perbedaan dari keduanya, antara lain:

• Perbedaan misi
• Perbedaan organisasional
• Perbedaan pemberlakuan
• Perbedaan kualifikasi
• Perbedaan fokus dan orientasi
• Perbedaan timing
Hubungan Auditor Manajemen dengan Auditee

• Hubungan yang terjadi antara internal auditor dengan auditeenya adalah


hubungan kerja biasa yang memiliki tujuan untuk menciptakan perusahaan
yang sehat dan berkembang secara wajar.
Karena posisi internal auditor adalah staf dari pimpinan puncak
(direktur utama). Ia tentunya diharapkan memiliki pengetahuan
dalam bidang :
1. Teknis operasional
2. Teknis operasional auditing.
3. Hubungan antar manusia yang efektif. Keberhasilan tugasnya
secara konsepsional merupakan penjabaran dari apa yang
dimilikinya
• Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan tugasnya akan sangat
dipengaruhi oleh:

1. Kemampuan mengolah masukan yang diperolehnya menjadi satu


keluaran yang bermakna
2. Cara/metode/prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya
3. Proses interaksi kerjasama yang terjadi antara dirinya dengan
kelompok
Pengaruh Audit Manajemen Terhadap Perilaku
Objek Audit
Audit manajemen harus mengetahui semua risiko audit. Risiko
audit tersebut terdiri dari 3 komponen:
• Risiko bawaan (inherent risk) merupakan kerentanan asersi
terhadap salah saji (misstatement) yang material, dengan
mengasumsikan bahwa tidak ada pengendalian yang
berhubungan. Risiko salah saji (misstatement) seperti itu lebih
besar dalam beberapa asersi laporan keuangan dan saldo-saldo
atau pengelompokan yang berhubungan daripada yang lainnya.
Risiko ini dipertimbangkan pada tahap perencanaan audit.
Pengaruh Audit Manajemen Terhadap Perilaku
Objek Audit
• Risiko pengendalian (control risk) merupakan risiko bahwa suatu
salah saji yang material yang akan terjadi dalam asersi tidak
dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh
pengendalian perusahaan.

• Risiko deteksi (detection risk) merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji yang material dalam suatu perusahaan. Risiko ini
merupakan fungsi keefektifan prosedur audit dan aplikasinya oleh auditor. Hal
ini sebagian muncul dari ketidakpastian yang ada ketika auditor tidak
memeriksa semua saldo akun atau kelompok transaksi untuk mengumpulkan
bukti tentang asersi lainnya.
Hubungan Perilaku Etis terhadap Pengambilan
Keputusan Etis Auditor

• Perilaku etis ditentukan oleh masing-masing individu.


Setiap orang menggunakan alasan moral untuk
memutuskan apakah sesuatu etis atau tidak. Pengambilan
keputusan oleh auditor manajemen dalam memberikan
penilaian terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan
tingkat efektif dan keefisienan pengendalian internal
perusahaan, memberi saran ataupun rekomendasi serta
memberikan nilai tambah untuk manajemen sebagai dasar
pengambilan keputusan

Anda mungkin juga menyukai