“ Perencanaan, Pengorganisasian,
2
1) Manajemen mempunyai tujuan
2) Manajemen menyebabkan terjadinya hal-hal tertentu
3) Manajemen merupakan sebuah aktivitas, jadi bukanlah berarti berupa orang
atau kelompok orang-orang
4) Manajemen dilaksanakan melalui dan dengan usaha-usaha dari pihak lain
5) Manajemen biasanya berkaitan dengan usaha-usaha suatu kelompok
6) Manajemen bersifat abstrak
7) Manajemen dibantu oleh teknologi, bukanlah diganti oleh
8) Manajemen merupakan alat yang luar biasa untuk memengaruhi kehidupan
manusia.
Program audit merupakan daftar prosedur audit yang akan dilaksanakan oleh
pekerja lapangan atau penghimpung bukti. Program audit meliputi sifat, luas dan
saat pekerjaan yang harus dilaksanakan. Program audit membantu auditor dalam
memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Program audit harus menggariskan secara rinci prosedur audit yang
diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Dengan demikian audit berfungsi sebgai:
Dahulu auditor internal lebih banyak berperan sebagai mata dan telinga
manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang ditetapkan
akan dilaksanakan oleh pegawai. Orientasi auditor internal banyak dilakukan
pemeriksaan pada tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan– ketentuan yang
ada (compliance). (Tampubolon, 2005: 1-2). Sesuai dengan definisi baru, kegiatan audit
internal bertujuan untuk memberikan layanan pada organisasi. Karena kegiatan tersebut,
maka auditor internal memiliki fungsi sebagai pemeriksa sekaligus berfungsi sebagai
mitra manajemen.
Institut Of Internal Auditors (IIA) telah menetapkan standar praktik audit yang
mengikat para anggotanya. Ada lima standar umum yang berkaitan dengan masalah-
masalah berikut ini : (Boynton,2008):
Perencanaan
Pimpinan audit internal harus menetapkan rencana bagi pelaksanaan
tanggungjawab bagian audit internal. Rencana ini harus sejalan dengan anggaran dasar
organisasi, bagian audit internal dan bagian dari berbagai sasaran organisasi.
1. Proses perencanaan ini meliputi penetapan:
• Sasaran,
• Jadwal pelaksanaan pemeriksaan,
• Rencana susunan kepegawaian dan anggaran keuangan, serta
• Laporan kegiatan.
2. Sasaran bagian audit internal harus memungkinkan untuk dicapai dan dalam
pelaksanannya harud dapat diukur. Sasaran tersebut harus disertai dengan
kriteria pengukuran hasil yang dicapai dan tanggal yang ditargetkan bagi
pencapaian sasaran.
Definisi Kontrol
Manfaat Kontrol
Kontrol menjadi sasaran yang postif untuk membantu manajer mencapai tujuan
dan sasarannya. Fiosofi manajemen modern modern control sebagai bantuan, bukan
penyempit ruang gerak. Filosofi tersebut memandang control sebagai sebuah sarana
mengintergrasi pribadi-pribadi dan tujuan perusahaan untuk membantu karyawan
mencapai sasarannya. Kontrol dapat dipandang sebagai alat ukur seseorang menentukan
apakah standar yang telah dicapainya dan apakah seseorang telah menyelesaikan
pekerjaannya dengan demikian kontrol menjadi sarana mengendalikan diri sendiri.
Sarana control tersebut digunakan untuk mengukur kemapuan diri dan juga dapat
digunakan oleh individu meningkatkan kinerja mereka dan tidak hanya puas dengan
pekerjaan yang telah dilakukan. Kontrol dapat memusnahkan godaan untuk melakukan
kecurangan. Contohnya, kita ketahui terdapat tiga kondisi yang menyebabkan karyawan
melakukan penyelewengan dana: kebutuhan yang berlebihan (dalam kenyataan atau
dalam keinginan), adanya kesempatan dan anggapan penyelewengan adalah hal yang
biasa. Manajemen tidak dapat berbuat banyak atas apa yang dianggap kebutuhan yang
memadai oleh karyawan. Tetapi dengan control yang memadai, kesempatan atau godaan
untuk melakukan penyelewengan bisa dikurangi atau dihilangkan. Hal ini merupakan
keniscayaan, sebelum karyawan berpikir untuk merusak sistem kontrol. Namun jika
aktiva dibiarkan tanpa pengawasan, karyawan dapat saja beralasan bahwa kondisi
memang memungkinkan untuk melakukan penyelewengan terhadap aktiva.
Kontrol yang baik tidak hanya melindungi organisasi, tetapi juga karyawan.
Manajemen bertanggung jawab secara moral bahwa tidak ada celah melakukan
kecurangan. Kebanyakan karyawan akan menghargai operasi yang dikendalikan dengan
baik. Manfaat kontrol lainnya muncul dari teori agensi untuk manajemen. Manajer,
sebagai agen dari pemilik, bertanggung jawab kepada pemilik. Mereka harus dapat
membuktikan bahwa mereka telah menggunakan sumber daya yang telah di percayakan
kepada mereka dengan sebaik-baiknya.
Dengan melaksanakan kontrol melalui laporan dan verifikasi yang objektif oleh
auditor pemilik bisa yakin bahwa tanggung jawab yang dibebankan kepada manajer telah
dilaksanakan dengan baik. Lebih lanjut, dengan menerapkan sistem control yan tepat,
manajer sebagai agen dapat memberikan keyakinan yang memadai kepada pemilik
mengenai pengelolaan perusahaan yang telah dijalankan.
Tujuan yang ingin dicapai pada kasus tersebut adalah kenyamanan. Menetapkan tujuan
merupakan langkah pertama dalam proses kontrol. Termostat dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan tersebut. Pengaturan yang tepat merupakan standar – elemen kedua dari
kontrol.
Begitu alat termometer pada termostat naik di atas atau turun di bawah standar, alat
tersebut akan mengobservasi perbedaan antara temperatur sebenarnya dan temperatur
yang dapat memenuhi tujuan pemilik rumah. Dalam hal ini merupakan standar khusus.
Ini elemen ketiga dari kontrol. Membandingkan yang sebenarnya dengan yang terjadi.
Jika perbandingan menunjukkan kondisi yang tidak memuaskan, standar ( dan juga
tujuan ) tidak tercapai, elemen pemanas atau pendingin pada alat termostat akan
dinyalakan. Inilah elemen keempat dari kontrol yaitu tindakan korektif.
Sistem usaha, tentu saja biasanya lebih kompleks, tetapi cara kerjanya tetap sama.
Sistem lingkaran tertutup yang lebih umum, seperti sistem pemesanan ulang persediaan,
disebut sistem umpan balik ( feedback system ). Seperti halnya yang berlaku pada
termostat. Keluaran ( dalam hal ini lingkungan ) dibandingkan dengan suatu standar
sehingga diperoleh respons yang tepat. Semua sistem operasi memiliki bagian – bagian
dasar yang terdiri atas masukan ( input ), pemrosesan ( processing ), dan keluaran
( output ).
Untuk mengendalikan proses sehingga keluaran tetap memenuhi standar yang diinginkan,
ada dua elemen yang harus ditambahkan. Kontrol dan umpan balik.
Jadi, dalam sistem produksi :
Pentingnya Kontrol
Kontrol menjadi lebih penting bagi organisasi – organisasi besar. Manajer tidak
dapat mengawasi secara pribadi segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi
mreka harus mendelegasikan kewenangannya ke bawahan yang berfungsi sebagai
wakilnya. Bawahan tersebut akan diberi tanggungjawab untuk tugasnya. Merancang
sistem kontrol untuk memastikan bahwa tugas diselesaikan dan tujuan dicapai merupakan
tanggungjawab manajemen. Manajer bertanggungjawab untuk menetapkan kontrol,
mempertahankannya, memodifikasi apa yang harus diubah, dan memerhatikan informasi
yang diberikan oleh sistem kontrol.
DAFTAR PUSTAKA