Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
MEI 2019
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengertian pengendalian internal?
2) Bagaimana unsur-unsur pengendalian internal?
3) Bagaimana tahap mengevaluasi pengendalian internal?
4) Bagaimana keterbatasan dalam pengendalian internal?
5) Bagaimana tanggung jawab auditor dan manajemen terkait dengan
pengendalian internal?
C. Tujuan Pembahasan
1) Untuk mengetahui pengertian pengendalian internal
2) Untuk mengetahui unsur-unsur pengendalian internal.
3) Untuk mengetahui tahap mengevaluasi pengendalian internal.
4) Untuk mengetahui keterbatasan dalam pengendalian internal
5) Untuk mengetahui tanggung jawab auditor dan manajemen terkait
dengan pengendalian internal.
1
Rahmadi Murwanto, Adi Budiarso, Fajar Hasri Ramadhana, Audit Sektor Publik :
Suatu Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. (Jakarta:
Lembaga Pengakajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (LPKPAP),1970),
hlm 135
untuk menyediakan keyakinan yang memadai tercapainya tiga
tujuan berikut:
Efektivitas dan efisiensi kegiatan organisasi,
Keandalan pelaporan keuangan, dan
Ketaatan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengendalian intern juga dirancang untuk tujuan tambahan
yaitu mengamankan aset/ kekayaan organisasi, yaitu memberikan
keyakinan yang memadai bahwa perolehan, penggunaan, dan
pelepasan aset organisasi secara tidak sah dapat di cegah atau di
deteksi dengan segera.2
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan pengendalian intern
merupakan suatu pengelolaan didalam suatu perusahaan untuk
melindungi harta/kekayaannya serta mencegah dari hal-hal yang
bersifat curang ataupun mendeteksi adanya suatu kesalahan yang
ditentukan berdasarkan perencanaan, metode, dan prosedur untuk
mencapai sesuai dengan visi-misi suatu organisasi. Dengan adanya
pengendalian internal akan membantu pihak organisasi atau
perusahaan dalam mencapai suatu hasil yang diharapkan dengan
pertanggungjawaban melakukan pengelolaan yang efektif
2) Unsur-unsur pengendalian internal
• Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian menjadi penentu kondisi suasana bagi
lingkup oorganisasi dalam melakukan pengendalian internal. Dari
pihak manajemen serta pegawai perlu menjaga lingkup organisasi
nya melalui membentuk sikap positif dan pihak manajemen perlu
berhati-hati dalam melakukan pengelolaan organisasi yang
dijalankan. Munculnya lingkungan yang positif akan menumbuhkan
kedisiplinan kerja, serta suasana yang tanggungjawab yang sangat
mempengaruhi kualitas dari perubahan pengendalian internal yang
dijalankan.
2
Rahmadi Murwanto, Adi Budiarso, Fajar Hasri Ramadhana, Audit Sektor Publik : Suatu
Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. (Jakarta: Lembaga Pengakajian
Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (LPKPAP),1970), hlm 137
• Penilaian risiko
Penilaian risiko adalah merupakan suatu proses
pengidentifikasian serta menganalisis risiko yang dianggap relevan
sesuai dengan tujuan awal organisasi dan menentukan
pengambilan langkah yang tepat berkenaan dengan resiko
tersebut.
• Aktivitas-aktivitas pengendalian internal
Aktivitas pengendalian merupakan langkah pengambilan
prosedur, serta teknik yang digunakan untuk dilakukan sesuai
dengan kebijakan dari manajemen. . Adanya pengendalian dengan
tujuan untuk memastikan bahwa adanya pengambilan langkah-
langkah pengendalian yang tepat dapat membantu meminimalisir
resiko tersebut.
Aktivitas-aktivitas pengendalian spesifik yang digunakan oleh
suatu instansi dapat berbeda dengan yang digunakan oleh
instansi lainnya karena berbagai faktor, seperti :
Risiko dan ancaman khusus yang dihadapi.
Pertimbangan manajemen.
Ukuran dan kerumitan organisasi.
Lingkungan operasional.3
• Informasi dan komunikasi
Dalam pengendalian internal, segala bentuk informasi dan
komunikasi harus diinformasikan kepada pihak manajemen dan
pihak di dalam suatu organisasi dengan tujuan agar pengendalian
internal dapat segera diaplikasikan serta membantu organisasi
tersebut dalam melaksanakan pengendalian internal. Dengan adanya
informasi yang disampaikan keseluruh pihak organisasi yang
bersangkutan membantu pihak organisasi untuk mencapai visi misi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Pemantauan
3
Rahmadi Murwanto, Adi Budiarso, Fajar Hasri Ramadhana, Audit Sektor Publik : Suatu
Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. (Jakarta: Lembaga Pengakajian
Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (LPKPAP),1970), hlm 139
Melakukan monitoring secara terus menerus, terhadap
aktivitas pembinaan, manajemen, dan tindakan lain yang
dilakukan karyawan dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya..
Memberikan evaluasi serta kesimpulan frekuensinya
bergantung pada penilaian risiko dan efektivitas yang
didasarkan pada monitoring berulang ulang.
Auditor dalam melakukan monitoring pengendalian intern
meliputi kebijakan untuk memastikan temuan-temuan
auditor dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dari resiko
tersebut dapat segera diselesaikan secara efektif.
3) Tahap mengevaluasi pengendalian internal
Tahapan dalam audit:
TAHAP PERENCANAAN
TAHAP PENGUJIAN
TAHAP PELAPORAN
4
Rahmadi Murwanto, Adi Budiarso, Fajar Hasri Ramadhana, Audit Sektor Publik : Suatu
Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. (Jakarta: Lembaga Pengakajian
Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (LPKPAP),1970), hlm 41
Untuk mengevaluasi pengendalian internal , auditor
mengidentifikasi dan memahami pengendalian yang relevan dan
menguji efektivitasnya. Ketika hasil pengujian pengendalian
internal adalah efektif , maka lingkup pengujian substantif akan
dikurangi . Dalam tahap pengendalian internal terdapat petunjuk
untuk:
a). Menilai besarnya risiko pengendalian
b). Memilih pengujian pengendalian
c). Menentukan efektivitas pengendalian sistem informasi
d). Menguji pengendalian internal , termasuk mengkoordinasikan
pengujian pengendalian internal dengan tahap pengujian .
Tahap Pengujian Asersi :
Tujuan dari tahap ini adalah untuk
a). Memberikan keyakinan atas asersi laporan keuangan serta
mencegah adanya salah saji material, dan menilai apakah pihak
institusi menjalankan pengendalian yang efektif serta mematuhi
peraturan yang ada.
Untuk mencapai tujuan tersebut, tahap ini berisi petunjuk untuk:
a). Mendesain dan melaksanakan pengujian substantif , ketaatan
dan pengendalian
b). Mendesain dan mengevaluasi sampel audit
c). Menghubungkan risiko dan materialitas dengan sifat, waktu
dan luas pengujian substantif
d). Mendesain pengujian multi tujuan yang menggunakan
sampel umum untuk menguji pengendalian yang berbeda dan
transaksi yang spesifik. 5
Tahap Pelaporan :
Tahap ini menyelesaikan proses audit dengan menerbitkan
informasi mengenai auditan berdasarkan hasil dari prosedur audit
5
Rahmadi Murwanto, Adi Budiarso, Fajar Hasri Ramadhana, Audit Sektor Publik : Suatu
Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. (Jakarta: Lembaga Pengakajian
Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (LPKPAP),1970), hlm 42
yang telah dilaksanakan pada tahapan sebelumnya. Laporan audit
meliputi informasi mengenai :
a) Laporan keuangan beserta informasi tambahan lainnya
b) Pengendalian internal
c) Ketaatan terhadap undang-undang atau peraturan yang
mengikat
Pelaporan hasil audit memuat pendapat, kesimpulan menganai
hasil pengujian pengendalian internal serta memberikan informasi
kepada pihak manajemen mengenai temuan audit.
4) Keterbatasan Pengendalian Internal
Timbulnya biaya versus manfaat. Biaya yang digunakan untuk
menyelenggarakan pengendalian internal tidak bolek melebiuhi
dari biaya manfaat yang diharapkan. Apabila hasil pengukuran
akurat atas biaya yang telah estimasinya memungkinkan sedikit
kemungkinan.
Adanya pengabaian salah satu unsur yang disengaja oleh
manajemen semisal untuk kepentingan pribadi institusi, seperti
memebrikan penyajian yang salah namun dengan disengaja
kepada auditor denmgan tujuan untk m,endukung transaksi
yang bersifat fiktif saja.
Kesalahan-kesalahan dalam melakukan pertimbangan.
Kadangkadang, manajemen dan pegawai melakukan
pertimbangan yang buruk dalam mengambil keputusan-
keputusan atau dalam melakukan tugas rutin karena
keterbatasan informasi , waktu atau tekanan-tekanan lain.
Kolusi yang dilakukan oleh karyawan atau pegawai lain
institusi dengan sengaja, sehingga memunculkan kecurangan
namun diupayakan agar tidak terdeteksi oleh system informasi
pengendalian intern.
Adanya kegagalan system yang disebabkan karena pegawai
yang ceroboh ataupun kurang memahami institusi sehingga
menyebabkab kegagalan suatu sistem.
5) Tanggung jawab auditor dan manajemen terkait dengan pengendalian
internal
Pengendalian internal merupakan tanggungjawab dari pihak
manjemen suatu organisasi, pihak manajemen bertanggungjawab atas
menyusun serta menyelenggarakan konsep pengendalian internal.
Sedangkan pihak auditor hanya melakukan penilaian atas pengendalian
internal. Diharapkan dengan adanya pengendalian internal dapat
memberikan input informasi kepada pihak manajemen dalam
melakukan perencanaan ulang, menguji pengendalian internal atas
laporan keuangan.
F. Penutup
Kesimpulan
Pengendalian internal merupakan factor penentu dari
efektifitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas dari
institusi tersebut. Maka dari itu, seorang auditor dapat memberikan
input kewajaran atas laporan keuangan yang diauditnya, untuk
mencapai efektivitas pengendalian internal serta meminimalisir
terjadinya kesalahan ataupun kecurangan yang material maupun
non material dalam akuntansi. Komponen pengendaliian internal
dari manajemen organisasi yang di rancang untuk menyediakan
keyakinan yang memadai tercapainya tiga tujuan berikut:
Efektivitas dan efisiensi kegiatan organisasi,
Keandalan pelaporan keuangan, dan
Ketaatan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku.
G. Daftar Pustaka
Rahmadi Murwanto, Adi Budiarso, Fajar Hasri Ramadhana. 1970. Audit
Sektor Publik : Suatu Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah. Jakarta: Lembaga Pengakajian Keuangan Publik
dan Akuntansi Pemerintah (LPKPAP) Badan Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan.