Anda di halaman 1dari 10

METODE HARGA POKOK PROSES MENGGUNAKAN METODE

FIFO (FIRST IN FIRST OUT)


Metode First in First Out atau disebut metode masuk pertama keluar pertama menganggap
bahwa biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk
menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses, baru kemudian
sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses periode
sekarang.

KARAKTERISTIK METODE FIFO


1. Pada perhitungan biaya yang dibebankan:

a. Setiap elemen harga pokok PDP Awal tidak digabungkan dengan elemen biaya
yang terjadi dalam periode yang bersangkutan
b. Harga pokok PDP Awal periode tidak perlu dipecah menurut elemennya ke
dalam setiap elemen biaya
c. Biaya per satuan tiap elemen biaya

= Jumlah tiap elemen biaya produksi periode ybs (sekarang)


Unit Ekuivalensi tiap elemen biaya produksi ybs (sekarang

2. Pada perhitungan biaya, Harga pokok produk terdiri dari :

a. Harga pokok Persediaan PDP awal


b. Biaya penyelesaian PDP awal:
- BBB= Jml unit PDP awal x (100% - % tingkat penyelesaian) x BBB per
unit
- BTK= Jml unit PDP awal x (100% - % tingkat penyelesaian) x BTK per
unit
- BOP= Jml unit PDP awal x (100% - % tingkat penyelesaian) x BOP per
unit
c. Harga pokok produk selesai dari produksi sekarang= (jml unit selesai- unit PDP
awal) x Biaya per unit
d. Harga pokok PDP akhir:
- BBB= (Jml unit PDP akhir x % tingkat penyelesaian) x BBB per unit
- BTK= (Jml unit PDP akhir x % tingkat penyelesaian) x BTK per unit
- BOP= (Jml unit PDP akhir x % tingkat penyelesaian) x BOP per unit

3. Perhitungan Unit Ekuivalensi :


a. Tingkat penyelesaian produk dalam proses awal harus diperhitungkan
b. Rumus UE :
{Persediaan PDP awal x (100%- % tingkat penyelesaian)} +
(Produk selesai – PDP awal) + (Persediaan PDP akhir x % tingkat
penyelesaian)
4. Apabila terjadi produk hilang awal proses tidak dihitung dalam perhitungan
biaya produksi dan unit ekuivalensi dan sebaliknya untuk produk yang hilang
akhir proses dihitung dengan menambahkan pada perhitungan biaya
produksi dan Unit ekuivalensi. (keterangan pada BAB sebelumnya)
5. Perhitungan Harga pokok per satuan

Harga Pokok per satuan di Dept 1 =


Biaya Produksi yg dikeluarkan pada periode sekarang

Jumlah Unit Ekuivalensi

Dengan rumus tersebut, maka harga pokok masing- masing unsur biaya
produksi di departemen pertama (1) sebagai berikut :

 Biaya bahan baku per unit

= Biaya Bahan Baku yg dikeluarkan pada periode sekarang

Unit Ekuivalensi biaya bahan baku

 Biaya tenaga kerja per unit

= Biaya Tenaga Kerja yg dikeluarkan pada periode sekarang

Unit Ekuivalensi biaya tenaga kerja

 Biaya overhead pabrik per unit

= Biaya Overhead Pabrik yg dikeluarkan pada periode skrg

Unit Ekuivalensi biaya overhead pabrik

6. Perhitungan Harga Pokok per satuan di Departemen 2 (Departemen setelah


departemen pertama)

Pada departemen produksi setelah departemen produksi pertama, produk telah


membawa harga pokok dari departemen sebelumnya. Produk dalam proses
yang membawa harga pokok dari periode sebelumnya digunakan pertama kali
untuk menentukan harga pokok produk yang ditransfer ke departemen
berikutnya atau ke gudang.

Rumus perhitungan Harga pokok per unit produk di departemen kedua sebagai
berikut:

1. Harga pokok produk per unit yg dibawa dari departemen sebelumnya

Harga Pokok produk yg ditransfer dr Dept sebelumnya

Produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya


2. Harga pokok produk per unit yg ditambahkan dalam
departemen setelah departemen pertama (misal: departemen 2)

 Biaya bahan baku per unit

= Biaya Bahan Baku yg dikeluarkan pada periode sekarang

Unit Ekuivalensi biaya bahan baku

 Biaya tenaga kerja per unit

= Biaya Tenaga Kerja yg dikeluarkan pada periode sekarang

Unit Ekuivalensi biaya tenaga kerja

 Biaya overhead pabrik per unit

= BOP yg dikeluarkan pada periode sekarang

Unit Ekuivalensi biaya overhead pabrik

Karena Produk Dalam Proses Awal tidak diproses bersama dengan Produk yang
Dimasukkan Dalam Proses Periode Sekarang, maka perhitungan harga pokok produk
selesai terdiri dari Harga pokok persediaan produk dalam proses awal dan harga pokok
produk selesai dari periode sekarang.
Contoh Soal

PT. BERKAH mengolah produk melalui 2 departemen produksi yaitu departemen I dan
departemen II. Informasi produksi dan biaya untuk bulan September 2020 sebagai
berikut :
Departemen I Departemen II
Unit Produk Dalam Proses awal :
100 % BBB, 75% BK 16.000 Kg
100 % BBB, 50 % BK 12.000 Kg

Jumlah unit masuk proses 80.000 Kg 82.500 Kg


Jumlah unit selesai 82.500 Kg 78.000 Kg
Unit Produk Dalam Proses
akhir
100% BBB,60 % BK 12.500 Kg
100 % BBB, 40 % BK 15.000 Kg
Unit hilang pada awal proses 1.000 Kg -
Unit hilang pada akhir - 1.500 Kg
proses
Biaya Produk Dlm Proses
awal:
Biaya bahan baku Rp.15.440.000
Biaya tenaga kerja Rp. 6.300.000 Rp 3.540.000
Biaya overhead pabrik Rp. 5.460.000 Rp. 4.080.000
Dari Departemen I Rp.19.087.500
Biaya yang dikeluarkan bln ini :
Biaya bahan baku Rp.76.235.000 -
Biaya tenaga kerja Rp.40.950.000 Rp. 46.905.000
Biaya overhead pabrik Rp.35.490.000 Rp. 54.060.000

Diminta :
a. Hitung harga pokok produksi per satuan untuk dua departemen tersebut
b. Hitung harga pokok produk (barang) jadi dan harga pokok produk (barang)
dalamproses untuk dua departemen tersebut
c. Buatlah laporan biaya produksi untuk dua departemen tersebut di atas,
dengan menggunakan metode First In First Out
Penyelesaian
Departemen I
a. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan di Dept I

Unsur biaya Total Biaya Unit Biaya produksi


produksi Ekuivalensi per satuan

(1) (2) (3) (4) = (2) : (3)

Harga pokok 15.440.000 +


PDP awal : 6.300.000 +
BBB + BTK + 5.460.000
BOP

Rp 27.200.000
BBB
Rp 76.235.000 79.000 Rp 965
BTK Rp. 40.950.000 78.000 Rp. 525
BOP Rp. 35.490.000 78.000 Rp. 455
Total Rp 179.875.000 Rp.1.945

*Unit ekuivalensi (UE) :


[Unit PDP awal x (100% - % tingkat penyelesaian)] + (Produk selesai di departemen
1 – unit PDP awal) + (unit PDP akhir x % tingkat penyelesaian)
BBB = [16.000 Kg x (100% - 100%)] + (82.500 kg – 16.000 kg) + (12.500 kg x 100%) =
79.000
BK** = [16.000 kg x (100% - 75%)] + (82.500 kg – 16.000 kg) + (12.500 kg x 60%) =
78.000
**BK atau biaya konversi adalah biaya yang dikeluarkan untuk merubah bahan baku
menjadi barang jadi yang terdiri dari Biaya Tenaga Kerja (BTK) dan Biaya Overhead
Pabrik (BOP), sehingga jika diketahui tingkat penyelesaian BK berarti merupakan
tingkat penyelesaian untuk BTK dan BOP. Seperti pada contoh diatas, tingkat
penyelesaian BK untuk produk dalam proses awal sebesar 75% maka perhitungan
untuk Unit Ekuivalensi dan biaya penyelesaian produk dalam proses awal dihitung
(100% - 75%) dan untuk harga produk dalam proses akhir dengan tingkat
penyelesaian BK sebesar 60% maka BTK dan BOP juga akan dihitung sama sebesar
60% untuk perhitungan unit ekuivalensi dan harga pokok produk dalam proses
akhir.

b. Perhitungan Harga pokok produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses
Harga pokok produk dlm proses awal Rp 27.200.000
Biaya penyelesaian produk dalam proses awal :
BTK = (100% - 75%) x 16.000 kg x 525 = Rp 2.100.000
BOP = (100% - 75%) x 16.000 kg x 455 = Rp 1.820.000 +
Rp 3.920.000
Harga pokok produksi skrg =
( 82.500 kg – 16.000 kg ) x Rp.1.945 Rp 129.342.500
Harga pokok produk yg ditransfer ke departemen 2 Rp 160.462.500
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
BBB = 100% x 12.500 kg x Rp.965 = Rp. 12.062.500
BTK = 60% x 12.500 kg x Rp.525 = Rp. 3.937.500
BOP= 60% x 12500 kg x Rp. 455 = Rp. 3.412.500 +
Rp. 19.412.500 +
Rp. 179.875.000
c. Laporan Biaya Produksi Dept I

PT. BERKAH
Laporan Biaya Produksi
Departemen I Bulan September
2020

Data Produksi
Produk dalam proses awal (100 % BBB, 75% BK) 16.000 Kg
Dimasukkan dalam proses 80.000 Kg
Jumlah produk yang diolah dalam bln September 96.000 Kg
Produk selesai yg ditransfer ke Departemen II 82.500 Kg
Produk dalam proses akhir (100% BBB,60 % BK) 12.500 Kg
Produk hilang dalam awal proses 1.000 Kg
Jumlah produk yg dihasilkan 96.000 Kg

Biaya yg Dibebankan di Departemen I


Total Per Unit
Harga pokok Produk dlm proses awal Rp 27.200.000
Yang ditambahkan di departemen 1 :
Biaya bahan baku Rp. 76.235.000 Rp. 965
Biaya tenaga kerja Rp. 40.950.000 Rp. 525
Biaya overhead pabrik Rp. 35.490.000 Rp. 455 +

Jml Biaya yg Dibebankan Dept I Rp.179.875.000 Rp.1.945

Perhitungan Biaya:
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke Dept II :
Harga pokok persediaan produk dalam proses awal Rp 27.200.000
Biaya penyelesaian produk dlm proses awal :
Biaya tenaga kerja Rp. 2.100.000
Biaya overhead pabrik Rp. 1.820.000 +
= Rp. 3.920.000
Harga pokok produk dr produksi sekarang Rp 129.342.500 +
Harga pokok produk yang ditransfer ke departemen 2 Rp 160.462.500
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya Bahan Baku Rp. 12.062.500
Biaya Tenaga Kerja Rp. 3.937.500
Biaya Overhead Pabrik Rp. 3.412.500 +
= Rp. 19.412.500 +
Rp 179.875.000
Departemen II

A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan di Dept II


Unsur biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi* Biaya produksi
produksi per
Satuan
(1) (2) (3) (4) = (2) : (3)
Harga pokok PDP Rp 26.707.500
awal (3.540.000 +
(BTK, BOP dan 4.080.000 +
Biaya PDP awal 19.087.500)
dr Departemen 1)

HP produk yg Rp.160.462.500*
ditranfer dr Dept I 82.500 Rp. 1.945

BTK Rp. 46.905.000 79.500 Rp. 590


BOP Rp. 54.060.000 79.500 Rp. 680
TOTAL Rp288.135.000 Rp. 3.215

*Unit ekuivalensi (UE) :


[Unit PDP awal x (100% - % tingkat penyelesaian)] + (Produk selesai di
departemen 2 – unit PDP awal) + (unit PDP akhir x % tk. Penyelesaian) +
produk hilang akhir proses
BK* = [12.000 kg x (100% - 50%)] + (78.000 kg – 12.000 kg) + (15.000 kg x 40%) +
1.500 kg = 79.500
HP berasal dr Dept I = 82.500
*)HP produk yg ditransfer dr Dept I periode sekarang berasal dr HP produk
(barang) selesai diambil dr Laporan biaya produksi Dept I

B. Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses
Harga pokok produk dlm proses awal Rp 26.707.500
Biaya penyelesaian PDP awal :
Biaya tenaga Kerja = 12.000 kg x 50% x 590 = 3.540.000
Biaya overhead pabrik = 12.000 kg x 50% x 680 = 4.080.000 +
Rp 7.620.000
Harga pokok produk hilang akhir = 1.500 kg x Rp 3.215 Rp 4.822.500
HP produk dari produksi sekarang :
(78.000 kg – 12.000 kg) @ Rp 3.215 Rp 212.190.000 +
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang Rp 251.340.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Yg berasal dr Dept I= 15.000 x Rp 1.945 Rp 29.175.000
Yg ditambahkan dalam Dept II:
BTK= 40% x 15.000 x Rp 590 Rp 3.540.000
BOP= 40% x 15.000 x Rp 680 Rp 4.080.000 +
Rp 36.795.000 +
Jumlah biaya produksi yg dibebankan di Dept II Rp 288.135.000
PT. BERKAH
Laporan Biaya Produksi
Departemen II
Bulan September 2020

Data Produksi
Produk dalam proses awal (100 % BBB, 50 % BK) 12.000 Kg
Diterima dari Departemen I 82.500 Kg
Jumlah produk yang diolah dalam bln September 94.500 Kg
Produk selesai yg ditransfer ke gudang 78.000 Kg
Produk dalam proses akhir (100 % BBB, 40 % BK) 15.000 Kg
Produk hilang dalam akhir proses 1.500 Kg
Jumlah produk yg dihasilkan 94.500 Kg

Biaya yg Dibebankan di II
Departemen Total Per Unit
Harga pokok PDP awal Rp 26.707.500
Harga pokok yg ditransfer dari dept 1 Rp 160.462.500 Rp 1.945
Biaya yg ditambahkan di Dept II:
Biaya tenaga kerja Rp 46.905.000 Rp. 590
Biaya overhead pabrik Rp 54.060.000+ Rp. 680+
Jml Biaya yg Dibebankan Dept II Rp.288.135.000 Rp. 3.215

Perhitungan Biaya:
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke gudang :
Harga pokok produk dlm proses awal Rp 26.707.500
Biaya penyelesaian PDP awal :
Biaya tenaga Kerja = 12.000 kg x 50% x 590 = 3.540.000
Biaya overhead pabrik = 12.000 kg x 50% x 680 = 4.080.000 +
Rp 7.620.000
Harga pokok produk hilang akhir = 1.500 kg x Rp 3.215 Rp 4.822.500
HP produk dari produksi sekarang :
(78.000 kg – 12.000 kg) @ Rp 3.215 Rp 212.190.000 +
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang Rp 251.340.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Yg berasal dr Dept I= 15.000 x Rp 1.945 Rp 29.175.000
Yg ditambahkan dalam Dept II:
BTK= 40% x 15.000 x Rp 590 Rp 3.540.000
BOP= 40% x 15.000 x Rp 680 Rp 4.080.000 +
Rp 36.795.000 +
Jumlah biaya produksi yg dibebankan di Dept II Rp 288.135.000
TUGAS METODE HARGA POKOK PROSES
PT. Sahabat mengolah produk melalui 2 departemen produksi yaitu
departemen I (Pengolahan) dan departemen II (Penyempurnaan). Informasi
produksi dan biaya untuk bulan September sebagai berikut :
Departemen I Departemen II
Unit Barang Dalam Proses
awal :
100 % BBB, 60% BK 8.500 Kg
50 % BK 9.000 Kg
Jumlah unit masuk proses 80.000 Kg 78.000 Kg
Jumlah unit selesai 78.000 Kg 76.500 Kg
Unit Barang Dalam Proses :
akhir
100% BBB,55 % BK 10.000 Kg
80% BK 9.500 Kg
Unit hilang pada awal proses 500 Kg -
Unit hilang pada akhir proses - 1.000 Kg

Biaya Barang Dalam Proses


Biaya bahan baku Rp. 4.675.000,-
Biaya tenaga kerja Rp. 2.142.000,- Rp. 562.500,-

Biaya overhead pabrik Rp. 1.734.000,- Rp. 405.000,-


Dari Departemen I Rp .11.790.000,-

Biaya yang dikeluarkan bulan


ini :
Biaya bahan baku Rp.43.725.000,- -
Biaya tenaga kerja Rp.32.928.000,- Rp.10.075.000,-
Biaya overhead pabrik Rp.26.656.000,- Rp. 7.254.000,-

Diminta :
Buatlah laporan harga pokok produksi untuk dua departemen tersebut di atas, dengan
menggunakan metode FIFO

Anda mungkin juga menyukai