Anda di halaman 1dari 26

PERTEMUAN 6

HP PROSES LANJUTAN

Dra. SITI FATIMAH, M.Si. &


EDUTIVIA MARDETINI, M.Ak.
2021
PERSEDIAAN PRODUK DALAM
PROSES AWAL
Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum
selesai diproses pada akhir periode akan menjadi
persediaan produk dalam proses pada awal periode
berikutnya. PDP ini membawa harga pokok produksi
per satuan yang berasal dari periode sebelumnya, yang
kemungkinan akan berbeda dengan harga pokok
produksi per satuan yang dikeluarkan oleh departemen
yang bersangkutan dalam periode sekarang.

Dengan demikian, jika dalam periode sekarang


dihasilkan produk selesai ditransfer ke gudang atau ke
departemen berikutnya, harga pokok yang melekat
pada persediaan produk dalam proses awal akan
menimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok
produk selesai tersebut.
IMPLIKASI DARI ADANYA PDP AWAL

Produk
PDP Jadi Harga pokok
awal per unitnya
dari mana?
Dari PDP
proses awal saja
ataukah
ditambah
Dimasuk
kan dengan
Sekaran
g
produk yang
PDP akhir
dimasukkan
sekarang?

Ada 2 metode;
1. Rata-rata
tertimbang
2. FIFO/MPKP
METODE RATA-RATA
TERTIMBANG
Dalam metode ini, harga pokok persediaan produk dalam
proses awal ditambahkan kepada biaya produksi sekarang,
dan jumlahnya kemudian dibagi dengan unit ekuivalensi
produk untuk mendapatkan harga pokok rata-rata
tertimbang. Dan digunakan untuk menentukan harga pokok
produk jadi yang ditransfer ke departemen berikutnya atau
ke gudang atau dengan cara mengalikannya dengan jumlah
kuantitasnya.
Perhitunan Unit Ekuivalensi;
UE = Unit Selesai + %PDP Akhir

Perhitungan Harga Pokok Per Unit;

HP/unit = Biaya yang melekat di PDP awal + Biaya pada periode


sekarang
Unit Ekuivalensi
Departemen I Departemen II
Data Produksi
Produk Dalam Proses awal:
BBB 100%; BK 40% 4.000 kg
BTK 20%; BOP 60% 6.000 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40.000 kg
Unit yang ditransfer ke Departemen 35.000 kg
2
Produk jadi yang ditransfer ke 38.000 kg
gudang
Produk dalam proses akhir

CONTOH BBB 100%; BK 70% 9.000 kg


BTK 40%; BOP 80% 3.000 kg
Harga Pokok Produk dalam Proses
akhir
Harga pokok dari Departemen 1 11.150.000
Biaya bahan baku 1.800.000
Biaya tenaga kerja 1.200.000 1.152.000
Biaya overhead pabrik 1.920.000 4.140.000
Biaya produksi
Biaya bahan baku 20.200.000
Biaya tenaga kerja 29.775.000 37.068.000
Biaya overhead pabrik 37.315.000 44.340.000
METODE RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN 1

Perhitungan Unit Ekuivalensi;


BBB = 35.000 Kg + (100% x 9.000 kg) = 44.000
kg
BTK = 35.000 Kg + (70% x 9.000 kg)= 41.300 kg
BOP = 35.000 Kg + (70% x 9.000 kg)= 41.300 kg

Perhitungan Biaya Produksi/Unit;

Unsur Yang Dikeluarkan Total Biaya Unit Biaya


Biaya melekat sekarang Ekuivalen Produksi/u
pada PDP si nit
awal
BBB 1.800.000 20.200.000 22.000.000 44.000 500
BTK 1.200.000 29.775.000 30.975.000 41.300 750
BOP 1.920.000 37.315.000 39.235.000 41.300 950
Jumlah 92.210.000 2.200
PERHITUNGAN HP.PRODUK SELESAI YANG DITRANSFER KE DEPARTEMEN B DAN PERSEDIAAN
PRODUK DALAM PROSES

HP.produk selesai yg ditransfer ke Dep.B: 35.000 X 2.200 Rp 77.000.000

Harga pokok persediaan dalam proses akhir:

Biaya bahan baku 100 % 9.000 X Rp 500 = Rp 4.500.000


Biaya tenaga kerja 70 % 9.000 X Rp 750 = 4.725.000
Biaya FOH 70 % 9.000 X Rp 950 = 5.985.000
15.210.000

Jumlah biaya produksi bulan Januari 2015 Rp 92.210.000


PT. Risa Rimendi
Laporan Biaya Produksi Departemen 1
Bulan Januari 20X1

Data Produksi;
PDP Awal 4.000 kg
Dimasukkan dalam proses 40.000 kg
Jumlah produk yang diolah 44.000 kg
Produk selesai ditransfer ke departemen II 35.000 kg
PDP akhir 9.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 44.000 kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen 1;
Total per unit
Biaya bahan baku Rp 22.000.000 Rp 500
Biaya tenaga kerja Rp 30.975.000 Rp 750
Biaya overhead pabrik Rp 39.235.000 Rp 950
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 92.210.000 Rp 2.200
Perhitungan Biaya ;
Harga pokok produk selesai ditransfer ke Dept 2 (35.000 kg @ Rp 2.200) Rp 77.000.000
Harga pokok produk dalam proses akhir (9.000 kg):
biaya bahan baku (100% x 9.000) x Rp 500 Rp 4.500.000
Biaya tenaga kerja (70% x 9.000) x Rp 750 Rp 4.725.000
biaya overhead pabrik (70% x 9.000) x Rp 950 Rp 5.985.000
Harga pokok produk dalam proses akhir Rp 15.210.000
Jumlah Biaya produksi yang dibebankan dalam Departemen 1 Rp 92.210.000
METODE RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN 2

Perhitungan Unit Ekuivalensi;


BBB = 38.000 Kg + (100% x 3.000 kg) = 41.000 kg
BTK = 38.000 Kg + (40% x 3.000 kg) = 39.200 kg
BOP = 38.000 Kg + (80% x 3.000 kg) = 40.400 kg
Perhitungan Biaya Produksi/Unit;
Unsur Biaya Yang Dikeluark Total Biaya Unit Biaya
melekat an Ekuivalen Produksi/u
pada PDP sekarang si nit
awal
HP dari 11.150.000 77.000.000 88.150.000 41.000 2.150
Dept 1
Biaya yang ditambahkan dalam Dept. 2
BTK 1.152.000 37.068.000 38.220.000 39.200 975
BOP 4.140.000 44.340.000 48.480.000 40.400 1.200
Jumlah 174.850.000 4.325
PERHITUNGAN HP.PRODUK SELESAI YANG DITRANSFER GUDANG DAN PERSEDIAAN PRODUK
DALAM PROSES

HP.produk selesai yg ditransfer ke Gudang: 38.000 X 4.325 Rp 164.350.000

Harga pokok persediaan dalam proses akhir:

Yg berasal dr depart A 3.000 x 2.150 = Rp 6.450.000


Yg ditambahkan dlm depart B
Biaya tenaga kerja 40 % 3.000 X Rp 975 = 1.170.000
Biaya FOH 80 % 3.000 X Rp 1.200 = 2.880.000
10.500.000

Jumlah biaya produksi bulan Februari 200X Rp 174.850.000


PT. Risa Rimendi
Laporan Biaya Produksi Departemen 2
Bulan Januari 20X1

Data Produksi;
PDP Awal 6.000 kg
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Jumlah produk yang diolah 41.000 kg
Produk selesai ditransfer ke departemen II 38.000 kg
PDP akhir 3.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 41.000 kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen 1;
Total per unit
Biaya yang berasal dari Departemen 1 Rp 88.150.000 Rp 2.150
Biaya yang ditambahkan dalam Departemen 2
Biaya tenaga kerja Rp 38.220.000 Rp 975
Biaya overhead pabrik Rp 48.480.000 Rp 1.200
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 174.850.000 Rp 4.325
Perhitungan Biaya ;
Harga pokok produk selesai ditransfer ke Dept 2 (38.000 kg @ Rp 4.325) Rp 164.350.000
Harga pokok produk dalam proses akhir (3.000 kg):
Yang berasal dari Departemen 1 (3.000 x Rp 2.150) Rp 6.450.000
Yang ditambahkan dalam Departemen 2
Biaya tenaga kerja (40% x 3.000) x Rp 975 Rp 1.170.000
biaya overhead pabrik (80% x 3.000) x Rp 1.200 Rp 2.880.000
Harga pokok produk dalam proses akhir Rp 10.500.000
Jumlah Biaya produksi yang dibebankan dalam Departemen 2 Rp 174.850.000
METODE
FIF0/MPKP
Metode ini menganggap biaya produksi periode sekarang
pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang
pada awal periode masih dalam proses, baru kemudian sisanya
digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam
proses dalam periode sekarang. Oleh karena itu, dalam
perhitungan unit ekuivalensi, tingkat penyelesaian persediaan
produk dalam proses awal harus diperhitungkan.
Perhitungan unit ekuivalensi:
UE = %menyelesaikan PDP awal +
(unit produk jadi – unit PDP awal) + %PDP akhir

Perhitungan biaya produksi per unit:


Biaya/unit = Biaya Sekarang / unit ekuivalensi
METODE FIF0/MPKP
DEPARTEMEN 1
Perhitungan Unit Ekuivalensi;
BBB = (0% x 4.000) + (35.000 – 4.000) + (100% x 9.000 kg) =
40.000 kg
BTK = (60% x 4.000) + (35.000 – 4.000) + (70% x 9.000 kg) =
39.700 kg
BOP = (60% x 4.000) + (35.000 – 4.000) + (70% x 9.000 kg) =
39.700 kg
Perhitungan Biaya Produksi/Unit;
Unsur Biaya Total Biaya Unit Biaya/unit
Ekuivalensi
BBB 20.200.000 40.000 505
BTK 29.775.000 39.700 750
BOP 37.315.000 39.700 940
Jumlah 87.290.000 2.195
PERHITUNGAN HP.PRODUK SELESAI YANG DITRANSFER KE DEPARTEMEN B DAN PERSEDIAAN
PRODUK DALAM PROSES

HP.produk selesai yg ditransfer ke Dep.B: Rp 4.920.000


Harga Pokok Persediaan produk dlm proses awal
Biaya penyelesaian prduk dlm proses awal:
BBB 0
BTK 1.800.000
BOP 2.256.000
Rp 8.976.000
Harga pokok produk dr produksi sekarang 3000 Kg X 2.195 68.045.000
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke depart B * Rp 77.018.000

HPProduk dlm proses akhir:


Harga pokok persediaan dalam proses akhir:

Biaya bahan baku 100 % 9.000 X Rp 505 = Rp 4.545.000


Biaya tenaga kerja 70 % 9.000 X Rp 750 = 4.725.000
Biaya FOH 70 % 9.000 X Rp 940 = 5.922.000
15.192.000

Jumlah biaya produksi bulan Januari 2015 Rp 92.210.000


Data Produksi;
PDP Awal 4.000 kg
Dimasukkan dalam proses 40.000 kg
Jumlah produk yang diolah 44.000 kg
Produk selesai ditransfer ke departemen II 35.000 kg
PDP akhir 9.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 44.000 kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen 1;
Total per unit
Harga pokok produk dlm proses awal Rp 4.920.000 -
Biaya yang ditambahkan dalam Departemen 2
Biaya bahan baku Rp 20.200.000 Rp 505
Biaya tenaga kerja Rp 29.775.000 Rp 750
Biaya overhead pabrik Rp 37.315.000 Rp 940
Jumlah biaya produksi Rp 92.210.000 Rp 2.195
Perhitungan Biaya ;
Harga pokok produk selesai ditransfer ke Dept 2 :
Harga pokok persediaan produk dalam proses awal Rp 4.920.000
Biaya penyelesaian produk dlm proses awal:
Biaya bahan baku 0
Biaya tenaga kerja Rp 1.800.000
biaya overhead pabrik Rp 2.256.000
Rp 8.976.000
Harga pokok produk dr produksi sekarang: 31.000XRp 2.195 Rp 68.045.000
Rp 77.019.000*
Harga pokok produk dlm proses akhir :
BBB Rp 4.545.000
BTK 4.725.000
BOP 5.922.000
Rp 15.192.000
Jumlah Biaya produksi yang dibebankan dalam Departemen 1 Rp 92.210.000
METODE FIF0/MPKP
DEPARTEMEN 2

Perhitungan Unit Ekuivalensi;


BTK = (80% x 6.000) + (38.000 – 6.000) + (40% x 3.000 kg) =
38.000 kg
BOP = (40% x 6.000) + (38.000 – 6.000) + (80% x 3.000 kg) =
36.800 kg
Perhitungan Biaya Produksi/Unit;
Unsur Biaya Total Biaya Unit Biaya/unit
Ekuivalensi
HP produk dari Dept 1 77.019.000 35.000 2.201
Biaya yang dikeluarkan di Dept 2
BTK 37.068.000 38.000 975
BOP 44.340.000 36.800 1.205
Jumlah 158.427.000 4.381
PERHITUNGAN HP.PRODUK SELESAI YANG DITRANSFER KE DEPARTEMEN B DAN PERSEDIAAN PRODUK
DALAM PROSES

HP.produk selesai yg ditransfer ke gudang:


Harga Pokok Persediaan produk dlm proses awal Rp 16.442.000
Biaya penyelesaian prduk dlm proses awal:
BBB 0
BTK : 80%x 6.000 x Rp 975 4.680.000
BOP : 40% X 6.000 X Rp 1.205 2.892.000
Rp 24.014.000
Harga pokok produk dr produksi sekarang 32000 Kg X 4.381 140.192.000
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke depart B * Rp 164.204.000

HPProduk dlm proses akhir:


Harga pokok persediaan dalam proses akhir:

Biaya bahan baku 100 % 3.000 X Rp 2.201 = Rp 6.603.000


Biaya tenaga kerja 40 % 3.000 X Rp 975 = 1.170.000
Biaya FOH 80 % 3.000 X Rp 1.205 = 2.892.000
10.665.000

Jumlah biaya yg dibebankan dlm departemen 2 Rp 174.869.000


PT. Risa Rimendi
Laporan Biaya Produksi Departemen 2
Bulan Januari 20X1

Data Produksi;
PDP Awal (BBB 100%; BK 60%) 6.000 kg
Diterima dari Dept 1 35.000 kg
Jumlah produk yang diolah 41.000 kg
Produk selesai ditransfer ke departemen II 38.000 kg
PDP akhir (BBB 100%; BK 70%) 3.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 41.000 kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen 2;
Total per unit
Harga pokok PDP awal Rp 16.442.000
Biaya yang dikeluarkan sekarang;
HP produk diterima dari Dept 1 Rp 70.019.000 Rp 2.021
Biaya tenaga kerja Rp 37.068.000 Rp 975
Biaya overhead pabrik Rp 44.340.000 Rp 1.205
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 174.869.000 Rp4.381
PT. Risa Rimendi
Laporan Biaya Produksi Departemen 2
Bulan Januari 20X1
(LANJUTAN)
Perhitungan Biaya ;
Harga pokok produk selesai ditransfer ke Gudang;
Harga pokok PDP awal Rp 16.442.000
Biaya penyelesaian PDP awal;
Biaya tenaga kerja (80% x 6.000 x Rp 975) Rp 4.680.000
biaya overhead pabrik (40% x 6.000 x Rp 1.205) Rp 2.892.000
Rp 24.014.000
Harga pokok produk dari produksi sekarang
(32.000 unit @ Rp 4.381) Rp140.192.000
Harga pokok produk selesai ditransfer ke gudang Rp164.202.000
Harga pokok produk dalam proses akhir (3.000 kg):
HP dari Dept 1 (3.000 x Rp 2.201) Rp 6.603.000
Biaya tenaga kerja (40% x 3.000) x Rp 975 Rp 1.170.000
Biaya overhead pabrik (80% x 3.000) x Rp 1.205 Rp 2.892.000
10.665.000
Jumlah Biaya yg dibebankan dlm departemen 2 Rp 174.869.000
TAMBAHAN BAHAN BAKU DLM
DEPARTEMEN PRODUKSI SETELAH
DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA

Kemungkinan :
1. Tdk menambah jml produk yg dihslkan o/depart
produksi yg mengkonsumsi tambahan bhn bak tsb.
Jika tmbhn BB tdk menambah jml produk yg dihslkan,
maka tmbhna ini tdk berpengaruh
2. Menambah jml produk yg dihslkan o/departemen
produksi yg mengkonsumsi tmbhn bhn baku tsb,
berakibat diadakannya penyesuaian HPProduksi per
satuan produk yg diterima dr depart produksi
sebelumnya. Akibatnya HPProduk per unit yg berasal
dr depart sblmnya menjadi lbh kecil
Depart. I
Data Produksi
Produk Dalam Proses awal: BBB 100%, BTK 20%, BOP 60% 6.000 kg
Unit yg diterima dr depart 1 35.000 kg
Tambahan produk krn tambahan BB 4.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 38.000 kg
Produk dalam proses akhir: BBB 100%, BTK 40%, BOP 80% 7.000 kg
Harga Pokok Produk dalam Proses awal :
Harga pokok dari Departemen 1 Rp 11.150.000
Biaya yg ditambahkan depart 2 dlm bln yg lalu:
CONTOH Biaya bahan baku 950.000
Biaya tenaga kerja 1.152.000
Biaya overhead pabrik 4.140.000
Harga pokok kumulatif pers produk dlm proses awal Rp 17.392.000
HPProduk yg diterima dr depart 1 dlm bln ini: 35.000XRp Rp 77.019.000
2.201
Biaya produksi Depart 2 bln ini:
Biaya bahan baku 15.000.000
Biaya tenaga kerja 37.068.000
Biaya overhead pabrik 44.340.000
Jumlah biaya produksi depart 2 bln ini Rp 96.408.000
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI PER SATUAN DGN
METODE MPKP JIKA TMBHN BB MENAMBAH
PRODUK YG DIHASILKAN DI DEPART 2

Total Biaya Biaya/unit

HP persediaan produk dlm proses Rp 17.392.000 -


Harga pokok produk yg diterima dr depart 1 Rp 77.019.000 Rp 2.201
Penyesuaian krn adanya tambahan bhn baku (Rp 226)*
yg menambah produk yg dihasilkan
HP produk yg diterima dr depart 1 stlh Rp 1.975
disesuaikan
Biaya produksi yg ditambahkan dlm depart 2:

BBB Rp 15.000.000 Rp 385


BTK Rp 37.068.000 Rp 936
BOP Rp 44.340.000 Rp 1.109
Rp 190.819.000 Rp 4.405

(77.019.000/35.000) – (77.019.000/39.000)
PERHITUNGAN HPPRODUK JADI DAN PERSEDIAAN PDP
DEPART.2 DGN MPKP
HP produk selesai yg ditransfer ke
gudang:
Harga pokok pers [prodk dlm proses awal Rp 17.392.000
Biaya penyelesaiaan produk :
BTK 80%X 6.000 X Rp 936 Rp 4.492.800
BOP : 40% X 6.000 X Rp 1.109 Rp 2.661.600
Rp 24.546.400
HPProduk dr produksi sekarang : 32.000X Rp 140.960.000
4.405
Rp 165.468.600*
HPProduk dlm proses akhir :
Hrg pokok dr depart 1 : 7.000XRp 1.975 Rp 13.825.000
BBB: 7.000X100%XRp 385 Rp 2.695.000
BTK: 7.000X40% XRp 936 Rp 2.620.800
BOP: 7.000X80% XRp 1.109 Rp 6.210.400
25.350.400
Jml biaya yg dibebankan dlm depart 2 Rp 190.819.000
PT. Oki Sasongko
Laporan Biaya Produksi Departemen 2
Bulan Januari 20X1

Data Produksi;
PDP Awal 6.000 kg
Diterima dr depart 1 35.000 kg
Tambahan produk krn tambahan BB 4.000 kg
Jumlah 45.000 kg
Produk selesai ditransfer ke gudang 38.000 kg
PDP 7.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 45.000 kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen 1;
Total per unit
HPProduk dlm proses awal Rp 17.392.000 -
Biaya yg dikeluarkan sekarang:
HPProduk yang berasal dari Departemen 1 Rp 77.019.000 Rp 2.201
Penyesuaian krn adanya tambahan BB 226
HPProduk yg diterima dr depart 1 stlh disesuaikan Rp 1.975
Biaya yang ditambahkan dalam Departemen 2 :
BBB Rp 15.000.000 Rp 385
Biaya tenaga kerja Rp 37.068.000 Rp 936
Biaya overhead pabrik Rp 44.340.000 Rp 1.109
Jumlah biaya produksi Rp 190.819.000 Rp 4.405
LANJUTAN
Perhitungan Biaya :
Harga pokok produk selesai ditransfer ke gudang:
Harga pokok produk dlm proses awal Rp 17.392.000
Biaya Penyelesaian produk dlm proses awa:
BTK Rp 4.492.000
BOP Rp 2.661.600
Rp 24.546.400
Harga pokok produk dr produk skrng 32.000XRp 4.405 140.960.000
Rp165.468.600*
HPProduk dlm proses akhir :
Hrg pokok dr depart 1 7.000XRp 1.975 Rp 13.825.000
BBB 2.695.000
Biaya tenaga kerja 2.620.800
biaya overhead pabrik Rp 6.210.400
Rp 25.350.400
Jumlah Biaya yang dibebankan dalam Depart. 2 Rp 190.819.000
THE END

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai