Job costing adalah keluasan penimbang yang digunakan untuk menghitung biaya
unit dari produk atau jasa. Obyek biaya dalam sistem job costing adalah job yang
membentuk produk atau jasa yang dapat diidentifikasi perbedaannya. Biaya dibagi
kemasing-masing obyek biaya (job) dengan perata-rataan yang minimal.
Proses costing, obyek biaya adalah proses yang menghasilkan unit produk atau jasa
massal yang sejenis. Biaya unit individual dihitung dengan merata-ratakan total
biaya proses dengan total jumlah unit yang sejenis tersebut.
1
Contoh Kasus :
Global Defense Inc, membuat peralatan militer yang terkenal dengan produknya
missil liberty. Sistem kalkulasi harga pokok produknya mempunyai kategori biaya
langsung (bahan baku langsung) dan satu kategori pusat biaya tidak langsung (biaya
konversi). Setiap proses missil leberty melewati dua departement yaitu Depart perakitan
dan Dept pengujian. Setiap usaha dibuat untuk meyakinkan bahwa semua missil leberty
identik dan memenuhi spesipikasi unjuk kerja yang diharapkan. Bahan baku langsung
ditambahkan diawal proses dept perakitan. Tambahan bahan baku langsung
ditambahkan diakhir pemrosesan dalam dept pengujian, dan perakitan akhir setiap
missil terjadi di sana. Biaya konversi dialokasikan dikeseluruhan proses setiap produk
yang selesai di dept perakitan segera ditransfer ke dept pengujian dan setiap produk
selesai di dept pengujian segera ditransfer ke perkiraan barang jadi.
Data untuk dept Perakitan untuk bulan Maret 19X4 adalah :
Unit fisik bulan Maret 19X4
Barang dalam Proses, Saldo Awal …………………….. 100 Unit
Bahan baku langsung (100% selesai)
Biaya Konversi (40% Selesai)
Dimulai selama Maret …………………………………. 400 Unit
Selesai dan ditransfer selama Maret ……………………. 480 Unit
Barang dalam proses, Saldo Akhir Maret ………………. 20 Unit
Bahan baku langsung (100% selesai)
Biaya konversi ( 50% selesai)
Biaya Untuk bulan Maret 10X4 :
Barang dalam proses, saldo awal :
Bahan baku langsung ………………… 8.000.000.000.
Biaya konversi ……………………….. 2.220.000.000.
Rp. 10.220.000.000.
Biaya bahan baku langsung yang ditambahkan
Selama bualan Maret …………………… 44.000.000.000.
Penyelesaian :
2
Arus Produksi Unit Fisik
Barang dalam proses awal ………………………….. …….. … 100
Dimulai selama periode berjalan ……………………………… 400
Unit yang dipertanggungjawabkan ……………………………. 500
Selesai dan ditransfer keluar selama periode berjalan :
Dari persedian awal ……………………………………… 100
Dimulai dan selesai ……………………………………… 380
Barang dalam proses akhir ……………………………… 20
Unit yang dipertanggungjawabkan …………………………. 500
Biaya Konversi
Selesai dan ditransfer keluar : 480 x 100% 480
Barang dalam proses akhir : 20 x 50% 10
Total unit ekuivalen yang dikerjakan 490
3
Langkah 4 : Hitung Biaya Unit Ekuivalen
(dalam Jutaan)
Rincian
Total
Bahan baku Biaya Ekuivalen
Langsung Konv Sel. Unit
Langkah 5 : Bagikan biaya total kepada unit selesai dan kepada unit dalam proses akhir
(dalam Jutaan)
Rincian
Total
Bahan baku Biaya
Langsung Konv
4
Worksheet Harga Pokok Produksi
Metode Proces Costing Rata-rata tertimbang
(dalam Jutaan)
Rincian
Total
Bahan baku Biaya
Langsung Konv
Ayat Jurnal :
1. Barang dalam proses – Perakitan
Persedian bahan baku Rp 44.000.000.000
5
Barang dalam proses – Perakitan
(dalam jutaan)
6
(langka 1) (Langkah 2)
Arus Produksi Unit Fisik Unit Ekuivalen
BB langsung By Konv
Barang dalam proses awal ……………… 100
Dimulai selama periode berjalan ……… . 400
Unit yang dipertanggungjawabkan ……. 500
Selesai dan ditransfer keluar selama
periode berjalan
- Barang dalam proses awal 100 - 60
- Dimulai dan selesai 380 380 380
Barang dalam proses akhir ………….. 20 20 10
Unit yang dipertanggungjawabkan …. 500
---- -----
Pelaksanaan pekerjaan sampai hari ini 400 450
Untuk Langkah 5 : Pertama kali hitung biaya dari 480 Unit barang yang diselesaikan
dan ditransfer keluar
Kedua, hitung harga pokok dari 20 unit barang dalam proses akhir :
Bahan baku langsung :
20 unit ekuivalen x Rp 110.000.000. Rp 2.200.000.000
Biaya konversi
10 unit ekuivalen x Rp 80.000.000 800.000.000
Total barang dalam proses akhir 3.000.000.000
Grand total dari total biaya yang diperhitungkan adalah :
Total biaya yang ditransfer keluar Rp 87.220.000.000
Total barang dalam proses akhir 3.000.000.000
7
Total biaya yang diperhitungkan Rp 90.220.000.000
Rincian
Total
Bahan baku Biaya
Langsung Konv
8
PROSES COSTING
A. Proses Costing Satu Departemen Tanpa Persedian dalam proses awal
PT. Samara Toki suatu perusahaan Industri, memakai metode Proses Costing dengan
data-data produksi bulan Oktober 2010, sebagai berikut :
Jumlah produksi yang dimasukkan dalam proses : 6.000 kg
Jumlah produksi yang selesai (ditransfer ke gudang) : 4.000 kg
Jumlah produksi masih dalam proses per 31 Oktober 2010 : 2.000 kg
Dengan tingkat penyelesaian : By Bhn 100% ; By Konv 60%
Biaya produksi selama bulan Oktober 2010 sebagai berikut :
Biaya Bahan Langsung : Rp 240.000,-
Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp 260.000,-
Biaya Overhaed Pabrik : Rp 208.000,-
2. Perhitungan Harga Pokok Produk jadi dengan Persedian Produk Dalam Proses
Harga Pokok Produk Jadi : 4.000 x Rp 130 = Rp 520.000,-
Harga Pokok Produk Dalam Proses :
Biaya Bahan Langsung 2.000 x Rp 40 x 100% = Rp 80.000
Biaya Tenaga Kerja 2.000 x Rp 50 x 60% = 60.000
Biaya Overhaed 2.000 x Rp 40 x 60% = 48.000
Rp 188.000,-
Rp 708.000,-
9
B. Proses Costing Lebih dari Satu Departemen
“PT Samara Satoki” mengolah produknya melalui 2 departemen produksi dengan data
sebagai berikut :
Departemen A Departemen B
- Dimasukkan dalam Proses 10.000 Unit ---
- Produk selesai ditransfer ke Deprt B 8.000 Unit
- Produk selesai ditransfer ke Gudang 7.000 Unit
- Produk dalam Proses Akhir Bulan 2.000 Unit 1.000 Unit
- Biaya yg dikeluarkan bulan Oktober 2010
Biaya Bahan Langsung Rp 4.000.000,- ---
Biaya Tenaga Kerja Langsung 3.840.000,- Rp 1.900.000,-
Biaya Overhaed Pabrik 6.720.000,- 2.090.000,-
- Tingkat Penyel. Produk dalan Proses akhir :
Biaya Bahan Langsung 100% --
Biaya Konversi 80% 60%
2. Perhitungan Harga Pokok Produd jadi dan Persedian Produk dalam Proses
Harga Pokok Produk Jadi 8.000 x Rp 1.500 Rp 12.00.000,-
Harga Pokok Produk dalam Proses
By Bahan 2.000 x Rp 400 x 100% = Rp 800.000
By Tk 2.000 x 400 x 80% = 640.000
By Overhaed 2.000 x 700 x 80% = 1.120.000
Rp 2.560.000,-
Rp 14.560.000,-
10
Harga Pokok Produksi Departemen B
2. Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persedian Produk dalam Proses
Deprt B
Harga Produk Selesai yang ditransfer deprt B ke gudang :
1. HP dari Deprt A : 7.000 x Rp 1.500 = Rp 10.500.000
2. By yg ditambahkan di Deprt B
7.000 x Rp 525 = Rp 3.675.000
Total HP produk jadi yang ditransfer ke gudang (7.000 x Rp 2.025) Rp 14.175.000
11
12