Anda di halaman 1dari 15

Soal bab 5

5. Dalam perhitungan ekuivalen produksi, jelaskan perbedaan perlakuan persediaan


barang dalam proses awal dalam metode penentuan biaya rata-rata tertimbang dan
MPKP?
 Kalau metode penentuan biaya rata-rata tertimbang : semua unit selesai selama satu
periode di masukkan kedalam unit ekuivalen sebesar 100% selesai, berapa pun tingkat
penyelesaian yang sudah di capai oleh persediaan barang dalam proses awal. Sedangkan
metode MPKP: persediaan barang dalam proses awal dimasukkan ke dalam unit
ekuivalen sebesar yang di perlukan untuk menyelesaikan unit tersebut pada periode yang
bersangkutan. Perbedaan kunci antara metode rata-rata & MPKP adalah pada penanganan
unit-unit persediaan barang dalam proses awal. Metode MPKP: memisahkan unit sediaan
BDP awal dari unit yang masuk proses danselesai dalam periode berjalan. Metode Rata-
rata Tertimbang: tidak membedakan perlakuan terhadap unit sediaanBDP awal. Metode
MPKPmemisahkan biaya yang melekat pada sediaan BDP awal dari biayapada periode
berjalan. Metode Rata-rata: menggunakan biaya per unit rata-rata. Metode Rata-rata lebih
mudah perhitungannya. Metode ini paling sesuai digunakan jikaharga bahan langsung,
biaya konversi, dan tingkat sediaan stabil. Metode MPKP : sesuai digunakan jika harga
bahan langsung, biaya konversi, atautingkat sediaan berfluktuasi. Banyak perusahaan
lebih menyukai metode MPKP dibanding metode rata-rata untuk tujuan pengendalian
biaya dan evaluasi kinerja karena biaya per unit ekuivalen dengan metode MPKP hanya
menyajikan biaya untuk periode berjalan. Dengan metode rata-rata tertimbang, biaya
pada periode sebelumnya dan periodeberjalan dicampur, dan penyimpangan kinerja
dalam periode berjalan mungkin sajatersembunyi karena adanya variasi biaya per unit
antar periode

6. Jelaskan mengapa terdapat dua biaya per unit selesai dalam metode penentuan biaya
MPKP dan manfaatnya bagi manajemen.
 Biaya unit dalam proses awal dipisahkan dengan biaya yang ditambahkan pada
periode bersangkutan.Biaya yang terjadi dalan suatu periode diasumsikan pertama
kali digunakan untuk menyelesaikan unit dalam proses awal.Setelah unit dalam
proses awal selesai,biaya yang terjadi dalam periode tersebut kemudian digunakan
untuk mengelola unit masuk proses dalam periode bersangkutan.

7. Metode penentuan biaya MPKP lebih dipilih dibanding rata-rata tertimbang oleh
perusahaan yang ingin menggunakan biaya per unit tujuan penilaian efisiensi. Jelaskan
alasan yang menjadi dasar pemilihan metode MPKP!
 Karena apabila menggunakan metode MPKP, biaya per unit itu adalah biaya sebenarnya
terjadi dalam produksi produk tersebut dan biaya dibedakan menurut waktu terjadinya.
8. Jelaskan mengapa kalau perusahaan memiliki lebih dari satu departemen produksi,
metode MPKP tidak bisa diterapkan secara murni.

 kalau menggunakan mpkp pada perusahaan yang departemen produksi nya lebih dari 1
itu sulit menggunakan metode mpkp. Karena konsumen aja mau membeli barang yang
ada, pasti barang itu akan lama di produksi. Maka dari itu jika banyak departemen nya
maka dari itu pasti lebih di terapkan mtkp. yang membuat produk itu bukanlah 1
perusahaan, Karen kalau 1 perusahaan itu masih bsa menggunakan metode mpkp dan
barang juga akan kadaluarsa, gampang rusak dan hal itu pasti lebih memilih lifo atau
mtkp masuk terakhir keluar pertama.

Soal Bab 6

1. jelaskan pengaruh penambahan bahan di departemen lanjutan terhadap unit dan biaya.
 Penambahan bahan baku pada departemen lanjutan setelah departemen pertama
dapatm e n g a k i b a t k a n s a l a h s a t u d a r i t i g a h a l , y a i t u ( 1 ) t i d a k
m e n i n g k a t k a n u n i t p r o d u k t e t a p i meningkatkan biaya produksi, (2)
meningkatkan unit produk tetapi tidak meningkatkan biaya produksi, atau (3)
meningkatkan unit produk maupun biaya produksi.Jika tambahan bahan baku pada
departemen lanjutan mengakibatkan peningkatan unit produk maka harga pokok per unit
dari departemen pertama harus disesuaikan menjadi lebihrendah dari pada sebelumnya.

Pilihan ganda bab 4

28. Informasi yang diambil dari perhitungan biaya yang harus dipertanggungjawabkan
sebuah perusahaan yang memiliki 2 dapartemen produksi adalah sebagai berikut....

Dapartemen A sebagai Dapartemen pengolahan pertama


Biaya per unit ekuivalen
Biaya ditambahkan oleh dapartemen:
Bahan baku Rp.429
Tenaga kerja langsung Rp.293
Overhead pabrik Rp.117

Dapartemen A sebagai Dapartemen pengelolahan terakhir


Ekuivale produksi biaya per unit ekuivalen
Biaya tambahan oleh dapartemen:
Tenaga kerja 20.000 Unit
Rp.319
Overhead pabrik 20.000 Unit
Rp.120
Apabila daparteme A mentransfer 32.000 unit ke dapartemen B,berapakah jumlah biaya
Dapartemen B yang harus dipertanggungjawabkan?

a. Rp35.628.000.
b. Rp25.560.000.
c. Rp41.971.600
d. Rp8.870.000.

PEMBAHASAN

DATA KUANTITAS

Bahan Tenaga kerja overhead kuantitas


Unit masuk
bulan ini
Unit 20.000 20.000 unit 32.000 unit
ditransfer Unit
kedapartem
en B
Unit dalam
proses
persediaan
akhir

BIAYA YANG HARUS DIPERTANGGUNGJAWABKAN

Jumlah biaya Jumlah unit Biaya per unit


ekuivalen
Biaya bulan ini
Tenaga kerja Rp319 20.000 unit Rp0,001595
Overhead pabrik Rp120 20.000 unit Rp0,0006

Rp319 X 20.000 unit = Rp.6.380.000


Rp120 X 20.000 unit = Rp.2.400.000
Rp.8.780.000
Pilihan ganda BAB 5
1. Informasi berikut ini di perlukan untuk menentukan besar nya unit produksi ekuivalen
yang di olah dalam departemen produksi pada periode tertentu, kecuali…..
a. Jumlah produk selesai
b. Jumlah produk masih dalam proses awal
c. Jumlah produk cacat dalam proses produksi
d. Jumlah bahan di tambahkan

2. Metode MPKP dalam kalkulasi biaya proses berbeda dengan metode rata-rata tertimbang,
dalam hal metode MPKP.....
D. Memperhatikan tingkat penyelesaian persediaan barang dalam proses awal ketika
menghitung satuan produksi setara

3. Persamaan data kuantitas produksi=unit dalam proses awal+unit mulai diproses atau
diterima dari departemen lain=.....
A.unit dalam proses akhir + unit selesai yang belum ditransfer + unit yang ditransfer
keluar
4. Proses produksi PT Siratex dimulai di departemen pencampuran. Berikut ini informasi
yang tersedia untuk bulan april 2010.

Jumlah Unit

Persediaan barang dalam proses, 1 april (50% selesai) 40.000 unit


Masuk proses bulan april 240.000 unit

Persediaan barang dalam proses, 30 april (60% selesai) 25.000 unit

Bahan yang digunakan di awal proses Departemen pencampuran. Dengan menggunakan metode
rata-rata tertimbang, berapakah unit produksi ekuivalen bulan april 2010?

Jawab : b. Bahan Biaya Konversi

265.000 unit 255.000 unit

5. Departemen pemotongan adalah tahap pertama dari siklus produksi PT Marak. Biaya
konversi departemen tersebut usdah 80% selesai untuk persediaan barang dalam proses
awal dan 50% selesai untuk persediaan barang dalam proses akhir. Informasi mengenai
biaya konversi di depertemen pemotongan bulan januari 2010 adalah sebagai berikut.

Jumlah Unit Biaya


Konversi
Persediaan barang dalam proses pada 1 januari 2010 25.000 unit Rp44.000.000

Unit masuk proses dan biaya yang terjadi selama januari 135.000 unit Rp286.000.000

Unit selesai dan ditransfer ke departemen berikutnya 100.000 unit

Jawab : c. Rp78.000.000.

Selama januari

Dengan metode MPKP, berapakah jumlah biaya konversi persediaan barang dalam proses di
departemen pemotongan pada 31 januari 2010?

6. PT Hikayat memproduksi produk X melalui proses produksi dua tahap di


Dapartemen A dan B.Bahan ditambahkan diawal proses di Dapartemen B.perusahaan
menggunakan metode rata-rata tertimbang.Biaya konversi Dapartemen B sudah 50%
selesai untuk 6.000 Unit persediaan barang proses awal dan 75% selesai untuk 8.000
unit persediaan barang dalam proses akhir.Sebesar 12.000 unit selesai dan ditransfer
keluar dari Dapartemen B selama Februari 2010.Analisis terhadap biaya yang
terhubung dalam persediaan barang dalam proses(BDP) dan aktivitas produksi di
Dapartemen B bulan Februari 2010 adalah sebagai berikut.
Biaya .
Ditransfer masuk bahan baku konversi
BDP,1 jan:biaya yg sdh dibebankan Rp12.000.000 Rp2.500.000 Rp1.000.000
Aktivita februari:biaya ditambahkan Rp29.000.000 Rp5.500.000 Rp5.000.000

Jumlah biaya per unit ekuivalenyang ditransfer keluar bulan Februari 2010 untuk produk
X,dibulatlkan dalam rupiah terdekat adalah...
a. Rp2.751.
b. Rp2.783.
c. Rp2.824.
d. Rp2.856.

7. PT Katon memiliki 8.000 unit persediaan barang dalam proses di Dapartemen A pada
1Oktober 2010.Unit tersebut 60% selesai untuk biaya konversi.Bahan digunakan awal
proses.Selama bulan Oktober,34.000 unit masuk proses dan 36.000 unit selesai.PT Katon
memiliki 6.000 persediaan barang dalam proses pada 31 Oktober 2010.Unit-unit tersebut
sudah 80% selesai untuk biaya konversi.berapa banyak kelebihan unit ekuivalen bulan
Oktober dengan metode rata-rata tertimbang dan diatas unit ekuivalen metode MPKP?
Bahan Biaya konversi
a. 0 unit 3.200 unit
b. 0 unit 4.800 unit
c. 8.000 unit 3.200 unit
d. 8.000 unit 4.800 unit

8. PT X menggunakan system biaya proses dalam pengumpulan biaya produksinya.


Produknya diolah secara berurutan melalui dua departemen produksi, yaitu departemen 1
dan departemen 2. Data produksi bulan juni 2011 adalah sebagai berikut.

Produk dalam proses awal 7000unit

Diterima dari departemen sebelumnya 150.000unit

Produk dalam proses akhir 2.000unit

Tingkat penyelesaian produk dalam proses awal : biaya bahan 100% : biaya konversi 75%.
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir : biaya bahan 100% : biaya konversi 30%

8. jika perusahaan menggunakan aliran biaya rata-rata tertimbang, unit ekuivalen biaya
bahan dan biaya konversi bulan juni 2011 adalah…

Bahan biaya konversi

a. 50.000 unit 65.000unit


b. 55.600unit 50.350unit
c. 57.000unit 55.600unit
d. 50.350unit 50.000unit

Latihan Bab 5

Latihan 5.6

Berikut ini laporan biaya produksi departemen 1 PT katone yang sebagian sudah di selesaikan.
Semua bahan di tambahkan di awal proses. Biaya konversi sudah 60% selesai untuk persediaan
barang dalam proses akhir dan 50% selesai untuk persediaan barang dalam proses awal.

Diminta : hitunglah informasi yang di hilangkan dengan menggunakan metode rata rata
tertimbang.

PT KATONE
Laporan biaya produksi departemen 1

Kuantitas
Unit yang akan di pertanggung jawabkan :
Unit dalam proses awal 8.000unit
Unit masuk proses 60.000unit
68.000unit
Unit yang di pertanggungjawabkan :
Unit ditransfer ke departemen berikutnya 63.000unit
Unit dalam proses akhir 5.000unit
68.000unit

Ekuivalen Produksi
Bahan baku
Biaya konversi
Unit selesai dan ditransfer ke departemen 2 63.000unit
67.000unit
+ Unit dalam proses akhir 5.000unit
65.000unit
68.000unit
6.000unit

Biaya yang harus di pertanggungjawabkan


Ekuivalen
Jumlah biaya + produksi
= Biaya perUnit
Biaya ditambahkan oleh departemen :
Bahan
Persediaan barang dalam proses awal Rp5.000.000
Ditambahkan periode ini Rp40.016.000
Total Rp45.016.000 68.000unit
Rp662
Tenaga kerja
Persediaan barang dalam proses awal Rp10.000.000
Ditambahkan periode ini Rp60.026.000
Total Rp70.026.000 67.000unit
Rp1.085
Overhead pabrik
Persediaan barang dalam proses awal Rp12.000.000
Ditambahkan periode ini Rp53.010.000
Total Rp65.010.000 65.000Unit
Rp.1.000,15
Biaya total yang harus dipertanggungjawabkan Rp180.052.000
Rp.2.707,15

Pertanggungjawaban Biaya
Biaya di transfer ke departemen 2 [ 63.000 x2.707.15 ]
Rp170.550.450
Biaya persediaan barang dalam proses akhir :
Bahan [5.000 unit x 100% x Rp662] RP3.310.000
Tenaga kerja [5.000unit x 80% x RP1045] Rp4.180.000
Overhead pabrik [5.000unit x 40% x RP1000.15] RP2.000.000,307
Rp9.448.000
Biaya total yang di pertanggungjawabkan
Rp161.060.450

Latihan 5.7

Berikut ini laporan biaya produksi Departemen 101(departemen pertama) PT laksana yang
sebagian sudah diselesaikan. Perusahaan menerapkan metode MPKP. Persediaan barang dalam
proses mencapai tingkat penyelesaian awal da akhir.

• Bahan 100% selesai untuk persediaan awal dan akhir

• Biaya konversi 70% selesai untuk persediaan awal dan 45% selesai untuk persediaan akhir

Diminta:

Hitunglah jumlah yang dihilangkan

PT Laksana
Laporan Biaya Produksi Departemen 101
Kuantitas
Unit yang akan dipertanggungjawabkan:
Unit dalam proses awal 14.000 unit
Unit Masuk Proses 61.000 unit 75.000
unit

Unit yang dipertanggungjawabkan:


Unit ditransfer ke departemen berikutnya 65.000 unit
Unit dalam proses akhir 10.000 unit 75.000
unit
Ekuivalen Produksi
Bahan Biaya
Konversi
Unit selesai dan ditransfer ke Departemen 201 65.000 unit 65.000 unit
- Unit dalam proses awal (14.000 unit) (14.000
unit)
= unit masuk dan selesai 51.000 unit 51.000
unit
+ jumlah yang diperlukan utuk menyelsaikan 0 unit 0
unit
Persediaan dalam proses awal
+ unit dalam proses akhir 10.000 unit 4.500
unit

Jumlah unit ekuivalen 61.000 unit 55.500


unit
Biaya yang harus dipertanggungjawabkan
Ekuivalen
Biaya total : Produksi = Biaya
perunit
Persediaan barang dalam proses awal Rp116.000.000
Biaya ditambahkan selama satu periode:
Bahan Rp99.979.000 61.000unit Rp 1.639
Tenaga Kerja Rp85.012.800 50.000unit Rp 1.700
Overhead pabrik Rp74.028.000 50.000unit Rp 1.482
Biaya total yang harus dipertanggungjawabkan Rp375.019.800 Rp 4.821
Pertanggungjawab Biaya

Biaya ditransfer ke departemen berikutnya


Dari persediaan awal:
Biaya persediaan awal Rp116.000.000
Tenaga kerja ditambahkan Rp5.594.400
Overhead pabrik ditambahkan Rp5.594.400 Rp127.188.800
Dari produksi sekarang:
Unit masuk dan selesai Rp245.820.000
Total ditransfer Rp373.008.800

Persediaan barang dalam proses akhir:


Bahan Rp17.000.000
Tenaga kerja Rp5.689.000
Overhead pabrik Rp5.689.000 Rp 28.378.000
Biaya total yang dipertanggungjawabkan Rp375.845.800

Latihan 5.8
PT Empat Mata memproduksi bingkai kacamata. Di Departemen 3, departemen pengolahan
yangterakhir, ornamen ditambahkan ke bingkai pada awal proses. Tenaga kerja dan overhead
pabrikterjadi secara merata selama proses. Departemen tersebut menggunakan metode
penentuan biayarata-rata tertimbang. Pemeriksaan terhadap catatan Departemen 3
memperoleh informasi untukperiode dua bulan sebagai berikut:

Unit: April Mei


Unit dalam proses awal (bahan 100%, konversi 45%) 89.000 unit
Unit diterima dari departemen sebelumnya 274.000 unit 252.000 unit
Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 300.000 unit 295.000 unit
Unit dalam proses akhir:
Bahan 100%, konversi 25% 63.000 unit
Bahan 100%, konversi 50% 20.000
unit
Biaya:
Persediaan barang dalam proses awal
Dari departemen sebelumnya Rp142.750.000
Bahan Rp1.238.000
Tenaga kerja Rp6.520.000
Overhead pabrik (dibebankan) Rp1.902.500
Biaya ditransfer masuk selama periode ini Rp 556.025.000 Rp
478.800.000
Biaya ditambahkan selama periode ini
Bahan Rp8.926.000
Rp7.686.000
Tenaga kerja Rp20.003.000
Rp24.907.000
Overhead pabrik (dibebankan) Rp54.932.500
Rp52.980.000
Diminta:
Buatlah laporan biaya produksi Departemen 3 untuk bulan April dan Mei!
PEMBAHASAN :

PT EMPAT MATA
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
BULAN APRIL
Data Kuantitas
Barang dalam proses awal 89.000 unit
Unit diterima dari departemen sebelumnya 274.000 unit 363.000 unit
Barang jadi 300.000 unit
Barang dalam proses akhir 63.000 unit

363.000 unit
Ekuivalen Produksi
Bahan
Konversi
Barang jadi 300.000 unit 300.000
unit
Bahan (63.000 unit x 100%) 63.000 unit
Konversi (63.000 unit x 25%) 15.750
unit
Unit ekuivalen rata-rata tertimbang 363.000 unit 315.750 unit

Biaya yang Harus Dipertanggungjawabkan


Jumlah Unit Biaya
per Unit
Biaya Ekuivalen
Ekuivalen
Produksi
Barang dalam proses awal:
Dari departemen sebelumnya Rp 142.750.000
Bahan Rp1.238.000
Tenaga kerja Rp6.520.000
Overhead pabrik Rp1.902.500
Biaya ditransfer masuk selama periode ini Rp 556.025.000
Total biaya Rp 708.435.500
Biaya ditambahkan dalam periode ini:
Bahan Rp8.926.000 363.000 unit Rp24,58
Tenaga kerja Rp20.003.000 315.750 unit Rp63,35
Overhead pabrik Rp54.923.500 315.750 unit Rp173,94
Jumlah biaya ditambahkan Rp83.852.500
Jumlah biaya yg harus dipertanggungjawabkanRp792.288.000 Rp 261,87

Pertanggungjawaban Biaya
Biaya ditransfer ke barang jadi (300.000 unit x Rp 261,87)
Rp78.561.000
Barang dalam proses akhir:
Bahan (63.000 unit x 100% x Rp 24,58) Rp 1.548.540
Tenaga kerja (63.000 unit x 25% x Rp 63,35) Rp997.727
Overhead pabrik (63.000 unit x 25% x Rp 173,94) Rp 2.739.555
Jumlah barang dalam proses akhir
Rp5.285.822
Biaya yang dipertanggungjawabkan
Rp83.846.822

PT EMPAT MATA
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
BULAN MEI
Data Kuantitas
Barang dalam proses awal 63.000 unit
Unit masuk proses 252.000 unit 315.000
unit
Barang jadi 295.000 unit
Barang dalam proses akhir 20.000 unit 315.000
unit

Ekuivalen Produksi
Bahan
konversi
Barang jadi 295.000 unit 295.000
unit
Bahan (20.000 x 100%) 20.000 unit
Konversi (20.000 x 50%) 10.000
unit
Unit ekuivalen 315.000 unit 305.000
unit

Biaya Yang Harus Dipertanggungjawabkan

Jumlah Unit Biaya


per Unit
Biaya Ekuivalen
Ekuivalen
Produksi

Barang dalam proses awal:


Dari departemen sebelumnya Rp 142.750.000
Bahan Rp 1.238.000
Tenaga kerja Rp 6.520.000
Overhead pabrik Rp 1.902.500
Biaya ditransfer masuk selama periode ini Rp 556.025.000
Total biaya Rp 708.435.500
Biaya ditambahkan dalam periode ini:
Bahan Rp8.926.000 363.000 unit Rp24,58
Tenaga kerja Rp20.003.000 315.750 unit Rp63,35
Overhead pabrik Rp54.923.500 315.750 unit Rp173,94
Jumlah biaya ditambahkan Rp83.852.500
Jumlah biaya yg harus dipertanggungjawabkan Rp792.288.000 Rp 261,87

Pertanggungjawaban Biaya
Biaya ditransfer ke barang jadi (300.000 unit x Rp 261,87)
Rp78.561.000
Barang dalam proses akhir:
Bahan (63.000 unit x 100% x Rp 24,58) Rp 1.548.540
Tenaga kerja (63.000 unit x 25% x Rp 63,35) Rp997.727
Overhead pabrik (63.000 unit x 25% x Rp 173,94) Rp 2.739.555
Jumlah barang dalam proses akhir
Rp5.285.822
Biaya yang dipertanggungjawabkan
Rp83.846.822

Latihan 5.9

Pada awal bulan Februari,di Daoarten 1 PT ABC memiliki persediaan barang dalam proses awal
sebesarm Rp26.400.000 (bahan Rp10.200.000,tenaga kerja Rp8.200.000,dan overhead pabrik
Rp8.000.000).persediaan tersebut terdiri atas 15.000 unit yang sudah menyerap bahan 100% dan
tenaga kerja dan overhead pabrik 65%.

Selama bulan Februari,36.000 unit dimasukkan kedalam proses di Dapartemen 1.Biaya


yang terjadi selama bulan tersebut,yaitu:Bahan Rp20.292.000,tenaga kerja Rp27.266.250,dan
overhead pabrik Rp26.274.750.Saat 48.000 unit selesai,unit tersebut segera di transfer ke
Dapartemen 2.Pada akhir Februari,3.500 unit masih dalam proses di Dapartemen 1.Unit tersebut
suddah menyerap biaya bahan 100% dan tenaga kerja dan overhead pabrik 45%.Tidak ada unit
yang cacat selama Februari.

DIMINTA:

1. Buatlah laporan biaya produksi bulan Februari dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang.
2. Buatlah laporan biaya produksi bulan Februari dengan menggunakan metode penentuan
biaya MPKP.

JAWAB:

DATA KUANTITAS
Bahan Tenaga kerj Overhead Kuantitas
Unit dalam proses persd.awal Rp10.200.000 Rp8.200.000
Rp8.000.000 15.500 unit
unit masuk bulan ini
36.000unit

51.000unit

Unit ditransfer ke dprt.Penyelesaian Rp20.292.000 Rp27.266.250


Rp26.274.750 48.000unit
Unit dalam proses persediaan akhir 100% 100%
45% .
51.000unit

BIAYA YANG HARUS DIPERTANGGUNGJAWABKAN


Jumlah biaya jumlah unit ekuivalen biaya per unit
Biaya unit dalam proses persd.awal
Bahan Rp10.200.000
Tenaga kerja Rp 8.200.000
Overhead pabrik Rp 8.000.000
Rp18.400.000

Biaya ditambahkan selama tahun ini:


Bahan Rp20.292.000 20.000
Rp1.014,6
Tenaga kerja Rp27.266.250 12.000
Rp1.272,18
Overhead pabrik Rp26.274.750 18.000
Rp1.459,70
Rp73.833.000
Rp92.233.000
Rp3.746,46

PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA

Biaya transfer ke dapartemen penyelesaian (48.000 unit X Rp3.746,46)


Rp179.830.080
Biaya unit dalam proses persediaan akhir
Bahan (48.000 X 100% X Rp1.014,6) Rp48.700.800
Tenaga kerja (48.000 X 45% XRp1.272,18) Rp27.479.088
Overhead pabrik (48.000 X 45% X Rp1.459,70) Rp31.529.520

Rp107.709.408

Rp287.539.488

Latihan 5.10
PT Lembah Hijau adalah sebuah perusahaan manufaktur yang menerapkan biaya proses metode
rata-rata tertimbang untuk perhitungan biaya produksi. Perusahaan memproduksi satu jenis
produk yang diolah melalui tiga departemen: pembentukan, perakitan, dan pengemasan. Berikut
ini informasi yang diperoleh dari departemen perakitan bulan juni 2010. Persediaan barang
dalam proses pada 1 juni sebanyak 2.000 unit dengan biaya sebagai berikut.
Jumlah tingkat
penyelesaian
Ditransfer masuk daro departemen pembentukan Rp32.000.000 100%
Biaya ditambahkan oleh departemen perakitan :
Bahan Rp20.000.000 100%
Tenaga kerja Rp7.200.000 60%
Overhead pabrik Rp5.500.000 50%
Rp32.700.000
Persediaan barang dalam proses, 1 juni Rp64.700.000

Selama bulan juni, 10.00 unit ditransfer dari departemen pembentukan dengan biaya Rp
160.000.000. biaya yang ditambahkan oleh departemen perakitan selama bulan juni adalah
sebagai berikut.
Bahan Rp96.000.000
Tenaga kerja Rp36.000.000
Overhead pabrik Rp18.000.000
Rp150.000.000

Sebanyak 8.000 unit selesai dan ditransfer ke departemen pengemasan. Pada 30 juni, 4.000 unit
masih berupa persediaan barang dalam proses. Tingkat penyelesaian persediaan barang dalam
proses pada 30 juni adalah sebagai berikut
Bahan 90%
Tenaga kerja 70%
Overhead pabrik 35%

Anda mungkin juga menyukai