Nim : 2003102197
Kelas : Manajemen 4E
BAB 5
Bab ini melanjutkan pembahasan yang telah diberikan bab 4. Pembahasan bab ini meliputi
penentuan biaya proses dalam hal terdapat persediaan unit dalam proses awal.
Dalam pembahasan bab sebelumnya diasumsikan perusahaan tidak mempunyai persediaan unit
dalam proses pada awal periode. Kondisi seperti itu hanya terjadi apabila perusahaan baru mulai beroprasi
atau unit yang diproses periode sebelumnya semua sudah selesai. Persediaan unit dalam proses pada akhir
suatu periode akan menjadi persediaan awal pada periode berikutnya. Dalam suatu periode, disamping
melanjutkan pemrosesan terhadap persediaan unit dalam proses awal, suatu departemen juga memproses
unit yang dimasukkan ke dalam proses pada periode tersebut. Tingkat efiensi dan harga sumber daya
produksi dapat berbeda setiap periode sehingga untuk menentukan jumplah biaya yang dibebankan ke
unit produk selesai dan dalam proses perlu asumsi aliran biaya.
Metode Rata-Rata
Dalam metode rata-rata, unit dalam proses awal diperlakukan seolah-olah dimasukkan ke dalam
proses pada periode bersangkutan dan bercampur dengan unit masuk proses pada periode tersebut. Dalam
metode rata-rata, biaya tidak dibedakan menurut waktu terjadinya. Biaya persediaan unit dalam proses
awal yang terjadi pada periode sebelumnya diperlakukan seolah-olah biaya tersebut terjadi pada periode
bersangkutan. Untuk mengalokasi biaya produksi yang diakumulasi dalam suatu departemen ke unit
selesai dan unit dalam proses, perlu informasi biaya per unit.
Metode MPKP
Dalam metode MPKP ( masuk pertama keluar pertama), persediaan unit dalam proses awal
diperlakukan terpisah dengan unit masuk proses dalam periode bersangkutan. Biaya unit dalam proses
awal dipisahkan dengan biaya yang ditambahkan pada periode bersangkutan. Sama dengan metode rata-
rata, dalam metode MPKP, untuk mengalokasi biaya total yang diakumulasi dalam suatu departemen
selama satu periode ke unit selesai dan unit dalam proses akhir, perlu dihitung biaya per unit.
Dalam metode MPKP terdapat dua biaya per unit. Pertama, biaya per unit untuk unit selesai yang
berasal dari persediaan barang dalam proses awal. Kedua, biaya per unit untuk unit selesai yang berasal
dari unit masuk proses periode yang bersangkutan. Dalam metode MPKP didepartemen terakhir, kedua
biaya per unit ditransfer ke persediaan barang jadi sesuai dengan urutan MPKP. Unit selesai yang berasal
dari persediaan barang dalam proses awal adalah yang pertama ditransfer dan akan lebih dulu dibebankan
sebagai harga pokok penjualan sebelum unit selesai dan unit masuk proses periode yang bersangkutan.
Contoh pembuatan laporan biaya produksi yang diberikan pada bagian ini adalah untuk kasus
perusahaan hanya mempunyai satu departemenproduksi.
Contoh, Satu Departemen Ada Persediaan Unit dalam Proses Awal dan Akhir
PT mutiara mempunyai sebuah pabrik yang menghasilkan satu jenis produk. Produk tersebut
diproduksi secara terus-menerus. Pabrik perusahaan tersebut hanya mempunyai satu departemen
produksi. Data produksi PT Mutiara bulan Maret 2010 adalah sebagai berikut.
unit selesai di proses dan ditransfer ke persediaan barang jadi 75.000 unit
kerja 80% selesai, dan overhead pabrik 40% selesai) 15.000 unit
Data biaya produksi perusahaan bulan Maret 2010 adalah sebagai berikut
Bahan Rp.25.000
Bahan Rp.200.000
Jika PT Mutiara dalam menggunakan metode rata-rata, biaya persediaan unit dalam proses awal tidak
dibedakan dengan biaya yang ditambahkan pada bulan Maret. Kedua unsur biaya tersebut secara
bersama-sama dibebankan ke unit produksi selesai dan unit dalam proses.
Data Kuantitas
Biaya yang harus dipertanggungjawabkan
Pertanggungjawaban biaya
Aliran Biaya.
Metode MPKP
Dalam metode MPKP, biaya ditransfer menurut urutan waktu terjadinya. Biaya yang lebih dahulu
terjadi adalah yang lebih dahulu ditransfer. Biaya produksi yang terjadi dalam bulan Maret pertama kali
digunakan untuk menyelesaikan unit dalam proses awal periode. Setelah persediaan selesai, biaya
tersebut kemudian digunakan untuk mengolah unit yang dimasukkan ke dalam proses pada bulan Maret.
Data kuantitas
Unit Ekuivalen
1. Jumplah unit ekuivalen biaya bulan maret yang digunakan untuk menyelesaikan
persediaan unit dalam proses awal
2. Jumplah unit ekuivalen biaya bulan maret yang digunakan untuk mengolah unit masuk
proses bulan maret hingga selesai dan
3. Jumplah unit ekuivalen biaya bulan maret yang digunakan oleh unit dalam proses akhir
hingga mencapai tingkat penyelesaiannya.
Biaya yang harus dipertanggungjawabkan
Pertanggung jawaban biaya
Perjunalan
Aliran biaya
Contoh pembuatan laporan biaya produksi yang diberikan dalam bagian ini adalah untuk kasus
perusahaan yang mempunyai dua departemen produksi. Contoh pembuatan laporan biaya produksi dalam
kasus perusahaan yang mempunyai dua departemen produksi dengan metode rata-rata dan MPKP
didasarkan pada data perusahaan.
Laporan biaya produksi Departemen pengolahan bulan Oktober dengan metode rata-rata disajikan
dengan metode rata-rata, biaya persediaan unit dalam proses awal digabungkan dengan biaya yang
ditambahkan selama bulan Oktober untuk menghitung biaya per unit rata-rata.
Data Kuantitas
Unit Ekuivalen
Biaya yang harus Dipertanggungjawabkan
Pertanggungjawaban biaya
Setelah laporan biaya produksi Departemen pengolahan selesai dibuat, dapat disusun laporan biaya
produksi Departemen penyelesaian.
Data Kuantitas
Unit Ekuivalen
Biaya yang Harus Dipertanggungjawabkan
Pertanggungjawaban Biaya
Metode Rata-rata, Perjunalan
Metode Rata-rata, Aliran Biaya
Laporan biaya produksi Departemen pengolahan bulan Oktober dengan metode MPKP disajikan
dengan metode MPKP, biaya persediaan unit dalam proses awal dipisahkan dengan biaya yang
ditambahkan selama bulan oktober.
Data Kuantitas
Unit Ekuivalen
Biaya yang harus Dipertanggungjawabkan
Pertanggungjawaban biaya
Setelah biaya yang ditransfer dari departemen pengolahan ke Departemen penyelesaian dihitung,
dapat dibuat laporan biaya produksi Departemen Penyelesaian.
Data Kuantitas
Unit Ekuivalen
Biaya yang harus Dipertanggungjawabkan
Pertanggungjawaban Biaya
Metode MPKP, Penjurnalan
Metode MPKP, Aliran biaya