Anda di halaman 1dari 38

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
KELOMPOK 1:
• ANI EGA KARTIKA (C1C017001)
• SYERA AMALIA PUTRI (C1C019046)
• ANDERA FITRIA SARI (C1C019048)
• MIRANDA RUTH ANGELICA SAMOSIR (C1C019061)
• TANIA MAHARANI OKTAVIANINGRUM (C1C019071)

BAB 5
Penentuan Biaya Proses:Persediaan Unit dalam Proses
Awal
Biaya produksi yang harus
dipertanggungjawabkan di suatu departemen
dalam suatu periode apabila departemen
tersebut mempunyai persediaan unit dalam
proses awal terdiri atas dua unsur, yaitu:
1. Biaya yang terjadi pada periode sebelumnya
yang sudah dibebankan ke persediaan unit
dalam proses awal
2. Biaya yang ditambahkan pada periode yang
bersangkutan
Tingkat efisiensi dan harga sumber daya produksi
dapat berbeda setiap periode sehingga untuk
menentukan jumlah biaya yang dibebankan ke unit
produk selesai dan dalam proses perlu asumsi
aliran biaya.
Asumsi aliran biaya diperlukan untuk menentukan
urutan biaya yang ditransfer dari suatu departemen
ke departemen berikutnya atau ke persediaan
barang jadi.
Ada 2 asumsi aliran biaya yang dapat digunakan,
yaitu (1) Metode rata-rata (2) Metode Masuk
Pertama Keluar Pertama (MPKP).
Dalam metode rata-rata, unit dalam proses
awal diperlakukan seolah-olah dimasukkan
ke dalam proses pada periode bersangkutan
dan bercampur dengan unit masuk proses
pada periode tersebut.
Dalam metode rata-rata, biaya tidak
dibedakan menurut waktu terjadinya. Biaya
persediaan unit dalam proses awal yang
terjadi pada periode sebelumnya
diperlakukan seolah-olah biaya tersebut
terjadi pada periode bersangkutan.
Untuk mengalokasikan biaya produksi yang
diakumulasi dalam suatu departemen ke unit
selesai dan unit dalam proses, perlu informasi
biaya per unit.
Untuk menghitung biaya per unit, harus terlebih
dahulu dihitung jumlah unit ekuivalen.
Unit ekuivalen dalam metode rata-rata
merupakan jumlah unit setara produk selesai
yang dihasilkan oleh biaya unit dalam proses awal
dan biaya yang ditambahkan pada periode
bersangkutan.
Rumus perhitungan biaya per unit dalam
metode rata-rata:

Biaya persediaan unit + Biaya ditambahkan selama satu


dalam proses awal periode yang bersangkutan
Biaya per unit =
Unit ekuivalen
Dalam metode MPKP, persediaan unit dalam
proses awal diperlakukan terpisah dengan unit
masuk proses dalam periode bersangkutan.
Dalam metode MPKP, unit selesai dalam suatu
periode dibedakan menjadi dua:
(1) unit selesai yang berasal dari unit dalam proses
awal.
(2) unit selesai yang berasal dari unit masuk proses
pada periode bersangkutan.
Dalam metode MPKP, terdapat 2 unsur biaya
produk selesai yang harus dipisahkan, yaitu:
(1) biaya total dan per unit produk selesai yang
berasal dari unit dalam proses awal.
(2) biaya total dan per unit produk selesai yang
berasal dari unit masuk proses periode
bersangkutan.
Dalam metode MPKP, untuk mengalokasi biaya
total yang diakumulasikan dalam suatu
departemen selama satu periode ke unit selesai
dan unit dalam proses akhir, perlu dihitung biaya
per unit.
Unit ekuivalen dalam metode MPKP adalah
jumlah setara unit selesai yang dihasilkan oleh
biaya yang ditambahkan selama satu periode
Rumus perhitungan biaya per unit dalam
metode MPKP:

Biaya ditambahkan selama satu periode yang bersangkutan


Biaya per unit :
Unit Ekuivalen
Metode Rata-Rata MPKP

Deskripsi Tidak membedakan Unit dan biaya


antara unit selesai dari persediaan barang
persediaan barang dalam proses awal
dalam proses awal dan dilaporkan terpisah
unit selesai dari unit dari unit dan biaya
masuk proses pada periode yang
periode yang bersangkutan
bersangkutan
Laporan Biaya Produksi

1. Data Kuantitas Prosedurnya sama dalam kedua metode


Metode Rata-Rata MPKP
2. Unit Produksi Ekuivalen Semua unit selesai selama Persediaan barang dalam
satu periode dimasukkan ke proses awal dimasukkan ke
dalam unit ekuivalen sebesai dalam unit ekuivalen sebesar
100% selesai, berapun yang diperlukan untuk
tingkat penyelesaian yang menyelesaikan unit tersebut
sudah dicapai oleh pada periode yang
persediaan barang dalam bersangkutan
proses awal
3. Biaya yang harus Biaya persediaan barang Biaya persediaan barang
dipertanggungjawabkan dalam proses awal dalam proses awal
dijumlahkan dengan biaya disendirikan dan tidak
yang ditambahkan selama dimasukkan dalam
periode yang bersangkutan perhitungan biaya per unit
untuk memperoleh “biaya ekuivalen
yang harus
dipertanggungjawabkan”
Metode Rata-Rata MPKP
4. Pertanggungjawaban Biaya yang ditransfer Biaya ditransfer keluar
biaya keluar dihitung dengan diasumsikan pertama-
mengalihkan unit tama berasal dari
ditransfer dengan biaya persediaan barang dalam
per unit ekuivalen (hanya proses awal dan
ada satu jumlah biaya per kemudian dari unit
unit ekuivalen) masuk proses periode
yang bersangkutan
(terdapat dua jumlah
biaya per unit ekuivalen –
unit selesai dari
persediaan barang dalam
proses awal dan unit
selesai dari unit masuk
proses periode yang
bersangkutan)
Keterangan MPKP emberikan informasi biaya produk “lebih baik”
dibandingkan rata-rata karena lebih mendekati aliran
fisik.
Satu Departemen: Ada persediaan unit dalam
proses awal dan akhir

Bahan Pabrik Barang Jadi


Dua Departemen: Ada persediaan unit dalam
proses awal dan akhir

Dept. Dept. Barang


Bahan Pertama Kedua Jadi
Metode MPKP

Dalam metode MPKP, biaya ditransfer menurut urutan


waktu terjadinya. Biaya yang lebih dahulu terjadi adalah yang
lebih dahulu ditransfer.

Contoh, jika PT Mutiara menggunakan metode MPKP, maka biaya


persediaan unit dalam proses awal harus dibedakan dengan biaya
yang ditambahkan pada bulan maret. Biaya yang pertama kali
ditransfer ke persediaan barang jadi adalah biaya yang terjadi
pada bulan Februari yang melekat pada bulan maret.
1. Data Kuantitas
Data Kuantitas dalam metode MPKP sama dengan
metode rata-rata. Jumlah unit yang diproses berasal dari
dua sumber, yaitu unit dalam proses awal sebanyak
10.000 unit dan unit masuk proses bulan Maret sebanyak
80.000 unit.setelah unit-unit tersebut di proses, 75,000
unit selesai dan ditransfer ke persediaan barang jadi dan
15.0000 unit masih dalam proses pada akhir bulan Maret.
Dalam metode MPKP, 75.000 unit selesai tersebut
diasumsikan 10.000 unit diantarnya berasal dari unit
dalam proses awal dan 65.000 unit sisanya berasal dari
unit masuk proses bulan Maret.
2. Unit Ekuivalen
Seperti dalam metode rata-rata, langkah pertama untuk
membebankan biaya produksi ke unit selesai dan unit
dalam proses adalah menghitung jumlah unit ekuivalen
setiap elemen biaya. Jumlah unit ekuivalen dalam metode
MPKP :
1. Jumlah unit ekuivalen biaya bulan Maret yang
digunakan untuk menyelesaikan persediaan unit dalam
proses awal.
2. Jumlah unit ekuivalen biaya bulan Maret yang
digunakan untuk mengelolah unit masuk proses bulan
Maret hingga selesai, dan
3. Jumlah unit ekuivalen biaya bulan Maret yang
digunakan oleh unit unit dalam proses akhir hingga
mencapai tingkat penyelesaiannya.
3. Biaya yang harus dipertanggungjawabkan
Dalam metode MPKP, perhitungan biaya per unit hanya
dilakukan terhadap biaya yang ditambahkan pada bulan
Maret.

1. Perhitungan biaya bahan per unit dengan metode


MPKP
2. Perhitungan biaya tenaga kerja per unit dengan
metode MPKP
3. Perhitungan biaya overhead pabrik per unit dalam
metode MPKP
4. Pertanggungjawaban Biaya
Setelah jumlah biaya per unit untuk setiap jenis biaya dihitung, jumlah
tersebut kemudian digunakan untuk mengalokasi biaya total ke unit
produk selesai dan unit produk dalam proses akhir.
Biaya unit selesai yang berasal dari unit dalam proses awal meliputi biaya
persediaan unit dalam proses awal ditambah dengan biaya penyelesaian.
5. Persentase
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat biaya produksi dalam metode
MPKP sama dengan metode rata-rata. Perbedaan dari keduanya hanya
terjadi pada jumlah biaya yang ditransfer ke persediaan barang jadi.
6. Aliran Biaya
Aliran biaya produksi dalam akun buku besar juga sama dengan metode
rata-rata. Namun, jumlah biaya ditransfer antara kedua aliran biaya
tersebut berbeda sehingga saldo akun barang dalam proses pada akhir
periode jumlahnya juga berbeda
LAPORAN BIAYA PRODUKSI : DUA
DEPARTEMEN

Contoh pembuatan laporan biaya yang diberikan dalam bagian ini adalah untuk
kasus perusahaan yang mempunyai dua departmen produksi. Aliran fisik produk
perusahaan tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut.

BAHAN Dep.Lan Barang


Dep.Per
jutan Jadi
tama
Contoh pembuatan laporan biaya produksi dalam
kasus perusahaan yang membunyai dua
departmen produksi dengan mrtode rata-rata dan
MPKP didasarkan pada data perusahaan dalam
Contoh Data produksi perusahaan tersebut bulan
Oktober 2010 adalah sebagai berikut.
Pengeolahan Penyesuaian

Unit dalam proses, persediaan awal


Bahan 80% selesai, tenaga kerja 40% selesai 200 unit
dan overhead pabrik 60% selesai
Bahan 40 % selesai, tenaga kerja 20% selesai, 360 unit
dan overhead pabrik 20% selesai
Unit masuk proses di Departemen pengolahan 1.200 unit
Unit ditransfer ke Departemen penyelesaian 1.000 unit
Unit diterima dari Departemen pengolahan 1.000 unit
Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 1.160 unit
Unit dalam proses, persediaan akhir
Bahan 60% selesai, tenaga kerja 20% selesai, 400 unit
dan overhead pabrik 40 % selesai
Bahan 100% selesai, tenaga kerja 70% selesai, 200 unit
dan overhead pabrik 70% selesai
Data biaya produksi masing-masing departemen
bulan oktober 2010 adalah sebagai berikut.

Pengeolahan Penyesuaian

Biaya unit dalam proses, persediaan awal:


Dari departemen pengolahan Rp.249.600
Bahan Rp.56.760 Rp.24.900
Tenaga kerja Rp. 12.000 Rp.14.250
Overhead pabrik Rp.23,880 Rp. 15.540
Biaya ditambahkan kedalam proses bulan
oktober:
Bahan Rp.408.240 Rp.218.880
Tenaga kerja Rp.150.000 Rp.276.300
Ovenhead pabrik Rp.237.120 Rp.331.560
Metode Rata-Rata: Departemen Pertama
Dengan metode rata-rata, biaya persediaan unit dalam proses
awal digabungkan dengan biaya ditambahkan selama bulan yang
akan dilaporkan untuk menghitung biaya per unit rata-rata.
1. Data Kuantitas
Dimana disini penulisan data persediaan unti dalam proses awal
ditambah unit dalam bulan tersebut.Kemudian di transfer ke
departemen penyelesaian dan sisa nya akan menjadi proses pada
akhir bulan
Contoh:
PT Mutiara
Laporan Biaya Produksi Departemen Pengolahan
Bulan Oktober 2010
Data Kuantitas
Bahan Tenaga Ovenhead Kuantitas
. Kerja . .
Unit dalam proses, persediaan awal 80% 40% 60% 200 unit
Unit masuk proses bulan ini 1.200 unit
1.400
unit...
Unit ditransfer ke Departemen Penyelesaian 1.000 unit
Unit dalam proses, persediaan akhir 60% 20% 40% 400 unit
1.400 unit
2. Unit Ekuivalen. Unit untuk membebankan biaya keproduk,
terlebih dahulu harus dihitung biaya per unit. Biaya per unit
dihitung dengan cara membagi jumlah biaya dengan cara
membagi jumlah biaya dengan jumlah unit. Karena unit selesai
dan unit dalam proses mengonsumsi sumber daya dalam jumlah
yang berbeda, terlebih dahulu perlu dihitung jumlah unit
ekuivalen setiap jenis biaya.
Contoh:
Bahan Tenaga kerja Overhead
Unit ditransfer ke Departemen Penyelesaian 1.000 unit 1.000 unit 1.000 unit
Unit dalam proses, persediaan akhir
Bahan (400 unit x 60%) 240 unit
Tenaga kerja (400 unit x 20%) 80 unit
Overhead pabrik (400 unit x 40%) 160 unit
Jumlah unit ekuivalen 1.160 unit
1.240 unit 1.080 unit
3. Biaya yang harus dipertanggung jawabkan. Untuk membebankan biaya suatu dapertemen ke
unit produk, terlebih dahulu perlu dihitung biaya per unit. Biaya perunit rata-rata untuk setiap
jenis biaya dihitung dengan cara membagi biaya total setiap jenis biaya- jumlah biaya persediaan
unit dalam peroses awal ditambah jumlah biaya ditambahkan bulan tersebut - dengan jumlah
unit ekuivalen.
Contoh:
Biaya yang harus dipertanggung jawabkan
Jumlah : Jumlah Unit = Biaya Per
Biaya Ekuivalen Unit

Biaya unit dalam proses, persedian awal:


Bahan Rp.56.760
Tenaga kerja Rp.12.000
Overhead pabrik Rp.23.880
Jumlah biaya persediaan awal Rp.92.640
Biaya ditambahkan selama bulan ini:
Biaya Rp.408.240 1.240 unit Rp.375,00
Tenaga kerja Rp.150.000 1.080 unit Rp.150,00
Overhead pabrik Rp.237.120 1.160 unit Rp.225,00
Jumlah biaya ditambahkan Rp.795.360 .
Jumlah biaya yang harus dipertanggungjawabkan Rp.888.000 Rp.750,00
4. Pertanggung jawaban biaya. Biaya total yang diakumulasi
didepartemen pengolahan pada bulan yang akan dihitung berjumlah,
karena biaya tersebut terjadi untuk menghasilkan unit selesai dan unit
dalam peroses, jumlah biaya tersebut harus dialokasikan keunit selesai
dan unit dalam peroses jumlah biaya yang dijumlahkan ke unit selesai
yang diterasfer kedepartemen penyelesaian dihitung dengan cara
mengalikan jumlah unit selesai dengan biaya perunit.
Contoh:
Pertanggungjawaban Biaya

Biaya transfer ke Departemen Penyelesaian (1.000 unit x Rp 750) RP.750.000


Biaya unit dalam proses, persediaan akhir
Bahan (400 unit x 60% x Rp375) Rp.90.000
Tenaga kerja (400 unit x 20% x Rp150) Rp.12.000
Overhead pabrik (400 unit x 4o% x Rp225) Rp.36.000 Rp.138.000
Jumlah biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.888.000
METODE RATA-RATA: DEPARTEMEN LANJUTAN
Setelah laporan biaya perodoksi departemen pengolahan selesi dibuat dapat disusun
laporan biaya peroduksi departemen penyelesaian.
1. Data kuantitas. jumlah unit yang di peroses oleh departemen penyelesaian pada bulan
yang akan diitung.
Contoh:
pada bulan oktober sebanyak 1360 unit, yaitu berasal dari persedianan unit dalam
peroses awal 360 dan unit yang di teranfer oleh departemen pengolahan selama bulah
oktober 1000. Setelah unit-unit di peroses, 1160 unit diantaranya selesai diperoses
kemudian di teransfer barang jadi dan 200 unit sisanya masih dalam peroses dalam akhir
bulah oktober.
2. Unit ekuivalen. perhitungan unit ekuivalen di departemen penyelesaian agak berbeda
dengan departemen pengolahan. Karena biaya di departemen penyelesaian terdiri atas 4
jenis- biaya dari departemen pengolahan, bahan, tenaga kerjan dan overhead paberik-
perhitungan unit ekuivalennya juga dilakukan terhadap ke 4 jenis biaya tersebt.
Perhitungan unit ekuivalen departemen pengolahan hanya dilakukan terhadap 3 jenis
biaya, yaitu biaya bahan, ternaga kerja,dan overhead paberik.

3. Biaya yang harus dipertanggungjawabkan. Biaya total yang harus


dipertanggungjawabkan Departemen Penyesuaian yaitu terdiri atas biaya persediaan awal
dan biaya yang ditambahkan selama periode berjalan. seperti halnya Departemen
Pengolahan, umtuk membebankan biaya tersebut ke unit produksi yang dihasilkan, perlu
dihitung biaya per unit. Biaya perunit rata-rata Departemen Penyelesaian dihitung.
4. Pertanggungjawaban Biaya. Biaya total yang diakumulasi di Departemen
Penyelesaian
Contoh: Biaya total di departemen penyelesaian pada bulan oktober 2010
berjumlah Rp.1.881.030. biaya tersebut akan bibebankan ke unit selesai dan unit
dalam proses. Jumlah biaya yang dibebankan ke unit selesai yang ditransfer ke
persediaan barang jadi dihitung dengan cara mengalikan jumlah unit selesai
(1.160 unit) dengan biaya per unit (Rp.1.404,75) sehingga diperolehjumlah
Rp.1.629.510.
Jumlah biaya Departemen Penyelesaian yang dibebankan ke persediaan unit
dalam proses akhir adalah sebesar Rp.251.520. apabila jumlah biaya yang
dibebankan ke unit selesai (Rp.1.629.510), hasilnya harus sama dengan jumlah
biaya yang harus dipertanggungjawabkan di Departemen Penyelesaian
(Rp.1.881.030).
Metode Rata-Rata : Penjurnalan

Jurnal untuk mencatat biaya produksi yang terjadi dikedua


departemen pada bulan Oktober 2010 adalah sebagai berikut :
(a.) Biaya bahan yang dipakai oleh Departemen Pengolahan dan
Departemen Penyelesaian.
Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp408.240
Barang Dalam Proses Departemen Penyelesaian Rp218.880
Bahan Rp 627.120

(b.) Biaya tenaga kerja produksi yang didiatribusikan ke


Departemen Pengolahan dan Departemen Penyelesaian.
Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp150.000
Barang Dalam Proses Penyelesaian Rp276.300
Gaji dan Upah Rp426.300
(c.) Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan ke Departemen
Pengolahan dan Departemen Penyelesaian.
Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp237.120
Barang Dalam Proses Penyelesaian Rp331.560
BOP Dibebankan Rp568.680

(d.) Biaya yang ditransfer dari Departemen Pengolahan ke


Departemen Penyelesaian.
Barang Dalam Proses Departemen Penyelesaian Rp750.000
Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp750.000

(e.) Biaya yang ditransfer dari Departemen Penyelesaian ke


persediaan barang jadi.
Barang Jadi Rp1.629.510
Barang Dalam Proses Departemen Penyelesaian Rp1.629.510
Metode Rata-Rata : Aliran Biaya
Saldo akun Barang Dalam Proses menunjukkan jumlah
biaya yang dibebankan ke Unit dalam proses awal dan akhir
seperti yang tercantum dalam Laporan biaya produksi
masing-masing departemen.
Metode MPKP : Departemen Pertama

Data kuantitas. Data kuantitas Departemen pengolahan dengan metode MPKP sama
dengan metode rata-rata.

Unit ekuivalen titik dalam metode MPKP unit ekuivalen hanya dihitung terhadap biaya
ditambahkan pada bulan tersebut saja.

Unit ditransfer ke Departemen Penyelesaian selain yang berasal dari persediaan unit
dalam proses awal hanya terdiri atas biaya ditambahkan dalam bulan tersebut.

Biaya yang Harus Dipertanggungjawabkan. Biaya akan dibebankan ke unit produk yang
dihasilkan oleh Departemen Pengolahan titik untuk membebankan biaya Departemen ke
produk, perlu dihitung biaya per unit. Biaya per unit dengan metode MPKP untuk setiap
jenis biaya dihitung dengan cara membagi jumlah biaya yang ditambah pada bulan
tersebut dengan jumlah unit ekuivalen.

Pertanggungjawaban Biaya.
Untuk menghitung biaya produksi biaya tersebut akan dibebankan ke Unit selesai dan unit
dalam proses akhir. Karena dalam metode mpkp unit ditransfer dibedakan menjadi unit
selesai dari unit dalam proses awal dan Uni selesai dari unit masuk proses bulan tersebut,
Perhitungan jumlah biaya yang dibebankan ke unit-unit tersebut juga dibedakan.

.
Metode MPKP:Departemen Lanjutan

Setelah laporan biaya produksi Departemen Pengelolaan dan


Departemen Penyelesaian selesai dibuat,dapat disusun laporan
biaya produksi Departemen Penyelesaian.
1.Data kuantitas:Dimana terdapat data jumalah unit yang akan
diproses yang berasal dari persediaan unit dalam prose awal dan unit
yang ditransfer dari Departemen Pengelolan.
2.Unit Ekuivalen:Dimana terdiri dari beberapa biaya yaitu,biaya
bahan,tenaga kerja dan overhead pabrik.Dimana pada metode ini
hanya terdiri dari biaya yang ditambahkan pada periode yang akan
dihitung.
3.Biaya yang harus dipertanggungjawabkan:Hanya menghitung biaya
tambahan pada periode saat itu saja.Kemudian dibagi dengan
jumalah unit ekuivalen.
Pertanggungjawaban biaya:Pada metode MPKP unit ditransfer
dibedakan menjadi unit selesai dan unit dalam proses
awal.Maka,perhitungan jumlah biaya yang dibebankan ke unit-unit
tersebut juga dibedakan.
Metode MPKP:Penjurnalan

Dimana antara metode rata-rata dan mpkp sama saja.Hanya


perbedaannya terdapat pada jumlah biaya yang ditransfer dari
departemen pengolahan ke departemnen penyelesaian dan dari
departemen penyelesaian ke persediaan barang jadi.
Contoh:
Biaya bahan yang akan dipakai oelh departemen pengolahan dan
departemen penyelesaian.
Barang dalam proses Departemen Pengolahan Rp.400.000
Barang dalam proses Departemen Penyelesaian
Rp.200.000
Bahan
Rp.600.000
Metode MPKP:Aliran Biaya
Dimana saldo akun barang dalam proses menunjukkan jumlah biaya
yang dibebankan ke unit dalam proses awal dan akhir.sama seperti
metode rata-rata,meskipun demikian jumlah yang ditransfer ke
departemen berikutnya dan ke persediaan barang jadi antara kedua
metode tersebut berbeda serta saldo akun barang daalam kedua
metode ini juga bebeda.

Anda mungkin juga menyukai