Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rahmadhani Sihombing

NIM : 213020303208
Jurusan/Kelas : Akuntansi C
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu : Agus Kubertein, SE., M.Si
Hari, tanggal : Sabtu, 20 Mei 2023

BAB 6

PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES

i. Karakteristik dasar dan perbedaan antara perhitungan biaya pesanan (job-


order costing) dan perhitungan biaya proses (process costing), serta
mengidentifikasi jenis-jenis perusahaan yang menggunakan metode
tersebut
Perhitungan biaya pesanan dan perhitungan biaya proses merupakan
dua sistem utama untuk pembebanan biaya.
a. Perhitungan biaya pesanan digunakan dalam perusahaan yang
memproduksi berbagai produk yang heterogen (unik).
b. Perhitungan biaya proses digunakan oleh perusahaan yang
memproduksi produk yang homogen secara massal.

ii. Arus biaya yang berkaitan dengan perhitungan biaya pesanan


a. Pada perhitungan biaya pesanan, dokumen atau catatan utama untuk
mengakumulasi biaya produksi disebut lembar biaya pesanan.
b. Formulir permintaan bahan baku (untuk bahan baku langsung), kartu
jam kerja (untuk tenaga kerja langsung), dan dokumen sumber untuk
aktivitas produksi merupakan dokumen sumber yang dibutuhkan
untuk membebankan biaya produksi pada pekerjaan.
c. Biaya setiap pekerjaan diakumulasikan pada lembar biaya pesanan.

1
d. Jumlah biaya pekerjaan terdiri atas biaya aktual bahan baku langsung,
biaya aktual tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan
dengan menggunakan sebuah (atau beberapa) tarif yang telah ditentukan
sebelumnya.
e. Saldo untuk barang dalam proses terdiri atas saldo semua pekerjaan
yang belum terselesaikan.
f. Ketika suatu pekerjaan selesai, biayanya ditransfer dari Barang dalam
proses ke Barang Jadi, kemudian ketika terjual akan masuk ke Beban
pokok penjualan.

iii. Arus biaya yang berkaitan dengan perhitungan biaya proses


Arus biaya pada perhitungan biaya proses mirip dengan arus biaya pada
perhitungan biaya pesanan.
a. Bahan baku dibeli dan didebet pada akun Bahan Baku.
b. Bahan baku langsung yang digunakan untuk produksi, tenaga kerja
langsung, dan overhead yang dibebankan, dibebankan dalam akun
Barang dalam Proses.
c. Dalam proses produksi dengan beberapa tahap proses, terdapat akun
Barang dalam Proses untuk tiap departemen atau proses.
d. Barang-barang yang diselesaikan dalam satu departemen ditransfer
keluar ke departemen berikutnya.
e. Ketika unit-unit telah diselesaikan dalam departemen atau proses
terakhir, biayanya dikreditkan ke Barang dalam Proses dan didebet ke
Barang Jadi.

iv. Unit-unit setara dan menjelaskan perannya dalam perhitungan biaya


proses Unit setara produksi adalah unit-unit terselesaikan yang
diproduksi dengan seluruh usaha manufaktur yang dilakukan selama
periode tertentu. Jumlah unit secara fisik dikali dengan persentase
penyelesaian untuk menghitung unit setara. Terdapat dua pendekatan
untuk menangani biaya

2
persediaan awal barang dalam proses.

3
a. Metode perhitungan biaya rerata tertimbang menggabungkan biaya
persediaan awal dengan biaya periode berjalan untuk menghitung biaya
per unit.
b. Metode perhitungan biaya FIFO memisahkan unit-unit dalam
persediaan awal dari unit-unit yang diproduksi selama periode berjalan.

v. Menyiapkan laporan produksi departemen dengan menggunakan metode


rerata tertimbang
Laporan produksi meringkas aktivitas manufaktur yang dilakukan
dalam suatu departemen pada periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan
informasi mengenai aliran unit secara fisik, unit setara, biaya per unit, dan
pembagian biaya produksi yang berhubungan dengan periode tersebut.

vi. Perhitungan biaya proses dipengaruhi oleh aplikasi yang tidak seragam
pada input produksi dan keberadaan beberapa Departemen Pemrosesan
Pembebanan input produksi yang tidak seragam membutuhkan
penetapan persentase terpisah untuk tingkat penyelesaian dari setiap input.
Jadi, kondisi ini membutuhkan perhitungan unit setara dan biaya per unit
yang terpisah. Jika suatu perusahaan memiliki lebih dari satu Departemen
Pemrosesan, output suatu departemen menjadi bahan baku Departemen
Pemrosesan berikutnya. Metode yang dipakai adalah memperlakukan unit
yang ditransfer masuk dan biaya-biaya yang dibawanya sebagai bentuk lain
dari bahan baku.

vii. Melengkapi laporan produksi departemen dengan menggunakan metode


FIFO
Menurut metode FIFO, laporan produksi yang disiapkan memisahkan
biaya awal barang dalam proses dari biaya periode berjalan. Persediaan
awal barang dalam proses diasumsikan untuk diselesaikan dan ditransfer
keluar terlebih dahulu. Biaya dari persediaan awal barang dalam proses
tidak disatukan dengan biaya periode berjalan dalam perhitungan biaya
per
4
unit. Sebagai tambahan, unit produksi setara tidak meliputi pekerjaan yang
dilakukan pada periode sebelumnya.

viii. Menyiapkan ayat jurnal yang berhubungan dengan perhitungan biaya


pesanan dan biaya proses
Dalam perhitungan biaya pesanan, bahan baku dan tenaga kerja
langsung dibebankan pada akun barang dalam proses (bahan baku dan upah
yang harus dibayarkan akan dikredit). Biaya overhead dibebankan pada
barang dalam proses dengan menggunakan tarif yang telah ditetapkan
sebelumnya. Biaya aktual overhead diakumulasi dalam akun pengendali
overhead. Biaya unit yang terselesaikan dikredit pada Barang dalam proses
dan didebet ke Barang Jadi. Ketika barang terjual, biaya didebet ke Beban
pokok penjualan dan dikredit ke Barang Jadi. Dalam perhitungan biaya
proses, terdapat akun barang dalam proses yang berbeda untuk setiap
departemen atau proses. Ketika unit-unit selesai di satu departemen, jumlah
biayanya dibebankan ke akun barang dalam proses di departemen
berikutnya (dan barang dalam proses dari departemen yang pertama
dikredit).

Anda mungkin juga menyukai