Anda di halaman 1dari 13

MERANCANG SISTEM KARIR DAN

KOMPENSASI
KELOMPOK 3
1. Aditya Gumelar Eko Prastyo 2003102161
2. Filna Margaretna 2003102193
3. Yoga Kukuh Prasetyo 2003102195
4. Feri Sapto Nugroho 2003102197
5. Ardhia Vici Garniva 2003102198
6. Fineyza Mahza Azzahra 2003102199
7. Naning Frida Mustikawati 2003102201
A. SISTEM KARIR
Salah satu tugas penting manajemen adalah mendayagunakan
SDM agar mampu dan Mau bekerja secara optimal demi tercapainya
tujuan organisasi. Manusia akan mampu dan juga mau bekerja
dengan baik bilamana ia ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta bila ia bisa
memenuhi berbagai kebutuhan dengan melakukan pekerjaan itu.
Penempatan yang sesuai tersebut perlu didasarkan pada pengetahuan
yang lengkap tentang karakteristik karyawan, karakteristik jabatan,
dan kesesuaian antara kedua jenis karakteristik tersebut.
Perumusan sistem karir dapat membawa beberapa manfaat berikut :
1. Semua karyawan dapat memperoleh kesempatan yang sama dan memadai untuk
mengembangkan keterampilannya, mempelajari hal-hal yang baru, dan juga
memperluas wawasannya, sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
2. Seluruh karyawan dapat dikembangkan menurut jalur yang tepat sesuai minat
dan karakteristiknya sehingga karyawan dapat ditempatkan pada posisi yang
sesuai dengan minat dan karakteristiknya tersebut. Hal ini dapat menumbuhkan
rasa puas dan rasa aman, menciptakan iklim kerja yang sehat sehingga dapat
menurunkan turnover rate dan memperbaiki prestasi kerja karyawan.
3. Pengembangan karyawan dapat berjalan secara baik, komprehensif, dan lancer
sehingga semua tingkatan dalam organisasi mulai dari tingkat pelaksana hingga
pimpinan puncak dapat diisi dengan karyawan berkemampuan handal.
B. MANFAAT SISTEM KARIR
Bagi karyawan maupun perusahaan, sistem karir dapat memberika manfaat
sebagai berikut :
• BAGI KARYAWAN:
1. Mengembangkan potensi kemampuan dan keterampilannya.
2. Mengetahui jalur pengembangan karier karyawan dalam organisasi.
3. Mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan arah pengembangan kariernya.
• BAGI PERUSSAHAAN:
1. Mengendalikan tingkat keluar masuk pegawai.
2. Membantu terlaksananya program kaderisasi.
3. Mengetahui dan mengantisipasi keinginan dan bakat tenaga kerja, dan
Mengetahui sejak awal tenaga kerja yang kurang /tidak terampil, juga tenaga kerja yang
tidak produktif, sehingga dapat diambil tindakan segera.
BAB 12 (C&D)
A. PERANCANGAN SISTEM
1. Perancangan Jalur Karir
Jalur karier adalah jalur yang menghubungkan satu posisi dengan yang lain.
Jalur karier di suatu perusahaan pada dasarnya diterapkan berdasarkan
hubungan-hubungan logis antara jabatan-jabatan yang ada, dilihat dari :

2. Isi tugas-tugas yang dijalankan.

3. Hierarki posisi di dalam struktur organisasi.

4. Jenis tugas (struktur atau fungsional).


2. Perancangan Progam Kaderisasi
Program kaderisasi disusun untuk memeriksa dan menyiapkan kandidat karyawan
untuk mengisi atau jabatan yang ada dalam perusahaan. Pemeriksaan yang
dilakukan adalah pemeriksaan kesesuaian kualifikasi individu dengan rumusan
kualifiasi yang dipersyaratkan pada suatu posisi atau jabatan tertentu. Pemeriksaan
kesesuaian tersebut akan menunjukkan :
a) Individu atau karyawan mana yang paling sesuai untuk dicalonkan
menempati suatu posisi atau jabatan.
b) Kemampuan atau kualifikasi apa yang perlu ditambahkan oleh kandidat
tersebut agar sesuai dengan persyaratan posisi atau jabatan.
Kesimpulan program kaderisasi mempunyai dua sisi yang saling berkaitan, yaitu :
c) Invertarisasi kualifikasi individu atau karyawan.
d) Invertarisasi kualifikasi yang dipersyaratkan pada setiap posisi atau jabatan.
B. HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR
DENGAN PRESTASI KERJA
Pengembangan karir berkaitan dengan penyusunan jalur karir yang merupakan
urut-urutan posisi atau jabatan yang mungkin diduduki oleh seorang pegawai mulai
dari tingkat terendah hingga tingkatan teratas dalam struktur organisasi. Untuk
memudahkan penyusunan dapat menggunakan dua macam jalur karir, yaitu :
1. Jalur karir tradisional dimana urutannya merupakan kombinsi dan
pergerakan vertikal keatas dan horizontal.
2. Jalur karir inovatif karena urutannya merupakan kombinasi pergerakan
vertikal keatas vertikal kebawah dan horizontal.
Jika sesorang siap memikul tanggung jawab ada 7 hal yang perlu mendapat
perhatian, yaitu :

1. Prestasi kerja yang memuaskan.


2. Pengenalan oleh pihak lain.
3. Kesetiaan pada organisasi.
4. Pemanfaatan sponsor.
5. Dukungan dari para bawahan.
6. Pemanfaatan kesempatan untuk berubah.
7. Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri.
BAB 13 (A&B)
KOMPENSASI
A. PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen sumber daya manusia
karena kompensasi merupakan salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan
kerja. Kasus yang terjadi dalam hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dan berbagai
segi yang terkait, seperti tunjangan, kenaikan kompensasi, struktur kompensasi, dan skala
kompensasi.Sistem kompensasi membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci
organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Kompensasi adalah keseluruhan
imbalan yang diberikan kepada para karyawan sebagai balasan atas jasa atau kontribusi mereka
terhadap organisasi
Bagi organisasi atau perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi
mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan
pegawainya. Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak memadai dapat
menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja pegawai, bahkan dapat
menyebabkan pegawai yang potensial keluar dari organisasi
B. TUJUAN KOMPENSASI
Suatu kegiatan yang dilakukan biasanya ada tujuan yang ingin dicapai, atau minimal
kegiatan tersebut diusahakan mengarah atau mendekati hal yang ingin dicapai.
Menurut Singodimedjo, pemberian kompensasi kepada para karyawan juga mempunyai
tujuan, antara lain menjamin sumber nafkah karyawan beserta keluarganya, meningkatkan
presatasi kerja, meningkatkan harga diri para karyawan, mempererat hubungan kerja
antarkaryawan, mencegah karyawan meninggalkan perusahaan, meningkatkan disiplin kerja,
efisiensi tenaga karyawan yang potensial, perusahaan dapat bersaing dengan tenaga kerja di
pasar, mempermudah perusahaan mencapai tujuan, melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dan perusahaan dapat memberikan teknologi baru. Manajemen
kompensasi berkaitan dengan upaya memformulasikan dan mengimplementasikan strategi dan
kebijakan kompensasi. Manajemen kompensasi dalam sebuah organisasi dalam mewujudkan
keberhasilan jangka panjang (yang bersifat strategis).
C. TUJUAN KOMPENSASI TERHADAP KARYAWAN

a)Mempertahanka karyawan yang berprestasi


b)Mendapatkan karyawan yang berkualitas bagus
c)Memicu perubahan sikap semakin baik
d)Efisiensi suatu biaya
e)Menjamin adanya suatu keadilan dalam perusahaan
f) Memenuhi administrasi legalitas

Anda mungkin juga menyukai