Anda di halaman 1dari 7

Nama : Putri Amelia Syifa

Kelas : D3.19
NIM : 2019511146

Jawaban tugas DSDM Perencanaan Karir

1. Kualitas adalah mutu atau tingkat bagus tidaknya suatu derajat akan sesuatu. Yang
dimana istilah ini sering kali digunakan untuk bisnis ataupun produk. Kualitas produk
adalah kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsinya dalam bentuk akurasi,
keandalan, daya tahan, kemudahan dalam penggunaan, dan hal lainnya. Tujuan
utama dari dilakukannya kualitas produk adalah agar bisa mengurangi kerusakan
produk dan juga meningkatkan nilai di mata pelanggan.
Kuantitas sendiri sering digunakan sebagai tolak ukur pada jumlah ataupun nilai yang
bisa di hitung secara pasti. Kuantitas juga bisa berbentuk jumlah peserta, jumlah
karyawan, dan lain sebagainya. Terkadang juga kuantitas dibandingkan dengan
kualitas padahal keduanya berbeda kuantitas adalah hal yang bisa dihitung secara
pasti baik dengan bentuk dan juga jumlah. Sedangkan kualitas adalah hal yang tidak
bisa di hitung secara pasti, sehingga tidak memiliki nilai yang pasti sebagai tolak
ukur.
2. Menurut saya sangat di perlukan pertimbangan-pertimbangan untuk memberikan
konpensasi kepada karyawan, diantaranya :
- Mengevaluasi tiap pekerjaan dengan menggunakan informasi analisis pekerjaan.
- Melakukan survei dan upah untuk menentukan keadilan eksternal yang
didasarkan pada upah pembayaran di pasar kerja.
- Menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan pembayaran upah yang
didasarkan pada keadilan internal dan eksternal.
3. Menurut Bambang Wahyudi langkah-langkah pengembangan karir terdiri dari:
Langkah pertama yang harus dilakukan didalam pengembangan karir adalah
memahami struktur karir yang akan ditetapkan. Struktur karir tersebut meliputi
tingkat tanggung jawab, kemampuan, pengalaman yang dibutuhkan, termasuk
alternative jenjang karir yang dimungkinkan pada bidang profesi yang bersangkutan.
Langkah kedua adalah menetapkan sasaran karir jangka panjang yang akan dicapai
termasuk didalamnya berbagai sasaran antara yang harus dilalui berbentuk
jabatan/posisi/pekerjaan yang lebih rendah tingkatannya sebagai pangkal bertolak
dalam mencapai jenjang tertinggi yang ditetapkan tersebut.
Langkah ketiga adalah menentukan posisi kerja yang bersangkutan pada saat ini
didalam kaitannya dengan sasaran karir jangka panjang di atas. Hal ini penting
diketahui untuk memahami tingkat tanggung jawab, kemampuan, pengalama, dan
tingkat balas jasa yang diterima saat ini sebagai dasar untuk langkah selanjutnya.
Langkah keempat adalah melakukan evaluasi jabatan/posisi/pekerjaan yang
diinginkan, khususnya yang menyangkut persyaratan jabatan dan pelatihan yang
dibutuhkan untuk mencapai jabatan tersebut.
Langkah kelima adalah menyusun rencana tindakan yang harus dilakukan guna
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Langkah keenam adalah melakukan evaluasi terhadap langkah yang telah dilakukan.
Secara teratur harus dilakukan pengecekan hasil yang telah dicapai sekarang dengan
hasil yang ingin diwujudkan, sehingga memungkinkan ditentukannya penyimpangan
dari rencana yang mungkin terjadi.
Langkah ketujuh adalah melakukan tindakan koreksi terhadap berbagai
penyimpangan yang terjadi, sehingga rencana dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Ada atau tidak adanya tindakan koreksi merupakan umpan balik bagi langkah
pertama yang dilakukan dalam rencana jenjang karir.
4. Tahapan Karier menurut Simamora

- Karier Awal. Tahap dimana seseorang pekerja memasuki sebuah

institusi/organisasi. Pada tahap ini biasaya karyawan menyesuaikan dan mempelajari

tempat yang baru.

- Karier Pertengahan. Tahapan di mana setiap individu akan mengalami transisi atau

perubahan dalam karir mereka. Biasanya karyawan mulai mengkaji ulang seberapa

besar capaian yang telah ia lakukan dan yang telah ia peroleh.

- Karier akhir. Suatu titik balik produktivitas, atau penurunan kualitas.

5. Menurut Bambang Wahyudi terdapat beberapa program pengembangan karir,

yaitu:

1. Menaksir kebutuhan karir (Career need assessment)

Dalam penyusunan program pengembangan karir, menaksir kebutuhan

karir secara individu merupakan unsur yang akan sangat berpengaruh terhadap

terwujudnya sasaran utama dari program pengembangan karir, yaitu memelihara

sumber daya manusia yang ada agar tetap memiliki kemauan kerja dalam

organisasi dengan intensitas yang cukup tinggi.

2. Kesempatan karir (Career Opportunity)


Dengan informasi tentang kesempatan karir yang ada dalam organisasi, maka

setiap tenaga kerja dan calon tenaga kerja mengetahui dengan jelas berbagai

kemungkinan jabatan yang dapat didudukinya. Mengetahui dengan jelas jabatan

mana yang kesempatannya sangat terbuka dan jabatan-jabatan mana pula yang

mempunyai batasan maksimum dengan kesempatan untuk meraih jabatan yang

lebih terbatas. Para pekerja juga perlu mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang

tersedia, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.

3.Penyesuaian kebutuhan dan kesempatan karir (Need opportunity alignment)

Apabila kedua unsur terdahulu telah dapat ditetapkan, maka yang harus dilakukan

adalah mengadakan penyesuaian diantara kedua kepentingan tersebut. Dalam

pelaksanaannya, penyesuaian tersebut dapat dilakukan dengan bantuan program

mutasi tenaga kerja atau program pelatihan dan pembangunan tenaga kerja.

Dengan program mutasi tenaga kerja dimungkinkan dilakukan penyesuaian melalui

pemindahan dari satu jabatan ke jabtan yang lain sesuai dengan jalur pengembangan

karir yang diinginkan atau tersedia. Sedangkan dengan program pelatihan dan

pengembangan tenaga kerja berarti akan dilakukan peningkatan kemampuan tenaga

kerja yang bersangkutan untuk disesuaikan dengan kemampuan yang dibutuhkan

oleh jabatan yang diinginkan berdasar rencana yang ditetapkan.

6. Menurut Sondang P. Siagian (2015) faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan


karir seorang karyawan adalah sebagai berikut:

1. Prestasi Kerja

Faktor yang paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir seorang
karyawan adalah pada prestasi kerjanya dalam melakukan tugas yang dipercayakan
kepadanya. Tanpa prestasi kerja yang memuaskan, sukar bagi seorang pekerja untuk
diusulkan oleh atasannya agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke pekerjaan atau
jabatan yang lebih tinggi di masa depan.
2. Pengenalan oleh pihak lain

Adalah berbagai pihak yang berwenang memutuskan layak tidaknya seseorang


dipromosikan seperti atasan langsung danpimpinan bagian kepegawaian yang mengetahui
kemampuan dan prestasi kerja seorang pegawai.

3. Kesetiaan pada organisasi

Merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus berkarya dalam organisasi
tempatnya bekerja untuk jangka waktu yang lama.

4. Pembimbing dan sponsor

Pembimbing adalah orang yang memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran kepada


karyawan dalam upaya mengembangkan karirnya. Sedangkan sponsor adalah seseorang di
dalam institusi pendidikan yang dapat menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk
mengembangkan karirnya.

5. Dukungan para bawahan

Merupakan dukungan yang diberikan para bawahan dalam bentuk mensukseskan tugas
manajer yang bersangkutan.

6. Kesempatan untuk bertumbuh

Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan


kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan, kursus, dan juga melanjutkan jenjang
pendidikannya.

7. Pengunduran diri

Merupakan keputusan seorang karyawan untuk berhenti bekerja dan beralih ke institusi
pendidikan lain yang memberikan kesempatan lebih besar untuk mengembangkan karir.

Kesuksesan proses pengembangan karir tidak hanya penting bagi organisasi secara
keseluruhan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan karir menurut Hasto dan
Meilan (dalam Sunyoto 2013) meliputi: hubungan pegawai dan organisasi, personalitas
karyawan, faktorfaktor eksternal, politicking dalam organisasi, sistem penghargaan, jumlah
karyawan, ukuran organisasi, kultur organisasi, dan tipe manajemen.

7. Manajemen karir adalah proses yang direncanakan dan dilakukan oleh individu
terkait perencanaan karir yang nyata, serta keterlibatannya dalam pekerjaan selama
hidupnya. Sementara itu, bagi perusahaan ini termasuk upaya untuk mengelola alur
pergerakan karyawan sehingga dapat memenuhi target perusahaan dan individu
tersebut. Proses tersebut mencakup berbagai konsep, antara lain: kesadaran diri,
perencanaan eksplorasi, pembelajaran seumur hidup dan jaringan.

Jenjang karir termasuk proses yang penting bagi perusahaan dalam mengembangkan
karir karyawan dan mempertahankan kinerja baik perusahaan. Dengan adanya
manajemen karir, perusahaan belajar untuk menciptakan suasana lingkungan kerja
yang optimis dan gairah belajar karyawan akan terus ada.

8. Langkah Efektif saat Membuat Perencanaan Karir yang Matang

Tujuan karir jangka panjang perlu dirancang secara detail. Dengan membuat perencanaan
karir akan membantu Anda melangkah dengan lebih mantap.

- Menentukan Visi dan Misi

Langkah pertama untuk merencanakan karier ialah dengan mulai menyusun visi misi
hidup. Visi misi hidup ini merupakan panduan atau pedoman yang akan kamu rencanakan
dan kamu realisasikan dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun kedepan. Supaya kamu
lebih mudah menyusunnya, coba ikuti cara berikut ini:

• Tanyakan kepada diri apa yang kamu inginkan di masa mendatang.


• Bayangkan akan menjadi apa diri kamu beberapa tahun ke depan.

Jika membayangkan visi misi 5 sampai 10 tahun kedepan membuatmu bingung dan
pusing, kamu bisa mulai dengan visi misi jangka pendek seperti 2 sampai 3 tahun
kedepan. Dalam membuat visi misi, kamu perlu serius untuk memikirkan dan
menentukannya karena visi misi tersebutlah esok yang akan menjadi panduanmu dalam
melangkah menuju masa depan.

Kenali Potensi Diri, Fokus Pada Kelebihan dan Perbaiki Kelemahan

Langkah kedua dalam merencanakan karir ialah mengenali potensi diri dengan baik.
Salah satu faktor yang menyebabkan orang gagal dalam menggapai mimpi dan masa
depan yang gemilang ialah karena tidak mengenali potensi yang ada didalam diri.
Akhirnya mereka memilih jalan yang salah, gagal, dan tidak bisa bangkit.

Mengevaluasi Diri

Langkah ketiga untuk perencanaan karir yang perlu kamu lakukan ialah dengan
mengevaluasi diri. Mengenang masa lalu memang tidak akan berpengaruh untukmu hari
ini dan masa depan, namun jika kamu melakukannya untuk mengevaluasi diri maka hal
tersebut tidaklah salah.

Cari Informasi Tentang Peluang Karir Masa Kini

Langkah keempat dalam merencanakan karir untuk masa depan yang sukses dan terjamin
ialah dengan memperbaharui pengetahuan informasi mengenai peluang karir masa kini.
Hal ini penting agar kamu juga tahu dan bisa memprediksi serta mempertimbangkan
profesi atau jabatan apa yang sekiranya tengah ramai dan prospek karirnya juga bagus.

Merancang Career Path dan Merealisasikannya Secara Konsisten

Terakhir, langkah kelima untuk merencanakan karir agar masa depan menjadi sukses dan
terjamin ialah dengan merancang career path dan merealisasikannya secara konsisten.
Merancang career path maksudnya adalah mulai memetakan cara atau strategi yang bisa
kamu lakukan untuk meraih profesi yang kamu inginkan, sebaiknya mulai dari langkah-
langkah kecil dulu saja.

Selain merancang career path, faktor lain yang amat menentukan kesuksesan ialah
konsistensi pada merealisasikannya.

9. Secara umum, perbedaan antara pria dan wanita di dunia kerja adalah sebagai berikut:
Perbedaan
1: Cara Berpikir Pola pikir pria cenderung didasari pada fakta, sementara wanita
cenderung pada konsep dan jalinan hubungan. Semangat wanita sama halnya dengan
sistem kereta api bawah tanah, yaitu saling berhubungan, sedangkan semangat pria
seperti kapal di atas lautan yang berlayar dari titik A menuju titik B. Perbedaan
2: Cara Memerintah Pria cenderung lebih tegas, sementara wanita lebih halus tetapi
dengan penekanan di akhir kalimat. Di satu sisi mereka berusaha mempertahankan
keharmonisan, tetapi di sisi lain mereka memberi penekanan seperti kata-kata yang
diucapkan di akhir kalimat seperti, "Kamu bisa, kan?" Perbedaan
3: Pemilahan Pria dapat bekerja sama dengan orang yang tidak disukainya. Wanita
pada umumnya sulit untuk dapat bekerja sama dengan orang yang tidak disukainya.
Hal ini dikarenakan pria dapat memilah-milah, "Pekerjaan, ya, pekerjaan."
Sebaliknya, wanita dalam melakukan sesuatu selalu menghubungkan hal satu dan
lainnya. Contohnya, bisa saja terjadi mereka tidak dapat bekerja dengan si X yang
sering bercanda dengan cara tidak sopan. Perbedaan
4: Mengekspresikan Perasaan Bila seorang pria ingin mengutarakan perasaannya,
mereka akan membicarakannya kepada istri atau kekasihnya. Paling tidak, pada orang
terdekatnya. Sementara wanita dapat mengutarakan perasaannya kepada siapa saja,
tidak selalu kepada orang yang dekat dengannya, baik kepada teman sekerja ataupun
kepada sesama wanita yang sama-sama sedang mengantre di kasir. Bahkan kepada
dokter dan tukang potong rambut pun mereka bisa bercerita dengan bebas. Perbedaan
5: Pendekatan Saat Ada Masalah Saat menghadapi masalah, pria akan berpikir untuk
mencari jalan keluarnya. Bagi wanita, tidak cukup hanya dengan memikirkan
permasalahan yang dihadapi. Wanita memerlukan seseorang untuk mendengarkan
keluhannya walaupun orang tersebut tidak selalu harus memberi solusi. Pria
memerlukan solusi. Pria senang memecahkan permasalahan, tidak hanya
membicarakannya. Perbedaan
6: Tujuan Baik pria maupun wanita ingin mencapai tujuannya, tetapi masing-masing
punya cara yang berbeda. Pria cenderung memfokuskan hasil akhir dan tertarik pada
cara pencapaian usaha. Wanita lebih memfokuskan pada pencapaian sasaran dan
cenderung untuk mempertimbangkan penilaian orang lain. Bila di dalam suatu rapat
terdapat dua orang pria yang saling berdebat dengan serunya, maka hal itu tidak
berarti mereka saling membenci. Perbedaan
7: Komentar Pria dapat memberikan komentar secara terus terang dan memotong
pembicaraan orang lain bila ingin berkomentar, sementara wanita cenderung lebih
peka dan berhati-hati. Oleh karena itu, bila Anda meminta pendapat kepada rekan
pria, mereka akan langsung memberikan pendapatnya. Bila Anda tidak suka dan
marah pada kejujuran mereka, sulit bagi mereka untuk dapat mengerti reaksi Anda.
Jangan lupa, pendapat yang mereka berikan memang merupakan pendapat yang
bukan ditujukan kepada pribadi karena pada dasarnya mereka tidak bermaksud untuk
menyerang secara pribadi. Perbedaaan
8 : Mengajukan Pertanyaan Pria jarang mengajukan pertanyaan. Dan bila mereka
bertanya, biasanya untuk mendapatkan informasi. Wanita sering mengajukan
pertanyaan tetapi untuk dua alasan, yaitu untuk memperoleh informasi dan untuk
menjaga jalinan suatu hubungan. Itulah sebabnya wanita sering mengajukan
pertanyaan yang sebetulnya jawabannya telah mereka ketahui. Perbedaan
9: Cara Menelepon Pada umumnya pria berbicara lebih singkat di telepon.
Sebaliknya, wanita senang mengobrol. Nah, sekarang Anda sudah memahami
perbedaannya, bukan? Tapi jangan lupa, hal itu tak berarti yang satu lebih baik dari
yang lain. Wajar saja bila pria bersikap lebih terus terang. sedangkan wanita lebih
peka serta cenderung lebih memerhatikan pentingnya sebuah hubungan. Perbedaan
gaya yang dimiliki pria dan wanita justru akan dapat saling mengisi sehingga terjalin
kerja sama yang lebih baik dengan adanya keterbukaan dan pengertian kedua belah
pihak.
10. wanta single pada umumnya menargetkan pertumbuhan dan pengembangan karier,
sedangkan yang sudah menikah biasanya lebih memilih stabilitas pekerjaan, terutama
karena komitmen keluarga dan keuangan yang mereka miliki terhadap orang yang mereka
cintai.
11. Generasi millenial sampai saat ini masih sering diasosiasikan dengan golongan
manusia muda yang punya banyak keunikan dan kreatifitas dalam berbagai bidang.
Tapi tidak jarang juga predikat susah diatur melekat ke generasi millenial ini.

Khususnya dalam hal karir, seringkali ada ketidakcocokan dengan rekan kerja atau
pimpinan yang usianya sama dengan orang tua di rumah. Bukannya maju dan
berprestasi di kantor, yang ada kamu malah seperti kutu loncat yang pindah-pindah
tempat kerja karena kurang effort untuk beradaptasi.

12. Ada 10 karir milenial yang kini banyak sekali diminati, diantaranya :

- Barista

- Teller Bank

- Perhotelan

- Telemarketing

- Event Planner

- Statisikawan

- Analis Marketing

- Tim Medis

- Sosial Media Specialist

- Media dan periklanan

Anda mungkin juga menyukai