Anda di halaman 1dari 11

SISTEM KARIER PROFESIONAL

Padang, 21 Maret 2017


Pengertian Karier
Sistem Karier Profesional
Sistem karier adalah sistem kepegawaian dimana pengangkatan pertama
seorang pegawai didasarkan atas keahlian dan profesionalitas pegawai
tersebut, sedangkan promosi jabatan selanjutnya didasarkan atas masa
kerja, kesetiaan, dan syarat- syarat objektif lainya.
Dalam sistem karier terdapat 2 jenis antara lain adalah:
1. Sistem karier tertutup, dalam sistem karier tertutup pangkat dan
jabatan dalam suatu organisasi hanya dapat diduduki oleh pegawai
yang telah ada dalam organisasi itu, sehingga tertutup untuk orang
luar.

Keuntungan dari sistem karier tertutup memiliki


beberapa kelebihan antara lain:
a.memberikan prioritas kepada pegawai dalam satu organisasi
untuk mengembangkan diri dalam menduduki suatu jabatan
tanpa mendapat saingan dari luar organsiasi
b. Mendorong para pegawai untuk bekerja dengan semangat kerja yang tinggi.
c. Rasa aman dan nyaman pegawai terjamin.
d. memungkinkan perpindahan pegawai antar unit atau anata bagian dalam
suatu organsiasi baik secara mutasi promosi maupun mutasi biasa.

2. Sistem karier terbuka, Sistem karier terbuka pangkat dan jabatan dalam
satu organsasi dapat diduduki oleh pegawai dari luar organsasi yang
didasarkan pada keahlian dan profesionalitas pegawai yang bersangkutan.
Keuntungan dari sistem karier terbuka adalah
a. hanya pegawai yang benar- benar memiliki kecakapan yang tinggi dan
berprestasi dapat menduduki suatu jabatan atau mendapat kenaikan
pangkat.
b. mempermudah pengawasan dikarenakan penempatan seorang
pegawai didasarkan keahlian dan profesionalitas yang dimiliki oleh
seorang pegawai sehingga kesalahan kesalahan dalam kerja relatif
kecil.
Tujuan dan manfaat sistem karier
Menyiapkan karyawan untuk dapat di promosikan
Mempertahankan karyawan yang handal dan
mengurangi tingkat turnover
Menarik calon-calon karyawan yang potensial
Memotivasi karyawan untuk tumbuh dan berkembang
Mengurangi penumpukan karyawan
Memotivasi karyawan agar berprestasi pada tingkat
yang optimal
Menjaga kontinuitas proses subsesi karyawan yang
mendukung perencanaan karyawan
Membantu rencana tindakan yang positif
Sistem pembinaan karier pegawai
Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 pasal 12 yang
menyatakan bahwa manajemen Pegawai Negeri Sipil diarahkan untuk menjamin
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan
berhasil guna, dan untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan Pegawai Negeri
Sipil yang Profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang
dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang
dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
Sistem pembinaan karier pegawai harus disusun sedemikian rupa,
sehingga menjamin terciptanya kondisi objektif yang dapat mendorong
peningkatan prestasi pegawai. Hal tersebut dapat dimungkinkan apabila
penempatan pegawai negeri sipil didasarkan atas tingkat keserasian antara
persyaratan jabatan dengan kinerja pegawai yang bersangkutan.

Menurut Hardianto mendefenisikan sistem pembinaan karier


pegawai sebagai berikut:
Sistem pembinaan karier pegawai pada hakekatnya adalah suatu upaya
sistematik, terencana yang mencakup struktur dan proses yang keselarasan
kompetensi pegawai dengan kebutuhan organisasi
Komponen yang terkait dengan sistem pembinaan karier pegawai
meliputi :

a. Misi, Sasaran dan Prosedur Organisasi, yang merupakan indikator umum kinerja,
kebutuhan prasarana dan sarana termasuk kebutuhan kualitatif dan kuantitatif
sumber daya manusia
b. Peta jabatan, yang merupakan refleksi komposisi jabatan, yang secara vertikal
menggambarkan struktur kewenangan tugas dan tanggung jawab jabatan dan
secara horisontal menggambarkan pengelompokkan jenis dan spesifikasi tugas
dalam organisasi.
c. Standar kompetensi, yaitu tingkat kebolehan, lingkup tugas dan syarat jabatan yang
harus dipenuhi untuk menduduki suatu jabatan agar dapat tercapai sasaran
organisasi yang menjadi tugas, hak, kewajiban dan tanggung jawab dari pemangku
jabatan
d. Alur karier, yaitu pola alternatif lintasan perkembangan dan kemajuan pegawai
negeri sepanjang pengabdiannya dalam organisasi. Sesuai bahwa perkembangan
karier pegawai harus mendorong peningkatan prestasi pegawai.
Pengembangan Karier Pegawai
A. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan merupakan usaha meningkatkan kemampuan
kerja yang dimiliki karyawan dengan cara menambah pengetahuan dan
keterampilannya. Pendidikan menekankan pada penekanan keahliah
teoritis, konseptual, dan moral karyawan. Sedangkan pelatihan lebih
menekankan pada peningkatan keterampilan teknik pelaksanaan
karyawan. Pelatihan yang diberikan kepada karyawan operasional,
sedangkan pendidikan diberikan pada karyawan manajerial.
B. Mutasi/Transfer
Mutasi atau yang dkenal dengan mutasi personal diartikan sebagai
perubahan posisi/jabatan/pekerjaan tempat kerja dari seorang tenaga
kerja yang dilakukan baik secara vertikal maupun horisontal. Mutasi
secara vertical mengandung arti bahwa tenaga kerja yang bersangkutan
dipindahkan pada posisi/jabatan/pekerjaan yang lebih tinggi dari
sebelumnya, yang biasanya diikuti dengan perubahan dari wewenang dan
tanggung jawabnya, status, kekuasaan, dan pendapat baik ke tinggi yang
lebih tinggi maupun tinggkat yang lebih rendah.
Mutasi Vertikal terdiri atas :
a. Promosi, Suatu Promosi diartikan sebagai perubahan posisi/jabatan dari tingkat
yang lebih rendah ketingkat yang lebih tinggi. Perubahan ini biasanya akan di ikuti
dengan meningkatnya tanggung jawab, hak serta status sosial seseorang.
b. Demosi, Merupakan suatu bentuk mutasi vertikal yang berupa penurunan
pangkat/posisi/jabatan pekerjaan ke tingkat yang lebih rendah.
c. Penangguhan Kenaikan Pangkat, penangguhan kenaikan pangkat terjadi sebagai
akibat dari ketidak mampuan seorang tenaga kerja melaksanakan tugas dalam
jabatannya, karena pelanggaran disiplin, atau terkena hukuman pidana.
d. Pembebastugasan, pembebasan tugas atau lebih dikenal dengan skorsing
merupakan bentuk mutasi vertikal yang dilakukan dengan membebastugaskan
seorang tenaga kerja dari psoisi/jabatan didalam pekerjaannya, akan tetapi masih
memperoleh pendapatan secara penuh.
e. Pemberhentian, pemberhentian atau retiring merupakan bentuk mutasi vertikal
yang paling akhir berupa pemberhentian seorang tenaga kerja dari pososo/jabatan
didalam pekerjaannya, yang sekaligus diikuti dengan pemutusan hubungan kerja
dan pemberhentian pembayaran pendapatannya (upah/gaji)
Sedangkan mutasi horisontal mengandung arti terjadinya perubahan
jabatan/posisi namun dalam level/tingkatan yang sama, yang berubah hanyalah bidang
tugas atau areal tempat tugasnya, di ikuti dengan eprubahan tingkat wewenang dan
tanggung jawabnya, status, kekuasaan dan pendapatannya. Mutasi horisontal terdiri atas
a. Job Rotation, Suatu job rotation atau perputaran jabatan merupakan suatu bentuk
mutasi personal dengan tujuan antara lain untuk menambah pengetahuan seseorang
tenaga kerja dan menghindari terjadinya kejenuhan. Bentuknya adalah tour of area,
tour of duty, dan rehabilitasi. Dan mutasi ini kebanyakan atas kehendak/keinginan
tenaga kerja yang bersangkutan.
b. Production Transfer, suatu bentuk mutasi horisontal yang ditujukan untuk mengisi
kekosongan pekerja pada suatu posisi/jabatan tertentu yang harus segera diisi agar
kontinusitas produksi dan pengingkatannya dapat terjamin. Mutasi ini banyak terjadi
atas prakarsa organisasi sendiri, misal karena alasan untuk meningkatakan
produktivitas, reorganisasi, dan alasan lainnya.
c. Replacement Transfer, suatu bentuk mutasi horisontal yang ditujukan untuk
mempertahankan tenaga kerja yang berpengalaman dengan cara mengganti pekerja
yang baru.
d. Remedial Transfer, merupakan bentuk mutasi horisontal yang bertujuan untuk
menempatkan seorang tenaga kerja pada jabatan yang sesuai dengan kondisi kerja
yang bersangkutan.
Tujuan dan Manfaat Pengembangan
Karier Pegawai
Dari pengembangan karir pegawai, mempunyai tujuan dan manfaat yang dicapai
oleh organisasi maupun individu (pekerja), antara lain :
a. Membantu pencapaian tujuan individu dan perusahaan.
b. Menunjukkan hubungan kesejahteraan karyawan, yang artinya perusahaan
merencanakan karir karyawan dengan meningkatkan kesejahteraannya
agar karyawan lebih tinggi loyalitasnya.
c. Membantu karyawan menyadari kemampuan potensi mereka,
pengenmabangan karir membantu menyadarkan karyawan akan
kemampuan untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai dengan
potensi dan keahliannya.
d. Memperkuat hubungan antara karyawan dan perusahaan.
e. Membuktikan tanggung jawab sosial, cara ini menciptakan iklim kerja yang
positif dan karyawan menjadi lebih bermental sehat.
f. Membantu memperkuat pelaksanaan program perusahaan.
g. Menggiatkan analisis dari kesleuruhan karyawan.
h. Menggiatkan suatu pemikiran jarak waktu yang panjang, hal ini karena
penempatan suatu posisi jabatan memerlukan persyaratan dan kualifikasi
yang sesuai dengan posisinya.

Anda mungkin juga menyukai