Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEWA GDE DARMA WIWEKA

NPM : 202132121922

KELAS : C 14 MANAJEMEN

MATA KULIAH : MANAJEMEN SDM

RANGKUMAN MATERI KULIAH


FUNGSI OPERASIONAL PENGEMBANGAN SDM

Fungsi Manajerial MANAJEMEN SDM


• Perencanaan
Bagi manajemen sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan
terlebih dahulu suatu programmanajemen sumber daya manusia yang akan membantu
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
• Pengorganisasian
Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Bagi seorang manajer
sumber daya manusia,membentuk suatu organisasi haruslah dengan merencanakan
hubungan antara pekerjaan dan factor-faktor fisik, hubungan antara sesama kelompok
dan hubungan antara pimpinan secara keseluruhan.
• Pengarahan
Fungsi ini meliputi bagaimana cara melaksanakan pekerjaan atau bagaimana
mengusahakan agar pekerja mau bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh
perusahaan.
• Pengawasan
Pengawasan adalah suatu fungsi manajemen yang menyangkut masalah
pengaturan terhadap berbagaikegiatan sesuai dengan rencana manajemen sumber daya
manusia yang dirumuskan.
Fungsi Operasional MANAJEMEN SDM
Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic
(dasar) pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan
organisasi/perusahaan. Fungsioperasional tersebut terbagi 5 ( lima ), secara singkat sebagai
berikut:
1. Fungsi Pengadaan adalah proses penarikan ,seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi
untuk mendapatkan karyawan yangsesuai kebutuhan perusahaan.
2. Fungsi Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan
teknis,teoritis,konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
masa kini maupun masa depan.
3. Fungsi Kompensasiadalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung
berbentuk uang atau barang kepada karyawansebagai imbal jasa (output) yang
diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil danlayak sesuai
prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.
4. Fungsi Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan
saling menguntungkan. Dimana Pengin tegrasian adalah hal yang penting dan sulit
dalam MSDM, karena 2 mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak
belakang antara karyawan dan perusahaan.
5. Fungsi Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
fisik, mental dan loyalitas karyawanagar tercipta hubungan jangka panjang.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3(Keselamatan dan Kesehatan
Kerja).
6. Pemutusan hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja berhubungan dengan pemisahan karyawan dari
organisasi untuk mengembalikan sesuatu kepada masyarakat yang dapat berbentuk
pensiun, pemberhentian, pemecatan, atau penempatan diluar perusahaan.
Pentingnya Perencaaan SDM bagi organisasi
Perencanaan sebagai langkah awal dari pencapaian tujuan akan memberikan arah dan
kejelasan tujuan tersebut, sehingga semua komponen atau elemen2 dalam
organisasimengetahui dengan baik tujuan yang akan dicapai. Artinya mereka memahami
prosedur apa saja yang akan dilakukan sebagaimana yang telah mereka sepakati. Perencanaan
memberikan pandangan bagi organisasi mengenai tindakan apa saja yang harus mereka
lakukan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Perencanaan Kepegawaian
Perencanaan kepegawaian mencakup prakiraan kebutuhan pegawai di masa depan dari
berbagaikategori pekerjaan, memprediksi suplai karyawan saat ini dan di masa depan dari
berbagi kategori pekerjaan, dan membandingkan permintaan sumber daya manusia dengan
suplai yang ada.Prakiraan permintaan karyawan berarti penentuan jumlah karyawan pada
setiap kategori pekerjaan yangdibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Prakiraan suplai
karyawan berati penentuan jumlahkaryawan dalam kategori pekerjaan tertentu yang tersedia
untuk kepegawaian.

Tujuan Pengembangan SDM


Pengembangam SDM memiliki tujuan pastinya. Secara umum sebenarnya tujuannya untuk
meningkatkan kualitas para pekerja atau individu melalui program pendidikan dan pelatihan
namun secara terperinci ini dia tujuan-tujuan pengembangan SDM adalah:
1. Dapat meningkatkan Produktivitas di dalam Pekerjaan
2. Memastikan semua berjalan Efisien
3. Menciptakan Moral Karyawan atau Manusia
4. Menaikkan Balas Jasa

Metode Pengembangan SDM


Pengembangan SDM ini perlu melalui metode yang tepat, agar perusahaan
bisa memiliki karyawan-karyawan yang handal untuk membantu perusahaan. Metode-
metode pengembangan SDM antara lain adalah:
1. Pelatihan atau Training
Pelatihan atau training adalah metode dimana metode pengembangan yang
biasa dilakukan setiap perusahaan. Melalui metode ini para karyawan diharapkan
semakin terampil dalam melakukan tugasnya. Pelatihan bisa dilaksanakan secara
internal maupun eksternal. Pelatihan internal meliputi pelatihan yang dilakukan di
dalam lingkungan perusahaan. Melalui metode ini, trainer dapat diambil dari dalam
perusahaan itu sendiri atau bisa saja diambil dari perusahaan yang biasa bekerja sama
dengan perusahaan lain untuk mengadakan pelatihan.
Perusahaan yang dipilih tersebut adalah perusahaan yang memang
menyediakan jasa pelatihan yang dibutuhkan. Sementara pelatihan eksternal
dilakukan dengan cara karyawan-karyawan ke lembaga atau instansi pelatihan untuk
melakukan pelatihan di sana. Training merupakan hal yang harus dilalui oleh seorang
karyawan baru. Sebelum ditugaskan, mereka diharuskan mengikuti training terlebih
dahulu.
2. Magang
Melalui metode magang para karyawan baru dilatih untuk mengerjakan apa
tugas yang akan dilakukannya kelak. Karyawan baru tentu belum menguasai medan
tempur, karenanya perlu didampingi terlebih dahulu agar nanti siap diterjunkan dalam
pekerjaanya dengan keterampilan dan wawasan yang dibutuhkan. Magang umum
diadakan di setiap perusahaan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan diri.

3. Pendidikan
Melalui metode pendidikan, perusahaan memberikan pendidikan formal
kepada para karyawan atau memberikan kesempatan pada karyawan untuk
melanjutkan pendidikan agar karyawan tersebut memiliki kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
Misalnya, sebuah perusahaan ingin menaikkan posisi karyawan lulusan D3
dikarenakan prestasi atau potensinya. Maka perusahaan akan mengambil kebijakan
untuk memberi kesempatan untuk mengambil kuliah lanjutan. Kebijakan tersebut
tentunya jauh lebih efektif daripada harus merekrut karyawan baru yang belum teruji
kinerjanya.

4. Rotasi Kerja
Ketika karyawan kurang memberikan hasil maksimal dalam pekerjaannya,
maka perusahaan harus mengevaluasi apa penyebabnya. Apakah ada ketidakcocokan
antar tim, apakah tekanan terlalu besar, ataukah karyawan ada dalam batas kelelahan
dan kejenuhan maksimal. Metode rotasi memberikan kesempatan pada karyawan
untuk merasakan variasi pekerjaan sekaligus untuk mengetahui divisi mana karyawan
tersebut cocok untuk ditempatkan. Ketika di suatu divisi karyawan tersebut tidak
cocok, namun di divisi lain ternyata hasilnya maksimal, maka bisa dipertimbangkan
pemindahanya. Selain mengetahui tempat yang cocok untuk karyawan tersebut,
namun juga rotasi berfungsi untuk mengisi kekosongan karyawan lain yang sedang
cuti, ijin mendadak atau mengundurkan diri. Perusahaan tidak akan panik ketika
terjadi hal-hal tadi. Dengan Metode rotasi para karyawan akan menemukan passion
kerja yang mungkin lebih cocok untuk dirinya. Dan imbasnya akan baik tentu saja
pada kinerjanya.
5. Studi Banding
Metode ini adalah metode pengembanhan SDM dengan cara mengevaluasi
atau membandingkan sistem kerja yang selama ini berjalan di suatu perusahaan
dengan sistem kerja standar atau berlaku di tempat lain. Melalui metode ini
perusahaan akan mendapat gambaran seefektif apa sistem kerja terhadap produktivitas
yang diperoleh. Sebagai contoh jika perusahaan menginginkan perbaikan pada sistem
marketingnya, maka perusahaan akan melakukan studi banding pada perusahaan lain
yang memiliki sistem marketing berbeda. Setelah mendapatkan gambaran metode di
perusahaan lain, lalu akan coba diterapkan di perusahaan. Apakah lebih baik, sama
atau malah menurunkan hasil kerja.

6. Uji Kompetensi
Metode ini mungkin tak disukai karyawan ,siapa sih yang senang diberi ujian?
Namun metode ini dianggap perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas karyawan
selama ini. Uji kompetensi bisa dilakukan oleh perusahaan sendiri atau oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Terkadang karena merasa telah lama bekerja para karyawan malas untuk
belajar. Padahal bisa jadi perusahaan memiliki metode atau kebijakan baru dalam hal
produksi. Namun karyawan lama àlias senior biasanya malas untuk belajar dan lebih
memilih menggunakan metode yang selama ini dikuasainya. Dengan adanya uji
kompetensi , ada usaha dari karyawan untuk kembali belajar.

Anda mungkin juga menyukai