hingga pembinaan dan pengembangan tenaga kerja guna menempatkan dan tetap
memelihara tenaga kerja pada posisi dan kualifikasi tertentu serta bertanggung
jawab sesuai dengan persyaratan yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut.
Akan tetapi pihak manajemen kurang membantu takasi sebagai pimpinan divisi
untuk menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan
program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru
efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Hal ini memetik percikkan konflik
anatar karyawan. Hal ini bila dihubungkan dengan teori manajemen SDM yang
karyawan, yaitu kerja sama yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur
2. Sumber masalah dari manajemen SDM di PT Sakata adalah pihak manajemen tidak
menjalankan fungsi manajemen dengan baik yakni manajemen dari PT Sakata tidak
melakukan penilaian kinerja sumber daya manusia yang baik. Apabila dalam
penilaian yang objektif terhadap karyawan lama yang telah membantu perusahaan
sebelumnya. Hal ini memicu ketidakpuasan dari karyawan lama. Selain itu pula,
pihak perusahaan tidak memberikan pelatihan terhadap pimpinan baru divisi untuk
menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya atau karyawan lama.
karyawan lama maupun baru untuk jenjang promosi jabatan, serta memberikan
perusahaan.
4. Untuk mendapatkan SDM yang tepat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Hal pertama yang dilakukan dalam proses staffing adalah perencanaan SDM.
menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan
organisasi.
b. Recruitment merupakan kegiatan untuk mencari atau merekrut tenaga kerja
potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan yang sesuai untuk
proses seleksi. Proses seleksi bertujuan untuk memilih tenaga kerja yang sesuai
perusahaan.
efektivitas kerja karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan.
para karyawan.
posisi tersebut.
g. Pemberian jasa dan penghargaan yang disediakan bagi karyawan sebagai
pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan
pada bagaimana mereka melihat nilai relatif dibandingkan yang lain yang
pensiun.
5. Hal – Hal yang dapat dilakukan untuk membangkitkan semangat karyawan agar
Menuntut karyawan agar menjadi hebat dalam setiap pekerjaan bukanlah hal
yang efektif. Karyawan akan sulit bekerja secara produktif ketika mereka diminta
sebagai pembicaranya atau meminta salah satu karyawan dengan skill yang
hebat untuk melatih karyawan lainnya. Minta juga karyawan untuk belajar dari
Untuk memotivasi karyawan agar bisa bekerja lebih produktif, maka sebaiknya
banyak pekerjaan yang berarti lainnya. Melalui perangkat lunak ini, karyawan
dapat saling berkolaborasi melalui satu sistem tanpa harus merepotkan satu
sama lain.
Cara lain untuk mendorong karyawan agar bekerja lebih produktif adalah dengan
produktivitas karyawan. Ini tidak harus berupa kenaikan gaji, karena ada
pekerjaannya dengan baik, kupon taksi gratis atau hari libur tambahan untuk
dilakukan. Izinkan supervisor untuk menilai kinerja subordinate mereka dan juga
sebaliknya. Izinkan juga mereka untuk mengevaluasi satu sama lain dan menilai
lengkap, evaluasi karyawan dapat dilakukan secara otomatis. Sistem ini juga