Manajemen Operasional
Kata Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di
negara Finlandia Selatan. Nokia didirikan sebagai perusahaan penggilingan pulp oleh Fredrik
Idestam pada tahun 1865. Perusahaan Karet Finlandia kemudian mendirikan pabriknya di
kawasan sekitarnya pada awal abad ke-20 dan mulai menggunakan merek Nokia yang
kemudian dikembangkan menjadi mesin bubur kayu dan pembuat kertas pada tahun 1920 dan
merupakan pabrik pembuat kertas terkemuka di Eropa. Tahun 1950-an Chief Executive
Officer (CEO) Björn Westerlund meramalkan, masa depan pertumbuhan beberapa sektor ini
(bubur kayu dan kertas) akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah divisi elektronik
di pabrik kabel Helsinki (disini sudah mulai menjurus ke seluler).
Pada tahun 2007, NOKIA CORP terhitung sekitar sepertiga dari kapitalisasi pasar dari
Bursa Efek Helsinki (OMX Helsinki). Bergerak dalam bidang perangkat mobile, konvergen
internet dan industri komunikasi, memiliki lebih dari 132.000 karyawan di 120 negara,
penjualan di lebih dari 150 negara dan pendapatan tahunan global lebih dari $42 milyar dan
laba usaha sebesar $2.000.000.000 di tahun 2010, menawarkan layanan internet seperti
aplikasi, games, musik, peta, media dan pesan melalui platform OVI nya, jaringan
telekomunikasi peralatan melalui Nokia Siemens Networks, dan informasi peta gratis melalui
Navteq, anak perusahaannya. Sayangnya era kejayaan Nokia saat ini sudah mulai memudar,
Nokia memasuki masa genting. Perusahaan produsen ponsel asal Finlandia ini terus
kehabisan uang kas, waktu dan pilihan demi bertahan dalam ganasnya persaingan dunia
bisnis. September 2010, CEO baru Stephen Elop memutuskan dengan berani demi
menaklukkan rintangan di masa lalu. Stephen Elop menyingkirkan sistem operasi Symbian
yang sudah begitu lama dibenamkan dalam ponsel-ponsel canggihnya dan beralih fokus pada
pengembangan sistem operasi Windows Phone dari Microsoft. Jika Nokia sudah memilih
mengadopsi Android, hal yang terbaik yang bisa ia capai ialah menjadi pabrikan rata-rata
yang mengekor kesuksesan yang lain karena komoditasnya yang juga hampir serupa.
Di sisi lain, Windows Phone memberikan peluang bagi Nokia untuk mencetak
kesuksesan yang sudah dicapainya di masa lalu. Jika Nokia dapat menghasilkan perangkat
yang mengagumkan untuk platform Windows Phone, mungkin mereka dapat merengkuh
ceruknya sendiri di pasar sebagai produsen yang mampu menawarkan sesuatu yang unik:
sebuah rangkaian produk ponsel yang ramah pengguna dan berdaya tarik tinggi pada semua
tingkatan harga. Kini Nokia terpelanting dan mulai tenggelam dalam lautan pertaruhannya
sendiri. Jajaran produk ponsel Lumia perusahaan tersebut tak begitu laris manis di pasar.
Meski memiliki desain yang menawan, Lumia hanya mencetak angka penjualan 2 juta unit.
Nokia menikmati sukses dengan Lumia di pasar AS yang terkenal sukar ditembus. Namun,
semua prestasi itu tidak cukup kuat mendorong Nokia lebih dekat dengan posisi saat masa
keemasannya. Dan untuk kedua kalinya, Nokia mengurangi patokan pendapatannya menjadi
sekedar "kekuatan dinamis industri yang kompetitif". Hal ini sama saja dengna
mengungkapkan, "Kami sudah babak belur".
2006 Nokia N80. Merupakan handset pertama yang memiliki teknologi UPnP
(Universal Plug and Play), yang memungkinkan pengguna dapat menggunakan
UPnP sebagai remote control untuk swap konten via Wi-Fi di antara PC,
perlengkapan audio danTV.
Nokia N95. Ini adalah teleponpertama Nokia dengan kemampuan GPS di
dalamnya. Disain ponsel ini menerima penghargaan Red Dot
2007 Nokia 7900 Prism. Ponsel pertama yang mengadopsi layar organik LED.
2008 Nokia E71. Ponsel Nokia teramping di dunia dengan keypad qwerty.
2009 Nokia N97. Ponsel yang terhubung dengan internet setiap saat.
2010 Nokia mengenluarkan N8 ponsel pertama dgn os symbian^3 yang di klaim
sebagai raja multimedia dan ponsel pertama di dunia yang mengusung kamera
dengan kekuatan 12 MP.
2014 Nokia sudah menaruh perhatian pada Android sejak tiga tahun lalu. Namun,
Nokia malu-malu mengadopsi Android karena telanjur menjalin kemitraan
eksklusif dengan Windows Phone. Sebagai jalan tengah dan agar terlihat tidak
bergantung sepenuhnya pada Google, Nokia melakukan modifikasi besar pada
sistem robot hijau hingga terciptalah Android rasa Windows Phone.
Eksperimen Nokia terhadap Android sudah dimulai sejak 2011. Tanda-tanda itu
terlihat ketika beredar foto ponsel Nokia N9 yang menjalankan Android 2.3. Foto ini diyakini
bukan rekayasa.
Nokia menjadi "pengagum rahasia" sistem operasi Android. Bahkan, CEO Nokia
Stephen Elop akhirnya galau. Stephen Elop mempertimbangkan agar Nokia mengadopsi
Android demi menyelamatkan bisnis ponselnya yang sedang terpuruk. Selain itu,
pertumbuhan pengguna Android sangat pesat serta mendapat banyak dukungan dari
pengembang aplikasi.
Sekitar akhir tahun 2013, seorang sumber tepercaya menyampaikan
kepada KompasTekno bahwa Nokia memang serius menggarap Android. Namun, sumber itu
mengatakan, Android yang dikembangkan Nokia ini lain daripada yang lain. Kepala Desain
User Interface Nokia saat itu, Peter Skillman, disebut sebagai orang yang berperan besar
dalam pengembangan Android di Nokia. Selain Skillman, ada Egil Kvaleberg yang
memimpin penelitian dan pengembangan, desain sistem, dan arsitektur ponsel Android
Nokia.
Beberapa pekan kemudian, beredar kabar Nokia sedang mengerjakan proyek yang
disebut "Asha on Linux". Dengan status super-rahasia, Nokia memproduksi 10.000 unit
perangkat purwarupa yang secara fisik mirip ponsel seri Asha tetapi menjalankan Android.
Perangkat ini diproduksi oleh pemanufaktur Foxconn di China dan menggunakan prosesor
Qualcomm Snapdragon 200 seri 8225Q. Karyawan Nokia menyebut perangkat itu dengan
kode nama "Normandy." Ini hanyalah sebuah kode nama, bukan merek dagang ataupun nama
resmi untuk dipasarkan. Hingga pada Januari 2014, beredar kabar bahwa ponsel pintar
Android itu diberi nama resmi Nokia X.
Indentifikasi masalah dan alternative untuk menyelesaikan masalah tersebut
Berikut ini adalah masalah yang dihadapi perusahaan Nokia yang berkaitan dengan
strategi dan perilaku dalam organisasi :
1. Pada tahun 2011 Nokia mengalami penurunan penjualan, yang semula Nokia mampu
menjual 108 juta unit telepon genggam kini hanya 71 juta unit. Pada kuartal pertama tahun
2012, Nokia mengalami kerugian bersih US$1,2 milyar atau sekitar Rp 11 triliun. Ini
berawal sejak munculnya produk-produk baru dari kompetitor utama seperti Apple,
Blackberry, dan Samsung yang lebih mampu memenuhi keinginan konsumen, dengan
servis dan fasilitas jauh lebih memuaskan seperti dengan OS Android, Windows, atau iOS,
dibandingkan Nokia yang tetap fokus dan yakin pada Symbian sebagai Operating System
di handset Nokia, sehingga pamor Nokia sebagai perusahaan telepon genggam paling
mendominasi mulai terkalahkan.
2. Tahun 2007 - 2011 harga saham Nokia dinyatakan jatuh hampir 90%, para investor juga
memotong $17 milyar dari nilai pasarnya, serta menghapus prestasi Nokia yang kompetitif
di masa lalu dengan memberi nilai nol. Hal ini semakin menambah kesulitan finansial dan
mengurangi kepercayaan perusahaan Nokia.
3. Nokia Corp gagal mengeluarkan produk baru bernama Lumia 900 dengan fasilitas
windows 8, karena banyak keluhan dari konsumen mengenai masalah pada koneksi data.
Produk Lumia 900 juga terlambat diluncurkan (Februari 2012) dibandingkan Iphone 4S
(Oktober 2011), karena CEO lamban dalam mengambil keputusan akibat terlalu banyak
analisa dan persamaan persepsi dari berbagai pihak. Nokia kembali mengulangi kesalahan
ini pada Nokia Lumia 920 (September 2012), sementara pesaing lain sudah memasuki
teknologi Quad Core lebih awal.
4. Sebagian besar perusahaan Nokia di seluruh dunia ditutup termasuk perusahaan utamanya
di Finlandia, serta penutupan riset dan pusat pengembangannya, sekalipun ada yang masih
bertahan, perusahaan itu sudah berhenti beroperasi dalam memproduksi ponsel.
5. Nokia memangkas 3.700 karyawan dan menghentikan 10.000 karyawan secara global
hingga akhir tahun 2013. Perkembangan perekonomian di dunia nampaknya terus
berkembang tanpa batas yang kita ketahui, inovasi terbaru terbentuk di tiap detiknya di
seluruh belahan dunia. Tak terkecuali dengan persaingan perusahaan yang menghasilkan
produk telepon genggam, selalu ada inovasi terbaru yang makin lama dengan kurun waktu
yang sangat singkat.Inovasi teknologi yang tak terkendali, demikian juga dengan hukum
alam yang satu ini, bahwa roda terus berputar, setelah diatas pasti akan berputar ke bawah,
atau sebaliknya, dari bawah akan berputar hingga sampai di atas. Nampaknya demikianlah
yang sedang dihadapi oleh perusahaan Nokia. Perjalanan panjang Nokia sangat dramatis,
Nokia yang dulunya sangat terkenal dengan semboyan, “ponsel sejuta umat”akhirnya
harus merelakan mundur dari pertarungan pasar setelah Samsung Electronics Co Ltd akan
menjadi pembuat ponsel pintar terbesar pada kuartal ini.Nokia tercatat masih memegang
tampuk pimpinan dalam hal penjualan ponsel secara global.
Nokia mengalami penurunan pangsa pasar smartphone dari 50,8% di kuartal kedua 2007
menjadi 25,5% pada kuartal pertama 2011, berdasarkan keterangan Gartner Inc. Di kuartal
pertama ini pula, pendapatan Nokia naik 6,4% menjadi 7,09 euro. Jumlah yang relatif rendah
jika dibandingkan iPhone yang mencapai US$ 12,3 miliar. Konsumen AS juga mengalami
penurunan kecintaan terhadap Nokia, berdasarkan survei Enders Analysis. Sekitar 16%
koresponden memilih gunakan perangkat Nokia di 2011, berbanding dengan 27%
koresponden menyukai Nokia di 2010.Bahkan di pasar negara berkembang Cina yang
membutuhkan ponsel berharga murah bagi penduduk di pedesaan, Nokia juga tidak mampu
bersaing dengan pemasok lokal yang menawarkan harga lebih rendah, ujar pihak Nokia
kepada Bloomberg.