PENDAHULUAN
Telepon selular merupakan salah satu alat komunikasi yang penyampaiannya bersifat verbal
dan nonverbal. Telepon seluler atau lebih sering kita sebut handphone adalah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed
line konvensional, namun bisa dibawa kemana-mana ( portabel ) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon yang menggunakan kabel (nirkabel ; wireless ). Handphone merupakan
salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting, karena dapat digunakan sebagai alat
komunikasi untuk memberikan informasi kepada seseorang meskipun memiliki jarak yang jauh.
Di era globalisasi sekarang ini, bisnis ekonomi pun juga ikut terpengaruh. Batasan
antarnegara menjadi semakin kabur pada saat teknologi komunikasi semakin maju. Hal ini
membuat semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis yang terjadi antar perusahaan –
perusahaan besar. Perusahaan harus mampu memberikan kepada pelanggannya produk yang
bermutu. Perubahan perubahan perilaku konsumen sangat penting diketahui oleh perusahaan agar
dapat memperkirakan kebutuhan konsumen pada saat sekarang dan akan datang seperti
Sony ericsson merupakan penggabungan dari perusahaan elektronik sony dan perusahaan
telekomunikasi ericsson. Pada awalnya perusahaan ini menggunakan symbian OS sebagai sistem
operasi produknya, popularitas android yang terus meningkat membuat sony ericsson melakukan
Pada awal abad 20, Ericsson mendominasi pasar dunia untuk pertukaran telepon manual.
Pada oktober 2001 sony melakukan merger dan masuk ke indonesia secara resmi pada februari
1
2002 dan terbukti mampu mempertahankan keberadaannya dipasar global maupun tanah air.
Namun pada 2009, karena persaingan yang ketat dan begitu cepatnya setiap perusahaan
telekomunikasi melakukan suatu perubahan atauapun melakukan inivasi ,sony ericsson mulai
mengalami keterpurukan karena munculnya smartphone android samsung dan apple iphone yang
berhasil mencuri perhatian konsumen. Karena samsung dan apple memiliki brand image yang
sangat baik di mata konsumen. Sony ericsson sendiri berada pada tingkat presentasi brand image
terendah diantara samsung dan apple. Dan juga mengalami penurunan penjualan.
Namun ditengah rendahnya brand image yang dimiliki, sony ericsson secara global
mengakuisisi sebesar 50% saham ericsson sehingga memiliki kepemilikan penuh dalam sony
rebranding menjadi sony mobile communications. Tidak hanya itu sony juga melakukan
Rebranding yang dilakukan sony ternyata berhasil mencuri perhatian konsumen secara
global. Terbukti dengan penjualan sony yang langsung meningkat, ditambah lagi sony terus
melakukan inovasi dan terobosan baru sehingga semakin banyak konsumen yang memilih produk
sony.
2
BAB II
PEMBAHASAN
didirikan pada tanggal 1 Oktober 2001 oleh perusahaan elektronik Jepang Sony Corporation dan
perusahaan telekomunikasi Swedia Ericsson untuk memproduksi ponsel. Alasan lain untuk usaha
ini adalah untuk menggabungkan keahlian elektronik konsumen Sony Ericsson dengan
Ericsson, yang telah di pasar telepon seluler selama beberapa dekade telah berjuang maksimal
namun tetap memperoleh kerugian besar. Hal ini terutama disebabkan kebakaran pabrik Philips di
New Mexico yang memproduksi chip untuk ponsel mereka yang menyebabkan tertundanya
produksi dan juga karena ketidakmampuan untuk memproduksi ponsel murah seperti Nokia.
Pada bulan Agustus 2001, kedua perusahaan (Sony dan Ericsson )telah
merampungkan persyaratan merger mengumumkan pada bulan April. Perusahaan ini memiliki
tenaga kerja awal 3.500 karyawan. Penggabungan kedua perusahaan tersebut tidak berjalan mulus,
pangsa pasar Ericsson benar-benar jatuh dan pada bulan Agustus 2002, Ericsson mengatakan akan
berhenti membuat ponsel dan mengakhiri kemitraan dengan Sony jika bisnis terus mengecewakan
Namun, pada Januari 2003, kedua perusahaan mengatakan mereka akan menyuntikkan lebih
3
Strategi Sony Ericsson adalah merilis ponsel model baru yang memiliki kemampuan
seperti foto digital serta kemampuan multimedia lainnya seperti men-download dan melihat klip
video dan kemampuan manajemen informasi pribadi. Untuk tujuan ini, merilis beberapa model
baru yang sudah built-in kamera digital dan layar warna adalah hal yang baru pada saat itu.
Bagaimanapun, usaha patungan ini terus membuat kerugian lebih besar meskipun penjualan
booming. Target untuk membuat keuntungan dari tahun pertama sampai tahun 2002 ditunda
hingga 2003 untuk paruh kedua tahun 2003. Perusaah ini mengalami kegagalan dalam misinya
untuk menjadi top seller handset multimedia dan berada di tempat kelima dan berjuang pada tahun
2005.
Konsentrasi Sony Ericsson saat ini dalam memproduksi ponsel meliputi: musik,
kamera, bisnis (web dan email), desain, eco-friendly, dan anggaran telepon terfokus. Enam
Seri W Walkman adalah merek ponsel musik Sony Ericsson, diluncurkan pada tahun
2005. Ponsel Sony Ericsson W-seri adalah ponsel musik yang terkenal karena menjadi ponsel seri
pertama musik mobile, membuat pasar baru bagi musik portabel yang berkembang pada saat itu.
Fitur utama yang dapat dilihat dalam semua ponsel Walkman adalah memiliki tombol ‘W’ yang
ditekan untuk membuka media center. Model terbaru, Yendo, merupakan ponsel Walkman
pertama dengan layar sentuh penuh. Walkman merek ponsel juga diproduksi untuk pasar Jepang,
di mana satu ponsel Walkman diluncurkan pada tahun 2009, Premier (Premier Cube), mampu
Sony Ericsson Cyber-shot, diluncurkan pada tahun 2006 dalam model-model terbaru
dari ponsel seri K. Rentang ponsel ini difokuskan pada kualitas kamera yang disertakan dengan
telepon. Cyber-shot telepon selalu menyertakan flash, beberapa dengan xenon flash, dan juga
4
termasuk kamera auto-focus. Sony Ericsson menggebrak kampanye pemasaran global untuk
ponsel Cyber-shot dengan peluncuran ‘Don’t Miss a Shot’. Kampanye ini menampilkan pemain
tenis wanita atas Ivanovi? Ana dan Daniela Hantuchova. Pada tanggal 10 Februari 2008, seri telah
diperluas dengan pengumuman C702, C902 dan telepon C905. Model terbaru, S003, yang
diluncurkan pada 2010 untuk pasar Jepang saja, adalah yang kedua dari Cyber-shot seri ponsel
bermerek yang dilengkapi dengan kamera 12 Megapixel setelah Satio. Ini menggunakan CMOS
‘Exmor’ sensor, ‘PLASMA’ Dual-LED Flash, ISO 3200, dan tahan air.
Sony Ericsson BRAVIA , diluncurkan 2007 di pasar Jepang saja. Sampai saat ini,
empat BRAVIA ponsel bermerek telah dihasilkan. Sony Ericsson (FOMA SO903iTV, FOMA
SO906i, U1, dan S004 [23]) menggunakan merek BRAVIA. BRAVIA merek ponsel dapat
Berbagai ponsel dengan UIQ smartphone, diperkenalkan dengan seri P pada tahun
2003 dengan pengenalan P800. Mereka terkenal karena touchscreens mereka, QWERTY keypad
(pada kebanyakan model), dan penggunaan platform antarmuka UIQ untuk Symbian OS. Rentang
pada bulan Februari 2008 di Mobile World Congress (sebelumnya 3GSM) yang diselenggarakan
di Barcelona Spanyol, merupakan merek dagang pertama yang dipromosikan oleh Sony Ericsson
sebagai miliknya dan yang ditunjuk untuk menyediakan teknologi konvergensi antara basis target
pengguna. Model pertama, X1, membawa sistem operasi Windows Mobile dengan interface panel
Sony Ericsson. Model X10 Xperia memiliki fitur Sistem Operasi Android. Selain itu, Yahoo News
melaporkan bahwa Sony akan sejajar dengan Google untuk menjalankan Android pada
5
Sony Ericsson GreenHeart, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009, digembar-
gemborkan oleh Sony Ericsson J105i Naite dan C901 GreenHeart. Hal ini difokuskan pada tema
ramah lingkungan, tapi masih fitur dengan teknologi mobile terbaru dan kemampuan multimedia.
Hal ini terutama menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan fitur-apps.
Rencana kedepan Sony Ericsson tidak lagi menggunakan sistem operasi mobile
Symbian. Kini, vendor ponsel yang sempat redup itu coba kembali bersinar dengan fokus
menggarap ponsel berbasis Google Android. Demkian pernyataan yang dikemukakan salah satu
eksekutif Sony Ericsson, Aldo Liguori. “Ke depan, kami tidak ada rencana mengembangkan
perangkat berbasis Symbian lagi (dikutip dari Venturebeat). Sampai pada tahun 2010, Sony
Ericsson masih menggunakan OS Symbian untuk jajaran seri Vivaz besutannya. Namun vendor
ini bisa saja mengalihkannya ke Android sewaktu-waktu–sama halnya seperti Xperia X10.
melakukan inovasi diman vendor ponsel lain sudah beralih ke system android sementara sony
masih menjual perangkat dengan system Symbian. Dan kegagalan ini juga menimbulkan kerugian
dan ini juga di alami oleh rivalnya yaitu perusahaan nokia. Dan budaya jepang juga mempengaruhi
a. Harmony Culture Error. Dalam era digital seperti saat ini, kecepatan adalah kunci. Speed
in decision making. Speed in product development. Speed in product launch. Dan persis di titik
vital ini, perusahaan Jepang termehek-mehek lantaran budaya mereka yang mengangungkan
harmoni dan konsensus. Perusahaan Jepang yang menggunakan kultur kerja yang sangat
mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang bisa rapat berminggu-minggu sekedar untuk
6
menemukan konsensus mengenai produk apa yang akan diluncurkan. Dan begitu rapat mereka
selesai, Samsung atau LG sudah keluar dengan produk baru, dan para senior manajer Jepang itu
Jepang lamban mengambil keputusan (dan dalam era digital ini artinya tragedi). Budaya yang
menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal nyaris tidak pernah bisa mekar. Sebab
mereka keburu mati: dijadikan tumbal demi menjaga “keindahan budaya harmoni”.
b. Seniority Error. Dalam era digital, inovasi adalah oksigen. Inovasi adalah nafas yang terus
mengalir. Sayangnya, budaya inovasi ini tidak kompatibel dengan budaya kerja yang
mementingkan senioritas serta budaya sungkan pada atasan, perusahaan Jepang memelihara
budaya senioritas. Perusahaan Jepang, dan hampir pasti Anda tidak akan menemukan Senior
Managers dalam usia 30-an tahun. Promosi di hampir semua perusahaan Jepang menggunakan
c. Old Nation Error. Faktor terakhir ini mungkin ada kaitannya dengan faktor kedua. Dan
juga dengan aspek demografi. Jepang adalah negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo
penduduk Jepang berusia diatas 50 tahun. Jadi mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan
Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah menua.
Namun sony ericsson melakukan akuisisi terhadap perusahaan ericsson dan menjadi Sony
Mobile Communication Inc, dan juga merubah brandnya menjad sony. dan sekarang sudah
berpusat pada produksi sony experia yang menggunakan program atau system android dan kembali
memiliki pasar yang meluas dan kembali menjadi barang yang bergengsi di masyarakat. Tentu
bukan hanya bergengsi soal mereknya namun juga dari segi kualitas perangkat keras dan lunaknya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Perusahaan Sony Ericsson.Inc merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
teknologi dan komunikasi yang sangat cepat perkembangannya untuk dikenal dalam kalangan
masyarakat.
2. Pelaksanaan sistem inovasi yang dilakukan perusahaan ini berjalan dengan cukup
baik,dimana terdapat dampak yang positif diawal inovasi ini dilakukan dan berpengaruh bagi
perusahaan Sony Ericsson.Inc.
3. Adanya sistem inovasi yang dilakukan oleh perusahaan Sony semata-mata hanya untuk
menunjukkan bahwa perusahaan memperhatikan kebutuhan dan keinginan banyak masyarakat.
Namun pelaksanaan inovasi yang cukup baik diawal membuat perusahaan menjadi lengah dan
tidak menyadari semakin banyaknya pesaing yang muncul dan memberikan dampak negatif yang
dialami oleh perusahaan Sony,sehingga perusahaan mengalami keterputukan karena ditinggal oleh
konsumen dan sudah dianggap sebagai perusahaan yang tidak lagi memperhatikan dan tidak bisa
lagi memenuhi keinginan masyarakat yang semakin bertumbuh juga.
4. Berbagai hal yang terjadi dan sudah dialami oleh perusahaan Sony merupakan perjalanan
yang cukup panjang bagi perusahaan ini dan dapat terjadi karena perusahaan mampu
mengendalikannya, oleh karena itu ketika perusahaan ini sempat merasakan suatu produk yang
diproduksi sempat memiliki suatu nama dan image yang cukup baik dikalangan masyarakat,
namun ditengah perusahaan sedang mengalami keadaan yang cukup baik,namun perusahaan harus
kembali lagi mengalami keterputukan ketika tidak mengerti adanya ancaman yang semakin banyak
muncul.Namun karena adanya suatu peluang yang digunakan perusahaan dapat kembali lagi
sebagai suatu perusahaan yang memiliki brand image yang baik dimasyarakat.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan,dan mungkin dapat berguna bagi perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Perusahaan hendaknya dapat terus mempertahankan sistem inovasi yang dilakukan diawal
oleh perusahaan dan tetap memperhatikan kebutuhan juga keinginan mayarakat.Serta dapat
8
memahami keadaan pasar yang mungkin dapat mengancam perusahaan dengan munculnya
pesaing yang semakin banyak.
2. Untuk tetap dapat bertahan perusahaan hendaknya meningkatkan mutu bagi setiap produk
yang diciptakan dan dapat memuaskan keinginan masyarakat.
3. Agar para konsumen tetap bertahan pada produk yang diciptakan, perusahaan seharusnya
tidak hanya melakukan inovasi pada hal-hal yang sama,tetapi harus memberikan suatu nilai yang
baru bagi masyarakat agar konsumen tiak merasa bosan/jenuh terhadap produk yang ditawarkan
oleh perusahaan ini.
4. Untuk semakin meningkatkan image yang sudah cukup dikenal masyarakat, perusahaan ini
hendaknya tetap mengadakan rencana inovasi secara terus menerus dan tetap meningkatkan
kualitas yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://govindabright.blogspot.com/2016/11/analisis-strategi-perusahaan-sony.html