Anda di halaman 1dari 20

Nama Kelompok

1. Lutfi Nur Lestari 140810301007


2. Maftuh Indah 140810301013
3. Kurniawan Wiratama
140810301019
4. Iin Parlitna 140810301078

Penentuan Biaya Produk


Bersama dan Produk
Sampingan

Definisi Produk Bersama dan Produk


Sampingan
Produk bersama dibagi menjadi 2
jenis:
Produk utama adalah produk yang
mempunyai nilai jual relatif lebih
tinggi daripada nilai jual produk
sampingan
Produk sampingan adalah produk
yang mempunyai nilai jual relatif
lebih rendah daripada nilai jual
produk utama

Produksi Bersama dan Biaya Bersama

Titik
Pisah

Produk Utama
Relatif Bernilai Tinggi
Contoh: Beras

Produk Sampingan
Relatif Bernilai Rendah
Contoh: dedak/katul

Definisi Biaya Bersama dan Produk


Bersama
Biaya Bersama (joint cost) adalah
biaya yang dikeluarkan sejak saat
mula-mula bahan baku diolah sampai
dengan berbagai macam produk
dapat dipisahkan identitasnya.
Produk Bersama (joint produck)
adalah dua produk atau lebih yang
diproduksi secara serentak dengan
serangkaian proses atau dengan
proses bersama.

Metode nilai pasar atau


metode nilai jual realatif

AKUNTANSI
PRODUK
BERSAMA

Metode rata-rata biaya per


satuan

Metode rata-rata tertimbang

Metode unit kuantitatif atau


metode satuan fisik

Metode nilai pasar

PT Abadi Buana Citra adalah sebuah perusahaan yang bergerak


dalam bidang usaha pengilangan minyak. Biaya bersama yang
diperlukan untuk proses pengilangan minyak tersebut adalah
sebesar Rp 1.000.000. Proses produksi bersama yang
dilaksanakan pada perusahaan tersebut secara bersamaan
menghasilkan bensin sebanyak 40.000 liter, minyak pelumas
sebesar 35.000, dan minyak tanah sebesar 25.000 liter. Harga jual
masing-masing produk per liter setalah titik pisah adalah bensin
Rp1000, minyak pelumas Rp750, dan minyak tanah Rp500.
Berdasarkan data tersebut maka dapat dibuat alokasi biaya
bersama sebagai berikut.

Metode rata-rata biaya per satuan


Contoh:
PT Abadi Buana Citra adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang usaha pengilangan minyak. Biaya bersama yang
diperlukan untuk proses pengilangan minyak tersebut adalah sebesar
Rp 1.000.000. Proses produksi yang dilaksanakan pada perusahaan
tersebut secara bersamaan menghasilkan bensin sebanyak 40.000
liter, minyak pelumas sebesar 35.000, dan minyak tanah sebesar
25.000 liter. Dengan demikian total produksi secara keseluruhan
adalah sebanyak 100.000 liter. Berdasarkan data tersebut, dapat
dihitung biaya produksi rata-rata per liter adalah sebesar Rp10
(Rp1000.000/100.000liter). Berdasarkan tersebut, dapat dibuat
alokasi biaya bersama sebagai berikut:

Metode rata-rata tertimbang

PT Abadi Buana Citra adalah sebuah perusahaan yang bergerak


dalam bidang usaha pengilangan minyak. Biaya bersama yang
diperlukan untuk proses pengilangan minyak tersebut adalah
sebesar Rp 1.000.000. Proses produksi bersama yang
dilaksanakan pada perusahaan tersebut secara bersamaan
menghasilkan bensin sebanyak 40.000 liter, minyak pelumas
sebanyak 35.000 liter, dan minyak tanah sebanyak 25.000 liter.
Angka penimbang untuk masing-masing produk, yaitu: bensin 3,
minyak pelumas 2, dan minyak tanah 1. berdasarkan data
tersebut, dapat dibuat alokasi biaya bersama sebagai berikut.

Metode unit kuantitatif

PT Abadi Buana Citra adalah sebuah perusahaan yang bergerak


dalam bidang usaha pengilangan minyak. Biaya bersama yang
diperlukan untuk proses pengilangan minyak tersebut adalah
sebesar Rp 1.000.000. Dalam pelaksanaan proses produksinya,
perusahaan tersebut menggunakan bahan minyak mentah
sebanyak 100.000 liter untuk diolah menjadi bensin, minyak
pelumas, dan minyak tanah. Berdasarkan analisis, diketahui
bahwa bensin menggunakan minyak mentah sebanyak 40.000
liter, minyak pelumas menggunakan minyak mentah sebanyak
35.000 liter, dan minyak tanah menggunakan minyak mentah
sebanyak 25.000 liter. Dari data tersebut , dapat ditentukan
alokasi biaya bersama untuk bensin adalah 40%(40.000
liter/100.000 liter), pelumas 35%(35.000 liter/100.000 liter), dan
minyak tanah 25%(25.000 liter /100.000 liter). Berdasarkan data
tersebut, dapat dibuat alokasi biaya bersama sebagai berikut.

METODE
PENENTU
AN BIAYA
PRODUK
SAMPINGA
N

Metode pengakuan
pendapatan kotor
Metode tanpa
alokasi

Metode dengan
alokasi

Metode pengakuan
pendapatan bersih
Metode pengakuan
pendapatan bersih
Metode pengakuan
pendapatan bersih

metode pengakuan pendapatan kotor


pendapatan produk sampingan sebagai pendapatan lain-lain.
Pada metode ini , pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk
sampingan merupakan penambah terhadap laba operasi. Laporan laba rugi
yang menggambarkan penerapan tersebut:
Penjualan (produk utama, 10.000 unit @Rp60)
Rp600.000
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal (1.000 unit @Rp45)
Rp45.000
Biaya produksi total (11.000 unit @Rp45)
Rp495.000
Barang tersedia dijual Rp540.000
Persediaan akhir (2.000 unit @Rp45)
(Rp90.000)
Harga pokok penjualan
(Rp450.000)
Laba Kotor
Rp150.000
Biaya pemasaran dan administrasi
(Rp60.000)
Laba operasi
Rp90.000
Pendapatan lain-lain:
Pendapatan dari hasil penjualan produk sampingan
Rp45.0000
Laba sebelum pajak Rp135.000

metode pengakuan pendapatan kotor


Pendapatan produk sampingan sebagai
tambahan pendapatan penjualan
pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk sampingan
disajikan sebagai penambah terhadap pendapatan penjualan produk
utama.
Penjualan (produk utama, 10.000 unit @Rp60)
Pendapatan dari hasil penjualan produk sampingan

Rp600.000
Rp45.000
Rp645.000

Harga pokok penjualan:


Persediaan awal (1.000 unit @Rp45)
Rp45.000
Biaya produksi total (11.000 unit @Rp45)
Rp495.000
Barang tersedia dijual Rp540.000
Persediaan akhir (2.000 unit @Rp45)
(Rp90.000)
(Rp450.000)
Laba kotor
Rp195.000
Biaya pemasaran dan administrasi
(Rp60.000)
Laba operasi
Rp135.000

metode pengakuan pendapatan kotor

Pendapatan produk sampingan sebagai


pengurang harga pokok penjualan

Penjualan (produk utama, 10.000 unit @Rp60)


Rp600.000
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal (1.000 unit @Rp45)
Rp45.000
Biaya produksi total (11.000 unit @Rp45)
Rp495.000
Barang tersedia dijual Rp540.000
Persediaan akhir (2.000 unit @Rp45)
(Rp90.000)
Rp450.000
Pendapatan dari hasil penjualan produk sampingan
(Rp45.000)
(Rp405.000)
Laba kotor
Rp195.000
Biaya pemasaran dan administrasi
(Rp60.000)
Laba operasi
Rp135.000

metode pengakuan pendapatan kotor

Pendapatan produk sampingan sebagai pengurang


biaya produksi

Penjualan (produk utama, 10.000 unit @Rp60)


Rp600.000
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal (1.000 unit @Rp40,5) Rp40.500
Biaya produksi total (11.000 unit @Rp45)
Rp495.000
Pendapatan dari penjualan produk sampingan
(Rp45.000)
Biaya produksi neto Rp450.000
Barang tersedia dijual (12.000 unit @Rp40,875 biaya rataRp490.500
rata)
Persediaan akhir (2.000 unit @Rp40,875)
(Rp81.750)
(Rp408.750)
Laba kotor
Rp191.250
Biaya pemasaran dan administrasi
(Rp60.000)
Laba operasi
Rp131.250

Metode Pengakuan Pendapatan


Bersih
Di dalam metode pengakuan pendapatan
bersih, jumlah pendapatan yang diperoleh
dari hasil penjualan produk sampingan akan
dikurangi dengan seluruh biaya yang terjadi
setelah titik pisah. Biaya yang terjadi setelah
titik pisah, antara lain biaya penempatan
produk sampingan di pasar (biaya
administrasi dan biaya pemasaran) dan
setiap tambahan biaya yang terjadi
sehubungan dengan pemrosesan lebih lanjut
produk sampingan.

Metode Dengan Alokasi


Metode Biaya Pengganti
Metode biaya pengganti diterapkan pada
perusahaan yang produk sampingannya
digunakan sebagai bahan dalam proses
produksinya sehingga perusahaan tidak
perlu membeli bahan baku atau bahan
penolong tertentu dari pemasok luar. Biaya
bersama yang dialokasikan kepada produk
sampingan adalah sebesar harga beli atau
biaya pengganti produk tersebut di pasar.

Metode Biaya Reversal

Nilai pasar produk sampingan


RpXXX
Dikurangi:
Taksiran laba kotor RpXXX
Taksiran biaya pemasaran RpXXX
Taksiran biaya administrasi dan umum RpXXX
Taksiran biaya proses lanjutRpXXX
(RpXXX)
Taksiran biaya produk sampingan
RpXXX

Penerapan metode nilai pasar dalam kaitannya dengan produk utama dan produk sampingan

Elemen
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi (40.000 unit)
Nilai pasar (5.000 unit @54)

Produk Utama
Rp1.500.000
Rp2.100.000
Rp1.200.000
Rp4.800.000

Produk Sampingan

Rp270.000

Taksiran laba kotor:


Laba kotor (20% dari harga jual)
Rp54.000
Biaya pemasaran dan adm. (5% dari harga jual)
Rp13.500
Rp202.500
Taksiran biaya produksi setelah pemisahan:
Biaya bahan bakuRp30.000
Biaya tenaga kerja langsung
Rp36.000
Biaya overhead pabrik
Rp9.000
(Rp75.000)

(Rp67.500)

Taksiran nilai produk sampingan pada saat


pemisahan dikurangkan ke produk utama
(*Rp127.500) *Rp127.500
Biaya produk utama **Rp4.672.500
Ditambah dengan biaya produksi sesungguhnya
Setelah pemisahan
Rp69.000
Biaya produk sampingan
Rp196.500
Total jumlah unit
1.200.000 unit
1.500.000 unit
Biaya produk per unit
Rp116,82
Rp39,30

Analisis biaya bersama untuk pengambilan keputusan


manajemen dan analisis kemampuan menghasilkan
laba

Anda mungkin juga menyukai