Ketika prinsip-prinsip atau peraturan tertentu yang terkandung dalam kode etik tidak
sepenuhnya berlaku untuk masalah tertentu yang dihadapi oleh seorang akuntan profesional,
para pembuat keputusan dapat berpedoman pada prinsip-prinsip umum untuk sampai pada
keputusan etis yang dapat dipertahankan. Apakah yang dimaksud dengan prinsip-prinsip
umum etika dan bagaimana penerapannya? Dibutuhkan suatu pembahasan tentang prinsip-
prinsip etika dan bagaimana mengembangkan sebuah kerangka keputusan menyeluruh yang
praktis dan komprehensif berdasarkan pada bagaimana tindakan yang diusulkan akan
Sebagai respon terhadap keputusan yang dapat dipertahankan secara etis, makalah ini
menyajikan kerangka kerja yang praktis, komprehensif, dan beraneka ragam untuk
profitabilitas dan legalitas, serta persyaratan yang akan ditampilkan filosofis secara penting
dan yang baru ini dituntut oleh pemangku kepentingan. Hal ini dirancang untuk
a. konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam hal manfaat atau biaya,
b. hak dan kewajiban yang terkena dampak,
keputusan. Bagi mereka, kebenaran dari suatu perbuatan bergantung pada konsekuensinya.
Pendekatan ini sangat penting bagi keputusan etis yang baik dan pemahaman itu akan
menjadi bagian dari pendidikan sekolah bisnis terakreditasi AACSB di masa depan. Menurut
dalam hal kerugian dan manfaatnya bagi pemangku kepentingan dan untuk mencapai sebuah
Konsekuensialisme berpendapat bahwa sebuah perbuatan benar secara moral jika dan
hanya jika tindakan tersebut mampu memaksimalkan kebaikan bersih. Dengan kata lain,
tindakan dan sebuah keputusan akan menjadi etis jika konsekuensi positif lebih besar dari
konsekuensi negatifnya.
B. Deontologi
pada kewajiban atau tugas memotivasi keputusan atau tindakan, bukan pada konsekuensi dari
tindakan. Etika deontologi mengambil posisi bahwa kebenaran bergantung pada rasa hormat
yang ditunjukkan dalam tugas, serta hak dan keadilan yang dicerminkan dari tugas-tugas
tersebut. Akibatnya, suatu pendekatan deontologis mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan
tugas, hak, serta pertimbangan keadilan dan mengajarkan para mahasiswa untuk
menggunakan standar moral, prinsip, dan aturan-aturan sebagai panduan untuk membuat
menggunakan tugas, hak, dan prinsip-prinsip sebagai panduan untuk memperbaiki prilaku
moral sedangkan etika kebajikan berkaitan dengan aspek yang memotivasi karakter moral
yang ditunjukkan oleh para pengambil keputusan. Tanggung jawab khususnya kesalahan atau
layak dianggap salah baik moralitas dan hukum, memiliki dua dimensi: actus reus (tindakan
yang salah) dan mens rea (pikiran yang salah). Kebajikan adalah karakter yang membuat
orang bertindak etis dan membuat orang tersebut menjadi manusia yang bermoral. Kebajikan
harus selalu ditanamkan sepanjang waktu, sehingga mereka menjadi tertanam/melekat dan
sering kali memiliki dampak yang tidak dapat diukur dengan mudah menggunakan analisis
menunjukkan bahwa banyak biaya yang dihasilkan dari keputusan bisnis tidak tercermin
dalam (atau yang diluar) laporan perusahaan. Polusi kerusakan misalnya harus ditanggung
oleh pihak lain, bukan oleh perusahaan yang menyebabkan masalah. Dapat dimengerti, jika
kemudian, eksekutif perusahaan mencari teknik analisis yang memperhitungkan biaya dan
sumber daya (misalnya untuk pengendalian polusi). Akibat dari hal tersebut mereka meminta
kepada akuntan mereka untuk mengembangkan analisis biaya-manfaat yang diperlukan untuk
d. Dukungan untuk klaim kerusakan yang timbul dari hilangnya nyawa, mata,
tungkai dan lain-lain.
Evaluasi alternative program social mengarah pada alokasi sumber daya untuk:
a. Program kesehatan
b. Program pendidikan
c. Fasilitas rekreasi
d. Proyek konservasi
Saat ini tidak ada perusahaan yang dapat mengklaim dirinya “etis”, kecuali
menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Focus dari konferensi ini adalah pada
alat analisis etika dan pemecahan masalahyang dapat memberikan kerangka kerja praktis bagi
pertanyaan untuk memastikan pilihan terbaik yang akan dipilih untuk para pemegang saham,
Fokus pada nilai-nilai sangat penting untuk analisis yang tepat dari keputusan bisnis
karena moralitas, yang menjadi makin penting untuk kesehatan perusahaan dan masyarakat
tidak dapat diundangkan. Fokus ini bergantung pada system nilai pemimpin perusahaan dan
karyawan.
Saat ini tidak aman untuk menilai tindakan yang akan datang hanya pada
kontribusinya terhadap laba, karena tindakan tersebut mungkin tidak sah di mata hukum,
bahkan jika hal tersebut sah dan menguntungkan di mata hukum, masyarakat akan
menghukum perusahaan jika tindakan tersebut dianggap tidak adil dan benar.
Sangat penting bahwa kita membuat perbedaan penting (a) antara manajemen dan
kepemimpinan dan (b) antara menjadi sah menurut hukum dan bersikap etis. Adanya
perbedaan yang jelas di area ini banyak menimbulkan pikiran yang membingungkan dalam
etika bisnis.
Ketika para manajer sukses, biasanya itu karena mereka adalah individu dengan energy
yang sangat tinggi, dan berkemauan yang keras yang tahu cara bermain dengan aturan
permainan. Mereka secara efesien dan berfikir sendirian berupaya untuk mencapai tujuan
organisasi. Akan tetapi mereka bisa jadi pemimpin dan bisa juga tidak.
Manajer sering merasa tidak berdaya untuk bertindak diluar peran yang ditentukan
untuk mereka. Mereka merasa bahwa mereka tidak memiliki wewenang memengaruhi
system. Otoritas perusahaan dapat memberi sanksi atas perilaku tidak etis. Dibutuhkan
otoritas moral dari seorang pemimpin untuk mengubah system, dan hal ini sering dilihat
b. Penilaian Keputusan
Penilaian menunjukkan karakteristik berikut dihasilkan dari orang-orang yang memiliki nilai-nilai jelas
mengembangkan seperangkat niali yang jelas, karena nilai-nilai yang membingungkan akan
c. Aturan-aturan Etika
Analisis etika membawa kita pada dua konsep etika dasar, yang akan berlaku dalam
studi kasus saat ini. Pertama adalah aturan etika, Tingkat aturan etika berikutnya terdiri atas
John Stuar Mill mengatakan bahwa, “untuk menentukan apakah suatu tindakan benar
atau salah, seorang harus berkonsentrasi pada kosekwensi yang mungkin terjadi-titik akhir
biaya? Dan untuk analisis resiko manfaat: apakan manfaat tidak membenarkan resiko bisnis?
Dimuai dengan aturan-aturan etika dimana para pemangku kepentingan menguji keputusan
1. Apaah legal?
2. Apakah adil?
3. Apakah benar?
Kemudian anda akan pindah ke etika etik akhir yang berusaha memberikan manfaat terbesar
bagi jumlah orang terbesar dan memaksa kita membuat perdagangan untuk mencapai
kebaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, Leonard J. & Paul Dunn. 2011.Etika Bisnis dan Profesi: Untuk Direktur, Eksekutif,
dan Akuntan. Edisi Kelima. Buku Satu. Terjemahan oleh Kanti Pertiwi Jakarta: Salemba
Empat.