Anda di halaman 1dari 2

Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis

Sebuah keputusan atau tindakan dianggap etis atau benar jika sesuai dengan standar
tertentu. Para filsuf telah mempelajari standar mana yang yang penting selama berabad-abad,
dan para ahli etika bisnis baru saja membangun hal ini dalam pekerjaannya. Kedua kelompok
telah mengunngkapkan bahwa tidak cukup hanya satu standar saja untuk memastikan
keputusan etis. Kerangka kerja pengambilan keputusan etis (Ethical Decission Making-EDM)
menilai etikalitas keputusan atau tindakan yang dibuat terkena dampak:

Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam hal keuntungan bersih atau biaya
Hak dan kewajiban terkena dampak
Kesetaraan yang dilibatkan
Motivasi atau kebijakan yang diharapkan

Ada empat pertimbangan yang diperhatikan dalam pengambilan keputusan yang etis

1. Kekayaan dan kesejahteraan yang dalam teori filosofis termasuk dalam


Konsekuensialisme, utilitarianisme, dan teologi yang beranggapan bahwa keputusan
dikatakan etis jika konsekuensi positif lebih besar dari konsekuensi negatif.
Pertimbangan ini menjadi bagian dalam mengevaluasi keputusan sebagai baik atau
buruk, diterima atau ditolak, dalam hal konsekuensi tersebut. Contohnya jika
seseorang akan mengambil keputusan dalam berinvestasi, akan menjadi baik jika
pengembalian aktualnya sesuai dengan yang diharapkan, namun akan menjadi buruk
jika dibawah apa yang diharapkan. Dalam utilitarianisme yang berfokus pada
kejahatan dan kebaikan (konsukensi non-etika) akan melihat keputusan yang etis itu
menghasilkan sesuati yang membahagiakan atau jumlah rasa sakit yang sedikit. Jika
seseorang ingin mengambil keputusan dengan menggunakan utilitarianisme, maka dia
harus mengambil sudut pandang yang luas mulai dari siapapun yang ada di
masyarakat yang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut.
2. Menghormati hak para pemangku kepentingan atau dalam teori filsuf dinamakan
deontologi yang menitik beratkan kewajiban dan tugas memotivasi keputusan dan
tindakan, bukan dari konsekuensinya. Deontologi mengevaluasi etikalitas dari
motivasi pembuat keputusan tersebut. Menurut Immanuel Kant satu-satunya yang
baik tanpa pengecualian adalah itikad baik, itikad untuk mengikuti alasan yang
menentukan tanpa melihat apa konsuekensinya.
3. Kesetaraan di antara para pemangku kepentingan tidak ada keadilan yang hanya
berpihak pada satu sisi. Menurut filsuf Inggris David Hume, kebutuhan akan keadilan
terjadi karena dua alasan : orang yang tidak selalu bermanfaat dan terdapat sumber
daya yang terbatas. Menurut Hume, masyarakat sendiri terbentuk oleh kepentingan
pribadi masing-masing dan memerlukan pihak lain dalam bekerja sama untuk
kelangsungan hidup dan kesejahteraan yaitu mendapat dukungan pemangku
kepentingan. Karena hal tersebutlah maka dibutuhkan keadilan yang merata keseluruh
masyarakat dan pemangku kepentingan.
4. Kebajikan yang merupakan karakter yang membuat orang bertindak etis dan membuat
orang tersebut menjadi manusia yang bermoral. Etika kebajikan berfokus dalam moral
dari si pembuat keputusan, bukan dari konsekuensi dan motivasi dari pembuatan
keputusan. Hal ini berfokus pada keadaan pribadi yang utuh atau keseluruhan dengan
memandang berbagai macam sudut pandang dari setiap keputusan.

Sebuah Kerangka Kerja Komprehensif Pengambilan Keputusan Etis

Pendekatan terbaik EDM akan bergantung pada sifat dari tindakan yang diusulkan atau
dilema etika dan pemangku kepentingan yang terlibat. Pendekatan EDM apapun yang
digunakan , pembuat kepturuan harus mepertimbangkan semua isu yang diangkat .

Ringkasan Langkah-langkah untuk sebuah Keputusan Etis Pendekatan dan isu-isu yang telah
dijelaskan sebelumnya dapat digunakan secara terpisah atau dalam kombinasi gabungan
untuk membantu dalam mengambil keputusan etis. Pengalaman menunjukan bahwa dengan
menyelesaikan tiga langkah berikut menyediakan dasar untuk menantang keputusan yang
diusulkan .

Identifikasi fakta dan semua kolompok pemangku kepentingan serta kepentingan


yang mungkin akan terpengaruhi
Membuat peringkat para pemangku kepentingan serta kepentingan mereka,
identifikasi yang paling penting dan lebih mempertimbangkan mereka dalam analisis
Menilai dampak dari tindakan yang diusulkan pada setiap kepeentingan kelompok
pemangku kepentingan berkenaan dengaan kekayaan mereka, keadilan perlakuan, dan
hak-hak lainnya, termasuk harapan kebajikan , menggunakan pertanyaan kerangka
kerja yang komperhensif , dan memastikan bahwa perangkap umum yang dibahas
nanti tidak masuk kedalam analisis.

Anda mungkin juga menyukai