Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan 15

Pengambilan Keputusan Etis Dalam


Kontek Pribadi Dan Profesi

Siti Krisnawati 1
Pertemuan 15.
PENGEMBILAN KEPUTUSAN ETIS DALAM KONTEK PRIBADI DAN PROFESI

1. SALAM TLM ITL TRISAKTI 97531: BELAJAR, BELAJAR, BELAJAR. SUKSES!!!


2. Tujuan Pembelajaran
3. Pengingat Protokol Kesehatan
4. Definisi Keputusan dan Pengambilan Keputusan
5. Faktor Penyebab Etis Tidaknya Prilaku Bisnis
6. Pendekatan Dan Prinsip Pengambilan Keputusan Etis
7. Langah – Langkah Pengambilan Keputusan
8. Tahapan Pengambilan Keputusan
9. Materi TLM ITL Trisakti 97531
10. Doa Penutup

Siti Krisnawati 2
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami


tentang:

1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana


langkah –langkah dalam mengambil keputusan yang
bersifat etis serta faktor faktor yang mempengaruhinya
2. Mahasiswa dapat mengerti memahami bagaimana
pengambilan keputusan etis dalam berbagai macam
kondisi atau situasi
3. Mahsiswa dapat mengerti dan memahami materi TLM
ITL trisakti 97531

Siti Krisnawati
Siti Krisnawati 4
Faktor penyebab etis tidaknya prilaku bisnis
Proses
Etika pribadi (ortu, pengambilan
seolah,lingkungan, keputusan
agama,media

Budaya organisasi
(nilai/ norma yg
berlaku dan Prilaku
dijalankan
organisasi Etis
Kepemimpinan
Target kinerja
tidak sesuai
realitas
5
Siti Krisnawati
Pengambilan Keputuan

Definisi Keputusan (Irham Fahmi:2011)

Proses penelusuran masalah yang berawal dr :


1. Latar Belakang Masalah
2. Indentifikasi masalah
3. Kesimpulan (untuk mengambil suatu keputusan)

Definisi Pengambilan Keputusan (G. R.Terry):

Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang


didasarkan pada kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin

Siti Krisnawati
6
PRINSIP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SIAGIAN)

Hakikatnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadp hakekat suatu masalah dengan
mengumpulkan fakta –fakta dan data.

Prinsip – Prinsip dalam mengambil keputusan:

1. Autonom : Setiap keputusan yang Anda ambil tentunya akan mempengaruhi banyak orang.
2. Non-malfeasance / penyimpangan: keputusan menguntungkan bagi satu pihak sementara itu mencederai
bagi pihak lain.
3. Beneficence : Merupakan keputusan harus dapat menjadi solusi bagi masalah dan merupakan solusi terbaik
yang bisa diambil.
4. Justice : Proses pengambilan keputusan mempertimbangkan faktor keadilan selalu berusaha untuk
menciptakan keadilan yang ideal dimana memperlakukan tiap orang dengan sejajar.

7
PENDEKATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

A Pendekatan Etika : Seseorang dalam mengambil keputusan dihadapkan pada etika dan moral.
Etika diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola perilaku seseorang atau badan/lembaga/organisasi
sebagai suatu bentuk yang dapat diterima umum dalam interaksi dengan lingkungannya

B Pendekatan Filosofis :
a. Konsekuensialisme / Utilitarian : Paham ini berpegang pada prinsip bahwa suatu tindakan itu benar secara moral jika
dan hanya jika tindakan itu memaksimalkan manfaat . Konsekuensi yang menguntungkan lebih besar daripada
konsekuensi yang merugikan berfokus pada hasil akhir (teleological)

b. Deontologi : keputusan atau tindakan dan bukan pada konsekuensi dari tindakan.
Tindakan tersebut didasarkan pada pertimbangan kewajiban, hak, dan keadilan sangat penting bagi professional,
direktur, dan eksekutif yang diharapkan memenuhi kewajibannya.

c. Virtue Ethics (Etika Kebajikan): etika kebajikan berkaitan dengan aspek motivasi dari karakter moral
yang ditunjukkan oleh pengambil keputusan. Kebajikan adalah karakter yang membuat orang bertindak etis
dan membuat orang tersebut menjadi manusia yang bermoral.

C. Pendekatan Pengetahuan: yaitu kemampuan dalam identifikasi dan menganalisis isu-isu penting yang harus diungkap

D. Pendekatn Biaya dan Manfaat : kegiatan mana yang diambil dengan pertimbangan biaya yang menguntungkan

8
Faktor –Faktor Dalam Pengambilan
Keputusan Etis Pribadi/Personal
Tiga Jalan Untuk Keputusan Etis

Iman

1. Etika akibat :
(berkaitan dg pertimbangan resiko)

Kontek Karakter
Kepedulian
2. Etika kewajiban :
( mengutamakan hukum dan norma
yang berlaku)

Norma , Nilai 3. Etika Tanggung jawab:


Nilai , Etika Kondisi
Dan Ktentuan Lingkungan (sebagai mahluk ciptaan Tuhan)
Hukum Yang
Berlaku

9
Siti Krisnawati
Tahapan Pengambilan Keputusan( Simon)
Intelligence
(Proses pengumpulan Informasi)

Design
(rancangan solusi terhadap masalah)

Choice
(tahapan pengkajian kekurangan dan kelebihan
alternatif yg dipilih)

Implementasi
((pengambilan keputusan dan Pelaksanaannya)

10
Siti Krisnawati
Tahapan Pengambilan keputusn (Stephen Robin dan Mary Coulter)

Indentifikasi masalah

Indentifikasi Kriteria Keputusan

Memberi bobot kriteria

Mengembangkan alternatif-alternatif

Menganalisis alternatif

Memilih satu alternatif

Melaksanakan alternatiftersebut

Siti Krisnawati Evaluasi efektivitas keputusan 11


HUBUNGAN ANTARA ETIKA,PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS DAN PRILAKU ETIS

ETIKA:
Etika Telologi, Etika Deontologi Etika
Utilitarianisme,Teori keutamaan
Pengambilan Keputusan Etis
(Sitanala, 2010)
Keputusan etis (ethical decision)
adalah sebuah keputusan yang baik secara
legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas
Prilaku (Trevino; 2006)
etis
Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Etis

Prilaku yang sesuai dengan norma , dan nilai –nilai  Hukum


sosial, kode etik profesi serta hukum yang berlaku  Peraturan-peraturan pemerintah
pada masyarakat yang diterima secara umum  Standar perorangan (nilai –nilai
keutamaan)
 Kebutuhan organisasi
 Kode etik
 Tekanan-tekanan sosial 12
Siti Krisnawati
Apa itu Profesi ???
Dari Bahasa Inggris, profesi ”profession/occupation” adalah
Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
tiap-tiap profesi membutuhkan tingkat education (pendidikan), skill
(keahlian), atau training (pelatihan) yang berbeda.
Dari Bahasa Latin profesi “professus” adalah :
Suatu pekerjaan yang semula di hubungkan dengan sumpah
atau janji yang bersifat relegius.
yang berarti mampu atau ahli dalam suatu pekerjaan suatu profesi,
biasanya meliputi pekerjaan mental, menuntut pendidikan tingggi yang
ditunjang oleh kepribadian serta sikap professional
Profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian
tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian,
sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-
senang, atau untuk mengisi waktu luang.
DE GEORGE menganggap profesi adalah:
pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan mengandalkan suatu keahlian tertentu.

Siti Krisnawati 13
Kode Etik Profesi
• Kode etik : Pola aturan , tata cara, tanda , pedoman
Etis dalam melakukan suatu kegiatan/pekerjaan.
Kode etik juga merupakan atauran atau tata cara sebagai pedoman prilaku
• Menurut Sonny Keraf:

kode etik merupakan kaidah moral yang berlaku khusus untuk orang-
orang profesional dibidang tersebut.

Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi


1. Pengaruh sifat kekeluargaan
2. Pengaruh jabatan
3. Pengaruh lemahnya penegakan hukum tidak adanya supremasi hukum
4. Tidak bejalannya /lemahnya pengawasan dari masyarakat
5. Belum terbentukknya kesadaran diri berprilaku etis serta kurangnya
kesadaran menjaga martabat luhur profesianya
Siti Krisnawati
6. Tidak memiliki moralitas yang tinggi 14
Prinsip Kode Etik Profesi

• Pengakuan dan pemahaman ketentuan atau prinsip –prinsip yang


terkandung di dalam kode etik profesi
• Ikatan komitmen dan pernyataan kesadaran untuk mematuhi kode etik
profesi dalam menjalankan profesinya
• Kesiapan dan kerelaan serta kesadaran bahwa kelalaian / pelanggaran
kode etik mengandung konsekuensi sanki

Sanksi Pelanggaran Kode Etik Profesi


 Sanksi sosial
 Sanksi hukum (perdata dan atau pidana
 Sanksi dari organisasi profesi

Siti Krisnawati 15
Pengambilan Keputusan ber- ETIKA

ber- Tanya Dahulu, Bertindak Kemudian...


1. Apa sudah sesuai hukum yang berlaku?
2. Apakah sudah etis ?
3. Apakah terasa benar?
4. Apakah tidak sedang membodohi siapapun termasuk diri
sendiri ?
5. Apakah ini diperlukan oleh saya, keluarga saya atau
perusahaan saya?
6. Apa akibat yang harus saya tanggung dr keputusan yang
saya buat itu?

16
Siti Krisnawati
KONSEP TLM ITL TRISAKTI 97531

TRISAKTI FOUNDATION
TRISAKTI INSTITUTE OF TRANSPORTATION AND LOGISTICS
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP AND MANAGEMENT (TLM)

TRIPLE 3 (THREE) CODE OF CONDUCT

SEVEN MAIN STEPS


1. Institution, Infrastructure & facilities, HRD; 2. Accreditation; 3. Quality Standarization;
4. Regulation; 5. Reputation; 6. Promotion; 7. Collaboration

17
MATERI TLM ITL TRISAKTI 97531 :
WAWASAN KEBANGSAAN
& CINTA TANAH AIR

18
Wawasan Kebangsaan & Cinta Tanah Air

Cara Pandang Warga Negara Terhadap Bangsa & Negaranya

1. Jati diri atau identitas bangsanya


(sense of national identity)
2. Tujuan negara yang akan dicapai
dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan
bernegara (sense of purpose)
3. Hak dan kewajibannya sebagai
warga negara (sense of duty)

19
Jati Diri

Beriman dan bertakwa


Karakter Pribadi kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat,
Wawasan berilmu, cakap, kreatif,
Kebangsaan mandiri, serta menjadi warga
Karakter Bangsa negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.

Jati Diri Bangsa

20
Literatur

• K Bertens , Pengatar Etika Bisnis , Penerbit: Kanisius


• Sukrisno , Etika Bisnis dan profesi, Penerbit Salemba 4.
• Buchholtz, R. A and S. B. Rosenthal, Business Ethics, Upper Saddle River, N.J. : Prentice Hall.
• Poepoprodjo, W, Filsafat Moral, Kesusilaan Dalam Teori dan praktek. Bandung: Remaja Karya
• http://repository.syekhnurjati.ac.id/852/1/BUKU%204%20TH%202017.pdf

21
22

Anda mungkin juga menyukai