Anda di halaman 1dari 11

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN ETIS
KELOMPOK 5:
• Aiza Rahmania
• Dina Amalia
• Fauziah Try Millinia
• Rio Jonatan Purba
• Rizky Fauzi
• Sulaiman Akbar
Pengertian Pengambilan Keputusan Etis

Menurut James Stoner, Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan


untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Menurut Carlson, Karmar dan Wadsworth, pengambilan keputusan adalah suatu


proses dilakukan individu-individu yang menggunakan dasar pemikirannya untuk
menentukan apakah suatu isu tertentu adalah benar atau salah.

Keputusan etis merupakan suatu keputusan yang harus dibuat oleh setia profesional
yang mengabdi pada suatu bidang pekerjaan tertentu.
Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis

01. 02.
Pendekatan Filosofi Pendekatan 5 Pertanyaan
o Profitable (Menguntungkan)  Apakah keputusan
o Utilitarianisme  Keputusan paling tersebut memberikan keuntungan?
maksimal manfaatnya bagi banyak orang
o Legal (Sah di mata Hukum) Apakah keputusan ini
o sah/legal?
Deontologi  Fokus pada kewajiban dan
tanggung jawab o Fair (Adil) Apakah keputusan tersebut adil bagi semua
pihak?
o Keutamaan  Menekankan pada
konsekuensi dari tindakan atau tanggung o Right (Benar)  Apakah keputusan tersebut sudah
jawab benar?

o Sustainable (mendukung pembangunan


berkelanjutan)  Apakah keputusan tersebut
mendukung pembangunan berkelanjutan?
Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis

03. 02.
Pendekatan Pastin
Pendekatan Standar Moral o Etika atau Aturan Setempat  Panduan tentang
o Manfaat maksimal dan meminimalisir nilai yang dianut oleh individu dan organisasi
dampak sosial
o Titik Akhir  Manfaat terluas yang akan dicapai
o Konsisten dengan hak masing-masing bagi semua yang terlibat

individu o Aturan Etika  Batasan individu atau organisasi


untuk mengambil keputusan berdasarkan prinsip
o Distribusi manfaat dan beban secara etika
adil
o Etika Kontrak Sosial  Menentukan perubahan
batasan untuk mencegah terjadinya konflik
Kriteria Dalam Mengambil Keputusan Etis

Pendekatan
Pendekatan Bermanfaat indilidualisme Konsep Tentang Etika
Konsep tentang etika konsep tentang etika bahwa Bahwa keputusan dengan
bahwa prilaku moral suatu tindakan dianggap sangat baik menjaga hak-
menghasilkan kebaikan pantas ketika tindakan hak yang harus
terbesar bagi jumlah tersebut mengusung dipertimbangkan dalam
terbesar kepentingan terbaik jangka pengambilan keputusan.
panjang seorang individu
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang etis

1. Tahap Perkembangan Moral 2. Lingkungan Organisasi

Tahap ini merupakan suatu tahap penilaian Apakah organisasi itu mendorong dan
(assessment) dari kapasitas seseorang mendukung perilaku etis dengan memberi
untuk menimbang nimbang apakah secara ganjaran atau menghalangi perilaku etis yang
moral benar,makin tinggi perkembangan tertulis, perilaku moral yang tinggi dari para
moral seorang berarti makin kurang seniornya, pengharapan yang realistis akan
ketergantungannya pada pengaruh- kinerja, dan hukuman bagi individu-individu
pengaruh luar sehingga ia akan yang bertindak tak etis merupakan suatu contoh
makincenderung berperilaku etis nyata dari kondisi lingkungan organisasional
sehingga kemungkinan besar dapat menumbuh
kembangkan pengambilan keputusan yang sangat
etis
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang etis

3. Tempat Kedudukan Kendali

Tempat kedudukan kendali tidak lepas dengan struktur organisasi, pada


umumnya individu-individu yang memiliki moral kuat akan jauh lebih kecil
kemungkinannya untuk mengambil keputusan yang tidak etis, namun jika
mereka dikendalai oleh lingkungan organisasi sebagai tempat kedudukannya
yang sedikit banyak tidak menyukai pengambilan keputusan etis, ada
kemungkinan individu-individu yang telah mempunyai moral yang kuat pun
dapat tercemari oleh suatu lingkungan organisasi sebagai tempat kedudukannya
yang mengizinkan atau mendorong praktik-praktik pengambil keputusan tak
etis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang etis

4. Kondisi Kepastian

Suatu kondisi dimana pengambil keputusan mempunyai informasi


sepenuhnya tentang masalah yang dihadapi, alternatif-alternatif
pemecahan masalah yang tepat karena hasil-hasil dari setiap
alternatif-alternatif pemecahan tersebut telah diketahui.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang etis

5. Resiko 6. Ketidakpastian

Suatu kondisi yang dapat diidentifikasi, Suatu kondisi dimana pengambil keputusan tidak
diprediksi kemungkinan terjadi dan memiliki kepastian atau tidak dapat menentukan
kemungkinan-kemungkinan dari setiap sesuatu yang subyejtif kedalam kemungkinan
pemecahan yang sesuai dengan hasil yang yang bersifat obyektif.
diinginkan atau dicapai.
Langkah-langkah pengambilan keputusan yang etis

1. Menentukan fakta-fakta
2. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan situasi-situasi dari
sudut pandang mereka
3. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia juga disebut dengan “imajinasi moral”
4. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat memengaruhi para pemegang
kepentingan, membandingkan dan mempertimbangkan alternatif-alternatif berdasarkan
konsekuensi, kewajiban, hak, dan dampak bagi integritas dan karakter pribadi
5. Membuat sebuah keputusan
6. Memantau hasil
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai