Anda di halaman 1dari 12

MENGENAL LEBIH JAUH AUDIT BERBASIS RISIKO

Fauziah Try Millinia


ABSTRAK
Aktifitas suatu perusahaan akan senantiasa berubah dan berkembang seiring dengan
perubahan di lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Tuntutan perubahan dan
peningkatan kapabilitas perusahaan memunculkan risiko (risk) dan sekaligus bisa menjadi
peluang (opportunities) bagi perusahaan. Hal ini menuntut perusahaan untuk melakukan
manajemen risiko. Penting bagi organisasi untuk memastikan bahwa manajemen risiko
berjalan dengan efektif. Hal ini tidak terlepas dari peran seorang auditor, auditor internal
khususnya. Dengan adanya Audit berbasis risiko (RBA) sebuah metologi yang
menghubungkan audit internal dengan seluruh kerangka manajemen risiko yang
memungkinkan proses audit internal mendapatkan keyakinan memadai bahwa manajemen
risiko organisasi telah dikelola dengan memadai sehubungan dengan risiko yang dapat
diterima.
Kata Kunci : Manajemen Risiko, Audit Internal, Audit Berbasis Risiko
ABSTRACK
The activities of a company will change and develop along with changes in the
company's internal and external environment. The demands of change and improvement of
the company's capabilities raise risks (risks) and at the same time can become opportunities
(opportunities) for the company. This requires companies to carry out risk management. It is
important for organizations to ensure that risk management is effective. This is inseparable
from the role of an auditor, especially internal auditors. With the existence of risk-based
auditing (RBA) a methodology that links internal audit with the entire risk management
framework that allows the internal audit process to obtain reasonable assurance that the
organization's risk management has been adequately managed with respect to acceptable
risks.
Keywords: Risk Management, Internal Audit, Risk Based Audit
I. PENDAHULUAN harus dapat mengenali risiko yang
dapat menghambat pencapaian tujuan
Aktifitas suatu perusahaan unit. Pendekatan yang dilakukan saat
akan senantiasa berubah dan proses mengenali dan menilai risiko
berkembang seiring dengan perubahan pada sertiap unit/setiap level yaitu
di lingkungan internal dan eksternal dengan Risk Self Assesstment. Maka
perusahaan. Tuntutan perubahan dan dari itu dalam rangka meminimalisir
peningkatan kapabilitas perusahaan risiko-risiko yang dapat
memunculkan risiko (risk) dan mengakibatkan dampak buruk di masa
sekaligus bisa menjadi peluang depan (Widodo, 2018)
(opportunities) bagi perusahaan. Hal
ini menuntut perusahaan untuk Penting bagi organisasi untuk
melakukan manajemen risiko. memastikan bahwa manajemen risiko
Didalam pengelolaannya banyak yang berjalan dengan efektif. Hal ini tidak
beranggapan bahwa manajemen risiko terlepas dari peran seorang auditor,
adalah tanggung jawab pimpinan auditor internal khususnya.
tertinggi semata. COSO (Committee of Perkembangan peran Audit internal
Sponsoring Organizations of the dari waktu ke waktu mengalami
Treadway Commission) Framework perubahan dengan cepat seiring
memandang bahwa untuk setiap dengan perkembangan zaman. Telah
unit/setiap level di dalam perusahaan terjadi pergerseran paradigma yang
pada awal audit internal berperan Pengungkapan risiko oleh
sebagai pengawas pada setiap kegiatan perusahaan sangat berguna bagi
operasional perusahaan, sekarang para stakeholder untuk pengambilan
audit internal dapat berperan juga keputusan dalam menanamkan
sebagai konsultan dan mitra kerja bagi saham. Pengungkapan risiko juga
manajemen. Maka dari itu merupakan salah satu cara perusahaan
digunakanlah Risk Based Audit (RBA) untuk berkomunikasi dengan para
atau audit berbasis risiko oleh stakeholdernya. Melalui
perusahaan. Audit Berbasis Risiko pengungkapan risiko, perusahaan
adalah audit yang difokuskan dan dapat memberikan informasi
diprioritaskan pada risiko bisnis dan khususnya informasi mengenai
prosesnya serta pengendalian terhadap risiko yang terjadi di perusahaan. Luas
risiko yang dapat terjadi. Dalam pengungkapan manajemen risiko
konsepnya, semakin tinggi risiko suatu menunjukkan kemampuan sebuah
area maka harus semakin tinggi pula perusahaan dalam mengelola
perhatian dalam audit area tersebut. manajemen risikonya dan
Dengan digunakan metodologi Audit membuktikan bahwa perusahaan
Berbasis Risiko oleh audit internal, berusaha untuk memuaskan
perusahaan bukan hanya sekadar kebutuhan akan informasi yang
punya pemahaman yang menyeluruh dibutuhkan oleh para stakeholder
mengenai risiko, melainkan juga (Kumalasari, Subowo dan
mengontrol pengelolaannya dan Anisykurlillah, 2014)
memastikan bahwa kontrol berjalan Risiko adalah sesuatu
secara efektif. Sehingga nantinya bisa peristiwa yang mungkin terjadi yang
menjadikan peluang bagi perusahaan. dapat membawa akibat yang tidak
Jika dulunya audit internal bertujuan diinginkan atas tujuan, strategi,
untuk mengungkap fakta atau temuan sasaran dan/atau target yang telah
kesalahan, maka dengan Audit ditetapkan. Menurut Menurut COSO
Berbasis Risiko kini bisa melakukan Enterprise Risk.
antisipasi sebelum kesalahan benar- Pentingnya membuat
benar terjadi. manajemen risiko 'diperhitungkan'
dalam keputusan strategis tingkat
Untuk melakukan Audit tinggi mungkin merupakan pelajaran
Berbasis Risiko ini, fungsi risiko dari yang paling disepakati para pelaku
suatu organisasi harus bekerjasama industri saat ini (Mikes 2009).
dengan fungsi audit internal supaya Tanggung jawab utama untuk
risiko bisa terus menerus dimonitor manajemen risiko tidak hanya terletak
dan dikelola secara proaktif sebelum pada direktur dan manajemen senior,
benar-benar terjadi dan melainkan juga auditor internal juga
membahayakan pencapaian tujuan dipandang sebagai kontributor utama
organisasi. Audit berbasis risiko sebagai konsultan dan penyedia
(RBA) adalah sebuah metologi yang jaminan pada proses dan sistem
menghubungkan audit internal dengan manajemen risiko (Stewart &
seluruh kerangka manajemen risiko Subramaniam 2010). Auditor internal
yang memungkinkan proses audit sebagai lini pertahanan ketiga
internal mendapatkan keyakinan bertanggung jawab untuk memantau
memadai bahwa manajemen risiko (mengaudit) para manajer untuk
organisasi telah dikelola dengan memastikan manajemen risiko dan
memadai sehubungan dengan risiko pengendalian internal yang tepat
yang dapat diterima. (Roussy & Rodrigue 2018).
Management, Integrated
II. TINJAUAN PUSTAKA Framework, COSO, 2004 : Enterprise
A. Manajemen Risiko
Risk Management adalah suatu proses berjalan sebagaimana
yang dipengaruhi oleh manajemen, mestinya, kesalahan dari
board of directors, dan personel lain manusia, atau kegagalan dari
dari suatu organisasi, diterapkan dalam sistem. Sumber risiko
setting strategi, dan mencakup operasional paling tinggi
organisasi secara keseluruhan, dapat bersumber dari kegiatan
didesain untuk mengidentifikasi operasional dan jasa-jasa,
kejadian potensial yang akuntansi, sistem teknologi
mempengaruhi suatu organisasi, dari informasi, sistem
mengelola risiko dlam batas toleransi informasi dari manajemen
suatu organisasi, untuk memberikan atau juga sistem pengelolaan
jaminan yang cukup pantas berkaitan dari sumber daya manusia.
dengan pencapaian tujuan organisasi.  Risiko eksternal merupakan
Manajemen risiko dapat Risiko yang muncul dari
diterapkan di setiap level di organisasi. faktor lingkungan eksternal,
Manajemen risiko dapat diterapkan di dimana lingkungan eksternal
level strategis dan level operasional. bisa memunculkan kondisi
Manajemen risiko juga dapat kondusif bagi bencana yang
diterapkan pada proyek yang spesifik, dapat menimbulkan kerugian.
untuk membantu proses pengambilan Kerugian adalah suatu
keputusan ataupun untuk pengelolaan penyimpangan yang tidak
daerah dengan risiko yang spesifik. diharapkan. Ada beberapa
Adapun manfaat manajemen risiko sumber penyebab kerugian
yang diberikan terhadap perusahaan dan juga risiko yang dapat
dapat dibagi dalam lima kategori diklasifikasikan sebagai
utama yaitu: sebuah risiko sosial, risiko
 Manajemen risiko fisik, dan juga risiko
dimungkinkan dapat ekonomi. Menentukan
memperkecil peluang sumber risiko merupakan hal
perusahaan dari kegagalan. yang sangat penting karena
 Manajemen risiko menunjang menentukan bagaimana cara
secara langsung dalam penanganannya.
perolehan laba.  Risiko Finansial bagi investor
 Manajemen risiko dapat adalah risiko akibat dari
memberikan laba secara tidak ketidakmampuan emiten
langsung. saham dan obligasi dalam
 Adanya ketenangan pikiran memenuhi kewajiban
bagi manajer yang pembayaran deviden dan
disebabkan karena adanya pokok pinjaman.
perlindungan terhadap risiko  Risiko strategik merupakan
murni, merupakan harta non risiko atas keadaan yang tidak
material bagi perusahaan itu. terduga. Hal ini dapat
mengurangi kemampuan
Dalam mengidentifikasi setiap manajer dalam
menganalisa dan mengevaluasi risiko mengimplementasikan
maka risiko yang akan dihadapi strateginya dengan signifikan.
perusahaan dapat di klasifikasikan
kedalam: Pembagian proses manajemen
 Risiko operasional risiko berdasar COSO dibagi ke atas 8
merupakan risiko yang tahap:
muncul dikarenakan sistem 1. Internal-environment
internal yang berlaku tidak (Lingkungan- internal)
Tahapan ini berkaitan dengan 5. Event-identification
lingkungan dimana (Identifikasi-risiko) Pada
perusahaan berada dan tahap ini dilakukan
beroperasi. Cakupannya identifikasi kejadian yang
adalah kultur manajemen berpotensi terjadi di internal
terkait risiko, integritas, maupun eksternal perusahaan
perspektif terhadap risiko, yang dapat mempengaruhi
penerimaan terhadap risiko, strategi ataupun menghambat
nilai moral, struktur tercapainya tujuan organisasi.
organisasi, dan juga Terdapat 4 model pada
pendelegasian wewenang. pengidentifikasian suatu
2. Objective-setting (Penentuan- risiko, yaitu (1) Exposure-
tujuan) Manajemen harus analysis; (2) Environmental
membuat tujuan organisasi analysis; (3) Threat scenario;
agar dapat (4) Brainstorming questions.
mengidentifikasi,meng-akses, 6. Risk assessment (Penilaian
dan mengelola suatu risiko. risiko). Tahapan ini dapat
Objective dapat memberikan informasi
diklasifikasikan menjadi sampai seberapa besar akibat
suatu strategic-objective dan dari events (kejadian atau
activity-objective. Strategic keadaan) bisa mengganggu
objective di perusahaan pencapaian visi dan misi
terkait pencapaian dan kinerja perusahaan. Dampak suatu
dari suatu instansi dalam akibat bisa ketahui melalui
jangka menengah ataupun inherent dan juga residual
panjang, serta merupakan risk, serta dianalisis dalam
sebuah implementasi dari visi dua perspektif: likelihood
dan misi instansi tersebut. (kecenderungan atau peluang)
3. Activity objective bisa dibagi dan impact / consequence
menjadi 3 kategori, yaitu (1) (besaran akibat suatu risiko).
operations objectives (2) Besarnya risiko dalam setiap
reporting objective dan (3) kegiatan. Aktivitas Aktivitas
compliance objectives. yang harus dicermati adalah
Sumber daya manusia (SDM) events relationships yaitu
suatu organisasi harus hubungan antar kejadian.
dilibatkan serta mengerti Events secara individu
risiko yang akan dihadapi. kemungkinan memiliki risiko
Keterlibatan tersebut kecil. Namun, bila
berkaitan dengan anggapan digabungkan dapat menjadi
semua pejabat / pegawai signifikan. Karenanya, risiko
merupakan pemilik dari yang dapat mempengaruhi
risiko. Demikian pula, dalam business-units perlu untuk
penentuan tujuan suatu dikelompokkan ke dalam
organisasi, dapat ditentukan common-event- categories,
juga risk appetite and risk dan dinilai secara aggregate.
tolerance (variasi dari tujuan 7. Risk-response (penanganan
yang bisa diterima). risiko) Pada tahapan ini
4. Risk tolerance merupakan organisasi harus bisa
variasi dalam pencapaian menentukan sikap
tujuan perusahaan yang bisa berdasarkan hasil penilaian
diterima oleh manajemen. risiko. Risk-response dari
suatu organisasi terdiri dari:
(1) avoidance, yaitu kegiatan Beberapa jenis pengendalian
aktivitas yang berisiko atau adalah; preventive, detective,
pelayanan yang ber-risiko corrective, dan directive.
dihentikan; (2) reduction, Sedangkan aktifitas
yaitu pengambilan langkah pengendalian dapat berupa:
untuk mengurangi peluang (1) pembuatan kebijakan dan
munculnya atau dampak prosedur; (2) pengamanan
risiko; (3) sharing, yaitu kekayaan organisasi; (3)
mengalihkan atau delegasi wewenang dan
menanggung sebagian dengan pemisahan fungsi; dan (4)
pihak lain; (4) acceptance, supervisi atasan. Aktifitas
yaitu menerima risiko yang pengendalian sebaiknya
akan terjadi (umumnya risiko diintegrasi dengan
kecil), dan tidak melakukan manajemen risiko sehingga
upaya khusus lainnya. Dalam alokasi sumber-daya yang
memilih sikap, perlu untuk dimiliki organisasi-bisa-
dipertimbangkan faktor- menjadi optimal.
faktor dari pengaruh tiap
sikap terhadap risk likelihood B. AUDIT INTERNAL
dan impact, sikap/response The Association of Chartered
optimal yang dapat bersinergi Certified Accountants (ACCA)
dengan pemenuhan risk menerangkan Audit Internal adalah
appetite and tolerances, analis peran yang menantang dan penting
cost versus benefits, dan juga yang membantu organisasi untuk
kemungkinan adanya berhasil. Peran audit internal adalah
opportunities yang bisa untuk memberikan jaminan dan
timbul dari setiap tindakan konsultasi independen. Auditor
risk response. internal perlu memahami risiko
8. Control Activities (Aktifitas keuangan tetapi juga harus memahami
Pengendalian). Agar Risk aspek organisasi yang lebih luas untuk
response dapat dilaksanakan mendukung peningkatan bisnis
secara tepat, diperlukan Salah satu hal yang
komponen aktifitas memegang peranan penting dalam
pengendalian dalam meningkatkan pencegahan fraud dari
penyusunan kebijakan-dan- sebuah perusahaan adalah adanya
prosedur. Aktifitas peranan efektif dan efisien dari Satuan
pengendalian memerlukan Pengendalian Internal atau yang sering
suatu lingkungan- disebut dengan Internal Audit.
pengendalian: (1) integritas Pemahaman yang mendalam akan
dan juga nilai etika; (2) sebuah proses, teknik serta langkah-
kompetensi; (3) kebijakan- langkah dalam melakukan proses audit
dan-juga-praktik-praktik akan memberi dampak yang positif
SDM; (4) budaya-organisasi; bagi perusahaan terutama dalam
(5) filosofi dan juga gaya meminimalkan suatu risiko yang akan
kepemimpinan manajemen; dihadapi oleh perusahaan.
(6) struktur organisasi; dan Tujuan audit internal adalah
(7) wewenang serta tanggung membantu para anggota organisasi
jawab. Dengan memahami agar mereka dapat melaksanakan
arti dari lingkungan tanggung jawabnya secara efektif.
pengendalian, maka dapat Sedangkan Fungsi audit internal
ditetapkan jenis dan juga adalah sebagai mata dan telinga
aktifitas pengendalian. manajemen, karena manajemen butuh
kepastian bahwa semua kebijakan Audit internal menghadapi
yang telah ditetapkan tidak akan ancaman dan peluang dari perubahan
dilaksanakan secara menyimpang. bentuk proses organisasi (Spira &
Menurut Artikel (2019) Page 2003). Dalam peran asurans,
Auditor Internal berfungsi untuk tujuan utama auditor internal adalah
membantu manajemen dengan memberikan penilaian yang objektif
mengevaluasi dan memberikan bagi manajemen perusahaan. Auditor
rekomendasi perbaikan proses internal melakukan peran mereka
Manajemen Risiko, Pengendalian dalam konteks kriteria tertentu yang
Internal, dan Tata pengelolaan telah ditentukan dan berbagi temuan
Perusahaan. Auditor internal berfungsi mereka dengan manajemen
untuk mendukung manajemen dalam perusahaan (Kiral & Karabacak 2020).
hal, yakni; Di sisi lain, konsultasi dilakukan atas
 Mengawasi kegiatan dari permintaan klien, berbeda dengan
manajemen puncak yang peran assurance yang dilakukan secara
tidak dapat dilakukan oleh reguler. Namun, dalam peran
mereka sendiri. konsultasi, tujuan utama auditor
 Mengidentifikasi dan internal adalah memberikan
menekan kemungkinan risiko rekomendasi yang sesuai dengan
semaksimal mungkin. Semua kebutuhan klien. Auditor internal
organisasi melakukan berfungsi sebagai mitra solusi klien.
pendekatan holistic yang Untuk mewujudkan potensi konsultasi,
mencangkup setiap resiko di auditor internal harus menyesuaikan
perusahaan, yang berasal dari kompetensi mereka dengan kebutuhan
hukum, politik dan pembuat klien. Auditor internal harus keluar
peraturan, hubungan dengan dari rutinitas mereka untuk
pemegang saham, dan memberikan layanan konsultasi. Peran
pengaruh persaingan untuk ini bergerak di luar jaminan dalam arti
menetapkan manajemen membutuhkan pengetahuan lebih
resiko. lanjut dan waktu dan energi ekstra dari
 Memverifikasi laporan auditor internal. Auditor internal
kepada bertanggung jawab untuk
manajemen puncak. Para memverifikasi rekomendasi yang
manajemen membuat suatu dibuat mengenai manajemen risiko
keputusan berlandaskan yang baik. Proses manajemen risiko
laporan yang dibuat auditor- dan fungsi audit internal sangat
internal. penting untuk keberhasilan,
 Melindungi manajemen keberlanjutan organisasi, dan
dalam bidang teknis. Auditor manajemen risiko merupakan elemen
internal wajib mengetahui vital yang didasarkan pada
dari mana data berasal, ketidakpastian tentang peristiwa atau
bagaimana memprosesnya, hasil yang dapat terjadi yang
dan cara pengaman data- data berdampak utama pada pencapaian
perusahaan. tujuan strategis (Tamimi 2021)
 Meninjau kegiatan perusahan C. PERANAN AUDIT
di masa lalu dan masa depan INTERNAL DALAM PROSES
untuk membantu proses MANAJEMEN RISIKO
keputusan.
 Membantu manajer membuat Peranan auditor internal
perencanaan, pengorganisasi, dalam manajemen risiko antara satu
pengarahan dan pengendalian perusahaan dengan perusahaan lainnya
masalah. berbeda-beda. Hal ini timbul karena
adanya kompleksitas risiko yang Perusahaan tertentu dengan berfokus
berbeda. Peranan Internal Audit dalam pada risiko-risiko yang melekat pada
suatu perusahaan terhadap manajemen kegiatan perusahaan yang terlebih
risiko akan berubah sepanjang waktu dahulu memperhatikan kajian risiko
mengikuti perkembangan (risk assesment) dari masing-masing
kompleksitas manajemen risiko yang unit kerja yang di audit setelah
dilaksanakan dalam perusahaan. mengidentifikasi risiko kemudian
Dalam praktiknya peranan audit menganalisa atas evaluasi potensi
internal dalam manajemen risiko kemungkinan terjadinya kerugian dan
mencakup (1) memfokuskan tugas besarnya kerugian, dituangkan dalam
audit internal pada risiko-risiko utama rencana audit tahunan dan anggaran
dan penting, sebagaimana audit. Diserahkan pada Dewan
diidentifikasi oleh manajemen, (2) Komisaris dan Direksi untuk
mengaudit proses Manajemen Risiko persetujuan. Internal audit
di seluruh organisasi, (3) memberikan menjabarkan ruang lingkup audit,
assurance kepada pengelolaan risiko, fokus audit dan prosedur audit yang
(5) memberikan dukungan dan direncanakan dan jadwal waktu audit
keterlibatan aktif dalam proses untuk tiap-tiap auditable activities.
manajemen risiko, (6) memfasilitasi Audit internal akan mereview
identifikasi/penilaian risiko dan internal control terhadap risiko yang
pendidikan manajemen lini dalam telah diidentifikasi sebelumnya dan
manajemen risiko dan pengendalian memonitor pengembangan dan
internal, (7) mengkoordinasi pelaporan pemilihan metoda pengelolaan risiko
risiko kepada Dewan Komisaris dan yang dipilih oleh manajemen.
Direksi, Komite Audit dan lainnya. Selanjutnya memonitor kinerja dan
Pelaksanaan audit oleh kesesuaian metode pengelolaan risiko
auditor internal atas kegiatan usaha dalam mengelola risiko yang ada
perbankan tidak hanya mencakup secara terus menerus untuk melihat
kelemahan pengendalian intern tetapi keefektifitasannya atas penerapan
juga kekurangan–kekurangan dari metode tersebut. Review tersebut audit
sistem manajemen risiko. Auditor internal akan mengumpulkan dan
internal adalah alat Direksi untuk mengidentifikasikan adanya findings.
memastikan bahwa semua elemen Berapa penyimpangan dari peraturan
perusahaan memiliki pemahaman yang dan prosedur yang berlaku dan salah
sama mengenai risiko (Karmudiandri, pencatatan atau dokumen dari hasil,
2014). internal auditor akan mengkoordina-
Fungsi audit internal dalam sikan pelaporan risiko kepada dewan
manajemen risiko dalah mengevaluasi komisaris, direksi dan komite audit.
proses manajemen risiko. Tujuannya Fungsi internal audit memberi
adalah untuk memberikan jaminan kebijakan bahwa internal control atas
bahwa proses manajemen risiko ber- proses manajemen risiko yang telah
fungsi sebagaimana direncanakan dan ditetapkan telah dapat memitigasi
akan memungkinkan sasaran dalam risiko sampai ke tingkat yang dapat
tujuan organisasi tercapai. Audit atas diterima.
proses kegiatan manajemen risiko
dimulai dari mengidentifikasi seluruh D. AUDIT BERBASIS RISIKO
risiko yang dilakukan oleh Pada awalnya internal audit
manajemen, kemudian fokus pada lebih berorientasi kepada pemeriksaan
risiko-risiko utama dengan metode terhadap tingkat kepatuhan para
risk based audit yaitu serangkaian pelaksana terhadap ketentuan-
tahapan yang memuat tehnik dan ketentuan yang ada (compliance),
prosedur untuk mengawasi suatu Terdapat dua kondisi yang menekan
audit internal dalam dua sisi yang classification menentukan klasifikasi
berbeda. Kondisi yang pertama adalah risiko, (8) risk response menentukan
kegiatan bisnis yang makin kompleks respon atas risiko dan bagaimana
dan bisnis yang membutuhkan memitigasinya, (9) risk prioritisation
pertumbuhan yang berakselerasi dan menentukan area yang menjadi
berkesinambungan. Di sisi lain, prioritas berdasarkan audit, (10)
terdapat tekanan terus menerus bagi evaluation pengujian atas penilaian
bisnis untuk mengatur biaya yang ada risiko oleh auditee, (11) approach
dan me- mastikan bahwa sumber daya menyetujui risk maturity dan
terbatas (Sumber Daya Manusia, pendekatan audit oleh auditee, (12)
Uang) digunakan seefisien mungkin. audit plan merupakan pengembangan
Risk Based Audit dalam dari Internal Audit (Karmudiandri,
konsep paling sederhana yaitu Audit 2014).
yang diprioritaskan, sama seperti Audit berbasis risiko (Risk
kegiatan bisnis lainnya, prioritas based auditing) adalah audit yang
adalah hal utama yang paling difokuskan dan diprioritaskan pada
diperhatikan dalam audit internal. Risk risiko bisnis dan prosesnya serta
Based Audit adalah pendekatan yan pengendalian terhadap risiko yang
memungkinkan Internal Auditor untuk dapat terjadi. Dengan demikian audit
memenuhi ekspektasi atas kedua berbasis risiko berfungsi mulai dari
kondisi tersebut. Risk Based Audit saat penetapan tujuan perusahaan
memungkinkan Internal Auditor untuk sampai kepada upaya untuk mencapai
memproritaskan audit dalam bentuk tujuan tersebut dengan memberikan
yang sistematis dan terkoordinir. fokus lebih kepada risiko (termasuk
Sementara pada kenyataannya audit kontrol) yang telah diidentifikasi oleh
internal selalu memfokuskan tindakan manajemen, khususnya risiko yang
pada area paling berisiko dalam dapat menggagalkan pencapaian
organisasi, dimana biasanya hal itu tujuan perusahaan.
timbul dari pertimbangan Internal Risk Based Audit merupakan
Auditor atas penilaian risiko. sebuah metode atau cara yang
Sebaliknya, dengan Risk Based Audit digunakan oleh auditor internal dalam
Internal Auditor bersama-sama dengan melaksanakan tugas auditnya,
Manajemen menentukan dan menilai sehingga memberikan jaminan bahwa
risiko yang ada dalam perusahaan. risiko yang ada sudah dikelola oleh
Risk Based Audit digunakan untuk pihak manajemen dengan baik dan
penilaian dari bisnis unit yang memiliki batasan risiko yang tidak
bertujuan untuk mengidentifikasi dan berdampak terhadap tujuan
memitigasi risiko-risiko yang timbul. perusahaan. Dengan adanya metode
Proses Risk Based Audit pendekatan audit ini dapat membantu
adalah (1) strategy proses meng- terpenuhinya tanggung jawab
identifikasi strategi bisnis yang akan manajemen secara efektif. Pihak
digunakan, (2) objectives proses manajemen bertanggung- jawab dalam
menentukan tujuan bisnis yang ingin memastikan pengendalian internal
dicapai, (3) process mengidentifi- kasi berjalan dengan baik dan proses
proses pendukung dari strategi dan manajemen risiko juga berjalan secara
tujuan yang ingin dicapai, (4) risks efektif, dari tanggung jawab
mengidentifikasi risiko yang terkait manajemen tersebut maka risk based
dengan proses, (5) controls audit sangat penting untuk dijalankan.
mengidentifikasi kontrol yang Ada beberapa cara yang
digunakan atas risiko yang timbul, (6) dilakukan dalam mengelola risiko
risk appetite mengukur toleransi limit sampai ketahap yang dapat diterima
(established by management), (7) oleh manajamen:
 Dihindari (avoid). Merancang  Menilai risiko (terdiri atas:
ulang proses sebagai jalan mengidentifikasi,
untuk mengurangi risiko atau menganaliss/mengukur serta
menghindari aktifitas menetapkan prioritas risiko)
tersebut, jika risiko tidak  Menetapkan pengendalian
dapat dikurangi sampai yang dibutuhkan untuk
ketahap yang bisa diterima. mengendalikan risiko yang
 Dialihkan (transfer). ada.
Mengalihkan risiko kepihak
yang lain seperti: asuransi. Lembaga Office of the
 Diterima (accept). Menerima Auditor General of Canada
risiko yang ada karena biaya mengemukakan 6 alasan pentingnya
yang dikeluarkan tidak efektif audit internal memahami risiko bisnis,
untuk mengurangi risiko. yaitu sebagai berikut:
 Dikurangi (Reduce).  Dalam menyusun rencana
Menggunakan teknik untuk audit, auditor dapat
mengurangi dampak dan memfokuskan sumber daya
kemungkinan terjadinya yang terbatas ke area yang
risiko, contoh: paling memberikan nilai
mendifersifikasi portofolio. tambah kepada perusahaan.
 Dinaikan (increase).  Dengan melakukan analisis
Menaikan risiko dengan risiko secara berkelanjutan
menghilangkan hambatan melalui data yang dibangun
yang ada, hal ini akan (databases), auditor akan
meningkatkan kesempatan memiliki sinyal atau
dan mempertahankan risiko peringatan dini sehingga
pada tahap yang masih bisa dapat mengubah prioritas
diterima. audit untuk segera menangani
siatuasi yang cenderung
1. Penilaian Risiko memburuk sebelum
Risk assessment didefinisikan keadaanya menjadi parah.
sebagai sebuah proses estimasi score  Risk assessment dapat
risiko dari audutable units dalam menjadi dasar bagi auditor
perusahaan. Risk assessment ini mengidentifikasi prosedur
digunakan unutk mengidentifikasi, pengendalian yang
mengukur dan menentukan prioritas sebenarnya tidak perlu ada,
dari risiko, agar sebagian besar sumber dengan membandingkan
daya diarahkan ke area layak audit biaya pengendalian dengan
dengan score atau bobot risiko tinggi. potensi rugi yang mungkin
Tujuan utamanya adalah untuk timbul.
menentukan prioritas risiko masing-  Dengan selalu
masing available units, yang pada mempertimbangkan risiko,
giliran berikutnya akan menentukan auditor dapat memahami
frekuensi, intensitas dan waktu audit. kadar dan jenis risiko yang
Menurut David McNamee dihadapi perusahaan, serta
dari the IIA secara garis besar ada 3 orang yang terkena dampak
langkah dalam melakukan risk risiko tersebut.
assessment dengan menggunakan  Dengan menyampaikan
pendekatan COSO yaitu: laporan mengenai risiko,
 Menentukan sasaran dan auditor dapat memberi
tujuan organisasi peringatan manajemen
puncak mengenai pentingnya secara cukup dan efektif guna
isu yang ada. menurunkan dampak serta
 Kemampuan auditor dalam kemungkinan terjadinya
mengidentifikasi risiko dapat risiko ketingkat yang dapat
dibagikan kepada auditee diterima oleh dewan
pada saat pelaksanaan audit, komisaris dan direksi.
sehingga auditee dapat
Tujuan Audit Berbasis Risiko
mengidentifikasi,
adalah untuk mendapatkan jaminan
menganalisis dan
bahwa tidak ada salah saji material
memperkecil risiko disatuan
baik yang disebabkan oleh fraud
kerjanya sendiri.
maupun kesalahan yang ada dalam
laporan keuangan. Hal ini melibatkan
2. Tujuan Audit Berbasis Risiko
tiga langkah utama yaitu :
Tujuan audit berbasis risiko
secara umum dalam rangka 1) Risk Assessement : Menilai
mengurangi risiko, mengantisipasi risiko salah saji material
risiko potensial yang dapat merugikan dalam laporan keuangan
operasi perusahaan serta melindungi dengan kegiatan pra-
perusahaan dari kejadian tak terduga penugasan, melaksanakan
yang diantisipasi sebelum kejadian prosedur penilaian risiko, dan
tersebut benar-benar terjadi. Secara merencanakan audit.
lebih rinci tujuan Risk-Based Auditing 2) Risk Response : Mendesain
adalah untuk memberikan keyakinan dan melaksanakan prosedur
atau kepastian kepada komite audit, audit lebih lanjut yang
Dewan Komisaris dan Direksi, bahwa: menanggapi risiko yang
 Perusahaan telah memiliki dinilai dan mengurangi risiko
proses manajemen risiko, dan material salah saji dalam
proses tersebut telah laporan keuangan ke level
dirancang dengan baik. terendah dilakukan dengan
 Proses manajemen risiko merancang tanggapan
dimaksud telah diintegrasikan menyeluruh dan prosedur
oleh manajemen perusahaan audit selanjutnya, lalu
ke dalam semua tingkatan implementasikan tanggapan.
organisasi mulai dari tingkat 3) Reporting : Menerbitkan
korporasi, divisi sampai unit laporan audit dengan kata-
kerja terkecil dan telah kata yang sesuai berdasarkan
berfungsi sebagaimana yang temuan audit tersebut
diinginkan. dilakukan dengan
 Kerangka kerja pengendalian mengevaluasi bukti audit, jika
internal (internal control diperlukan pekerjaan
framework) dan tata kelola tambahan maka kembali ke
yang baik (governance) yang Risk Assessement, dan
ada telah tersedia secara terakhir membuat Laporan
cukup dan berfungsi secara Auditor Independen.
baik guna mengendalikan
risiko yang ada. 3. Manfaat Audit Berbasis Risiko
 Manajemen mampu Audit berbasis risiko
mengindentifikasi dan menggunakan pendekatan yang
menilai risiko yang ada berbeda dengan audit konvensional.
secara baik, serta telah Audit berbasis risiko lebih
memberikan tanggapan menekankan pada proses dan sistem
terhadap risiko tersebut yang dijalankan oleh perusahaan dan
tidak berfokus pada individual di tingkat risikonya, data
dalamnya, seperti halnya yang tersebut sebaiknya dimasukan
dilakukan oleh audit konvensional. kedalam sebuah database
Pendekatan ini membuat proses audit yang bisa dilakukan denngan
berbasis risiko memberikan manfaat menggunakan aplikasi
yang berbeda pula bagi pihak spreadsheet (contoh: Ms.
perusahaan, yaitu: Excel) atau program database
 Meningkatkan kemampuan (contoh: Ms. Access).
dalam melakukan identifikasi  Memutuskan risiko yang
dan mengukur risiko dalam dimiliki oleh manajemen
berbagai area mulai dari area untuk diberikan opini oleh
strategis, kebijakan, finansial, audit internal.
operasional, dan area kerja  Menyusun rencana audit
lain tahunan. (Risk Based
 Meningkatkan kemampuan Auditing Makro)
dalam mengidentifikasi  Melakukan individual audit
kelemahan yang ada di pihak ke setiap unit usaha. (Risk
manajemen Based Auditing Mikro)
 Meningkatkan kemampuan
dalam mengidentifikasi
adanya kemungkinan III. KESIMPULAN
penipuan yang terjadi di Suatu entitas dibentuk dan
dalam sistem atau masalah diorganisasikan agar dapat
lainnya menjalankan tugas dan fungsi dengan
 Menjadi sistem check and cara yang efektif, efisien, dan
balance terhadap kontrol senantiasa patuh pada peraturan dan
perusahaan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan
hal tersebut, manajemen suatu entitas
Proses audit berbasis risiko
diharuskan untuk mampu merancang,
menawarkan banyak manfaat bagi
menerapkan, dan mengevaluasi tata
sebuah perusahaan/organisasi.
kelola, pengendalian, serta manajemen
Pelaksanaan audit berbasis risiko
risiko yang digunakan untuk
bersama dengan proses audit lainnya
menjalankan fungsi – fungsi yang ada
akan membantu meningkatkan
untuk mencapai tujuan serta sasaran
produktivitas, efektivitas, dan efisiensi
organisasi.
kerja secara menyeluruh untuk
Audit Berbasis Risiko atau
perkembangan perusahaan di masa
yang dikenal Risk Based Audit (RBA)
yang akan datang.
adalah Proses, pendekatan, metodologi
audit untuk meyakinkan kecukupan
bahwa risiko pada sebuah perusahaan
4. Tahapan dalam melakukan dikelola sesuai dengan batasan risiko
audit berbasis risiko yang ditetapkan.
Tahapan dalam melakukan Risk assessment menyoroti
Risk Based Auditing, sebagai berikut: peran internal auditor dalam
 Memastikan bahwa risk mengidentifikasi dan menganalisis
register yang sudah dimiliki risiko bisnis yang dihadapi perusahaan
oleh unit usaha sudah tepat sehingga diperlukan sikap proaktif
dijadikan sebagai dasar dari internal auditor dalam mengenali
perencanaan audit risiko – risiko yang dihadapi
 Membuat risk register. Sejak manajemen dalam mencapai tujuan
risiko harus diberi skor dan organisasi. Internal auditor dalam hal
diurutkan sesuai dengan ini dapat menjadi mitra manajemen
dalam meminimalkan risiko kerugian http://www.ppak.co.id/dokumen/artikel-
serta memaksimalkan peluang yang berita/Audit%20Berbasis%20Risiko.pdf
dimiliki perusahaan. diakses pada tanggal 19 Oktober 2022
Audit berbasis risiko sangat
penting karena berfungsi untuk https://crmsindonesia.org/publications/
memberikan sebuah keyakinan kepada manfaat-proses-audit-berbasis-risiko-di-
Dewan Komisaris dan Direksi bahwa perusahaan/ diakses pada tanggal 19
proses pengendalian internal dan Oktober 2022
manajemen risiko sudah dilakukan Karmudiandri, A. (2014) “Peranan Audit
dengan baik sehingga manajemen Internal Dalam Manajemen Risiko Bank,”
mampu mengefektifkan Media Bisnis, 6(1), hal. 19–26.
tanggungjawabnya dengan membatasi
risiko tersebut. Kiral, H., & Karabacak, H. 2020.
Audit internal telah Resolution of the Internal Audit-Based
menerapkan Audit berbasis Risiko Role Conflicts in Risk Management:
dalam implementasinya sudah berjalan Evidence from Signaling Game Analysis.
secara optimal dan dilakukan secara Group Decision and Negotiation, 29(5),
berkesinambungan dan bekerjasama 823–841. https://doi.org/10.1007/s10726-
dengan Strategic Business Unit (SBU) 020-09679-x
dalam hal manajemen risiko. Posisi Kumalasari, M., Subowo dan
audit internal bukan hanya sebagai Anisykurlillah, I. (2014) “Faktor - Faktor
Watch Dog tetapi juga business Yang Berpengaruh Terhadap Luas
partner dan konsultan bagi SBU. Hal Pengungkapan Manajemen Risiko,”
itu harus tetap dipertahankan dan perlu Accounting Analysis Journal, 3(1), hal.
disempurnakan secara terus menerus 361–369.
sesuai dengan kondisi dan lingkungan
yang senantiasa berkembang. Divisi Mujennah, Budi Artinah. 2018. Analisis
audit internal memiliki mekanisme Sistem Pengendalian Internal Melalui
pengawasan atas pelaksanaan kode Audit Berbasis Risiko (ABR) Oleh
etik tersebut agar setiap personil Aparat Pengawas Intern Pemerintah
berfungsi seperti yang diharapkan. (APIP) Dalam Mencapai Target
Rencana. Jurnal Akuntansi.
REFERENSI
Artikel, I. (2019) “Manajemen Risiko , Tamimi, O. Y. 2021. The role of internal
Internal Kontrol , Tata Kelola Perusahaan audit in risk management from the
dan Kinerja Keuangan BUMN dengan perspective of risk managers in the
Maturity Level Departemen Audit Internal banking sector. Australasian Accounting,
sebagai Pemoderasi Monang Nixon Business and Finance Journal, 15(2), 114–
Haposan Tampubolon,” 6(2), hal. 69–80. 129. https://doi.org/10.14453/aabfj.v15i2.8

Fahmi, Muhammad. 2019. Peranan Audit Widodo, M. (2018) “Audit Berbasis Risiko
Internal Dalam Pencegahan (Fraud). pada PT. SP,” Jurnal Ekonomi dan
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi. Kewirausahaan Kreatif, 3(2), hal. 63–74.
Farida, Arifa Kiss. 2015. Audit Berbasis
Risiko Pada Pembiayaan Murabahah Di
Bank Bri Syariah Kantor Cabang
Gubeng Surabaya. Digilib UINS.
https://www.gustani.id/2021/04/apa-itu-
audit-berbasis-risiko.html diakses pada
tanggal 19 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai