(MAKALAH)
Oleh
Muhammad Ridhwan
NPM: 21011112
JURUSAN MANAJEMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Risiko melekat pada setiap kegiatan. Bahkan, tidak melakukan kegiatan-pun tidak
lepas dari risiko. Organisasi harus mengelola risiko-risiko yang mungkin dihadapinya
mencapai sasaran. Ole karena itu, seluruh anggota organisasi harus menyadari potensi
penyebab kegagalan pencapaian sasaran. Jika tidak, maka yang terjadi bukanlah
ISO 31000 merupakan Standar manajemen risiko yang generik dan terdapat pula
standar-standar manajemen risiko lain yang dibuat untuk keperluan yang spesifik dan
Satu hal yang membedakan ISO 31000 dengan standar manajemen risiko yang lain
adalah perspektif ISO 31000 yang lebih luas dan lebih konseptual dibandingkan
dengan lainnya.
PHAPROS Tbk
PEMBAHASAN
PHAPROS Tbk
masyarakat, PT Phapros Tbk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
aktivitas bisnisnya, salah satunya dengan membentuk unit tersendiri yaitu Departemen
Manajemen Risiko dan GCG di bawah direktorat Keuangan, Manajemen Risiko dan
SDM.
2.2 PENGELOLAAN MANAJEMEN RISIKO DI PT PHAPROS Tbk:
B. Ruang Lingkup
C. Kategori
and Guidelines.
7. Perilaku SDM serta budaya yang berlaku dalam sebuah organisasi memiliki
8. Prinsip yang terakhir adalah adanya upaya untuk terus melakukan pengembangan
Tujuan kerangka kerja manajemen risiko adalah untuk membantu organisasi dalam
1. Integrasi Manajemen Risiko ke dalam organisasi adalah proses yang dinamis dan
dan oleh siapa serta memastikan pengaturan organisasi dalam mengelola risiko.
pengukuran kerangka kerja manajemen risiko secara berkala terhadap tujuan, rencana
organisasi.
1. Scope, Context, Criteria Tujuan penetapan ruang lingkup, konteks dan kriteria
yang efektif dan perlakuan risiko yang memadai yang mencangkup (Penentuan ruang
2. Monitoring and review Tujuan pemantauan dan tinjauan kembali adalah untuk
memastikan dan meningkatkan mutu dan efektivitas desain, implementasi, dan hasil
keluaran proses.
3. Recording and Reporting Tujuan pemantauan dan tinjauan kembali adalah untuk
memastikan dan meningkatkan mutu dan efektivitas desain, implementasi, dan hasil
keluaran proses.
sasaran.
Risk Analysis : dapat membawa pada keputusan untuk tidak melakukan apapun,
Risk Evaluation : dapat membawa pada keputusan untuk tidak melakukan apapun,
dapat dipahami oleh pihak yang terlibat dan kemajuan rencananya dapat dipantau.
Risiko operasional adalah hal yang wajar terjadi di dalam perusahaan. Meskipun demikian,
risiko ini bisa dihindari agar tidak menimbulkan kerugian dalam bisnis. Risiko operasional
adalah suatu akibat yang bisa terjadi dalam proses menjalankan bisnis, mulai dari
bisa timbul akibat adanya suatu hal yang bisa mengancam kegiatan operasional bisnis
perusahaan, misalnya adalah kelalaian manusia hingga kegagalan sistem. Kondisi tersebut
dapat terjadi pada semua jenis bisnis. Apabila tidak dikelola dan diatasi dengan baik, risiko
Risiko operasional perusahaan ini memiliki banyak jenis yang kerap terjadi dalam proses
menjalankan bisnisnya.
Adapun beberapa jenis risiko operasional perusahaan adalah.
1. Computer Risk
Salah satu jenis risiko operasional adalah computer risk. Computer risk adalah suatu risiko
yang disebabkan oleh kesalahan sistem komputer. Meskipun teknologi sangat canggih,
terjadinya eror dalam sistem komputer adalah hal yang wajar. Error pada sistem sendiri
bisa disebabkan karena kualitas IT yang masih rendah, perubahan dalam program, hingga
2. Manual Risk
Jenis risiko operasional perusahaan selanjutnya adalah manual risk. Saat melakukan
pembukuan atau pekerjaan lain dengan manual, boleh jadi karyawan kurang teliti.
Akibatnya, beberapa kesalahan cenderung sulit dan memakan waktu cukup lama untuk
penting.
3. Kecelakaan Kerja
kecelakaan kerja. Risiko kecelakaan kerja adalah suatu hal yang tidak terduga dan bisa
terjadi kapan saja. Untuk mencegahnya, setiap perusahaan perlu meningkatkan manajemen
4. Pegawai Outsourcing
pegawai outsourcing. Mengapa demikian? Sebab, statusnya yang bukan sebagai pegawai
tetap bisa membuatnya kurang bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Di samping itu,
kerjanya habis. Oleh sebab itu, penting bagi setiap perusahaan agar lebih selektif dalam
memilih pegawai outsourcing. Hal ini dapat membantu menghindari risiko operasional
Jenis risiko operasional perusahaan selanjutnya adalah kesalahan produksi barang dan tidak
adanya kesepakatan untuk menukarnya. Hal ini bisa saja terjadi ketika produk kurang laku
dan perusahaan tidak menerapkan perjanjian penukaran barang. Akibatnya, bisnis yang
6. Penipuan
Adanya penipuan juga bisa menjadi salah satu risiko operasional perusahaan. Terlebih lagi,
kasus penyuapan, pencurian, hingga ketidakpatuhan para karyawan juga cukup sering
terjadi. Oleh sebab itu, memilih karyawan dan kontrak kerja sama dengan perusahaan lain
KESIMPULAN
yang dapat mempengaruhi sebuah tujuan, Risk Management Charter disusun untuk
Daftar Pustaka:
https://www.phapros.co.id/cfind/source/files/tata-
kelola/2022/risk%20management%20charter.pdf
https://www.phapros.co.id/manajemen-risiko