Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN

APLIKASI ENTERPRISE RISK MANAGEMENT


PADA PT BUKIT ASAM TBK

Indah Zulya Astari


astariindahzulya@yahoo.co.id
Didi Achjari, DR., M.Com., Ak., CA
didi_a@ugm.ac.id

Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada,


Yogyakarta 55281, Indonesia

ABSTRACT

This study aims to identify and analyze the implementation of risk management using
Enterprise Risk Management (ERM) application at PT Bukit Asam, Tbk., which is indicated
as nonoptimal, This research is performed to identify the causes why the use of ERM
application is not optimally implemented at the company, by using ISO 31000 as the study
guide. The ISO 31000 is analyzed in this research in terms of risk management process
focusing on the seven processes. The seven processes are communication and consultation,
context assignment, risk identification, risk analysis, risk evaluation, risk treatment, and
monitoring and review. The research results show that the nonoptimal implementation of risk
management using the ERM application happens because there are several modules of ERM
application not yet used, and because there is a lack of awareness on the importance of risk
assessment in the company. These aspects should become PT Bukit Asam Tbk.’s attention in
implementing risk management with the help of ERP application.

Keywords: ISO 31000 framework, PT Bukit Asam Tbk, Enterprise Risk Management
(ERM) application

PENDAHULUAN Bukit Asam Tbk telah ditetapkan sebagai


Penelitian ini merupakan penelitian objek vital nasional berdasarkan
kualitatif yang bertujuan untuk meng- Keputusan Menteri ESDM Nomor:
identifikasi dan menganalisis bagaimana 3407/K/07/MEN/2012 tentang Penetapan
pelaksanaan manajemen risiko dengan Obyek Vital Nasional di Sektor Energi dan
aplikasi Enterprise Risk Management di Sumber Daya Mineral. Selain itu saat ini
PT Bukit Asam Tbk yang terindikasi perusahaan telah berubah status menjadi
belum optimal. Selain itu penelitian ini perusahaan holding dan melepas status
juga mengidentifikasi penyebab dari masih perseronya menjadi non persero di bawah
belum optimalnya pelaksanaan manajemen PT Inalum (Persero) Tbk. Penting bagi
risiko dengan aplikasi ERM dengan perusahaan memiliki penilaian risiko yang
menggunakan ISO 31000. baik, karena banyak perusahaan besar yang
Masalah dalam penelitian ini menjadi gagal dalam melakukan manajemen risiko
penting karena hasil diskusi awal pada mengalami kerugian baik materil dan non
perusahaan, diketahui bahwa beberapa materil. Selain itu penelitian ini berfokus
modul dalam aplikasi ERM belum pada aplikasi Enterprise Risk
digunakan secara optimal. Asumsi yang Management, dan menggunakan ISO
melandasi penelitian ialah saat ini PT 31000:2009 sebagai pedoman. Sehingga
hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dinamis, berulang dan tanggap terhadap
masukan bagi manajemen dalam perubahan, pengelolaan risiko harus
mengoptimalkan penilaian risiko dengan memfasilitasi perbaikan dan peningkatan.
bantuan aplikasi Enterprise Risk B. Kerangka kerja ISO 31000
Management, khususnya bagi Satuan Kerangka kerja memastikan informasi
Kerja Manajemen Risiko dan secara umum yang lengkap dan memadai dari proses
bagi perusahaan. manajemen risiko yang akan dilaporkan
TELAAH LITERATUR serta sebagai dasar membuat keputusan.
Enterprise Risk Management berbasis Kerangka kerja untuk mengelola risiko
ISO 31000 berdasarkan ISO 31000:2009, yaitu:
Manajemen risiko dapat diartikan sebagai mandat dan komitmen, desain kerangka
kegiatan praktis terkait dengan identifikasi, kerja untuk mengelola risiko, penerapan
penilaian, pengontrolan, dan peringanan manajemen risiko, pemantauan dan reviu
risiko. Pentingnya penilaian risiko di suatu kerangka kerja, perbaikan sinambung
perusahaan menghadirkan berbagai standar kerangka kerja.
atau pedoman untuk membantu perusahaan C. Proses Manajemen Risiko ISO
dalam meminimalisir risiko yang mungkin 31000:2009
terjadi diperusahaannya. Salah satu Menurut Raharjo, dkk (2014) adapun
pedoman untuk melakukan penilaian risiko proses dalam manajemen risiko berdasark-
tersebut ialah ISO 31000 yang dikeluarkan an ISO 31000:2009 yaitu, pertama
oleh organisasi internasional yaitu menetapkan konteks. Penetapan tujuan,
International Organization for strategi, ruang lingkup, dan parameter lain
Standardization. yang berhubungan dengan proses
Manajemen risiko di dalam suatu pengelolaan risiko organisasi. Proses
organisasi digambarkan sebagai suatu kedua yaitu identifikasi risiko.
skema/diagram kaitan antara prinsip- Mengidentifikasi dimana, kapan, mengapa,
prinsip, kerangka kerja dan proses dan bagaimana sebuah peristiwa bisa
manajemen risiko. mencegah, menurunkan, menunda atau
A. Prinsip-prinsip pelaksanaan ISO meningkatkan pencapaian tujuan.
31000 Proses ketiga yaitu menganalisis risiko
Pada ISO 31000:2009, dalam pelaksanaan- dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi
nya menganut 11 prinsip-prinsip, yaitu: kontrol yang ada. Menentukan
pengelolaan risiko melindungi nilai konsekuensi dan kemungkinan serta
perusahaan dan mencipta-kan nilai timbulnya tingkat risiko. Proses keempat
tambah, pengelolaan risiko merupakan dalam manajemen risiko yaitu melakukan
bagian yang terintegrasi dengan seluruh evaluasi risiko dengan membandingkan
proses bisnis orgnisasi, pengelolaan risiko perkiraan tingkat risiko terhadap kriteria
merupakan bagian dari proses yang telah ditetapkan dan memper-
pengambilan keputusan, pengelolaan timbangkan keseimbangan antara manfaat
risiko secara eksplisit memperhitungkan potensial dan kerugian yang ditimbul-kan.
ketidakpastian, pengelolaan risiko di Proses kelima yaitu melakukan
bangun melalui pendekatan yang pengendalian risiko dengan mengembang-
sistematis, terstruktur dan tepat waktu, kan dan menerapkan strategi biaya efektif
pengelolaan risiko membutuhkan infor- tertentu dan action plan untuk
masi terbaik yang tersedia, pengelolaan meningkatkan potensi manfaat dan
risiko khas untuk penggunaannya mengurangi biaya potensial.
(tailored), pengelolaan risiko mem- Proses selanjutnya dengan melakukan
pertimbangkan faktor manusia dan budaya, komunikasi dan konsultasi. Berkomunikasi
pengelolaan risiko harus transparan dan dan berkonsultasi dengan para pemangku
inklusif, pengelolaan risiko bersifat kepenting-an internal dan eksternal yang
sesuai baik pada setiap tahap dari proses fleksibel dan relavan karena telah
manajemen risiko maupun terhadap proses ditautkan dengan tujuan organisasi terkini.
secara keseluruhan. Proses terakhir yaitu Aplikasi ERM mendukung analisis risiko
dengan melakukan pemantauan dan kualitatif dan formal secara grafis, dimana
peninjauan. Hal ini diperlukan untuk dapat memberi peringkat risiko, ber-
memantau efektivitas semua langkah dasarkan ketersediaan data historis,
proses manajemen risiko serta penting penilaian yang akurat dan teori utilitas
untuk perbaikan berkesinambungan. (Chawan, dkk 2013).
Keefektifan Sistem Manajemen Risiko METODE PENELITIAN
Perusahaan Penelitian ini merupakan penelitian
Dalam risiko tidak ada metode apapun kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
yang bisa menjamin 100% bahwa akibat penelitian yang mengkaji fenomena sosial
buruk itu setiap saat dapat dihindarkan, yang terjadi di masyarakat yang
kecuali apabila kegiatan yang mengandung merupakan hal baru atau untuk memahami
unsur tidak dilakukan (Raditya, 2017). masalah yang kompleks, dengan
Agar risiko tersebut dapat dikendalikan, pendekatan yang menyeluruh dan
dibutuhkan manajemen risiko atau mendalam. Dalam penelitian ini digunakan
penilaian risiko di dalam suatu perusahaan. pendekatan studi kasus.
Menurut Schroeder (2014) untuk men- Sumber Data
dapatkan hasil yang efektif dalam Data primer adalah data yang diperoleh
manajemen risiko harus diimpementasikan oleh peneliti secara langsung dan data
di seluruh level dan fungsi yang ada di yang diperoleh oleh peneliti dari sumber-
perusahaan sehingga menjadi bagian dari sumber yang sudah ada.
praktik dan proses dari manajemen risiko Teknik Pengumpulan Data
itu sendiri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
Aplikasi Enterprise Risk Management ini menggunakan 3 cara. Pertama dengan
(ERM) menggunakan observasi. Pengumpulan
Semakin berkembangnya lingkungan data yang dilakukan dengan cara
internal dan eksternal perusahaan ber- pengamatan langsung ke objek penelitian.
dampak pada proses bisnis perusahaan, Observasi adalah ketika peneliti
sehingga risiko yang timbul yang harus di mengambil catatan lapangan tentang
kelola juga semakin kompleks. Oleh perilaku dan aktivitas individu di tempat
karena itu, dibutuhkan suatu tools untuk penelitian, dimana dalam catatan lapangan
melakukan pengelolaan risiko. Lingkungan ini peneliti dapat menggunakan pertanyaan
bisnis yang semakin kompleks dibutuhkan baik terstruktur atau semi terstruktur
suatu sistem terintegrasi agar dapat (pertanyaan tersebut di susun berdasarkan
mempermudah bisnis perusahaan terutama yang ingin diketahui oleh peneliti) terkait
dalam melakukan penilaian risiko di dengan kegiatan di lokasi penelitian
perusahaan. Perusahaan mengimplemen- (Creswell, 2014).
tasikan aplikasi ERM, karena dianggap Kedua, dengan melakukan wawancara.
dapat mempermudah dan mendukung Wawancara adalah saat peneliti melakukan
manajemen perusahaan dalam pengambil- wawancara tatap muka dengan peserta,
an keputusan serta mempermudah wawancara melalui telepon, atau
perusahaan dalam melakukan penilaian melakukan wawancara focus group dengan
risiko secara berkelanjutan. Keputusan dan enam sampai delapan orang yang
penilaian risiko tersebut akan diambil diwawancarai di masing-masing kelompok
berdasarkan informasi yang akurat, tepat (Creswell, 2014). Pengumpulan data yang
waktu, dan relevan. dilakukan dalam penelitian ini adalah
Menurut Romney dan Stainbart (2015), dengan cara bertanya langsung kepada
pengendalian perusahaan akan bersifat
partisipan atau tatap muka dengan jenis yang utuh, yang juga harus di verifikasi
wawancara semi terstruktur. selama penelitian berlangsung. Verifikasi
Terakhir, dengan melakukan analisis dalam analisis data ini merupakan suatu
dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan tinjauan ulang pada catatan-catatan
dengan cara melakukan kajian terhadap lapangan atau mungkin dapat melakukan
dokumen-dokumen penting yang diperlu- tukar pikiran diantara teman sejawat yang
kan dalam penelitian. Menurut Creswell mengerti terhadap topik penelitian (Miles
(2014), dokumentasi ini mungkin adalah dan Huberman, 2014).
dokumen publik (surat kabar, laporan Validitas Data Kualitatif
perusahaan) atau dokumen pribadi (jurnal Pada penelitian ini akan digunakan 2
dan buku harian, surat, e-mail). teknik validitas data. Validitas data yang
Analisis dan Interpretasi Data pertama yaitu dengan triangulasi. Menurut
Menggunakan teknik analisis data Miles Moleong (2015) dalam Handri (2017),
dan Huberman. Teknik analisis ini dipilih dengan triangulasi peneliti dapat
karena memberikan teknik analisis data memeriksa kembali hasil temuan dengan
yang sederhana dan lebih mudah untuk cara membandingkannya dengan berbagai
dipahami. Aktivitas dalam analisis data sumber, teknik, atau teori yang ada. Pada
kualitatif menurut Miles dan Huberman penelitian ini digunakan triangulasi teknik
(2014) dibagi dalam tiga tahapan, yaitu yaitu berasal dari wawancara, observasi
reduksi data. Reduksi data menurut Miles dan analisis dokumen.
dan Huberman (2014), merupakan proses Validitas kedua dalam penelitian ini
pemilihan, pemusatan perhatian pada dengan menggunakan member checking.
penyederhanaan, pengabstrakan, dan Member checking adalah memeriksa
transformasi data “kasar” yang muncul kembali hasil transkrip kepada partisipan,
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. sehingga hasil transkrip tersebut dapat
Dengan kata lain, reduksi data merupakan dipertanggungjawabkan kebenarannya.
pemilihan data-data yang relavan dengan Sebagai bukti, partisipan akan diminta
penelitian kita. Reduksi data akan menandatangani/memparaf transkrip yang
dilakukan terus menerus selama penelitian telah dibuat oleh peneliti.
ber-langsung di lapangan dan akan HASIL ANALISIS DAN
berlanjut sesudah penelitian lapangan, PEMBAHASAN
sampai laporan akhir lengkap tersusun. Gambaran Aplikasi Enterprise Risk
Kedua, penyajian data. Menemukan Management di PT Bukit Asam Tbk
makna-makna dari hasil wawancara yang Aplikasi ERM merupakan aplikasi tailored
telah di peroleh, kemudian disusun dari made yang di buat oleh perusahaan dalam
informasi yang kompleks menjadi hal ini tim yang beranggotakan dari satuan
informasi yang wselektif sesuai dengan kerja manajemen risiko, sistem manajemen
data yang dibutuhkan dalam penelitian. perusahaan, beberapa orang IT dengan
Miles dan Huberman (2014) membatasi konsultan yang di pilih oleh perusahaan.
suatu “penyajian” sebagai sekumpulan Aplikasi ini di buat tailored made agar
informasi tersusun yang memberikan dapat dimodifikasi sesuai dengan
kemungkinan adanya penarikan kesimpul- kebutuhan perusahaan. Aplikasi ERM
an dan pengambilan tindak-an. mulai dikembangkan sejak akhir tahun
Terakhir, kesimpulan/verifikasi. Ber- 2013, kemudian dilakukan go live sejak
dasarkan dari fakta-fakta dan penjelasan November 2015. Maintenance dilakukan
yang ditemukan pada saat penelitian, selama tahun 2016 sampai pertengahan
dimana terdapat alur sebab dan akibat yang 2017, yang dilakukan oleh tim PT Bukit
terjadi dari hasil penelitian. Menurut Miles Asam Tbk dan konsultan sesuai kebutuhan
dan Huberman (2014), penarikan ke- perusahaan. Tim khusus yang di bentuk
simpulan hanya sebagian dari konfigurasi perusahaan telah melakukan evaluasi
terhadap sistem ini, namun hanya kerja yang ada di PT Bukit Asam Tbk
berdasarkan perbaikan atas kebutuhan setiap saat, baik melalui telepon, email,
perusahaan khususnya dalam penggunaan atau datang langsung ke klinik manajemen
aplikasi dan modul aplikasi ERM. risiko. Dilakukan secara terus menerus
Aplikasi ERM memiliki beberapa selama proses penilaian risiko.
modul, yaitu modul proses bisnis yang 2. Penetapan konteks
merupakan modul utama dalam aplikasi Penetapan konteks dilakukan saat awal
ini, modul risiko proyek, modul hukum pengembangan aplikasi dan dipaparkan
dan regulasi, modul audit manajemen dan dalam pedoman manajemen risiko.
modul anak dan cucu perusahaan. Lingkungan bisnis internal terlihat dalam
Saat ini modul yang digunakan secara bisnis proses perusahaan dan Lingkungan
berkelanjutan hanya pada beberapa modul, bisnis eksternal perusahaan (ekonomi,
yaitu modul proses bisnis perusahaan dan politik, sosial, hukum, teknologi dan
modul hukum dan regulasi. Sementara dari alam). Perusahaan telah mempertimbang-
hasil observasi juga ditemukan fakta-fakta kan faktor-faktor yang mempengaruhi baik
bahwa beberapa modul belum digunakan dari sisi lingkungan, Kesehatan dan
secara optimal. Modul-modul tersebut Keselamatan Kerja (K3), finansial,
yaitu, modul risk project, modul Audit properti, bisnis, regulasi, bencana alam,
manajemen, dan modul anak dan cucu teknologi, dan sosial yang telah diterapkan
perusahaan. dalam aplikasi ERM.
Schroeder (2014) mengatakan bahwa 3. Asesmen Risiko
untuk mendapatkan hasil yang efektif 3.1 Identifikasi risiko
dalam manajemen risiko harus Sumber-sumber informasi yang digunakan
diimplementasikan di seluruh level dan dalam proses identifikasi atau mengenali
fungsi yang ada di perusahaan sehingga risiko yang berasal dari lingkungan
menjadi bagian dari praktik dan proses dari internal perusahaan PT Bukit Asam Tbk,
manajemen risiko itu sendiri. Pada PT antara lain yaitu: pengalaman, pertimbang-
Bukit Asam Tbk, penerapan manajemen an tenaga ahli, data dan laporan historis,
risiko dengan menggunakan aplikasi ERM review dokumen atas sistem dan prosedur,
telah digunakan oleh semua satker rapat tinjauan manajemen, bahan-bahan
terutama dalam proses bisnis perusahaan bacaan, informasi dari media massa,
dengan menggunakan metode controlled keluhan pelanggan, rencana bisnis, dan
self assessment (CSA). Selain itu observasi lapangan.
perusahaan juga belum pernah melakukan Teknik-teknik yang digunakan dalam
branchmarking, namun sudah pernah rangka identifikasi atau mengenali risiko
melakukan sharing knowledge kepada yang digunakan oleh PT Bukit Asam Tbk,
sesama anggota holding. antara lain: wawancara, pelatihan penilaian
Pelaksanaan Manajemen Risiko risiko (workshop), survei, audit dan
Menggunakan Aplikasi Enterprise Risk inspeksi atau observasi lapangan, dan
Management Berdasarkan ISO 31000. seminar. Sementara dalam teknis
1. Komunikasi dan konsultasi pelaksanaan identifikasi risiko di PT Bukit
Setiap unit, satuan kerja dan proyek di Asam Tbk menggunakan pendekatan
lingkungan perusahaan dalam pengelolaan sebab akibat (causal), agar penyebab risiko
risiko senantiasa melakukan komunikasi yang merupakan faktor pemicu timbulnya
maupun konsultasi kepada semua pihak risiko dapat diiden-tifikasi, karena dengan
yang berkepentingan dengan tujuan untuk adanya faktor pemicu tersebut akan
menyamakan persepsi dan asumsi serta menimbulkan konsekuensi yang
pengelolaan risiko yang optimal. Dalam berpengaruh negatif, mengganggu atau
pelaksanaannya komunikasi dan merugikan terhadap sasaran/tujuan yang
konsultasi, bisa dilakukan oleh unit satuan telah ditetapkan oleh perusahaan.
Setiap risiko yang berhasil ter- ke semua karyawan mulai dari Senior
identifikasi harus dilengkapi dengan Manajer, Manajer dan Staf dari MR telah
deskripsi penyebab dan akibatnya serta memiliki kompetensi bersertifikasi.
harus teregistrasi dengan baik sesuai Berbeda dengan kompetensi dari Satker
dengan kodefikasi yang telah ditentukan Risiko, untuk kompetensi dari risk officer
sebelumnya. Pengidentifikasian risiko pada masing-masing satuan kerja belum
tersebut akan dipaparkan kedalam format dapat dikatakan baik, hal ini dibuktikan
Business Process Modul atau kertas kerja dengan belum adanya kriteria secara
pemetaan risiko yang berbentuk tabular. tertulis terkait dengan penetapan atau
Metode yang digunakan untuk mem- kompetensi yang harus dimiliki oleh
perdalam proses pengidentifikasian risiko orang-orang atau staf yang ditunjuk
di PT Bukit Asam Tbk adalah dengan sebagai risk officer oleh risk owner-nya
pengujian dokumen dan Risk Breakdown maupun dari Satker Risiko sendiri, dan
Structure (RBS) yang di eksplorasi lebih tidak ditemukan dokumen yang menyata-
lanjut dengan menggunakan teknik kan kriteria pemilihan RO tersebut. Untuk
Controlled Risks Self Assessment (CRSA) dapat menjadi penilai risiko yang baik,
atau biasa disebut dengan CSA. Menurut dibutuhkan kompetensi yang memadai
Susilo dan Kaho (2017), sasaran dari dimana pengembangan kompetensi SDM
CRSA adalah keterlibatan karyawan pada mendukung penerapan manajemen risiko
tiap unit untuk memahami dan yang baik sesuai dengan Standar ISO
mengidentifikasi paparan risiko yang ada 31000. RO merupakan penilai awal dalam
pada unit kerjannya yang secara bersama- proses pelaksanaan manajemen risiko di
sama pula merancang dan melaksanakan perusahaan, untuk itu dibutuhkan
pengendalian serta menentukan tindak kompetensi dan wawasan yang men-
lindung lain yang diperlukan. Selain itu, dukung.
dalam identifikasi risiko juga diperlukan Selain itu, pelatihan untuk risk officer
pengidentifikasian beberapa hal berikut masih dirasakan kurang, terutama terkait
ini. dengan wawasan manajemen risiko itu
1. SDM dari Satuan Kerja Manajemen sendiri. Dari hasil wawancara menunjuk-
Risiko. Berdasarkan hasil observasi, kan bahwa risk officer mengaku masih
wawancara dan telaah dokumen, kurangnya pelatihan yang dilakukan oleh
ditemukan bahwa personil yang di miliki Satker Risiko yang akan mempengaruhi
satuan kerja manajemen risiko hanya kompetensi dari risk officer dalam hal
empat orang, yaitu: satu orang manajer pengetahuan maupun wawasan terhadap
risiko, tiga orang staf risiko, dan dikepalai risiko, bukan terhadap pemahaman
oleh senior manajer dari satuan kerja SMP aplikasi.
dan MR. SDM dari staf manajemen risiko 3. Sosial dan budaya sadar risiko
hanya tiga orang, sehingga untuk perusahaan. Keberhasilan manajemen
melakukan penilaian risiko yang bersifat risiko salah satunya adalah dengan
risk corporat dirasakan masih kurang. Staf dipahaminya dan dijadikannya penilaian
yang terlalu sedikit dapat menyebabkan risiko ke dalam aktivitas atau proses bisnis
kurang optimalnya dalam memfasilitasi, perusahaan. PT Bukit Asam Tbk dalam
membantu, dan memberikan konsultasi penilaian risiko telah dilakukan secara
kepada risk owner, terutama kepada staf CSA. Budaya sadar risiko di dalam suatu
anak dan cucu perusahaan. perusahaan sangat penting bagi
2. Kompetensi dari Satuan Kerja keberhasilan dalam penerapan aplikasi ini.
Manajemen Risiko dan Risk Officer. Ketika budaya sadar risiko sudah
Kompetensi yang dimiliki oleh Satker dirasakan oleh orang-orang yang ada di
risiko dapat dikatakan sangat baik hal ini perusahaan, maka dapat mempe rmudah
dibuktikan dengan telah bersertifikasinya
kerja dan meningkatkan kinerja baik di ditentukan tingkat pengungkapan risikonya
unit satuan kerja maupun korporat. dan harus diberikan nomer referensi pada
Apabila dilakukan lagi analisis lebih registrasi risiko untuk dapat ditelusuri pada
dalam, karyawan PT Bukit Asam Tbk pemetaan risiko yang dituangkan pada
belum sepenuhnya sadar akan pentingnya Business Process Model. Apabila telah
penilaian risiko. Hal ini dibuktikan dengan dapat di ukur dan ditentukan besarnya
masih adanya sanksi setiap kali ada tingkat akibat kerugian yang ditimbulkan
keterlambatan dalam melakukan pelaporan terhadap sasaran dan besarnya tingkat
task management dan risk assessment di kemungkinan terjadinya, maka dapat
suatu satker. ditentukan tingkat pengungkapan risiko.
4. Keamanan Aplikasi. PT Bukit Asam Melalui pengelompokkan risiko
Tbk memiliki Satuan Manajemen berdasarkan atas hasil identifikasi, analisis,
Pengamanan dan Pengamanan IT dan pengukuran dari risiko-risiko yang
diperusahaannya, sehingga risiko-risiko telah dikenali atau diidentifikasi, maka
yang terkait dengan penggunaan aplikasi dapat di buat peta peringkat risiko yang
di perusahaan dapat di mitigasi. Selain itu, dihadapi oleh masing-masing satuan kerja.
dalam aplikasi ini juga memiliki Masing-masing risiko dipetakan berdasar-
pengamanan yang dapat dikatakan baik, kan hasil perkalian kemungkinan dan
hal ini terlihat dari dibutuhkannya ID dan dampak. Untuk menyatukan ukuran
pasword yang didapatkan dari Satker kemungkinan dan dampak kedalam suatu
Pengamanan IT, adanya firewall baik dari skala di buat suatu matriks evaluasi risiko
PC maupun dari luar, dan untuk 3.4 Perlakuan risiko
pengamanan web terdapat port tersendiri Proses pemberian tanggapan atas risiko
yaitu 8080 atau 8081. untuk menerima atau tidak dapat
3.2 Analisis risiko menerima risiko (mengidentifikasi, mem-
Analisis risiko merupakan upaya untuk pertimbangkan, melaksanakan, memberi-
memahami risiko lebih dalam. Analisis kan tanggapan). Tanggapan menerima atau
risiko meliputi kegiatan-kegiatan meng- tidak menerima suatu risiko tertentu
analisis risiko dan pemicu terjadinya (Berdasarkan atas tingkat pengungkapan
risiko, bagaimana dampak positif dan risiko yang terkait melalui pembahasan
negatifnya, serta kemungkinan terjadinya. Satker Risiko). Petunjuk mengenai batasan
Risiko di analisis dengan menentukan toleransi risiko (Direktur terkait (bidang
dampak dan kemungkinan, serta atribut tertentu)).
lain risiko. Analisis risiko yang digunakan Pertimbangan untuk kepentingan
oleh PT Bukit Asam Tbk dilakukan secara perusahaan dan atau karena mem-
kuantitatif maupun kualitatif. Dalam perhatikan peraturan dan perundang-
aplikasi ERM, perusahaan lebih sering undangan yang berlaku (Direksi dapat
menggunakan metode kualitatif. Berikut menetapkan batas toleransi risiko
ini merupakan tahapan dari analisis risiko tersendiri yang dapat di terima untuk suatu
yang dilakukan oleh perusahaan. Pertama atau beberapa jenis risiko tertentu).
yaitu proses analisis risiko menentukan Dilaksanakan penilaian untuk mem-
tingkat kemungkinan, dan kedua proses perkirakan besarnya tingkat pengungkapan
analisis risiko menentukan tingkat risiko yang masih tersisa (Terlihat dalam
akibat/konsekuensi. aplikasi ERM dalam (action plan).
3.3 Evaluasi risiko Identifikasi tindakan ulang (apabila tingkat
Proses evaluasi pemeringkatan risiko atas pengungkapan risiko yang masih tersisa
profil risiko (risk profile) perusahaan wajib ternyata tidak dapat diterima)
dilakukan secara periodik setiap 3 bulan 4.Pemantauan dan peninjauan
sekali. Setiap risiko yang telah teriden- Palaporan untuk triwulan salah satunya
tifikasi atau dikenali harus dapat merupakan laporan rutin 3 bulanan, dan
untuk yang bulanan akan disampaikan saat Tahapan berikutnya yaitu melakukan
ada RMM (Regular Meeting pemantauan dan peninjauan dimana
Management). Monitoring dan review Monitoring dan review langsung atau
langsung atau manual dilakukan setiap 3 manual dilakukan setiap 3 bulan sekali,
bulan sekali, namun monitoring dan namun monitoring dan review melalui
review melalui aplikasi dilakukan setiap aplikasi dilakukan setiap saat. Komunikasi
saat. Untuk monitoring dan review belum dan konsultasi dilakukan secara terus
pernah dilakukan kepada anak dan cucu menerus selama proses penilaian risiko.
perusahaan. Mereka masih melakukan Dalam pelaksanaannya, proses
penilaian sendiri dan belum melakukan manajemen risiko melalui aplikasi ERM
laporan ke induk. Dimungkinkan untuk dilakukan secara Control Self Assessment
dilaksanakan review secara khusus sesuai oleh unit satuan kerja masing-masing.
dengan kebutuhan. Oleh karena itu, risiko tersebut menjadi
tanggung jawab risk owner ditiap satuan
KESIMPULAN kerja. Pelaksanaan manajemen risiko yang
Secara umum pelaksanaan manajemen dilakukan dengan menggunakan aplikasi
risiko dengan aplikasi ERM telah ERM merupakan penilaian risiko proses
berdasarkan ISO 31000. PT Bukit Asam bisnis perusahaan yang bersifat
Tbk telah menerapkan manajemen risiko continuous.
dengan tools berbasis risiko untuk SARAN
mengidentifikasi risiko agar lebih Adapun saran yang diberikan berupa saran
terintegrasi. Adapun pelaksanaan praktis dan akademis. Satuan Kerja Risiko
manajemen risiko di PT Bukit Asam Tbk dapat memberikan Risk Officer (RO)
dilakukan dengan beberapa tahapan. penambahan kompetensi sertifikasi dan
Tahapan pertama, penetapan konteks pemahaman yang lebih mendalam terkait
dilakukan saat awal pengembangan dengan pemahaman terhadap risiko itu
aplikasi dan dipaparkan dalam pedoman sendiri, dengan memberikan pendamping-
manajemen risiko. Tahapan kedua, yaitu an dan pelatihan secara kontinu kepada
mengidentifikasi risiko yang dilihat dari RO. Mengelola aplikasi, terutama dalam
Sumber-sumber informasi yang digunakan melakukan pendampingan pengendalian
dalam proses identifikasi atau mengenali risiko, dengan cara sama-sama berdiskusi
risiko, teknik-teknik yang digunakan untuk memperbarui pengendalian risiko
dalam rangka identifikasi atau mengenali sesuai dengan kebutuhan. Satuan Kerja
risiko, dan teknis pelaksanaan identifikasi Pengembangan Usaha dapat mengoptimal-
risiko. Tahapan ketiga yaitu menganalisis kan penggunaan modul risk project.
risiko. Analisis risiko merupakan upaya Satuan Pengawas Intern dapat meng-
untuk memahami risiko lebih dalam. optimalkan penggunaan modul audit
Tahapan keempat yaitu melakukan manajemen dengan memperbaiki modul
evaluasi risiko. Proses evaluasi sesuai dengan kebutuhan SPI . Satuan
pemeringkatan risiko atas profil risiko Kerja Risiko dapat melakukan koordinasi
(risk profile) perusahaan wajib dilakukan dengan staf anak dan cucu perusahaan
secara periodik setiap 3 bulan sekali. Hasil terkait dengan penilaian risiko yang sudah
dari proses evaluasi risiko dalam aplikasi berbasis IT.
yaitu matriks evaluasi risiko. Tahapan Saran Akademis untuk penelitian
selanjutnya, yaitu proses pemberian selanjutnya, sebaiknya dilakukan evaluasi
tanggapan atas risiko untuk menerima atau menyeluruh yang terkait dengan
tidak dapat menerima risiko. Dalam pelaksanaan manajemen risiko di
aplikasi Enterprise Risk Management perusahaan PT Bukit Asam Tbk, bisa
terlihat dalam action plan. dengan menggunakan model RMM (RIMS
Risk Maturity Model). Evaluasi dengan
menggunakan RIMS Risk Maturity Model Mobile Computing, Vol. 2, 5(May):
dapat mencerminkan level perusahaan 60 – 66.
dalam pengelolaan manajemen risiko. Creswell, John W. 2014. Research Design:
Dapat juga dilakukan evaluasi aplikasi Qualitative, Quantitative, and
ERM dengan menggunakan kerangka kerja Mixed Methods Approach Fourth
COBIT 5, khususnya pada domain proses Edition. California: Sage
AP012 (Manage Risk) dan EDM03 Publication.
(Ensure Risk Optimisation) yang dapat Gibson, Charles H. 2011. Financial
dilakukan dengan lembar kerja evaluasi, Statement Analysis 12th edition.
observasi, dan wawancara. Canada: South-Western.
KETERBATASAN Hanafi, Mamduh M. 2016. Manajemen
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam Risiko. Yogyakarta: UPP STIM
memperoleh beberapa data berupa YKPN.
dokumen-dokumen milik perusahaan dan Handri, Y.P. 2017, “Analisis Peran Audit
screenshot dari aplikasi ERM karena Internal Terhadap Pengendalian
adanya keterbatasan akses dokumen dan Internal Perusahaan BUMN (Studi
aplikasi. Selain itu karena keterbatasan pada PT Bukit Asam (Persero)
waktu penelitian, partisipan yang berhasil Tbk)”, Tesis, Magister Akuntansi
diwawancarai hanya sebanyak 6 orang. Universitas Gadjah Mada.
DAFTAR PUSTAKA Hennik, Monique., Hutter, Inge., Bailey,
Antiyan, Vard., Maniotis, Spyridon. 2017. Ajay. 2012. Qualitative Research
“Monitoring Risks in Large Methods. California: Sage
Software Development Programs- Publications.
An Experience Report From Higuera. Ronald P., Haimes, Yacov Y.
Ericsson”. Computing Conference 1996. Software Risk Management.
London, Computer Science and Pennsylvania: Carnegie-Mellon
Engginering University of University, Software Engineering
Gothenburg, Sweden. Diakses 4 Institute. Diakses 30 Oktober 2017.
November 2017. http://web.stud http://www.dtic.mil/get-tr-doc/pdf
ent.chalmers.se/~vard/files/Progra ?AD=ADA310913.
m%20Risk%20Monitoring.pdf. Idroes, Fery. 2008. Manajemen risiko
Boehm, B, W. 1989. "Software Risk perbankan. Jakarta: PT Raja
Management". European Software Grafindo Persada.
Engineering Conference, 1989, pp. Indrianto, Nur., dan Supomo, Bambang.
1-19. Diakses 20 Oktober 2017. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis
https://link.springer.com/chapter/10 Untuk Akuntansi dan Manajemen.
.1007%2F3-540-51635-2_29?LI Yogyakarta: BPFE.
=true. Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi
Boehm, B, W. 1991. "Software Risk Informasi. Yogyakarta: Andi.
Management: Principles and Keputusan Menteri Energi Dan Sumber
Practices". IEEE software, vol. 8, Daya Mineral. 2012. No.
pp. 32-41, 1991. Diakses 20 3407/K/07/MEN/2012 tentang
Oktober 2017. http://ieeexplore. Penetapan Obyek Vital Nasional Di
ieee.org/abstract/document/62930/? Sektor Energi Dan Sumber Daya
reload=true. Mineral.
Chawan, P.M., Patil, Jijnasa., Naik, Kontio, J. 1997. "The Riskit Method for
Radhika. 2013. “Software Risk Software Risk Management,
Management.” International Version 1.00". Computer Science
Journal of Computer Science and Technical Reports, University of
Maryland, College Park, MD,
USA. Diakses 9 November 2017. Industri Pertanian Universitas
http://www.soberit.hut.fi/T76.115/0 Gadjah Mada.
203/palautukset/groups/pmoc/de/ PT Bukit Asam Tbk. 2017. Modul
riskit.pdf. Business Requirements Statements
Kountur, Ronny. 2012. Mudah Memahami Enterprise Risk Management
Manajemen Risiko Perusahaan Information System. Tanjung Enim:
(Cetakan II). Jakarta: penerbit PT Bukit Asam Tbk.
PPM. PT Bukit Asam Tbk. 2017. Modul
Laporan Keberlanjutan PT Bukit Asam Business Solution Design
(Persero) Tbk Tahun 2015. Enterprise Risk Management
Diakses 25 Agustus 2017. http:/ Information System. Tanjung Enim:
/www. PT Bukit Asam PT Bukit Asam Tbk.
Tbk.co.id/id/company-repo rt. PT Bukit Asam Tbk. 2017. Modul User
Laporan Keberlanjutan PT Bukit Asam Manual Of Enterprise Risk
(Persero) Tbk Tahun 2016. Diakses Management Information System.
29 Agustus 2017. http://www. PT Tanjung Enim: PT Bukit Asam
Bukit Asam Tbk.co.id/id/company- Tbk.
report. PT Bukit Asam Tbk. 2014. Pedoman
Miles, B. Mathew dan Huberman, Manajemen Risiko. Tanjung Enim:
Michael. 2014. Analisis Data PT Bukit Asam Tbk.
Kualitatif Buku Sumber Tentang Rabbi, Md. Forhad., Mannan, Khan Olid
Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Bin. 2008. “A Review of Software
Press. Risk Management for Selection of
Moleong, L.J. 2012. Metodologi penelitian Best Tools and Techniques”. Ninth
Kualitatif. Bandung: Remaja ACIS International Conference on
Rosdakarya. Software Engineering, Artificial
Pambudiningsih, A. 2016, “Penerapan Intelligence, Networking, and
Good Corporate Governance Parallel/Distributed Computing.
dalam Pengelolaan Manajemen Diakses 27 November 2017.
Risiko Usaha Perbankan (Studi http://ieeexplore.ieee.org/abstract/d
Kasus di Bank Mandiri)”, Tesis, ocument/4617465/.
Magister Hukum Bisnis Universitas Raditya, Yanuar. 2017. “Analisis Risiko
Gadjah Mada. Sistem Teknologi Informasi Pada
Pemerintah Indonesia. 2002. Keputusan Presensi Online di Univeristas
Menteri Badan Usaha Milik Negara Negeri Yogyakarta”, Tesis,
No. 117/M-MBU/2002 tentang Magister Manajemen Universitas
Penerapan Praktik Good Corporate Gadjah Mada.
Governance pada Badan Usaha Raharjo, A; Anggara, B. A; Prasetyo, D. I;
Milik Negara. Agung, M. R; dan Yusuf, M. 2014.
Pemerintah Indonesia. 2011. Keputusan Manajemen Risiko: Definisi,
Menteri Badan Usaha Milik Negara Prinsip, dan Kerangka Konseptual
No. PER-01/MBU/2011 tentang Menurut COSO, AS/NZS, Basel
Penerapan Praktik Good Coropare dan Peraturan Perundang-
Governance pada Badan Usaha Undangan di Indonesia. Seminar
Milik Negara. Manajemen Risiko, Program
Priantomo, A. 2017, “Manajemen Risiko Diploma IV Kurikulum Khusus
Rantai Pasok Rimpang Jahe BPKP Angkatan II.
“Emprit” (Zingiber Officinale Romney, Marshall B., dan Steinbart, Paul
Var.Amarum)”, Skripsi, Teknologi John. 2015. Sistem Informasi
Akuntansi (Accounting Information
System),13th ed. Jakarta: Salemba
Empat.
Schroeder, H. 2014. An Art and Science
Approach to Strategic Risk
Management. Strategic Direction,
Vol. 30 No.4, pp. 28-30.
Susilo, Leo J. dan Victor Riwu Kaho.
2017. Manajemen Risiko Berbasis
ISO 31000 untuk Industri
Nonperbankan (Cetakan VI).
Jakarta: Penerbit PPM.
Tapererwa, C. 2017. “Benefits of Risk and
Compliance Technology”. Diakses
7 Januari 2017. http://www.iaz.org.
zm/wp-content/ uploads/2017/06/
ERM-Survival-ToolKit-C-Taper
erwa.pdf.
Teklemariam, Mihret Abeselom. 2016.
“Software Risk Management
Practice In Ethiopia”, Tesis,
Master Of Science University of
South Africa. Diakses 19
November 2017. http://uir.unisa.a
c.za/handle/10500/21538.
Turban, E; L. Volonino, and Wood, G.R.
2015. Information Technology for
Management, International Student
Version, Tenth Edition. Printed in
Asia: John Wiley & Sons, Inc.
Waskito, B. A. P. 2015, “Analisis
keefektifan Manajemen Risiko
Perusahaan Studi Kasus: PT. Best
Denki Indonesia”, Tesis. Magister
Manajemen Universitas Gadjah
Mada.
Yin, R. K. 2003. Case Study Research:
Design and Methods (3rd ed).
Thousand Oaks, California: Sage
Publications.

Anda mungkin juga menyukai