Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok

Manajemen Resiko
Senin 13:30 – 16:00
Kelas A
KTI Karel Tjahjadi

Kelompok 12
Nama Anggota :
1. Evelyn 202160292
2. Azzahra Whidniessa P. 202160293
3. Wahipin 202160341

Jurusan Manajemen
Trisakti School of Management
Jakarta
2023
Resume Chapter 3 Manajemen Resiko ISO 3100
3.1 Manajemen Risiko ISO 31000
Risiko menurut ISO 31000:2009 adalah dampak dari ketidakpastian terhadap pencapaian
tujuan perusahaan. Manajemen risiko adalah aktivitas-aktivitas yang terkoordinasi untuk
mengarahkan dan mengendalikan sebuah perusahaan/perusahaan yang berkaitan dengan risiko.
3.2 Prinsip-PrinsipManajemen Risiko ISO 31000: 2009
1. Manajemen risiko melindungi dan menciptakan nilai tambah untuk perusahaan
2. Manajemen risiko adalah bagian terintegrasi dari proses bisnis perusahaan
3. Manajemen Risiko adalah bagian dari proses pengambilan keputusan.
4. Manajemen Risiko secara eksplisit menangani ketidakpastian.
5. Manajemen risiko diterapkan secara sistematik, terstruktur, dan tepat waktu.
6. Manajemen Risiko diterapkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia
7. Manajemen Risiko diterapkan sesuai dengan karakteristik dan budaya perusahaan (tailored).
8. Manajemen risiko mempertimbangkan faktor manusia dan budaya.
9. Manajemen Risiko diterapkan transparan dan inklusif
10. Manajemen risiko bersifat dinamis, berulang, dan tanggap terhadap perubahan.
11. Manajemen risiko memfasilitasi terjadinya perbaikan dan perkembangan perusahaan secara
berlanjutan.
3.3 Proses Manajemen Resiko ISO 3100
Proses manajemen risiko ada lima kegiatan antara lain; komunikasi dan konsultasi;
membangun konteks; penilaian risiko; penanganan resiko; dan pemantauan dan kaji
ulang.
3.4 Identifikasi Resiko
Identifikasi risiko yaitu kegiatan melakukan identifikasi risiko-risiko yang dapat
muncul atau terjadi di masa yang akan datang atau melakukan identifikasi apa saja
kejadian yang menghambat pencapaian target perusahaan.Identifikasi ini termasuk
pengidentifikasian proses,kegiatan dan aktifitas yang berpotensi merugikan perusahaan.
3.5 Analisis Resiko
Analisis resiko yaitu proses menentukan berapa besar (impact atau consequences) dan
probabilitas (frequency atau likelihood) risiko-risiko yang akan terjadi, serta menghitung berapa
besar level resikonya dengan mengalikan antara besar dampak dan besar kemungkinan. Analisi
resiko melibatkan pertimbangan penyebab dan sumber resiko, konsekuensi positif dan negatif
serta kemungkinan bahwa konsekuensi dapat terjadi.
3.6 Evaluasi Resiko
Evaluasi Resiko adalah proses membandingkan risko-risiko yang sudah dihitung dengan
kriteria resiko yang sudah distandarkan dalam skoring, apakah risiko-risiko itu dapat diterima,
menjadi issues, atau tidak diterima, serta memprioritaskan mitigasi atau penanganannya.
3.7 Perlakuan Risiko
Perlakuan risiko adalah proses untuk memodifikasi risiko sehingga risiko tersebut,dapat
dihilangkan, dikurangi atau mempunyai efek yang paling kecil dampaknya terhadap
perusahaan. Tujuannya untuk menurunkan tingkat kegawatan, baik dari segi dampak maupun
probabilitas ke arah yang dapat di toleransi.

Pertanyaan : Hambatan apa saja yg dapat terjadi dalam menerapkan dan mengelola risiko
dalam keberlangsungan perusahaan?

Halaman 1dari3
RESUME CHAPTER 4 ISO 31000: 2018

4.1 Pendahuluan
Penerapan manajemen risiko ISO 31000: 2018 memiliki prinsip, kerangka kerja,
dan proses yang merupakan dasar dalam mengelola risiko agar efisien dan efektif serta
konsisten.
4.2 Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko
8 prinsip yang disajikan dalam standar ISO 31000: 2018 yaitu kerangka dan
proses harus disesuaikan dan proporsional, keterlibatan pemangku kepentingan yang
tepat dan tepat waktu diperlukan,diperlukan pendekatan terstruktur dan komprehensif,
manajemen risiko merupakan bagian integral dari semua kegiatan organisasi,
manajemen risiko mengantisipasi,mendeteksi dan menanggapi perubahan, manajemen
risiko secara eksplisit mempertimbangkan segala keterbatasan informasi yang
tersedia, faktor manusia dan budaya mempengaruhi semua aspek manajemen risiko,
dan manajemen risiko terus ditingkatkan melalui pembelajaran dan pengalaman.
4.3 Kerangka Kerja
Tujuannya adalah untuk membantu organisasi dalam mengintegrasikan
manajemen risiko kedalam aktivitas perusahaan. Pengembangan kerangka kerja
mencakup mengintegrasikan,merancang,menerapkan,mengevaluasi dan meningkatkan
manajemen risiko di seluruh perusahaan
4.4 Evaluasi
Untuk mengevaluasi efektivitas kerangka manajemen risiko, perusahaan harus
secara berkala mengukur kinerja kerangka kerja manajemen risiko terhadap tujuannya,
rencana implementasi, indikator dan perilaku yang diharapkan. Menentukan juga apakah
tetap cocok untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
4.5 Perbaikan Berkelanjutan
Perusahaan harus terus memantau dan menyesuaikan kerangka kerja manajemen
risiko untuk mengatasi perubahan eksternal dan internal. Dengan demikian Perusahaan
terus dapat meningkatkan nilainya.
4.6 Proses Manajemen Risiko
Proses manajemen risiko menerapkan kebijakan, pedoman, prosedur dan praktik
yang sistematis untuk kegiatan berkomunikasi dan konsultasi, menetapkan konteks dan
menilai, memperlakukan, memantau, meninjau, merekam, dan melaporkan risiko.
4.7 Komunikasi dan Konultasi
Tujuan komunikasi dan konsultasi adalah untuk membantu para pemangku
kepentingan yang relevan dalam memahami risiko, dasar pengambilan keputusan dan
alasan mengapa tindakan tertentu diperlukan. Komunikasi berusaha untuk meningkatkan
kesadaran dan pemahaman tentang risiko, sedangkan konsultasi melibatkan memperoleh
umpan balik dan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.
4.8 Perlakuan Berisko
Tujuan dari perlakuan risiko adalah untuk memilih dan menerapkan opsi-opsi
untuk mengatasi risiko.
4.9 Pemantauan dan Peninjauan Ulang
Tujuan pemantauan dan peninjauan ulang adalah untuk memastikan dan
meningkatkan kualitas dan efektivitas desain, implementasi, dan hasil proses.

Halaman 2dari3

Anda mungkin juga menyukai