Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK)

“MANAJEMEN RISIKO DAN ASSESSMENT GOOD CORPORATE


GOVERNANCE”

KELOMPOK 4/ AKUNTANSI B

NAMA ANGGOTA :
1. CAROLINE FERNANDA TUWO (21111501050)
2. REBECCA DEWI ANGGRAENI (21111501031)
3. NI MADE PUSPAYANI (21111501018)
4. NI PUTU RIKA OCTAVIA WAHYUNI (21111501013)
5. ANSETIO INNA (21111501043)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS PARIWISATA PENDIDIKAN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS DHYANA PURA
“MANAJEMEN RISIKO”

A. PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO


Dalam dunia bisnis, risiko selalu ada untuk mempengaruhi kinerja dan performa perusahaan.
Guna meminimalisasi dampak risiko, hadirlah manajemen risiko atau risk management yang mampu
memantau, melacak, dan melakukan pencegahan.Secara umum, manajemen risiko merupakan
serangkaian proses perencanaan keputusan dan kegiatan yang berguna untuk mengurangi dampak
buruk dari sebuah risiko demi mendapatkan efektivitas dan efisiensi yang jauh lebih tinggi. Risiko ini
pun dibedakan menjadi dua jenis, yaitu risiko murni dan risiko spekulatif. Risiko murni berisi
kemungkinan kerugian tanpa kemungkinan keuntungan sama sekali, sedangkan risiko spekulatif
menandakan kemungkinan kerugian dan keuntungan di saat yang sama.
Menurut Bramantyo Djohanputro pengertian manajemen risiko adalah proses terstruktur dan
sistematis dalam mengidentifikasi, mengukuru dan memetakan, mengembangkan alternatif
penanganan risiko dan memonitor dan mengendalikan penanganan risiko.

B. PERANAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP GCG


Manajemen risiko memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung praktik Good
Corporate Governance (GCG) di perusahaan. Berikut adalah beberapa peranan manajemen risiko
terhadap GCG:
1. Pengelolaan Risiko yang Efektif
2. Perlindungan Terhadap Pemangku Kepentingan/Stakeholder
3. Pematuhan Terhadap Peraturan dan Standar
4. Peningkatan Kinerja dan Nilai Perusahaan
5. Pembangunan Budaya Perusahaan yang Berintegritas
Dengan demikian, manajemen risiko tidak hanya merupakan prasyarat untuk praktik GCG
yang efektif, tetapi juga merupakan bagian integral dari upaya perusahaan dalam menciptakan nilai
jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan.

C. SASARAN MANAJEMEN RESIKO


Sasaran manajemen risiko adalah tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi
untuk mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Sasaran-sasaran ini bertujuan untuk
mengurangi, menghindari, atau mengalihkan dampak negatif dari risiko-risiko tersebut,
sambil memaksimalkan peluang yang ada. Berikut adalah beberapa contoh sasaran
manajemen risiko yang umum:
1. Mengurangi risiko
2. Mengalihkan risiko
3. Meningkatkan toleransi risiko
4. Mengidentifikasi peluang
5. Mematuhi peraturan dan standar
Sasaran-sasaran ini membantu organisasi untuk mengelola risiko secara efektif,
sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan mereka dengan lebih baik dan mengurangi
kemungkinan terjadinya kerugian yang signifikan.

D. MENGIDENTIFIKASI DAN MENGANALISA RISIKO


Identifikasi Risiko adalah usaha untuk menemukan atau mengetahui risiko – risiko
yang mungkin timbul dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan.
Identifikasi resiko adalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap rencana
perusahaan. PP No.60 Tahun 2008 mengatakan bahwa identifikasi risiko adalah proses
menetapkan apa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana sesuatu dapat terjadi sehingga
dapat berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan.
E. MONITORING DAN EVALUASI RISIKO
Monitoring risiko dan evaluasi manajemen risiko memiliki peran penting dalam
mendukung good corporate governance. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang
bagaimana keduanya berhubungan dengan good corporate governance:
Monitoring Risiko:
Monitoring risiko dalam konteks good corporate governance melibatkan pemantauan
terus-menerus terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa risiko-risiko tersebut diidentifikasi, dievaluasi, dan dikelola dengan baik
sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Dalam konteks monitoring risiko untuk good corporate governance, penting untuk melakukan
hal berikut:
 Identifikasi Risiko: Mengidentifikasi risiko-risiko yang relevan yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan dan integritas operasionalnya.
 Evaluasi Risiko: Menilai tingkat risiko yang terkait dengan setiap risiko yang
diidentifikasi, termasuk analisis dampak dan kemungkinan terjadinya risiko.
 Pengendalian Risiko: Memastikan bahwa langkah-langkah pengendalian risiko yang
tepat telah diimplementasikan untuk mengurangi atau mengelola risiko yang
diidentifikasi.
 Pemantauan Risiko: Melakukan pemantauan terhadap risiko-risiko yang ada secara terus-
menerus untuk mendeteksi perubahan kondisi atau lingkungan yang dapat
mempengaruhi tingkat risiko.

Evaluasi Manajemen Risiko :


Evaluasi manajemen risiko merupakan proses penilaian dan pengukuran efektivitas
manajemen risiko yang ada dalam perusahaan. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan
bahwa manajemen risiko telah dijalankan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip
good corporate governance.
Dalam konteks evaluasi manajemen risiko untuk good corporate governance, beberapa hal
yang perlu diperhatikan antara lain:
 Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko: Menilai kebijakan dan prosedur manajemen
risiko yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan standar tata
kelola perusahaan yang baik.
 Implementasi Manajemen Risiko: Mengevaluasi sejauh mana langkah-langkah
manajemen risiko telah diimplementasikan secara efektif dalam organisasi.
 Komunikasi dan Pelaporan: Menilai efektivitas komunikasi dan pelaporan terkait risiko
antara berbagai pihak yang terlibat, seperti dewan direksi, manajemen senior, dan
pemangku kepentingan lainnya.
 Kontinuitas dan Perbaikan: Mengevaluasi kemampuan organisasi dalam
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memperbaiki manajemen risiko sesuai dengan
perubahan yang terjadi.

“ASSESMENT GOOD CORPORATE GOVERNANCE”


A. Scorecard Penilaian
Penilaian metodologi dalam assessment good corporate governance dapat dilakukan
menggunakan scorecard atau kerangka penilaian yang mencakup beberapa kriteria atau
indikator. Berikut adalah contoh beberapa kriteria yang umum digunakan dalam penilaian
good corporate governance:
1. Kepemimpinan dan Tata Kelola Perusahaan:
 Kepemimpinan yang kuat dan komitmen terhadap good corporate governance.
 Komposisi dan kualitas dewan direksi.
 Praktik transparansi, akuntabilitas, dan integritas perusahaan.
2. Hak dan Perlindungan Pemegang Saham:
 Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham.
 Transparansi informasi dan komunikasi dengan pemegang saham.
 Mekanisme untuk melibatkan pemegang saham dalam pengambilan keputusan
penting.
3. Pengungkapan Informasi:
 Kualitas dan ketepatan waktu pengungkapan informasi.
 Keterbukaan terhadap informasi yang relevan bagi pemangku kepentingan.
 Kepatuhan terhadap peraturan dan standar pelaporan yang berlaku.
4. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan:
 Kebijakan dan praktik tanggung jawab sosial perusahaan.
 Pengelolaan risiko lingkungan dan upaya keberlanjutan.
 Keterlibatan dalam inisiatif sosial dan lingkungan yang positif.
5. Pengawasan Internal dan Manajemen Risiko:
 Efektivitas sistem pengendalian internal.
 Proses manajemen risiko yang terstruktur dan terintegrasi.
 Pemantauan dan evaluasi terhadap efektivitas pengendalian dan manajemen
risiko.
6. Etika Bisnis dan Kepatuhan Hukum:
 Kebijakan dan praktik etika bisnis yang jelas.
 Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
 Sistem pengaduan dan perlindungan whistleblower yang efektif.

Kriteria-kriteria ini dapat dinilai dengan menggunakan skala penilaian atau pemberian
bobot tertentu. Masing-masing kriteria dapat diberikan skor berdasarkan tingkat kepatuhan
atau pencapaian yang diukur. Selain itu, penilaian dapat dilakukan melalui wawancara,
peninjauan dokumen, atau proses evaluasi lainnya. Penting untuk dicatat bahwa scorecard
atau kerangka penilaian dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kebutuhan organisasi
atau lembaga yang melakukan assessment.
B. Dimensi Penilaian

Dimensi penilaian pada Metodologi Assessment Good Corporate Governance adalah


parameter yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dalam menerapkan prinsip-
prinsip dan nilai-nilai yang terkait dengan kepemilikan, pengendalian, transparansi, dan
akuntabilitas. Berdasarkan informasi yang tersedia, dimensi penilaian ini mencakup aspek
seperti proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, dan komite audit. Sistem dan proses yang nyata dalam pengelolaan perusahaan
juga termasuk dalam assessment corporate governance

C. Tahapan Penilaian

Tahapan penilaian pada Metodologi Assessment Good Corporate Governance


mencakup berbagai aspek yang diperlukan untuk menilai kinerja perusahaan dalam
menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang terkait dengan kepemilikan, pengendalian,
transparansi, dan akuntabilitas. Berdasarkan informasi yang tersedia, tahapan penilaian ini
mencakup:

a. Assessment Aspek Komitmen


b. Assessment Aspek Pemegang Saham atau RUPS
c. Assessment Aspek Informasi dan Transparansi
d. Assessment Aspek Lainnya
e. Assessment Aspek Dewan Komisaris
f. Assessment Aspek Direksi
g. Kertas Kerja dan Pelaporan
h. Praktik Penulisan Laporan
i. Penerapan Prinsip dan Rekomendasi Tata Kelola Perusahaan
j. Keterangan Description
Perusahaan dapat menggunakan berbagai metode dan alat untuk melakukan penilaian,
seperti Corporate Governance Perception Index (CGPI)

Anda mungkin juga menyukai