Anda di halaman 1dari 11

Kadek Lori Prauntiari

CGP Angkatan 9 Badung


TK Bali Kiddy

Tugas Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1


Pada Tugas Demonstrasi Kontekstual -Modul 3.1, Saya melakukan Wawancara dengan 3
Narasumber yaitu :

1. I Ketut Budiarsa (Kepala Sekolah SD 9 Padangsambian)


2. Rina Widya Putri (Tim Development TK Bali Kiddy)
3. Fransisca Dita (Koordinator TK Bali Kiddy)

Pada kegiatan wawancara, saya memberikn beberapa pertnyaan sesuai dengan panduan
pertanyaan yanga da di LMS, sebagai berikut:

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan


dilema etika atau bujukan moral?
2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda,
terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau
sama-sama mengandung nilai kebajikan?
3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema etika?
5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema etika?
6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian
kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki
sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda
jalankan?
7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau
membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari
pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

➢ Berikut adalah hasil Wawancara yang saya lakukan Bersama Kepala Sekolah SD
Negeri 9 padangsambian, Bapak I Ketut Budiarsa

Dokumentasi kegiatan wawancara bersama Bapak I Ketut Budiarsa

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema
etika atau bujukan moral?
o Pada hakekatnya dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus
memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara moral benar tetapi
bertentangan, sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika
seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Cara yang saya coba
lakukan untuk mengidentifasi hal tersebut yaitu memahami dan mepertimbangkan
nilai-nilai dasar yang ada dalam kasus tersebut seperti misalnya: keadilan, kebenaran,
kesetiaan, kebebasan, dan empati. Sebagai bahan refleksi juga dalam mengidentifikasi
dari faktor penyebannya baik secara internal maupun eksternal kasus
tersebut.Selanjutnya menganalisis konsekuensi yang ditimbulkan sesuai konteks dan
dampak sosialnya.
2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda,
terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau
sama-sama mengandung nilai kebajikan?
o Dalam menjalankan pengambilan keputusan di sekolah, terutama dalam kasus-kasus
di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau mengandung nilai
kebajikan yang sama, penting untuk mempertimbangkan pendekatan yang bijaksana
dan berdasarkan nilai-nilai etika serta keadilan. Mulai dengan pengumpulan
informasi berbasis data dan fakta yang jelas dalam merumuskan tujuan berdasarkan
nilai-nilai yang mendasari seperti keadilan, empati, tanggung jawab, dan integritas.
Melibatkan berbagai pihak terkait dan unsur pendukung lainnya dalam merumuskan
tujuan atau keputusan dengan mempertimbangkan konsekuensinya. Secara bertahap
adakan evaluasi dan refleksi bersama dalam setiap Keputusan tersebut.
3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
o Beikut ini Langkah-langkah atau prosedur yang biasa saya lakukan selama ini dalam
menjalankan pengambilan keputusan di sekolah, terutama untuk kasus-kasus di mana
ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai
kebajikan

1) Identifikasi Masalah secara jelas dan spesifik masalah atau situasi yang
membutuhkan pengambilan keputusan. Pastikan Anda memahami secara
menyeluruh sumber masalah dan kepentingan yang terlibat.
2) Kumpulkan Informasi yang relevan dan penting terkait dengan masalah tersebut.
Ini termasuk data, fakta, dan pendapat dari semua pihak yang terlibat.
3) Libatkan Pihak yang terkait dengan berkomunikasi dengan semua unsur
pemangku kepentingan yang terlibat dengan cermat berbagai sudut pandang dan
kepentingan.
4) Merumuskan Solusi alternatif yang memungkinkan yaitu berbagai opsi atau
solusi yang mungkin untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pertimbangkan
keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan. Tinjau konsekuensi potensial dari
setiap opsi dampak jangka pendek dan jangka panjang dari keputusan tersebut.
5) Memilih solusi terbaik Berdasarkan informasi, nilai-nilai, dan pertimbangan
konsekuensi, pilih solusi yang paling sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan
semua pihak yang terlibat. Komitmen dengan penuh tanggungjawab terhadap
keputusan serta siap dengan konsekuensinya.
6) Evaluasi dan Refleksi dari pengalaman keputusan diimplementasikan, lakukan
evaluasi terhadap hasilnya. Pelajari dari pengalaman tersebut untuk memperbaiki
proses pengambilan keputusan berikutnya.

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?

• Dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika, penting untuk


mengadopsi pendekatan yang hati-hati dan berdasarkan pada pertimbangan moral
yang mendalam. Hindari pengambilan keputusan yang terburu-buru, jika perlu
sediakan waktu yang khusus untuk mempertimbangkan semua aspek situasi
dengan cermat sebelum membuat keputusan final. Komitmen pada hasil keputusan
dan menerima hasil konsekuensinya dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
o Pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema memerlukan pertimbangan yang
hati-hati. Kepentingan pribadi atau institusional seringkali dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dalam dilema etika. Konflik kepentingan atau tekanan dari
pihak lain untuk mengambil keputusan tertentu dapat mengaburkan pertimbangan
etika. Harapannya keputusan yang diambil haruslah dapat dipertanggungjawabkan
dan sesuai ketentuan yang berlaku. Yang terpenting juga membutuhkan keterampilan
pemikiran kritis, pengetahuan tentang etika, serta kemampuan untuk berkomunikasi
dan bekerja sama dengan orang lain.
6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian
kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah
jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
o Dalam pengambilan keputusan saya menyesuaikan dengan kasus dan situasional
permasalahannya. Jika bersifat urgensi mesti diambil Tindakan keputusan segera.
Namun jika masih bisa diidentifikasi lebih lanjut maka perlu pengambilan keputusan
secara bertahap dengan mekanisme tertentu. Semua pengambilan keputusan tetap
mengacu pada nilai-nilai dasar seperti kebijkan, keadilan maupun integritas.
7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu
Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

• Peranan seseorang atau pihak terkait dalam pengambilan keputusan sangat penting
dilakukan, dari proses indentifikasi masalah, informasi berdasarkan fakta dan data,
serta merumuskan Solusi alternatif memerlukan pertimbangan dengan pihak
terkait. Pentingnya pihak yang diajak pertimbangan adalah menyakinkan dalam
pengambilan keputusan dan menyiapkan konsesukensi dari dampak keputusan
tersebut.

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari
pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
o Pembelajaran yang saya petik adalah dalam pengambilan keputusan sebagai
pemimpin mesti mengedepankan nilai-nilai dasar yang berlaku. Selanjutnya dalam
pengambilan keputusan perlu melakukan identifikasi permasalahan, mengumpulakn
informasi yang lengkap, menganalisis factor penyebabnya, melibatkan pihak terkait,
secara berkala melalukan evaluasi dan refleksi untuk perbaikan. Juga yang terpenting
setiap keputusan mesti dapat dilakukan dengan komitmen dan penuh tanggungjawab
terhjadap konsekuensi yang ditimbulkan.
➢ Berikut adalah hasil Wawancara yang saya lakukan bersama Tim Development TK Bali
Kiddy, Rina Widya Putri

Dokumentasi kegiatan wawancara bersama Ibu Rina Widya Putri

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema
etika atau bujukan moral?

o Dalam menghadapi kasus-kasus yang mengandung dilemma etika tentu saja tidak
mudah karena terkadang kita dihadapkan pada banyaknya kemungkinan-
kemungkinan masuk akal yang menjadikan kita bimbang dalam mengambil
keputusan. Hal itulah yang menjadi dasar bagi saya dalam mengidentifikasi kasus-
kasus yang nantinya mengarahkan pada dilemma etika atau bujukan moral.

2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda,


terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau
sama-sama mengandung nilai kebajikan?
o Dalam kasus-kasus yang memiliki dua kepentingan yang sama-sama benar, tentu saja
terlebih dahulu saya melakukan pemetaan dari pilihan-pilihan kepentingan atau nilai
Kebajikan yang sama-sama benar. Pemetaan disini dimaksudkan untuk melihat
dampak positif atau resiko yang mungkin timbul jika saya mengambil Keputusan
tersebut. Mana yang lebih banyak, dampak positif atau resiko negative yang akan
timbul. Sehingga, terkadang walaupun sama-sama benar, pasti ada beberapa resiko
yang ditimbulkan.
3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah sebagai berikut:
o Melakukan identifikasi masalah. Mencari awal mula terjadinya kasus tersebut,
termasuk dengan pihak-pihak yang terlibat. Informasi yang digali bukanlah
bersumber dari satu orang, namun dari beberapa orang yang mengetahui kasus
tersebut.
o Melibatkan pihak yang terkait dalam mengajak diskusi.
o Terkadang, saya meminta pendapat dari orang lain yang tidak terlibat dengan kasus
tersebut atau bisa disebut yang berposisi netral untuk melihat kasus tersebut.
Sehingga, pendapat yang saya dapatkan tidak menjadi bias.
o Melakukan pemetaan mengenai dampak yang akan dihadapi jika Keputusan-
keputusan tersebut diambil. Hal ini menjadi penting karena biasanya selalu ada
dampak dari setiap Keputusan yang diambil. Lalu saya akan memilih Keputusan
terbaik dengan dampak negative yang paling rendah.
4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
o Hal-hal yang paling efektif dalam pengambilan Keputusan adalah pertimbangan
dampak yang akan ditimbulkan dari Keputusan yang diambil. Perlu di identifikasi
juga apakah Keputusan tersebut merupakan bujukan moral atau sudah sesuai dengan
nilai Kebajikan yang benar dimasyarakat.
5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
o Tantangan yang saya hadapi adalah waktu yang dimiliki sebelum mengambil
Keputusan. Hal ini dikarenakan ada beberapa kasus yang harus diambil dengan cepat
sedangkan saya masih perlu waktu identifikasi dan validasi yang lebih.
o Netralitas dari pihak-pihak yang terlibat. Terkadang adanya kepentingan dapat
membuat suatu Keputusan menjadi berat sebelah. Tidak hanya itu, pihak-pihak yang
terlibat juga terkadang tidak jujur dalam memberikan informasi sehingga bisa saja
Keputusan yang diambil berdasarkan bujukan moral bukan dilemma etika. Untuk
itulah, terkadang saya membutuhkan pendapat orang lain yang tidak terlibat dalam
kasus tersebut untk menjaga netralitas.
6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian
kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah
jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
o Tentu saja hal ini bergantung pada Tingkat kesulitan kasus yang dihadapi. Tidak
hanya itu, terkadang saya juga melihat Tingkat urgensi dari kasus-kasus yang
dihadapi jika ada lebihi dari satu. Jika kasus yang dihadapi tidak terlalu sulit, tidak
perlu penggalian lebih dalam, atau harus segera diselesaikan, bisa saja Keputusan
diambil saat itu juga. Namun jika kasus yang dihadapi membutuhkan pendalaman
yang lebih atau tidak terlalu urgent untuk diselesaikan segera, bisa dilakukan dengan
lebih lama.
7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu
Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
o Menurut saya, siapapun dapat menjadi pihak yang membantu saya dalam
menyelesaikan kasus, baik pihak yang terlibat maupun pihak luar. Faktor-faktor yang
mempermudah saya dalam mengambil Keputusan adalah pemetaan dampak dan
resiko tadi, karena biasanya saya mengambil Keputusan dengan dampak negative
yang paling rendah.
8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari
pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
o Pembelajaran yang dapat saya petik adalah bagaimana saya menjaga diri saya agar
pengambilan Keputusan dapat diterima oleh semua pihak dan bukan merupakan
bujukan moral. Disamping itu, dalam mengambil Keputusan diperlukan kesadaran
penuh dalam mempertimbangkan setiap pilihan Keputusan yang benar dan masuk
akal. Tidak hanya itu, melihat dampak yang ditimbulkan kemudian juga menjadi
salah satu indicator penting bagi saya dalam mengambil Keputusan sehingga paling
tidak saya siap dengan segala dampak dari segala Keputusan yang diambil dan paham
jika ada dampak lain yang akan timbul dari Keputusan yang diambil.
➢ Berikut adalah hasil Wawancara yang saya lakukan bersama Koordinator TK Bali
Kiddy, Fransisca Dita

Dokumentasi kegiatan wawancara bersama Ibu Fransisca Dita

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan


dilema etika atau bujukan moral?
o Cara saya mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika adalah
dengan berdiskusi bersama guru-guru, staff dan juga kepala sekolah.

2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda,


terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau
sama-sama mengandung nilai kebajikan?
o Setelah berdiskusi dengan guru, staff, manajemen dan kepala sekolah, saya
mengambil keputusan sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pihak
manajemen dan kepala sekolah.

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Langkah atau prosedur yang saya ambil, yaitu:

o Melaporkan kepada Kepala Sekolah


o Kepala sekolah mendiskusikan kepada pihak manajemen
o Kepala sekolah berdiskusi dengan kordinatorguru, team development untuk
pengambilan keputusan

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema etika?

Hal-hal yang dianggap efektif adalah mempertimbangkan segala konsekuensi atas


Keputusan yang akan diambil untuk semua pihak yang terkait.

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema etika?

Tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika adalah


adanya pro dan kontra mengenai Keputusan yang diambil.

6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah
penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat atau
memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa
yang Anda jalankan?

Tatkala ada ada permasalahan, saya selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan
segera namun mempertimbangkan Keputusan manajemen dan kepala sekolah terlebih
dahulu mengingat adanya banyak kepentingan

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau
membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Ada. Dalam pengambilan Keputusan, manajemen dan Yayasan yang selalu membantu
saya untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan.

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang Anda petik dari

pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?


Pembelajaran yang saya petik dalam pengambilan Keputusan yaitu Keputusan yang

telah diambil harus dengan berbagai pertimbangan yang disetujui oleh

Yayasan/Manajemen.

Anda mungkin juga menyukai