Anda di halaman 1dari 14

Koneksi Antar Materi

Modul 3.1.a.9

Pengambilan Keputusan
Sebagai Pemimpin
Pembelajaran
Heny Nurhayati, S.Pd.I.

CGP Angkatan 2
Kabupaten Tasikmalaya
"ING NGARSA SUNG TULADA, ING MADYA MANGUN
KARSA, TUT WURI HANDAYANI"- (FILOSOFI KI
HADJAR DEWANTARA )
Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan memiliki fungsi sebagai tempat
kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam rangka memajukan segenap potensi
yang dimiliki murid. Kelancaran proses KBM tentunya didukung oleh
kehadiran guru. Guru merupakan pemimpin pembelajaran yang menjadi
penggerak bagi muridnya agar kegiatan bisa terlaksana secara maksimal.
Sebagai pemimpin pembelajaran, tentunya guru harus melaksanakan
langkah pengambilan keputusan yang berpihak pada murid. Selama proses
pembelajaran, tentunya ada berbagai permasalahan yang timbul. Keputusan
guru sebagai pemimpin pembelajaran bisa menentukan arah dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan psikologis (psychology well-being).
Di dalam melaksanakan pembelajaran seorang pemimpin
(guru) harus menerapkan sistem among (menuntun) agar
mampu mendorong tumbuh kembangnya potensi siswa.
Kaitan antara Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madya Mangun Karso
Tut Wuri Handayani dengan pengambilan keputusan adalah,
bahwa seorang pemimpin (guru) harus mampu mengambil
sebuah keputusan yang tepat, arif, bijaksana, dan berpihak
kepada siswanya. Seorang pemimpin (guru) harus mampu
menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya (siswa),
seorang pemimpin (guru) harus mampu membangun semangat
orang-orang yang dipimpinnya (siswa), dan seorang pemimpin
(guru) harus mampu memberikan motivasi kepada orang-orang
yang dipimpinnya (siswa) untuk dapat mengembangkan minat,
bakat, dan potensi yang dimiliki.
NILAI - NILAI YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam pengambilan sebuah keputusan akan ada dua
hal yang kita temukan yaitu bujukan moral dan dilema
etika. Nah apakah perbedaan keduanya itu?
Dilema etika atau benar vs benar adalah Bujukan moral adalah sebuah
sebuah situasi yang terjadi dimana situasi ketika pendidik harus
seseorang dihadapkan pada situasi memilih keputusan benar atau
keduanya benar namun bertentangan salah.
dalam mengambil sebuah keputusan.
Dari pengalaman kita bekerja kita pada Dalam pengambilan keputusan
institusi pendidikan, kita telah mengetahui nilai-nilai yang ada dalam
bahwa dilema etika adalah hal berat yang bujukan moral lebih mudah
harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika dalam mengambil keputusan
kita menghadapi situasi dilema etika, akan daripada dilema etika. Karena
ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang tidak membutuhkan banyak
bertentangan seperti cinta dan kasih pertimbangan.
sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan,
persatuan, toleransi, tanggung jawab dan
penghargaan akan hidup.
4 Paradigma Pengambilan Keputusan

Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa


dikategorikan seperti di bawah ini.
Individu lawan masyarakat Jangka pendek lawan
(individual jangka panjang (short
vs community) term vs long term)

Rasa keadilan lawan Kebenaran lawan kesetiaan


rasa kasihan (justice (truth vs loyalty)
vs mercy)
Prinsip Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan sebuah keputusan ada tiga prinsip yang
melandasinya. Ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam
menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi
pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut yaitu.

Berpikir Berbasis Hasil Akhir


(Ends-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Peraturan


(Rule-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Rasa Peduli


(Care-Based Thinking)
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran,
kita harus memastikan bahwa keputusan
yang kita ambil adalah keputusan yang
tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengujian untuk mengetahui apakah
keputusan tersebut telah sesuai dengan
prinsip-prinsip dasar pengambilan
keputusan secara etis.
Di bawah ini adalah 9 langkah yang telah disusun untuk
memandu kita dalam mengambil dan menguji keputusan dalam
situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya
beberapa nilai-nilai yang bertentangan.

1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan


2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini.
4. Pengujian Benar atau Salah
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
6. Prinsip Pengambilan Keputusan
7. Investigasi Opsi Trilemma
8. Buat Keputusan
9. Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan

Untuk membuat keputusan yang mengutamakan


kepentingan murid, diperlukan kesamaan visi, budaya, serta
nilai-nilai yang dianggap penting dalam sebuah institusi.
Keterampilan coaching dengan model TIRTA akan
membantu guru dalam melaksanakan tugasnya, mampu
melihat paradigma pengambilan keputusan serta berbagai
sudut pandang sehingga mengambil keputusan yang tepat.

Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung


jawab, diperlukan kompetensi kesadaran diri (self
awareness), pengelolaan diri (self management),
kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan
berhubungan sosial (relationship skills). Diharapkan
proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
sadar penuh (mindfulness) agar bisa memprediksi efek
dari keputusan yang diambil.
Pengambilan keputusan yang tepat dapat
berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif,
kondusif, aman dan nyaman. Hal ini dikarenakan
keputusan yang diambil telah mempertimbangkan
beberapa aspek dan mengikuti 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan serta telah
melakukan pengujian benar atau salah (uji legal, uji
regulasi, uji intuisi, Uji halaman depan, Uji panutan).
Ketika seorang pendidik telah melaksanakan 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan
tersebut, maka niscaya keputusan yang diambil akan
tetap menciptakan lingkungan yang positif dengan
tetap melakukan refleksi terhadap keputusan yang
Kendala dalam Pengambilan Keputusan
Dalam mengambil keputusan yang berdampak positif bagi lingkungan tentunya terdapat berbagai
kesulitan yang terjadi dilapangan. Didalam satuan pendidikan sering terjadi saat dalam mengambil
keputusan menghadapi kendala dilema etika. Sebagai contoh, menghadapi masalah yang
berkaitan dengan seorang murid. Dimasa pendemi ini, Ia tidak pernah mengumpulkan tugas
selama pembelajaran kerena membantu orangtuanya berjualan, merantau di kota. Ketika hendak
pembagian raport tengah semester, nilai tugas anak tidak ada sehingga rata-rata nilainya menjadi
sangat rendah. Sebagai pendidik, tentunya akan mengalami sebuah dilema.
Dimana, di satu sisi harus tetap jujur dalam memberikan nilai, namun disisi lain memiliki rasa
kasihan terhadap anak tersebut yang tidak mengerjakan tugasnya kerena ikut kelluarganya
merantau dikota karena faktor ekonomi. Keputusan yang diambil adalah tetap memberikan
kesempatan kepada anak tersebut dengan meringankan tugas yang akan dikerjakannya.
Disatu sisi, keputusan yang diambil mengalami kendala dari rekan sejawat yang kurang
setuju dengan keputusan tersebut karena tidak berkeadilan dengan murid yang lainnya.
Akhirnya setelah dijelaskan kondisi sebenarnya, rekan sejawat dapat menerima keputusan
yang diambil tersebut.
Setiap kebijakan atau keputusan yang diambil oleh pendidik sebagai
pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi kehidupan atau
masa depan muridnya. Jika seorang pendidik mengambil keputusan
yang kurang arif dan bijaksana terhadap dilema yang dihadapi
dengan peserta didiknya, maka hal ini akan berdampak kepada hal -
- hal yang kurang baik bagi murid tersebut.

Kesimpulan yang dapat diambil dari modul ini adalah bahwa


pengambilan keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin
pembelajaran sangat mempengaruhi terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan murid khususnya terhadap pandangan Ki Hajar Dewantara
dengan filosofi Pratap Trilokanya. Nilai-nilai yang tertanam dalam diri
seorang pendidik juga mempengaruhi keputusan yang akan
diambilnya serta pengambilan keputusan yang tepat dapat
berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan
nyaman. Keputusan yang diambil seorang guru, mempengaruhi
pengajaran yang memerdekakan murid sehingga dapat membentuk
Terima
kasih
"Janganlah mengambil keputusan
ketika sedih atau marah.
Keputusan perlu pertimbangan
antara dilema etika dan bujukan
moral."

Nie. Pencinta Aksara Penuh Makna

Anda mungkin juga menyukai