Anda di halaman 1dari 8

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI


KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

MAULIA PUJIANA, S.Pd.Gr

SMP IT GENERASI MUSLIM CENDEKIA


CGP ANGKATAN 5 KABUPATEN LOMBOK TENGAH NTB
• Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan
penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Pratap Triloka dari bapak pendidikan Indonesia yakni bapak Ki Hajar Dewantara yang
berbunyi Ing ngarso sung tuludo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani memiliki arti
ketika berada di depan maka guru atau guru sebagai pemimpin hendaknya bersikap sebagai
pemberi teladan, ketika berada di tengah hendaknya bisa membangun motivasi serta ketika
berada di belakang hendaknya memberikan dorongan dan motivasi. Filosofi ini mengandung arti
yang sangat bermakna bagi dunia pendidikan baik untuk murid maupun untuk guru. Kaitannya
dengan pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin sekolah atau pemimpin pembelajaran
(guru), filosofi ini digunakan sebagai acuan dan pedoman untuk mengambil sebuah keputusan,
dimana dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin atau guru hendaknya selalu
mengedepankan keputusan yang berpihak kepada murid yang sesuai dengan filosofi pendidikan
dari bapak Ki Hajar Dewantara. Keputusan yang akan diambil haruslah selalu
mempertimbangkan kebaikan yang dapat dirasakan oleh murid untuk terus membantu mereka
tumbuh mengembangkan segala potensi yang dimiliki karena jikalau ada kesalahan, tentu
kesalahan tersebut merupakan tantangan yang harus mereka lewati agar dapat terus belajar.

• Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip
yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Dalam pengambilan suatu keputusan, ada banyak factor yang dapat mempengaruhi
keterlaksanaan pengambilan keputusan yang tepat, salah satunya adalah nilai-nilai yang tertanam
dalam diri seseorang. Nilai-nilai yang dimaksud tentu dapat memberikan dampak terhadap
pengambilan keputusan yang bijak karena jika seseorang memiliki nilai-nilai kebajikan maupun
terus belajar mencari ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana mengambil sebuah keputusan
yang baik, tentu ia akan melakukan beberapa hal dengan mempertimbangkan banyak hal
sebelum membuat sebuah keputusan.
• Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’
(bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses
pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita
ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-
pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa
dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Dalam mengambil sebuah keputusan, fasilitator maupun pendamping telah banyak membantu
saya dalam menganalisis permasalahan maupun dalam melakukan pengujian terhadap
pengambilan keputusan yang tepat. Dalam hal ini, fasilitator dan pendamping telah membantu
untuk memberikan penjelasan lebih detail terkait materi pengambilan keputusan dimana ada 9
tahapan pengujian yang harus dilalui sebelum menentukan keputusan yang akan diambil. Selain
itu, ada 3 prinsip serta 4 paradigma yang ada dalam pengambilan keputusan. 3 hal lain yang
harus diingat dalam pengambilan keputusan adalah memikirkan apakah keputusan tersebut
keputusan yang berpihak pada murid, sesuai dengan nilai-nilai kebajikan, dan bisa
dipertanggungjawabkan.

• Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya
akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema
etika?

Selain mengetahui hal-hal yang menjadi ppertimbangan dalam pengambilan keputusan, hal lain
yang akan berdampak pada pengambilan suatu keputusan adalah aspek social dan emosional
guru atau pimpinan. Hal tersebut akan sangat berdampak pada kematangan berpikir seseorang
dalam menentukan mana yang terbaik dengan kondisi pikiran yang stabil dan dapat dikontrol.
Oleh sebab itu, penguasaan sosial emosional seseorang akan sangat memperngaruhi pengambilan
keputusan yang bijak.
• Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali
kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan terkait studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika akan kembali kepada
nilai-nilai yang dianut seorang pendidik karena nilai-nilai yang dimiliki pendidik akan
berpengaruh pada sudut pandang seorang pendidik dalam menilai suatu kasus. Jika dalam diri
seorang pendidik telah terbentuk nilai-nilai kebajikan sebagai contoh nilai keadilan,
kesejahteraan, penghormatan dll, maka ia akan lebih bijak dalam melihat sebuah kasus dan lebih
bijak dalam mengambil sebuah keputusan.

• Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya


lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan sebuah keputusan yang tepat dan bijak tentu akan berdampak pada terciptanya
lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman karena keputusan yang diambil tentunya
sudah melewati tahapan pertimbangan banyak hal, seperti siapa saja yang terlibat dan apa
dampak yang akan timbul dengan adanya keputusan tersebut. Di samping itu, adanya review,
refleksi dan evaluasi di akhir tahapan pengujian keputusan tentunya akan benar-benar
memikirkan hal terbaik yang akan dijadikan keputusan akhir.

• Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan


keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan
paradigma di lingkungan Anda?

Dalam mengambil keputusan, tentunya aka nada tantangan yang dihadapi tergantung dari berat
kasus yang sedang dihadapi. Tantangan yang biasanya muncul dalam lingkungan instansi tempat
saya mengajar adalah adanya perbedaan pendapat dari pihak lain yang juga terlibat dalam
pengambilan keputusan. Perbedaan perpektif tentu akan memberikan pandangan yang berbeda
juga dalam melihat sebuah kasus. Oleh karena itu, komitmen untuk saling menghargai serta tidak
memaksakan kehendak dan pendapat serta selalu mengedepankan musyawarah dan komunikasi
yang baik tentu akan sangat membantu dalam menghadapi tantangan ini.
• Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang
memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat
untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan tidak hanya untuk pimpinan sekolah seperti kepala sekolah. Guru juga
sangat perlu untuk mempelajari dan menerapkan ilmu tentang pengambilan keputusan. Bagi
seorang pedidik atau guru, pengambilan keputusan disini diterapkan saat ia menjadi pemimpin
pembelajaran dimana dalam memutuskan segala sesuatu hendaknya dikembalikan lagi kepada
keberpihakan pada murid atau bagaimana memerdekakan murid dengan memilih keputusan yang
sesuai dengan kebutuhan dan potensi murid yang beragam.

• Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat


mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Pengambilan keputusan bagi seorang pemimpin pembelajaran dapat mempengaruhi kehidupan


atau masa depan murid karena keputusan yang tepat tentu dapat memberikan kesempatan bagi
murid untuk menggali potensi mereka kedepannya. Sebaliknya, jika keputusan yang diambil
tidak berpihak pada murid tau tidak memikirkan kepentingan dan kebutuhan murid, hal ini tentu
dapat menjadi penghambat mereka dalam mencapai potensi terbaik yang mereka miliki.

• Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan
keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, proses memutuskan sesuatu yang bijak tentu perlu
melewati beberapa proses agar dapat menghasilkan keputusan yang berpihak pada murid seperti
yang telah kita pelajari di awal modul guru penggerak tentang filosofi pendidikan menurit Ki
Hajar Dewantara. Dalam melihat suatu masalah, guru juga hendaknya memiliki nilai-nilai dan
memahami peran sebagai guru penggerak sehingga dengan adanya nilai tersebut, dapat menjadi
pengingat saat hendak mengambil sebuah keputusan. Jika guru dapat mengambil sebuah
keputusan yang tepat, tentu ia telah menerapkan budaya positif serta menciptakan lingkungan
yang positif untuk tumbuh kembangnya potensi murid. Haal ini pula akan membantu
terwujudnya visi guru penggerak yang sudah dibuat sebelumnya.
• Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul
ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip
pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah
hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dalam pengambilan keputusan, guru sebagai pemimpin pembelajaran akan dihadapkan pada dua
situasi yaitu dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika merupakan situasi dimana kita
dihadapkan pada dua keputusan yang sama-sama benar. Sementara bujukan moral merupakan
kondisi dimana kita dihadapkan pada keputusan antara benar vs salah.

Dalam pengambilan keputusan ada 4 paradigma yang harus diketahui, yaitu:

1. Individu lawan kelompok (individual vs community)

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Sementara 3 prinsip pengambilan keputusan yang harus dipahami adalah:

1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)


2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Adapun proses pengujian pengambilan keputusan, akan melewati 9 tahapan, antara lain:

1. Mengenali nilai-nilai yang bertentangan

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam kasus ini: Siswa dan guru serta wali kelas

3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini: Fakta yang terjadi
sudah dibahas secara .
4. Pengujian Benar atau Salah

- Uji legal: Melanggar/tidak melanggar hukum

- Uji Regulasi: Melanggar/ Tidak melanggar kode etik

- Uji intuisi atau keyakinan diri: Tidak merasa adanya kesalahan dalam opsi
keputusan yang akan diambil .

- Uji publikasi: Ada atau tidak ada masalah jika dipublikasikan

- Uji panutan: Panutan mungkin akan melakukan hal yang sama dengan
memikirkan pertimbangan yang ada.

5. Pengujian 4 paradigma benar vs salah

6. Menerapkan salah satu atau lebih dari 3 prinsip resolusi

7. Investigasi opsi Trilema (memikirkan opsi lain dari keputusan yang terpikirkan

8. Membuat keputusan

9. Merefleksikan dan mereview keputusan akhir

• Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan


sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan
apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah dihadapkan pada kasus dilema moral dimana saat
itu saya belum mengetahui istilah-istilah dan tahapan pengujian pengambilan keputusan namun
keputusan yang diambil tetap sebisa mungkin merupakan keputusan yang berpihak pada anak.
Perbedaan sebelum dan sesudah saya mempelajari modul pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran di sub modul ini adalah saya tentu lebih mengerti istilah-istilah yang
digunakan dalam menghadapi kasus pengambilan keputusan, serta aspek lain pendukung
pengambilan sebuah keputusan seperti mengambil keputusan yang berpihak pada murid, sesuai
dengan nilai-nilai kebajikan serta dapat dipertanggung jawabnkan. Selain itu, sesudah
mempelajari modul ini, tentu saya mengetahui dan lebih memahami bagaimana proses
pengambilan sebuah keputusan memerlukan beberapa tahapan untuk dilewati.

• Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada
cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran
modul ini?

Di akhir sesi setelah mempelajari sub modul mengenai pengambilan keputusan berdasarkan
nilai-nilai kebajikan, saya tentu memiliki pandangan lain tentang bagaimana menghadapi sebuah
kasus dilema etika maupun moral dilema. Saya pun lebih berhati-hati sebelum mengambil
sebuah keputusan karena harus mempertimbangkan tahapan-tahapan pengujian pengambilan
keputusan agar saya dapat mengambil keputusan yang lebih bijak.

• Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan
Anda sebagai seorang pemimpin?

Berdasarkan uraian di atas, maka sangat penting bagi kita baik sebagai pemimpin sekolah
maupun pemimpin pembelajaran untuk mempelajari modul ini karena ilmu pengetahuan yang
kita dapatkan akan sangat membantu kita untuk memperbaiki diri dalam melihat serta melakukan
pengambilan keputusan yang bijak, bertanggung jawab, berpihak pada murid serta sesuai dengan
nilai-nilai kebajikan.

Anda mungkin juga menyukai