Modul 3.1
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
BERBASIS NILAI-
NILAI KEBAJIKAN
Oleh:
ATIN YULIATIN
CGP ANGKATAN 9
KABUPATEN MAJALENGKA
PERKENALAN
Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat perlu adanya nilai-nilai atau
prinsip. Selain itu perlu juga adanya pendekatan dan langkah yang benar
sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan tingkat
resiko paling rendah bagi semua pihak, berbasis nilai-nilai kebajikan dan
berpihak pada murid.
Keputusan yang kita ambil terkadang tidak dapat diterima oleh semua pihak,
akan ada pihak yang menentang atau merasa dirugikan. Tentunya hal tersebut
akan membuat ketidaknyamanan. Akan tetapi dengan adanya komunikasi dan
kolaborasi dengan semua pihak yang terkait serta dengan menerapkan 4
paradigma, 3 prinsip berpikir dan 9 langkah pengujian keputusan, maka akan
tercipta lingkungan yang positif, aman, nyaman, dan kondusif.
Kesimpulan akhir yang saya peroleh dari pembelajaran materi ini dan
keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah bahwa pengambilan
keputusan merupakan suatu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sebagai
pendidik. Terkait dengan peran dan fungsinya seorang guru dalam membuat
keputusan haruslah berlandaskan filosofis Ki Hajar Dewantara, karena setiap
keputusan yang diambil akan mempengaruhi pola pikir dan karakter murid. Agar
keputusan yang diambil dapat memberikan manfaat untuk banyak pihak, mampu
menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, dan dapat
dipertanggungjawabkan, maka harus dilakukan dengan berdasar pada budaya
Keterbatasan Sumber Daya
positif dan menggunakan alur BAGJA. Oleh karena itu perlu memperhatikan
panduan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan agar langkah yang
diambil berpihak pada murid.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda
pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma
pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan. Adakah hal-hal
yang menurut Anda li ruar dugaan?
Dilema etika merupakan situasi benar lawan benar, memilih keputusan yang
dampak negatifnya paling kecil. Sedangkan bujukan moral adalah pertentangan
antara benar lawan salah. Dalam menghadapi dilema etika akan ada nilai-nilai yang
bertentangan, yaitu 4 paradigma pengambilan keputusan: individu lawan kelompok,
kebenaran lawan kesetiaan, keadilan lawan rasa kasihan, dan jangka panjang
lawan jangka pendek. Langkah selanjutnya adalah memilih keputusan dengan
menggunakan 3 prinsip berpikir yaitu berpikir berdasarkan hasil akhir, berpikir
berdasarkan peraturan, dan berpikir berdasarkan rasa peduli. Dan terakhir untuk
memandu pengambilan keputusan digunakan 9 langkah pengujian. Hal yang tak
Keterbatasan Sumber Daya
terduga menurut saya adalah ketika proses pengujian, jika ada sisi pelanggaran
hukum maka keputusan tidak dapat dilanjutkan karena menghasilkan keputusan
yang salah.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan
pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral
dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda
pelajari di modul ini?
Modul ini memberi dampak besar bagi saya. Sebelumnya saya berpikir bahwa
mengambil keputusan itu hanya melihat peraturan dan dampak sosial saja.
Namun ternyata setelah mempelajari modul ini, saya menyadari bahwa dalam
mengambil keputusan harus betul-betul dipertimbangkan dan memperhatikan
beberapa hal agar keputusan yang kita ambil memiliki dampak negatif paling
kecil dan memberi dampak positif paling banyak.
Materi pada modul 3.1 ini sangat penting dan bermakna bagi saya. Dimana pun
kita berada dan sebagai apapun status kita pasti akan menemukan
permasalahan yang harus diambil keputusannya. Keputusan yang diambil akan
menghasilkan kebijakan-kebijakan yang dapat mewujudkan merdeka belajar dan
profil pelajar Pancasila. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah seorang
guru harus memiliki pemahaman dan keterampilan dalam mengambil keputusan
yang mengandung nilai-nilai kebajikan.
Keterbatasan Sumber Daya
TERIMA KASIH