Anda di halaman 1dari 6

Pendekatan Pengambilan Keputusan, Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis, Pendekatan

Filososfi, Analisis Biaya Manfaat

Oleh
YULIA ULFA R 210541100109
Prodi Psikologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
2022

Abstrak melanjutkannya. Pengambilan keputusan ini


Keputusan adalah pilihan-pilihan dari dua adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap
alternative atau lebih. Pengambilan keputusan ini hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta
adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap dan data, penentuan yang matang dari alternatif
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang
dan data, penentuan yang matang dari alternatif menurut perhitungan merupakan tindakan yang
yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang paling tepat. Pengambilan keputusan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang dilakukan biasanya memiliki beberapa tujuan,
paling tepat. Pengambilan keputusan yang seperti tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu
dilakukan biasanya memiliki beberapa tujuan. masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)
Pengambilan keputusan memiliki beberapa dan tujuan yang bersifat ganda (masalah saling
keputusan, yaitu Pendekatan Pengambilan berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak
Keputusan, Pendekatan Pengambilan Keputusan kontradiktif). Proses pengambilan keputusan adalah
Etis, Pendekatan Filososfi, Analisis Biaya Manfaat. bagaimana perilaku dan pola komunikasi manusia
Keywords: Pengambilan Keputusan sebagai individu dan sebagai anggota kelompok
dalam struktur organisasi.
I. PENDAHULUAN

Keputusan adalah pilihan-pilihan dari dua II. METODE PENELITIAN

alternative atau lebih. Keputusan biasa nya diambil Makalah ini menggunakan metode deskriptif
ketika terjadi masalah, untuk mengatasi masalah kualitatif, yaitu mendeskripsikan, menguraikan, dan
yang terjadi dalam suatu organisasi atau dalam memberikan gambaran tentang pendekatan
perusahaan diperlukan suatu kebijakan dalam pendekatan dalam pengambilan keputusan yang
pengambilan keputusan yang baik dalam etis. Dari gambaran tersebut ditarik kesimpulan
menentukan strategi, sehingga menimbulkan bagaimana agar seorang individu dapat mengambil
pemikiran tentang cara-cara baru untuk keputusan yang etis dengan menggunakan beberapa

1
Pamekasan
22
analisis, yaitu analisis biaya manfaat dan analisis b. Pendekatan Pengambilan Keputusan,
etis untuk pemecahan masalah. Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis,
Pendekatan Filososfi, Analisis Biaya Manfaat

III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Etika

A. Pengambilan Keputusan Seorang pemimpin dalam mengambil


keputusan dihadapkan pada dilema etika dan moral.
Keputusan adalah pilihan-pilihan dari dua
Keputusan yang diambil pemimpin tentunya akan
alternative atau lebih. Keputusan biasa nya diambil
menghasilkan dampak bagi orang lain. Istilah etika
ketika terjadi masalah, untuk mengatasi masalah
berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang
yang terjadi dalam suatu organisasi atau dalam
berarti watak atau kebiasaan. Dalam bahasa sehari-
perusahaan diperlukan suatu kebijakan dalam
hari kita sering menyebutnya etiket yang berarti
pengambilan keputusan yang baik dalam
cara bergaul atau berperilaku yang baik yang sering
menentukan strategi, sehingga menimbulkan
juga disebut sebagai sopan-santun. Istilah etika
pemikiran tentang cara-cara baru untuk
banyak dikembangkan dalam organisasi sebagai
melanjutkannya. pengambilan keputusan ini
norma-norma yang mengatur dan mengukur
adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap
perilaku professional seseorang. Secara lengkap
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta
etika diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola
dan data, penentuan yang matang dari alternatif
perilaku seseorang atau badan/lembaga/organisasi
yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang
sebagai suatu bentuk yang dapat diterima umum
menurut perhitungan merupakan tindakan yang
dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan
paling tepat. Pengambilan keputusan yang
dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa
dilakukan biasanya memiliki beberapa tujuan,
etika adalah aulia di dari proses dan teori filsafat
seperti tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu
moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Etika
masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)
dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis
dan tujuan yang bersifat ganda (masalah saling
dalam pendapat-pendapat spontan kita.
berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak
kontradiktif). Proses pengambilan keputusan adalah A. Pengambilan Keputusan
bagaimana perilaku dan pola komunikasi manusia Para indivindu dalam organisasi membuat
sebagai individu dan sebagai anggota kelompok keputusan (decision) artinya mereka membuat
dalam struktur organisasi. pilihan-pilihan dari dua alternative atau lebih.
Teori-teori pengambilan keputusan bersangkut paut
dengan masalah bagaimana pilhan-pilhan semacam
itu dibuat. Beberapa pengertian keputusan menurut

2
Pamekasan
22
beberapa tokoh (dhino ambargo:2) adalah sebagai a) Autonom
berikut:
Isu ini berkaitan dengan apakah keputusan anda
a) Menurut Davis (1988) keputusan adalah hasil
menimbulkan kerugian terhadap orang lain? Setiap
dari pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
keputusan yang Anda ambil tentunya akan
tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas
mempengaruhi banyak orang. Oleh karena itu, Anda
pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus
perlu mempertimbangkan faktor ini ke dalam setiap
dilakukan dan seterusnya mengenai unsur-unsur
proses pengambilan keputusan Anda. Misalnya
perencanaan. Keputuan dibuat untuk menghadapi
keputusan untuk merekrut pekerja dengan biaya
masalah-masalah atau kesalahan yang terjadi
murah. Seringkali perusahaan mengeksploitasi
terhadap rencana yang telah digariskan atau
buruh dengan biaya semurah mungkin padahal
penyimpangan serius terhadap rencana yang telah
sesungguhnya upah tersebut tidak layak untuk
ditetapkan sebelumnya. Tugas pengambilan
hidup.
keputusan tingkatnya sederajat dengan tugas
b) Non-malfeasance
pengambilan rencana dalam organisasi.
b) Siagian (1996) menyatakan, pada hakikatnya Apakah keputusan Anda akan mencederai pihak
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan lain? Di kepemerintahan, nyaris setiap peraturan
sistematis terhadap hakikat suatu masalah, tentunya akan menguntungkan bagi satu pihak
pengumpulan fakta-fakta dan data. Penentuan yang sementara itu mencederai bagi pihak lain. Begitu
matang dari altenatif yang dihadapi dan pula halnya dengan keputusan bisnis pada
pengambilan tindakan yang menurut perhitungan umumnya, dimana tentunya menguntungkan bagi
merupakan tindakan yang paling tepat. beberapa pihak namun tidak bagi pihak lain.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat diambil c) Beneficence
kesimpulan bahwa pengambilan keputusan ini
Merupakan keputusan harus dapat menjadi
adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap
solusi bagi masalah dan merupakan solusi terbaik
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta
yang bisa diambil.
dan data, penentuan yang matang dari alternatif
d) Justice
yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang Proses pengambilan keputusan
paling tepat. ada baiknya sebelum kita mengambil mempertimbangkan faktor keadilan, dan termasuk
keputusan, kita harus mengacu pada prinsip-prinsip implementasinya. Di dunia ini memang sulit untuk
berikut ini: menciptakan keadilan yang sempurna namun
tentunya kita selalu berusaha untuk menciptakan

3
Pamekasan
22
keadilan yang ideal dimana memperlakukan tiap 1) Konsekuensialisme, Utilitarianisme, atau
orang dengan sejajar. Teleologi
B. Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis Pelaku Konsekuensialisme sungguh-sungguh dalam
memaksimalkan manfaat yang dihasilkan oleh
Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis
keputusan. Paham ini berpegang pada prinsip
Sebagai respons terhadap keputusan yang dapat
bahwa suatu tindakan itu benar secara moral jika
dipertahankan secara etis, kerangka ini menyertakan
dan hanya jika tindakan itu memaksimalkan
persyaratan tradisional untuk profitabilitas dan
manfaat bersih. Dengan kata lain, suatu tindakan
legalitas. Serta persyaratan yang dapat ditampilkan
dan juga keputusan disebut etis jika konsekuensi
filosofis secara penting dan baru-baru ini dituntut
yang menguntungkan lebih besar daripada
oleh pemangku kepentingan. Hal ini dirancang
konsekuensi yang merugikan. Utilitarianisme klasik
untuk meningkatkan pertimbangan etis dengan
berkaitan dengan utilitas keseluruhan, mencakup
menyediakan:
keseluruhan varian, oleh karena itu hanya dari
a) Pengetahuan dalam identifikasi dan
manfaat parsial dalam pengambilan keputusan etis
menganalisis isu-isu penting yang harus
dalam konteks bisnis, profesional dan organisasi.
dipertimbangkan dan pertanyaan atau tantangan
Konsekuensialisme dan utilitarianisme berfokus
yang harus diungkap;
pada hasil atau akhir dari tindakan, maka disebut
b) Pendekatan untuk menggabungkan dan juga teleological.
menerapkan keputusan faktor yang relevan ke Menurut AACSB Pendekatan konsekuensialisme
dalam tindakan praktis. mengharuskan untuk menganalisis keputusan
dalam hal kerugian dan manfaatnya bagi pemangku
Kerangka kerja pengambilan keputusan etis (EDM) kepentingan dan untuk mencapai sebuah keputusan
menilai etiskalitas keputusan atau tindakan yang yang menghasilkan kebaikan dalam jumlah besar.
dibuat dengan melihat: Konsekuensialisme berpendapat bahawa sebuah
a. konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam perbuatan benar secara moral jika dan hanya jika
hal manfaat atau biaya, tindakan tersebut mampu memaksimalkan kebaikan

b. hak dan kewajiban yang terkena dampak, bersih. Dengan kata lain, tindakan dan sebuah
keputusan akan menjadi etis jika konsekuensi
c. keadilan yang terlibat,
positif lebih besar daripada konsekunsi negatifnya.
d. motivasi atau kebajikan yang diharapkan. 2) Deontologi
Berbeda dengan konsekuensialisme,
C. Pendekatan filosofi
deontologi berfokus pada kewajiban dan

4
Pamekasan
22
tanggung jawab yang memotivasi suatu
keputusan atau tindakan dan bukan pada D. Analisis Biaya Manfaat
konsekuensi dari tindakan. Tindakan yang
Analisis biaya-manfaat (ABM) dapat digunakan
didasarkan pada pertimbangan kewajiban,
untuk:
hak, dan keadilan sangat penting bagi
1. Menentukan proyek apa yang harus
professional, direktur, dan eksekutif yang
dilakukan
diharapkan memenuhi kewajibannya.
2. Untuk memantau kinerja sebuah perusahaan
Menambah konsekuensialisme dengan
atau proyek
analisis deontologi secara khusus termasuk
perlakuan yang adil akan menjaga terhadap
Penggunaan analis biaya manfaat, dibagi menjadi 2
situasi dimana untuk kepentingan apa
yakni:
pertimbangan konsekuensi yang
1) Organisasi sektor swasta
menguntungkan akan diperbolehkan untuk
membenarkan tindakan ilegal atau tidak etis a) Dukungan untuk subsidi pemerintah, hibah
dalam mencapai tujuan. atau tarif.
3) Virtue Ethics (Etika Kebajikan) b) Perkiraan dampak pencemaran terhadap
Kalau kedua pendekatan tadi menekankan masyarakat
pada konsekuensi dari tindakan atau c) Penilaian waktu karyawan yang dihabiskan
tanggung jawab, hak dan prinsip-prinsip untuk kegiatan publikEvaluasi alokasi
sebagai panduan untuk membenarkan sumber daya untuk proyek-proyek atau
kebiasaan moral, etika kebajikan berkaitan kampanye kepentingan umum
dengan aspek motivasi dari karakter moral d) Dukungan untuk klaim kerusakan yang
yang ditunjukkan oleh pengambil keputusan. timbul dari hilangnya nyawa, mata, tungkai
Kebajikan adalah karakter yang membuat dan lain-lain.
orang bertindak etis dan membuat orang e) Perhitungan waktu luang.
tersebut menjadi manusia yang bermoral.
2) Organisasi sektor publik
Menurut AACSB etika kebajikan berfokus
Evaluasi alternative program social mengarah pada
pada karakter atau integrasi moral para
alokasi sumber daya untuk:
pelaku dan melihat pada moral masyarakat,
a) Program kesehatan
seperti masyarakat profesional, untuk
b) Program pendidikan
membantu mengidentifikas isu-isu etis dan
c) Fasilitas rekreasi
panduan tindakan etis.

5
Pamekasan
22
d) Proyek konservasi Daftar Pustaka
e) Proyek-proyek perbaikan
Br Brooks, Leonard J. & Paul Dunn. 2011.Etika Bisnis
transportasi
f) Perumusan peraturan untuk pengendalian
dan Profesi: Untuk Direktur, Eksekutif, dan
polusi
Akuntan. Edisi Kelima. Buku Satu. Terjemahan
oleh Kanti Pertiwi Jakarta: Salemba Empat.

http://briyanworld.blogspot.com/2017/04/
pendekatan-pengambilan-keputusan.html

6
Pamekasan
22

Anda mungkin juga menyukai