ABSTRAK
Permasalahan merupakan hal yang lumrah dialami oleh manusia dalam menjani kehidupannya.
Permasalahan tersebut memerlukan suatu pengambilan keputusan yang sesuai berdasarkan berbagai alternatif solusi
yang tersedia. Begitupun dalam lembaga pendidikan, pengambilan keputusan dan kebijakan hampir sama dengan
teori pengambilan keputusan dan kebijakan pada umumnya. Namun, masih banyak pengambil keputusan yang tidak
memahami konsep dari pengambilan keputusan dan kebijakan yang kemudian akan berdampak terhadap kualitas
pengambilan keputusan dan kebijakan yang dihasilkan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji terkait kebijakan serta
pengambilan keputusan dalam lembaga pendidikan, termasuk hakikat pengambilan keputusan dan kebijakan,
tahapan pengambilan keputusan dan kebijakan, jenis pengambilan keputusan dan kebijakan, model pengambilan
keputusan dan kebijakan serta teknik yang digunakan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam lembaga
pendidikan. Metode penelitian pada artikel ilmiah ini adalah studi kepustakaan dengan menggunakan lima artikel
ilmiah nasional dan satu buku yang relevan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengambilan keputusan dan kebijakan adalah dua konsep yang saling berkorelasi. Dimana
dalam membuat suatu kebijakan yang selaras, dibutuhkan pemimpin yang efektif dalam pengambilan sebuah
keputusan. Setelah dilakukan pengambilan keputusan maka akan tercipta kebijakan. Adapun tahapan pengambilan
keputusan dan kebijakan diantaranya yaitu: menetapkan sebuah sasaran, menentukan permasalahan, merancang
berbagai alternatif, menentukan evaluasi berbagai alternatif, menetapkan sebuah alternatif, dan merealisasikan
sebuah keputusan.
Kata Kunci: Pengambilan Keputusan, Kebijakan, Lembaga Pendidikan.
ABSTRACT
Problems are a common thing experienced by humans in living their lives. These problems require decision-making
by following the various alternative solutions available. Likewise in educational institutions, decision and policy
making is almost the same as decision making and policy in general. However, there are still many decision-
makers who do not understand the concept of decision and policy-making which will then have an impact on the
quality of decision making and the resulting policies. This article aims to examine related policies and decision-
making in education, including decision and policy-making, decision and policy-making, decision and policy-
making, decision and policy-making models, as well as techniques used in decision and policy-making in
educational institutions. The research method in this scientific article is a literature study using five national
scientific articles and one book relevant to decision-making and policy. The results show that decision-making and
policy are two concepts that are correlated with each other. Where making an effective policy aligned, takes a
leader in a decision. After making a decision, a policy will be created. The decision-making and policies include:
setting a goal, determining the problem, designing various alternatives, determining the evaluation of various
alternatives, determining an alternative, and realizing a decision.
Keywords: Decision-Making, Policy, Educational Institutions
1
Lovita et al., Pengambilan Keputusan dan Kebijakan dalam Lembaga...
2
Lovita et al., Pengambilan Keputusan dan Kebijakan dalam Lembaga...
terhadap sesuatu serta memperhitungkan sasaran dengan tepat dan jelas, maka
baik dan buruk ataupun untung dan rugi pemimpin dapat menghitung dan mengukur
terhadap keputusan yang telah dihasilkan. perolehan yang telah tercapai apakah sudah
Sehingga pengambilan keputusan dapat sesuai tujuan ataupun yang akan ditetapkan
bermanfaat bagi pengetahuan praktis. sebelum itu.
c) Fakta 2. Menentukan Persoalan
Dengan mengutamakan fakta yang ada maka Selanjutnya yaitu menentukan persoalan
keputusan yang dihasilkan akan akurat dan dalam mengambil sebuah keputusan dalam
memiliki tingkat kevalidan yang tinggi. menentukan tujuan dan sasaran yang telah
d) Wewenang tetapkan merupakan hal penting dalam
Pengambilan keputusan yang didasari menentukan sebuah persoalan. Dalam
wewenang atau kekuasaan seringkali menentukan persoalan tersebut dapat terletak
dilaksanakan oleh pimpinan kepada bawahan melalui hasil yang rendah apabila
dengan memperhatikan pertimbangan yang disandingkan dengan sasaran yang terlalu
lainnya. tinggi maka akann sulit dicapai. Namun
e) Logika apabila sasaran sudah terlihat nyata namun
Pengambilan keputusan berdasarkan logika hasil kurang maksimal maka tahap
merupakan sebuah tindakan yang selanjutnya yaitu mengembangkan alternatif
mengutamakan rasionalitas terhadap semua lainnya untuk mengatasi kendala tersebut.
komponen pada setiap bagian yang ada dalam Apabila sasaran masih terlalu tinggi,
prosedur pengambilan keputusan. maka harus dilakukannya evaluasi dan revisi
Setelah pengambilan keputusan telah agar dapat mencapai hasil yang diharapkan.
dilaksanakan maka akan tercipta kebijakan. 3. Mengembangkan Alternatif
Menurut KBBI kebijakan berasal dari kata bijak Dalam mengembangkan sebuah alternatif
yang memiliki arti pandai atau mahir sedangkan dengan cara menyusun dari beberapa
kebijakan memiliki arti sebagai ikatan yang pemecahan yang kemudian memilih mana
mencakup keseluruhan asas dan konsep yang yang baik dan cocok serta sesuai dengan
menjadi fondasi dalam pelaksanaan suatu tujuan dan sasaran serta persoalan yang telah
pekerjaan atau kepemimpinan termasuk ditentukan.
mengenai cara bertindak dari pemegang 4. Menentukan Evaluasi Alternatif
kekuasaan. Menurut Nichols dalam (Taufan, J., Dalam pengambilan keputusan seorang
dan F. Mazhud, 2014) kebijakan merupakan pemimpin haru memiliki tujuan dalam
suatu hasil keputusan yang dipertimbangkan memilih alternatif yang mampu
dengan mendalam dan cermat oleh pengambil menghasilkan keuntungan. Sebagai seorang
keputusan dan bukan merupakan aktivitas pemimpin perlu memiliki pedoman dalam
repetitif dan secara runtut tersistematis dengan menentukan sebuah perbandingan yang
aturan-aturan keputusan yang ada. Dilihat dari kemudian hasil tersebut diperoleh dari tiap
sudut pandang pendidikan, kebijakan alternatif yang telah dibandingkan dengan
merupakan keutuhan dari proses maupun hasil sasaran yang telah ditetapkan di awal. Tetapi
sistematisasi berbagai tindakan fundamental seringkali seorang pemimpin kurang
yang selanjutnya direalisasikan ke dalam tujuan mengetahui dan memahami akan maksud
(visi) dan program yang dilakukan (misi) dari alternatif tersebut. Hal ini memiliki tiga
pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan macam, yaitu :
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. a) Kepastian
Dalam pengambilan keputusan terdapat
2. Tahap Pengambilan Keputusan dan pengetahuan lengkap melingkupi hasil
Kebijakan dari tiap alternatif yang ada
1. Menetapkan Sebuah Sasaran b) Risiko
Dalam menetapkan sebauh sasaran Mengambil sebuah keputusan harus
setiap organisasi perlu menetapkan tujuan memperkirakan adanya suatu
serta sasaran dari tiap anggota ataupun keberhasilan dari pilihan alternatif yang
bidang yang ada. Tujuan serta sasaran ini telah ditentukan
bertujuan untuk menghitung serta c) Ketidakpastian
mengukur keefektifan dalam organisasi Suatu pengambilan keputusan yang
tersebut. Apabila menerapkan tujuan dan tidak mempunyai pengetahuan
3
Lovita et al., Pengambilan Keputusan dan Kebijakan dalam Lembaga...
mengenai kemungkinan tingkat keputusan dapat dibuat lebih cepat didapat dan
keberhasilan setiap alternatif. pasti tanpa harus menunggu validasi dari rekan-
5. Memilih Sebuah Alternatif rekan lainnya, mempersempit terjadinya
Selanjutnya yaitu menentukan perbedaan pendapat, dan jika seorang pemimpin
pemilihan sebuah alternatif yang mana memiliki kemampuan lebih dalam bidang yang
paling efektif dalam mencapai sasaran dan akan diputuskan maka keputusan yang diambil
tujuan yang sudah ditentukan. Tujuan kemungkinan besar adalah tepat. Disamping itu
tersebut bukanlah akhir melainkan salah juga terdapat kelemahan dari pengambilan
satu cara dalam mencapai tujuan. Terdapat keputusan secara kelompok yaitu apabila
keputusan dalam menentukan pilihan, yaitu keputusan diambil secara cepat akan
: menimbulkan kurangnya ketepatan dalam
a) Alternatif yang akan dipilih dapat pengambilan keputusan sehinga menimbulkan
memecahkan sebuah persoalan dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Jika dalam
cara yang paling menguntungkan. Hal pengambilan sebuah keputusan terdapat
ini didapatkan dari alternatif yang kesalahan, maka hal tersebut dapat menjadi beban
memadai biaya pengeluaran. bagi seorang pemimpin itu sendiri, dan setinggi
b) Terdapat alternatif yang dipilih dapat apapun kepandaian seorang pemimpin tetap
dilakukannya secara efektif maupun memiliki sebuah keterbatasan dalam diri mereka.
efisien. Dapat kita simpulkan bahwa pengambilan
6. Melaksanakan Sebuah Keputusan sebuah keputusan terdiri dari dua keputusan yaitu
Dalam melaksanakan sebuah keputusan keputusan individu dan keputusan kelompok.
sudah pastinya akan melibatkan seseorang, Dimana setiap keputusan memiliki pro dan
hal ini yang menjadi tindakan positif kontra. Namun, kelemahan-kelemahan tersebut
maupun negatif tergantung dari seseorang dapat diatasi jika pempinan lembaga Pendidikan
yang melakukannya. Pemimpin yang memahami dan mengerti dengan jelas
mengambil sebuah keputusan tidak dapat permasalahan yang dihadapinya untuk
lepas tanggungjawab dengan mudah menciptakan kondisi yang kondusif bagi
sehingga pemimpin harus memiliki rasa pengambil kebijakan.
tanggungjawab tinggi.
4. Teknik Pengambilan Keputusan dan
3. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan dan Kebijakan
Kebijakan Teknik pengambilan keputusan ialah suatu
Bentuk pengambilan keputusan dan teknik pemecahan dari suatu problem yang
kebijakan dapat didasarkan pada sejumlah fakor. berdasarkan pada metode tertentu yang digunakan
Pengambilan keputusan pribadi yang untuk menghasilkan keputusan yang dapat
melakukannya dibagi menjadi dua yaitu, dikatakan tepat. Cara ini sebagai alat bantu
pengambilan keputusan individu dan kecerdasan, dan juga akal sehat serta mental
pengambilan keputusan secara kelompok manusia di dalam pembuatan suatu keputusan.
(Apriliani dalam Fitria, 2021). Keputusan yang Karakteristik dari suatu masalah menjadi
bersifat individu ialah keputusan yang diambil pertimbangan untuk menentukan teknik yang
secara langsung oleh seorang pemimpin tanpa tepat. Untuk mendapat hasil yang efektif dan
melalui sebuah musyawarah. Sedangkan, kerkualitas harus dilakukan dengan cara yang
keputusan yang bersifat kelompok ialah sebuah tepat, mulai dari yang sederhana sampai rumit.
keputusan yang diambil oleh sekelompok orang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. keefektivitasan suatu teknik dapat dilihat dari 5W
Pengambilan sebuah keputusan dapat (what, when, where, who, why) 1H (how) suatu
didibagi menjadi beberapa kategori, antara lain: keputusan diambil.
(1) pengambilan keputusan oleh sekelompok 1. Teknik Partisipatif
pemimpin, (2) pengambilan keputusan Teknik partisipatif termasuk teknik yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan dapt dikatakan tradisional. Teknik ini sudah
pemimpinnya, dan (3) pengambilan keputusan mencakup sebagai teknik individu dan tim.
oleh sekelompok orang yang memiliki Teknik ini juga bisa digunakan secara resmi
kualifikasi yang sama (Sabri, 2013). ataupun non-resmi, serta perlu keikutsertaan dari
Keuntungan yang didapat dari kecerdasan, fisik dan emosi. Teknik ini lebih
pengambilan keputusan kelompok adalah bahwa banyak digunakan pada organisasi masa kini.
4
Lovita et al., Pengambilan Keputusan dan Kebijakan dalam Lembaga...
Teknik ini digunakan secara informal kepada Skema ini biasanya dipakai oleh mentor yang
individu dan digunakan secara formal kepada ingin memberikan sanksi kepada terdakwa di
kelompok. Saat bawahan mempengaruhi hasil saat dua per tiga dari para mentor sudah
keputusan yang di lakukan oleh atasan, hal itu setuju atas keputusan tersebut.
disebut teknik individu. d) Aturan Perubahan Pertama.
Teknik demokrasi dan juga konsultasi Keputusan untuk merubah keputusan
biasanya digunakan pada teknik kelompok. Pada pertama pada pendapat yang sudah di
teknik demokrasi dilakukan secara kelompok, katakan oleh anggota kelompok biasanya
menggunakan suara terbanyak untuk membuat menggunakan teknik ini.
suatu keputusan. Bentuk dari teknik yang Selain skema diatas, ada juga
berbeda akan menghasilkan keputusan yang kecenderungan seperti status quo di mana saat
berbeda. Misalnya, saat pemimpin satu individu atau kelompok lebih memilih
menginginkan suatu partisipasi dari bertahan agar dapat mempengaruhi suatu
bawahannya, namun pemimpin tidak sekalipun keputusan yang sudah ada sebelumnya. Teknik
mengikutsertakan bawahannya dalam hal delphi dan nominal juga termasuk dalam teknik
pendapat ataupun emosionalnya, dan tidak keputusan kelompok, teknik tersebut juga dapt
sekalipun menggunakan pendapat dari membantu menghilangkan disfungsi agar
bawahannya, maka hasilnya akan nihil. Teknik membuat hasil yang lebih efektif.
ini juga menghabiskan lebih banyak waktu dan 3. Teknik Delphi
memiliki beberapa kerugian seperti kurangnya Delphi dikembangkan beberapa tahun lalu,
tanggung jawab di suatu lembaga atau namun metode ini populer sebagai teknik
organisasi. Sedangkan, secara perilaku, terdapat pengambilan keputusan, karena Delphi seperti
keuntungan dari teknik ini, bahkan lebih banyak bola kristal dalam meramal. Metode ini
dari kerugiannya. Keuntungan terbesar dari mempunyai beberapa tahap sebagai berikut:
teknik ini yaitu untuk mencapai tujuan a) Tim yang terbentuk, namun anggotanya tidak
kelompok, maka setiap anggota diizinkan untuk berinteraksi langsung. Dapat mengurangi
berpartisipasi. biaya pengeluaran untuk kelompok.
2. Teknik Keputusan Kelompok b) Masing-masing individu membuat ramalan
Penerapan kreativitas pada kelompok tanpa mencantumkan nama. Kemudian
ataupun individu dalam teknik ini harus individu merespon anggota tanpa
diterapkan, karena dalam membuat suatu mencantumkan nama.
keputusan, individu juga dapat membantu c) Setelah itu dilakukan babak lain berupa
proses suatu keputusan di dalam kelompok. umpan balik dari input anonim. Pengulangan
Pemahaman dari dinamika kelompok, akan terjadi sampai umpan balik tetap sama.
menjadi relevan dengan pengambilan Kunci dari keberhasilan teknik ini yaitu
keputusan. Akhir-akhir ini muncul beberapa anonimitas. Respons anggota tanpa nama dapat
skema putusan sosial di sebuah penelitian. mendorong para ahli lebih fleksibel dan lebih
Skema tersebut antara lain yaitu sebagai berikut: menguntungkan. Kritik utama dalam teknik ini
a) Skema Kemenangan Kebanyakan terpusat kepada waktu, biaya, dan efek. Kritik
(Matoritas). tersebut mengartikan bahwa tekni ini tidak
Skema ini muncul sebagai pengarah dari memiliki basis ilmiah.
proses pengambilan suatu keputusan jika 4. Teknik Kelompok Nominal
tidak terdapat hasil putusan yang objektif. Kelompok nominal mengambilan
b) Skema Kemenangan Sebenarnya. keputusan hanya mencantumkan nama tanpa
Banyaknya informasi yang ada serta adanya interaksi verbal. Pendekatan kelompok ini
argumen yang dibahas dalam skema ini dikembangkan secara khusus untuk menjadi
akan membuat anggota sadar akan sesuatu teknik pengambilan keputusan yang dinamakan
bahwa terdapat suatu pendekatan yang NGT (Nominal Group Technique). Terdiri dari
dapat dinilai dengan objektif. Contoh, saat langkah berikut ini:
anggota bingung untuk mengambil a) Pemaparan gagasan secara lisan.
keputusan apa penggunaan dari nilai tes b) Feedback individu gagasan kedalam frasa
dalam seleksi bawahan akan tepat, juga apa pendek.
hasil dari tes tersebut dapat melihat kinerja c) Topik dari gagasan sudah sebagai bahan
bawahan. penjelasan dan ulasan.
c) Skema Mayoritas 2/3 (Dua Per Tiga).
5
Lovita et al., Pengambilan Keputusan dan Kebijakan dalam Lembaga...
6
Lovita et al., Pengambilan Keputusan dan Kebijakan dalam Lembaga...
DAFTAR PUSTAKA
7
Lovita et al., Pengambilan Keputusan dan Kebijakan dalam Lembaga...