Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA EFEKTIF

A. RASIONAL

Pada dasarnya setiap individu mempunyai kemampuan untuk mengambil


keputusan. Akan tetapi , tidak semua individu memiliki pengetahuan, keterampilan dan
penalaran yang sama, sehingga keputusan individu sering kali kurang efektif.
Pada kehidupan sehari-hari kita selalu bergumul dengan keputusan. Banyak
sedikitnya informasi yang didapat mempengaruhi kecepatan dan kerumitan pengambilan
keputusan. Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan pengambilan keputusan itu sendiri
adalah untuk membuat keputusan dengan pertimbangan yang benar, pemahaman yang
baik, dan tindakan yang realistik guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Proses pengambilan keputusan itu sejatinya bukanlah hal yang sederhana,
melainkan hal yang kompleks dan rumit. Permasalahan yang muncul dalam pengambilan
keputusan menjadi persoalan yang tidak mudah bagi seseorang. Persoalan ego,
kepentingan, kondisi bawahan, materi keputusan menjadi faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.
Keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah. Keputusan juga merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh setelah
mengevaluasi berbagai alternatif.

B. PELAKSANAAN
Kelas/ semester (sasaran ) : Siswa Kelas VII dan VIII
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Topik materi : Mengambil keputusan secara efektif
Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
Fungsi layanan : Fungsi Pemahaman dan pembelajaran
Jenis layanan : Layanan informasi dan pembelajaran
Indikator
 Proses :
 Menjelaskan tentang mengambil keputusan secara efektif
 Memahami pengambilan keputusan secara efektif

 Hasil :
 Mengerti mengenai mengambil keputusan secara efektif
 Mampu Memahami pengambil keputusan secara efektif

Metode : Ceramah dan diskusi


Alat dan sumber belajar : Buku, Pulpen, dan buku pedoman, paket pelayanan BK
Penilaian : laiseg (Penilaian yang dilakukan setelah kegiatan berupa
Tanya jawab )

Mengetahui :

Polewali, 09 November 2016


Kepala SMAN 4 POLEWALI Mahasiswa UNM

Dra. HJ. KARTINI KARAMA, M.Pd MIFTAHUL KHAERA


NIP. 196204171987032005 NIM. 1344040033

Lampiran 1 : Ringkasan Materi

Lampiran 2 : Skenario Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling


Lampiran 1

RINGKASAN MATERI

A. Defenisi Pengambilan keputusan


Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas. Hal itu
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’.
Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima.
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. dalam mengambil
keputusan harus menggunakan cara berpikir yang benar, hingga terhindar dari keputusan-
keputusan yang keliru. Oleh karena itu, keputusan yang diambil haruslah keputusan yang
benar-benar tepat, efektif, dan berkualitas serta yang dapat diperkirakan keuntungan dan
kerugiannya di masa yang akan datang.
Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan
keputusan sama dengan pembuatan keputusan. Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan
Menurut Beberapa Ahli :
1. G. R. Terry

Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan


tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.

2. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel


Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai
sesuatu cara bertindak. Pengambilan keputusan adalah inti dari perencanaan. Suatu
rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan.
3. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan

Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari
sejumlah alternatif untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.

4. Stoner
Stoner memandang pengambilan keputusan sebagai proses pemilihan suatu arah
tindakan sebagai cara untuk memecahkan sebuah masalah tertentu.
5. Siagian
Siagian mengartikan pengambilan keputusan sebagai usaha sadar untuk menentukan
satu alternatif dari berbagai alternatif untuk memecahkan masalah.
6. Salusu
Salusu mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses memilih suatu
alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi untuk menemukan dan
menyelesaikan masalah organisasi.
7. Handoko
Handoko melihat pengambilan keputusan sebagai proses di mana serangkaian
kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
8. Terry
definisi pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua
alternatif atau lebih.
Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah
dengan memilih alternatif solusi yang ada. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan
tidak boleh sembarangan. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan
jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif
yang ada.

B. Dasar Pengambilan Keputusan


Hingga saat ini, ada  berbagai dasar pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh para
ahli. Adapun dasar pengambilan keputusan yang akan kami bahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Model Brinckloe
Menurut Brinckloe (1977), terdapat beberapa dasar dalam pengambilan keputusan, yaitu :
a. Fakta
Artinya melalui fakta seseorang dapat memperoleh petunjuk tentang keputusan
apa yang akan diambil. Seseorang yang menggunakan pendekatan ini akan
mengumpulkan semua fakta yang sekiranya mendukung untuk dijadikan referensi. Akan
tetapi, masalahnya tidak semua fakta tersebut jelas dan lengkap, sehingga kadang
seseorang atau sekalompok orang harus mencari jalan keluar sendiri. Pengambilan
keputusan yang didasarkan pada kenyataan objektif yang terjadi sehingga keputusan yang
dimabil dapat lebih sehat, solid dan baik.
b. Pengalaman
Seseorang dapat membuat keputusan dengan belajar dari pengalaman
sebelumnya. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa peristiwa masa lalu tidak akan sama
dengan yang sekarang sehingga perlu penyesuaian. Dalam hal tersebut, pengalaman
memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Sebab, Keputusan
yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman
dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan
bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecahan
masalah.
c. Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif
yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari
keputusuan intuitif ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.

Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat


Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan
keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan
keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya
dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh
satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

d. Logika
Pengambilan keputusan ini artinya seseorang mebuat keputusan berdasarkan
logika, perhitungan yang matang terhadap tingkat reabilitas dan untung ruginya.
Pengambilan keputusan bersifat objektif, logis, transparan dan konsisten karena
berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang.
Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah
yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan
yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam
masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat
dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

C. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan

Dalam membuat keputusan tentu tidak selamanya berjalan mulus, atau selalu berkualitas
dan efektif. Sepanjang prosesnya pasti ada saja faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berikut faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan
menurut Terry, yaitu :

a. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
d. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
e. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.
f. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
h. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai
berikutnya.

D. Kategori pengambilan kepeutusan

Dalam suatu pengambilan keputusan terdapat beberapa kategori keputusan antara lain :

1. Keputusan dalam keadaan kepastian (certainty)


Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka
keputusan dikatakan dalam keadaan yang pasti (terdapat kepastian). Dengan kata lain
dalam keadaan ada kepastian, kita dapat meramalkan secara tepat hasil dari tindakan
(action).
2. Keputusan dalam keadaan resiko (risk)
Resiko terjadi bila hasil pengambilan keputusan walaupun tidak dapat diketahui dengan
pasti, tetapi dapat diketahui nilai kemungkinannya (probabilitas).
3. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty)
Adalah suatu keadaan dimana kita tidak dapat menentukan keputusan karena belum
pernah terjadi sebelumnya (pertama kali). Dalam keadaan ini kita perlu mengumpulkan
informasi sebanyak-banyak tentang suatu pemasalahan. Dengan informasi tersebut maka
dapat dibuat beberapa alternatif-alternatif keputusan sehingga dapat diketahui nilai
probabilitasnya. Dengan diperolehnya nilai probabilitas baik berdasarkan informasi yang
anda peroleh maupun berdasarkan pendapat anda secara subjektif. Permasalahan ini
sudah tidak lagi berada dalam ketidakpastian, melainkan berada dalam kepastian karena
resiko yang akan diterima telah diketahui. Walaupun nilai probabilitas yang anda peroleh
cukup kasar (roughly estimate). Pohon keputusan (decision tree) bisa dipergunakan untuk
memecahkan persoalan dalam ketidakpastian.
4. Keputusan dalam keadaan konflik (conflict)
Terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu lancar. Banyak permasalahan-
permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Apalagi bila
keputusan yang diambil terdapat konflik atau dapat menyebabkan konflik. Situasi konflik
dapat terjadi bila kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan
(ada konflik) dalam situasi yang kompetitif. Pengambil keputusan bisa juga berarti
pemain (player) dalam suatu permainan (game).
E. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Secara umum jenis pengambilan keputusan dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yakni
keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram (Siagian,1987:2526; Salusu, 1996:63).
a. Keputusan Terprogram
Keputusan terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang
kali dan diambil secara rutin. Keputusan terprogram biasanya menyangkut pemecahan
masalah-masalah yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari tingkat
manajemen yang lebih tinggi.
b. Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram muncul sebagai akibat dari suatu situasi di mana ada suatu
kemendesakan untuk segera mengambil tindakan dan memecahkan masalah yang timbul.
Biasanya keputusan ini bersifat repetitif, tidak terstruktur dan sukar mengenali bentuk,
hakekat dan dampaknya.
F. Pengambilan Keputusan Yang Efektif
Pada dasarnya, setiap individu selalu berusaha membuat keputusan yang paling efektif.
Sedangkan sebuah keputusan dikatakan efektif jika memenuhi lima syarat atau ciri berikut :
1. Sumber daya yang ada di sekitar dapat dimanfaatkan dengan sepenuhnya.
2. Penggunaan waktu yang efisien.
3. Keputusan yang tepat dan berkualitas.
4. Keputusan itu dapat dilaksanakan
5. Kemampuan individu dalam memecahkan masalah semakin meningkat.
Jadi perlu diketahui bahwa dalam memilih metode pengambilan keputusan, hal-hal yang
perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut
1. Jenis keputusan yang akan dibuat
2. Waktu dan sumberdaya yang tersedia
3. Ciri-ciri tugas yang sedang dikerjakan
4. Suasana yang diinginkan oleh individu
5. Keadaan individu
Selain itu agar dapat membuat keputusan secara efektif maka kita perlu mengetahui
Proses pengambilan keputusan secara rasional dan ilmiah yang pada dasarnya meliputi
tahapan sebagai berikut
1. pemahaman dan perumusan masalah,
2. pengumpulan dan analisa data yang relevan,
3. pengembangan alternatif-alternatif,
4. evaluasi alternatif-alternatif,
5. pemilihan alternatif terbaik,
6. implementasi keputusan,
7. evaluasi hasil-hasil keputusan.
Lampiran 2

SKENARIO KEGIATAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Judul : Mengambil keputusan secara efektif

Waktu : 2 x 40 menit

Metode : Ceramah

Kegiatan
Tahap Waktu
Guru siswa
PEMBUKA Masuk ke kelas Menjawab salam 1 menit
dengan sambil duduk
mengucapkan salam dengan tenang
Menyapa siswa Menjawab 1 menit
dengan menanyakan pertanyaan dengan
kabar penuh semangat
Mengabsen siswa Mengacukan tangan 3 menit
dengan sambil menyahut
menyebutkan nama ketika namanya
siswa satu persatu disebutkan
berdasarkan absen
Mengarahkan siswa Berdo’a dengan 2 menit
untuk berdoa hikmat yang
dengan dipimpin oleh ketua
mempersilahkan kelas dengan agama
ketua kelas untuk dan kepercayaan
memimpin do’a masing-masing
menurut agama dan
kepercayaan siswa
masing-masing
INTI Menyampaikan Mengetahui judul 3 menit
kepada siswa bahwa materi bimbingan
materi bimbingan yang akan
yang akan di bahas dibawakan oleh
pada hari ini adalah Guru BK tentang
tentang pengambil mengambil
keputusan secara keputusan secara
efektif efektif
Menyampaikan Siswa faham dan 5 menit
kepada siswa mengetahui cara
tentang pentingnya melakukan
mengambil pengambilan
keputusan secara keputusan secara
efektif efektif
Menjelaskan kepada Siswa faham dan 15 menit
siswa tentang mengerti tentang
pengertian pengertian dari
keputusan secara keputusan secara
efektif dan cara efektif dan cara
pengambilan pengambilan
keputusan secara keputusan secara
efektif efektif
Menyampaikan Siswa faham dan 10 menit
makna dari diskusi mengerti akan
yang telah makna dari
dilakukan siswa penjelasan guru BK
Menyampaikan Siswa mampu 5 menit
kesimpulan dari menyimpulkan
materi bimbingan tentang materi yang
yang dibawakan diterima dari
kepada siswa penyampaian Guru
BK
Menutup dengan Menjawab salam 2 menit
mengucapkan dan bersiap untuk
terimakasih dan mengikuti kegiatan
salam kemudian selanjutnya.
meninggal kelas

Anda mungkin juga menyukai