Dosen Pengampu:
Johan Andriesgo, M.Pd.I
Disusun oleh:
Kelompok IX
Siska Shalshabilla
Nur Afriani
Iman Azril
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah subhaanahu wa ta’aala’, karena Dia-
lah Tuhan yang telah menurunkan ajaran-Nya, Al-Qur’an, sebagai kitab suci petunjui
yang abadi untuk kebahagiaan dan keselamatan hidup manusia, jasmani dan rohani, dunia
dan akhirat. Dari berbagai petunjuknya itu, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul materi “ Penggerakan Organisasi Pendidikan. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Selanjutnya ingin kami sampaikan bahwa penyusun makalah ini dimaksudkan selain
untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan yang dibutuhkan oleh para mahasiswa yang
secara kebetulan kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
PAGE 1
DAFTAR ISI
PAGE 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hal atau pekerjaan yang akan dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya itu
tidak luput di hadapkan pada suatu pilihan dimana manusia dalam kehidupannya selalu
disasari pada pengambilan keputusan, akan tetapi bagi manusia mengambil keputusan itu
tidak lah mudah, tentu harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan
dating atau akibat yang akan ditimbulkan pada hasil dari keputusan tersebut sehingga
tidak jarang banya sekali terdapat factor atau hal yang mempengaruhi seorang manusia
dalam mengambil suatu keputusan, hal yang mempengaruhi ini bias saja berasal dari
dalam diri manusia itu sendiri maupun berasal dari luar atau lingkungan manusia itu
sendiri, sehingga seseorang akan sulit menentukan pilihannya atau menjatuhkan
keputusannya didasarkan oleh hal hal yang mempengaruhi nya sehingga membuat
mereka sulit untuk menentukan suatu pilihan atau mengambil suatu keputusan.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwasannya makalah ini ditulis bertujuan agar kita
semua dapat mengetahui pengertian pengambilan keputusan, proses pengambilan
keputusan, dan faktor faktor pengambilan keputusan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengambilan keputusan?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan?
3. Apa saja faktor faktor pengambilan keputusan?
C. Tujuan
PAGE 3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan pilihan atau
alternatif dan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice
( pilihan kehidupan yang nyata) yang menyatakan dalam kehidupan sehari hari manusia
melakukan atau membuat pilihan pilihan diantara sejumlah alternative, pilihan pilihan
tersebut biasanya berkaitan dengan alternative dalam penyelesaian masalah yakni upaya
untuk menutup terjadinya kesenjangan antara keadaan saat ini dan keadaan yang di
inginkan.
Definisi Keputusan
Terdapat beberapa pengertian keputusan yang telah disampaikan oleh para ahli,
diantaranya adalah sebagai berikut1:
1
Juliadi, Keputusan dan Pengambilan Keputusan, dalam http://juliadi.wikispaces.com/, diakses
pada 10 Nov 2012.
PAGE 4
a. Ada pilihan dasaar logika atau pertimbangan
b. Ada beberapa alternative yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik
c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.
5. Menurut Prof.Dr. Prajudi Atmasudirjo, SH
Keputusan adalah suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah
atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna
mengatasi maslah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternate.
Dari pengertian keputusan diaras, dapat kita tarik kesimpulan bahwa keputusan
keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang
dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif.
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama
dari seorang pemimpin (Manajer). Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang
sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang kadang
mudah tetapi lebih sering sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan
tergantung pada banyak nya alternative tersedia. Semakin banyak alternative yang
tersedia, kiita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan . keputusan yang diambil
memiliki tingkat yang berbeda beda. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan
dengan hati hati dan bijaksana.
1. George.R. Terry
Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai “pemilihan alternatif
kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”
2. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif- alternative mengenai
sesuatu cara bertindak –adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat
2
Vienna Yunistia, Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli, dalam http;
//www.scribd.com/doc/52282565/definisi keputusan menurut ahli=download,diakses pada 09 Nov 2012
PAGE 5
dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
3. Theo Haiman
Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara
bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu yang paling
efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
4. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik
dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktifitas aktifitas pada masa yang akan
datang.
5. Chester I Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam
gambaran proses keputusan ini secara relatif dan dapat dikatakan bahwa
pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan
perorangan.
Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan. Dalam hal ini arti pengambilan
keputusan sama dengan pembuatan keputusan. Jadi dapat kita ambil kesimpulan
bahwa, mengambil keputusan berarti memilih dan menetapkan satu alternatif yang
dianggap paling menguntungkan dari beberapa alternatif yang dihadapi. Alternatif yang
ditetapkan merupakan keputusan.
3
Davis 1974, pengantar manajemen(Bandung: Bumi Aksara :2005)hal 173
PAGE 6
3. Pemilihan, yaitu menetapkan arah tindakan tertentu dari keseluruhan yang ada.
Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Proses keputusan dapat dipandang sebagai sebuah arus dari penelitian sampai
desain dan kemudian penentuan alternative yang dipandang tepat(pemilihan).
Pada seriap tahap hasilnya mungkin dikembalikan pada tahap sebelumnya untuk
dimulai lagi. Oleh karena itu, tahapan tersebut merupakan elemen sebuah proses
yang kontinu. Berikut bagan proses keputusan
Ada tujuh tahapan / proses dalam pengambilan keputusan. Tahapan ini diajukan lebih
sesuai bagi jenis keputusan yang tidak deprogram daripada keputusan yang
diprogramkan. Pada permaslahan yang timbul sangat langka dengan hasil yang sangat
tidak pasti, manajer perlu mengoperasikan seluruh proses. Apabila ditetapkan kebijakan
untuk manangani maslah identic, manajer tidak dituntut untuk mengembangkan dan
mengevaluasi setiap munculnya permasalahan. Proses pengambilan keputusan tersebut
adalah sebagai berikut :
PAGE 7
penyimpangan antara hierakri hasil karya yang dicapai. Untuk menjamin agar
sasaran dapat digunkan maka sasaran harus memungkinkan untuk menetapkan
standar ysng berarti bagi pengendalian yang efektif.
3. Pengembangan alternatif
Sebelum manjer melakukan pengambilan keputusan, terlebih dahulu perlu
dikembangkan beberapa alternative yang dapat dilaksanakan dan harus
dipertimbangkan konsekuensi yang mungkin dari masing masing alternative. Hal
ini merupakan proses pencarian dimana lingkungan intern dan ekstern yang
relevan dengan organisasi diperiksa untuk memberiksn informasi yang dapat
dikembangkan menjadi alternatif akan dipilih. Pencarian tersebut dilaksanakan
dalam batas waktu dan biaya tertentu, karena hanya dengan usaha besar tersebut
dapat dikerahkan untuk mengembangkan alternative.
4. Evaluasi alternative
Setelah dilakukan pengembangan alternative,alternative tersebut harus di
evaluasi dan di bandingkan. Pada setiap situasi keputusan,sasaran dalam
mengambil keputusan adalah memilih alternative yang akan lebih
menguntungkan dan yang paling kecil kerugiannya. Hal ini menunjukkan
pentingnya tujuan dan sasaran karena dalam memilih alternative, manajer sebagai
pengambil keputusan harus dipedomi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hubungan antara alternative keluaran didasarkan pada 3 kondisi berikut:
1) Kepastian, manajer sebagai pengambil keputusan memiliki pengetahuan yang
lengkap mengenai kemungkinan keluaran dari setiap alternative.
2) Ketidakpastian, manajer sebagai pengambil keputusan sama sekali tidak
mengetahui kemungkinan keluaran dari masing masing alternative
3) Risiko, manajer sebagai pengambilan keputusan memiliki sedikit perkiraan
mengenai kemungkinan dari keluaran masing masing alternative.
5. Seleksi alternative
Tujuan memilih alternatif adalah memecahkan persoalan supaya dapat mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Memilih alternatif bukanlah
pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu didasari bahwa dalam kebanyakan
pengambilan keputusan, pemecahan yang optimal seringkali tidak mungkin. Hal
ini disebabkan karena pengambilan keputusan tidak mungkin mengetahui semua
alternatif yang ada, k o n s e k u e n s i m a s i n g - m a s i n g , d a n probabilitas
terjadinya.
6. Implementasi keputusan
Setelah memilih alternatif, aktivitas selanjutnya adalah melaksanakan secara
efektif keputusan tersebut.Bisa jadi bahwa keputusan yang baik dapat menjadi
jelek karena pelaksanaannya kurang baik.Oleh karena itu dalam tahap ini, semua
anggota organisasi harus disiapkan untuk melaksanakan keputusan tersebut dan
dapat dipastikan bahwa semuanya merasa terlibat.
7. Pengendalian dan Evaluasi
PAGE 8
Manajemen yang efektif meliputi pula pengukuran berkala mengenai hasil nyata
yang benar-benar dicapai. Hasil nyata dibandingkan dengan hasil yang
direncanakan. Jika ternyata terdapat penyimpangan, harus diadakan perubahan
baik dalam hal pemecahan yang dipilih, pelaksanaannya maupun dalam sasaran
semula.Sistem pengendalian dan evaluasi tertentu perlu untuk menjamin bahwa
hasil nyata konsisten dengan hasil yang direncanakan pada waktu keputusan
diambil.
PAGE 9
dasar nilai-nilai, norma-norma, atau pedoman tertentu yang dapat digunakan
sebagai tahapan dalam menentukan pilihan teori yang tepat, faktor-faktor yang
harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1. Fisik
fisik merupakan rasa yang dialami pada tubuh atau ransangan secara
langsung, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kebiasaan untuk
menghindari prilaku yang dapat menimbulkan rasa tidak senang, sehingga
dapat sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi
secara subyektif.
3. Rasional
Didasarkan pada tahap menggambarkan pengetahuan orang-orang
mendapatkan informasi secara langsung atau tidak langsung, namun dapat
memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan yang keratif dalam individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan mendapat potensi dari diri dan kepercayaan
dirinya melalui kemampuannya dalam bertindak.
5. Individual
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. kepercaya diri seseorang
dalam Hubungan antar satu orang ke orang lainnya dapat menimbulakan
pengaruh terhadap tindakan individual
6. Structural
Pada ruang ingkup sosial, ekonomi dan politik dan budaya. Lingkungan
mungkin berpengaruh penting dalam perkembangan dan dapat memberikan
hasil yang mendukung atau mengevaluasi suatu tingkah laku tertentu.
a. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun
yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan Setiap
keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan
c. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-
alternatif tandingan.
PAGE 10
e. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
a. Faktor Budaya, yang meliputi peran budaya, sub budaya dan kelas social
b. Faktor sosial, yang meliputi kelompok acuan, keluarga, peran dan status
c. Faktor pribadi, yang termasuk usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri
4
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT Indeks
hlm 98
PAGE 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pengambilan keputusan dalam suatu kelompok atau organisasi bukan
hanya monopoli para pemimpin atau manajer meskipun merekalah yang pada tingkatan
tertinggi merupakan decision maker. Dalam pengambilan keputusan juga terdapat hal
yang harus kita ketahui seperti proses pengambilan keputusan dan faktor faktor yang
menyangkut dalam pengambilan keputusan. karena proses tersebut menyangkut upaya
identifikasi masalah sampai dengan penilaian hasil (keputusan) yang telah dicapai, maka
para pemimpin atau manajer tidak bisa mengabaikan peran anggota organisasi atau
bawahannya.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang pengambilan keputusan, proses pengambilan
keputusan, faktor faktor pengambilan keputusan, penyusun berharap pembaca bisa
menerapkan nya di kehidupan sehari hari maupun di kehidupan berorganisasi.
DAFTAR PUSTAKA
PAGE 12
Hasibuan,Malayu S.P., Haji Manajemen Daasar,pengertian, dan masalah Jakarta:
PT. Bumi Aksara,2016
Mulyadi, winarso widi, Pengantar Manajemen Jawa Tengah : CV. Pena persada,
2020
Prenadamedia group,2019
PAGE 13
PAGE 14