Anda di halaman 1dari 20

BAB XII

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kepemimpinan dan pengambilan keputusan adalah dua unsur yang saling

berkaitan, pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat urgen bagi setiap

orang terutama bagi para pimpinan atau manajer. Eksistensi seorang pemimpin

dalam kepemimpinannya dapat dilihat dari berbagai bentuk kebijakan dan

keputusan yang diambilnya. Seorang pemimpin atau manajer yang efektif

adalah pimpinan atau manajer yang mampu membuat kebijakan dan mengambil

keputusan yang relevan.

Nawawi mengatakan bahwa organisasi akan berfungsi jika para pemimpin

memiliki kemampuan mengambil keputusan dan memerintahkan

pelaksanaannya kepada anggota organisasi sesuai dengan bidang tugas dan

tanggung jawabnya.1 Artinya seorang pemimpin dalam mengambil keputusan

tentunya harus memiliki strategi pengambilan keputusan sehingga keputusan

tersebut bisa diterima oleh anggota organisasi dan organisasi dapat berjalan

sesuai yang ditargetkan pimpinan.

Selanjutnya Pendidikan Islam sebagai pisau analisis terhadap konsep

tentang pengambilan keputusan. Islam sebagai agama universal yang ajarannya

tidak saja terbatas pada hal-hal yang parsial, akan tetapi meliputi seluruh aspek

kehidupan manusia. Dalam hal pengambilan keputusan, seorang pemimpin

1
Nawawi, Hadari, Kepemimpinan menurut Islam, (Yogyakarta:Gajah Mada,1993)hlm.55-56

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 1


berpijak pada ajaran-ajaran Islam. Islam telah memberi rambu-rambunya seperti

dengan cara musyawarah.

2. Rumusan Masalah

Untuk lebih terarahnya makalah ini, maka kami membatasi permasalahan

sebagai berikut:

a. Apa pengertian dari kepemimpinan dan pengambilan keputusan?

b. Apa saja jenis-jenis pengambilan keputusan ?

c. Bagaimana tahap-tahap dalam pengambilan keputusan ?

d. Bagaimana gaya dan model pengambilan keputusan ?

3. Tujuan Pembahasan

Dari rumusan dan batasan masalah di atas, ada beberapa tujuan yang ingin

kami capai dari makalah ini, yaitu Untuk mengetahui :

a. Pengertian dari kepemimpinan dan pengambilan keputusan

b. Jenis-jenis pengambilan keputusan

c. Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan

d. Gaya dan model pengambilan keputusan

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 2


B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan

a. Pengertian Kepemimpinan

Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin. Dalam

bahasa Inggris, leadership yang berarti kepemimpinan, dari kata dasar leader

berarti pemimpin dan akar katanya to lead yang terkandung beberapa arti yang

saling erat berhubungan: bergerak lebih awal, berjalan di awal, mengambil

langkah awal, berbuat paling dulu, memelopori, mengarahkan pikiran-pendapat-

orang lain, membimbing,menuntun, dan menggerakkan orang lain melalui

pengaruhnya.

Menurut Robins, seperti dikutip oleh Sudarwan Danim dan Suparno,

kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi kelompok ke arah pencapaian

tujuan.2 Menurut James J. Jones mengartikan kepemimpinan sebagai : proses

interaksi dengan cara dimana organisasi menentukan setiap anggota ruang

lingkup untuk tindakan dalam pengambilan keputusan, melaksanakan tugas, dan

kerja sama lainnya.3 Pengertian Jones tersebut perlu dikemukakan dalam

kaitannya dengan salah satu faktor keefektifan organisasi yaitu pengambilan

keputusan. Bahkan kerja sama yang dimaksudkan dalam definisi di atas

2
Baharuddin & Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam (Jokjakarta : Ar-Ruzz Media,
2012),hlm. 47
3
Hendyat Soetopo, Perilaku Organisasi, Teori dan Praktek di Bidang Pendidikan (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.209

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 3


berkaitan dengan proses komunikasi dalam organisasi yang juga menjadi salah

satu aspek penentu keefektifan organisasi.

b. Pengertian Pengambilan Keputusan

Keputusan adalah pengakhiran daripada proses pemikiran tentang apa yang

dianggap sebagai masalah sebagai sesuatu yang merupakan penyimpangan

daripada yang dikehendaki, direncanakan atau dituju dengan menjatuhkan

pilihan pada salah satu alternatif pemecahannya.4 Menurut Siagian pengambilan

keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah

yang dihadapi. Dikatakan lebih lanjut bahwa masalah tersebut menyangkut

pengetahuan tentang hakikat dari masalah yang dihadapi, analisis masalah

dengan mempergunakan fakta dan data, mencari alternatif yang paling rasional

dan penilaian hasil yang dicapai sehingga akibat dari keputusan yang diambil

akan dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang harus diperbuat untuk

mengatasi masalah tersebut dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu

alternatif tertentu.5

Dapat diartikan bahwa pengambilan keputusan adalah memilih dan

menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari beberapa alternatif

yang dirumuskan. Keputusan itu harus bersifat fleksibel, analitis dan mungkin

untuk dilaksanakan dengan dorongan sarana prasarana dan sumber daya yang

tersedia (berupa manusia dan material).

4
Atmosudirjo, Prajudi, Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan (Jakarta
: Ghalia Indonesia, 1990), hlm.45
5
Asnawir, Manajemen Pendidikan, (Padang: IAIN IB Press, 2006)hlm. 203

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 4


Dasar pengambilan keputusan itu bermacam-macam, tergantung dari

permasalahannya. Keputusan dapat diambil berdasarkan perasaan semata-mata,

dapat pula berdasarkan rasio. Selain tergantung kepada permasalahannya,

pengambilan keputusan juga tergantung kepada individu yang membuat

keputusan.

Sementara dalam konteks pendidikan Islam, hal terpenting yang harus

diperhatikan dalam rangka pengambilan keputusan adalah bagaimana keputusan

itu ditetapkan atas dasar musyawarah mufakat. Sebab dalam praktik kehidupan

umat Islam setiap permasalahan yang dihadapi senantiasa menempuh cara

musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan. Musyawarah sangat

diperlukan sebagai bahan pertimbangan dan tanggung jawab bersama pada

setiap proses pengambilan keputusan, sehingga setiap keputusan yang

dikeluarkan akan menjadi tanggung jawab bersama.

Setiap musyawarah merupakan bentuk penghargaan terhadap orang lain,

karena pendapat-pendapat yang disampaikan menjadi pertimbangan bersama.

Allah Swt berfirman dalam QS Al-Imran (3): 159 :

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 5


Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka,

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam

urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakkal kepada-Nya.

Pada ayat lain Allah juga berfirman dalam QS Asy-Syura (42): 38






dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan

shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka

menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.6

Musyawarahpun seharusnya menjadi jalan yang ditempuh oleh dunia

pendidikan dalam setiap pengambilan keputusan dengan melibatkan semua

komponen yang terlibat di dunia pendidikan seperti pendidik, peserta didik,

orang tua dan masyarakat sehingga setiap keputusan yang diambil dapat

diterima dan dijalankan dengan baik oleh semua komponen tersebut, karena

dalam musyawarah terdapat nilai-nilai kebajikan yang sangat tepat jika

diterapkan di dunia pendidikan.

6
Al-Kaffah, Al-Quran dan terjemahan, mushaf dengan Khat Madinah dan Terjemahan,
dilengkapai dengan Asbabun Nuzul yang Shahih, Indeks Al-Quran Tematik dan Tema
Penjelasan Kandungan ayat. (Jakarta : Sukses Publishing, 2012), hlm. 488

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 6


2. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan

a. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intusi

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat

subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.

Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :

1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk

memutuskan.

2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang

bersifat kemanusiaan.

3. Pengambilan Keputusan Rasional. Keputusan yang bersifat

rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah masalah yang

dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan

rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan

rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang

rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat

terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

b. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta

Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan

didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta

perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang

telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan

informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 7


harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan

dasar pengambilan keputusan.

c. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman

Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan,

pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah

terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip

penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-

pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah

terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah

permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat

ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya

itu untuk mengatasi masalah yang timbul.

d. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang

Banyak sekali keputusan yang diambil karena

wewenang(authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan

organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan

dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi

yang efektif dan efisien.

Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa

keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 8


banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik),

dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih

permanent sifatnya.

Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan

menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial.

Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan

sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi

kabur atau kurang jelas.7 Pengambilan keputusan seperti ini

3. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan seperti membalik telapan

tangan. Hal tersebut dikarenakan keputusan tersebut pada gilirannya akan

member dampak terhadap banyak aspek. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan

keputusan yang akurat dan penuh pertimbangan harus melalui tahapan-tahapan

tertentu sehingga kemungkinan timbulnya dampak negatif dari keputusan

tersebut dapat diminimalisir.

Menurut Herbart A. Simon, setidaknya ada tiga tahap yang ditempuh dalam

pengambilan keputusan, yaitu :

a. Tahap penyelidikan; tahanp ini dilakukan dengan mempelajari

lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Pada tahap ini

data mentah yang diperoleh, diolah dan diuji serta dijadikan

petunjuk untuk mengetahui atau mengenal persoalan

7
Syamsi, Ibnu, Pengambilan Keputusan dan system Informasi (Jakarta : Bumi Aksara, 2000),
hlm. 16-17

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 9


b. Tahap perancangan; pada tahap ini dilakukan pendaftaran,

pengembangan, penganalisaan arah tindakan yang mungkin

dilakukan

c. Tahap pemilihan; pada tahap ini dilakukan kegiatan pemilihan arah

tindakan dari semua yang ada. 8

Ketiga tahapan pengambilan keputusan yang ditawarkan oleh

Herbart di atas, menurut penulis ada tambahan satu tahapan lagi yaitu

Tahap Impelementasi ; Tahap ini dilakukan penerapan terhadap

rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta

pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan

Dari tahapan pengambilan keputusan diatas dapat diilustrasi seperti

gambar berikut :

Penyelidikan

Perancangan

Pemilihan

Implementasi

4. Gaya dan Model Pengambilan Keputusan

8
Asnawir, Manajemen Pendidikan (Padang, IAIN IB Press, 2006) hlm. 215

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 10


Gaya dan model pengambilan keputusan erat kaitannya denga

beberapa tahap yang ditempuh dalam pengambilan keputusan. Artinya,

model-model pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang

pimpinan atau manajer dapat dilihat dari keempat tahapan pengambilan

keputusan yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu : tahap

penyelidikan, tahap perancangan, tahap pemilihan dan tahap

implementasi. Kendati demikian, hal penting yang perlu dibahas

berkenaan dengan model atau gaya pengambilan keputusan ini adalah

bahwa seorang pimpinan atau manajer perlu memenuhi beberapa

persyaratan yaitu :

a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasil

yang diperoleh

b. Mengetahui metode dalam membuat urutan kepentingan dan semua

alternatif

c. Memilih alternatif yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan.

Dapat pula dikemukakan bahwa model atau gaya pengambilan

keputusan ini berkaitan erat dengan tipe kepemimpinan seseorang.

Seseorang yang memiliki tipe kepemimpinan otoriter tentu dalam

pengambilan keputusan juga akan bersikap otoriter, sehingga kurang

menerima atau mempertimbangkan pendapat atau usulan yang datang

dari orang lain.

Anwar mengidentifikasi setidaknya terdapat tiga tipe dalam

kepemimpinan, yaitu: (1) tipe normatif, mengasumsikan bahwa tujuan-

tujuan yang digariskan akan mempercepat pencapaian tujuan lembaga

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 11


dalam kepemimpinannya. Jalan yang sangat memungkinkan untuk

mencapai tujuan lebih ditentukan pada struktur organisasi daripada

menggunakan orang tertentu. Bila dikaitkan dengan administrasi, maka

administrasi yang baik ditandai oleh efektivitas organisasi yang lebih

menonjol daripada efisiensi waktu. (2) tipe personal, asumsinya bahwa

jalan terbaik untuk mewujudkan tujuan tujuan adalah lebih kepada

keterlibatan individu daripada hanya mempercayakan kepada struktur

organisasi. Artinya, penentu baik buruknya administrasi bukanlah

efektivitas organisasi, akan tetapi efisiensi individunya. (3) tipe

transaksional, merupakan gaya sementara untuk mencapai gaya lain

yang sangat bergantung kepada situasi. Gaya ini lebih menekankan

kebutuhan untuk bergeser sambil berubah ke arah yang lebih baik tanpa

mengubah urutan organisasi maupun pribadi yang terlibat di dalamnya.

Ukuran baik buruknya administrasi dalam tipe kepemimpinan ini

ditentukan oleh efektivitas organisasi dan efektivitas individu.9

Menurut Syamsi khusus pengambilan keputusan dalam kelompok,

ada dua teknik yang dapat dilakukan, yaitu: pertama, teknik Delphi.

Pada teknik ini setelah pucuk pimpinan memberitahukan adanya

masalah yang perlu dipecahkan bersama, para pimpinan diminta

pendapat atau ide mereka, saran-saran dan pandangan secara tertulis

mengenai rencana keputusan yang akan diambilnya. Pendapat dan saran

mereka disampaikan tanpa menyebutkan identitas penyarannya dalam

9
Anwar, Moch. Idochi, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan (Bandung :
Alfabeta, 2003) hlm. 68-69

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 12


rangka solidaritas. Setelah dikumpulkan mereka diminta untuk saling

menanggapi terhadap masukan-masukan yang ada. Masukan-masukan

tersebut menunjukkan adanya kontribusi kecakapan, keterampilan,

kemauan dan juga kontribusi informasi. Akhirnya keputusan yang baik

dapat diambilnya. Teknik Delphi ini dimaksudkan untuk menghindari

hubungan langsung yang kurang enak, karena menonjolnya ide yang

lebih bagus dari salah seorang dibandingkan dengan ide yang lain.

Dengan teknik Delphi ini dapatlah dihindarkan perasaan tersinggung

bagi yang idenya kalah. Tetapi keburukannya antara lain hanya karena

untuk menghindarkan rasa tidak enak saja, maka tidak diberikan

kesempatan berkomunikasi secara langsung. Padahal ada baiknya kalau

ada pendapat yang lebih baik itu dianggap sebagai penambahan

pengetahuan bagi yang lainnya.10

Kedua, teknik kelompok nominal. Pertemuan kelompok ini

merupakan pertemuan kelompok struktural yang tugasnya memberikan

tanggapan dan saran secara tertulis. Setelah itu, masing-masing orang

diminta menulis ide pokok atau pendapatnya di white board secara

bergantian. Kemudian pendapat-pendapat yang telah tertulis itu

dibicarakan bersama secara terbuka. Setiap ide dibicarakan sampai

tuntas. Akhirnya jika tidak ada kata sepakat bulat, maka perlu voting. 11

Perbedaan kedua teknik pengambilan keputusan di atas pada

pokoknya adalah bahwa teknik Delphi merupakan teknik pengambilan


10
Syamsi,Ibnu, Pengambilan Keputusan dan system Informasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000),
hlm. 98-99
11
Syamsi,Ibnu, Pengambilan Keputusan dan system Informasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000),
hlm. 98-99

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 13


keputusan kelompok secara lebih tertutup; sedangkan teknik kelompok

nominal lebih bersifat terbuka. Kendati demikian, teknik mana yang

akan digunakan oleh seorang pimpinan atau manajer sangat tergantung

kepada situasi yang berlangsung pada saat akan melakukan pengambilan

keputusan.

Secara teoritis ada 3 gaya pengambilan keputusan yang biasanya

dilakukan oleh seorang pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah:

a. Gaya Direktif

1) Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam

memecahkan masalah

2) Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat

3) Cenderung berfokus jangka pendek

4) Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum

menggambarkan kekeuasaan yang otokratik

b. Gaya Analitik

1) Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis

2) Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan

alternetif dibandingkan gaya direktif

3) Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama

4) Menggambarkan pemimpin yang otokratik

c. Gaya Konseptual

1) Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas

2) Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa

depan

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 14


3) Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi

dan banyak menggunakan intuisi dalam peng keputusan

4) Berani mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi yang

kreatif

5) Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan12

5. Hal hal yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin atau

manajer dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

Pertama, dinamika individu. Antara individu dengan organisasi saling

mempengaruhi. Begitu juga antara individu yang satu dengan individu yang lain

juga mengalami perbedaan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan

pribadinya. Seseorang dalam pengambilan keputusan untuk organisasi selalu

dipengaruhi oleh kepentingan pribadinya.

Kedua, dinamika kelompok. Dinamika kelompok sangat dipengaruhi

oleh jumlah individu sebagai anggota kelompok yang bersangkutan. Norma

yang dimiliki oleh kelompok tersebut sangat besar pengaruhnya terhada cara

berpikir, menanggapi suatu gejala sosial dan tingkah laku seseorang. Perubahan

sikap (attitude), pendapat (opiny) dan tingkah laku (behavior) dalam

menanggapi rangsangan - rangsangan sosial akan disesuaikan dengan norma

kelompok. Pengaruh norma kelompok itu penting diperhatikan oleh para

manajer karena para bawahannya terdiri dari individu-individu yang tergabung

dalam organisasi yang ia pimpin.

12
http://degung-wira-gaya-pengambilan-keputusan.html. dikutip pada 19-11-2015 pukul 20.00

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 15


Ketiga, dinamika lingkungan. Lingkungan ialah situasi, kondisi dan

faktor-faktor yang berkaitan dengan suatu keputusan. Keputusan yang diambil

merupakan jawaban terhadap suatu tantangan atau suatu masalah yang dihadapi

yang timbul sebagai akibat perubahan, situasi dan kondisi. Perubahan situasi

dan kondisi tersebut sangat ditentukan oleh derajat keputusan yang diambil.

Derajat keputusan sangat ditentukan pula oleh jenis dan luasnya lingkup

organisasi.

Bagaimanapun kecilnya derajat keputusan tetap menimbulkan pengaruh

pada lingkungan. Seorang manajer perlu memperhatikan dinamika lingkungan.

Hal tersebut akan memperluas wawasannya dalam mengambil keputusan. Suatu

keputusan yang diambil tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu

sama lain, dan akan menimbulkan perubahan dalam lingkungan keputusan

tersebut. Perubahan dimaksud dapat menimbulkan masalah yang memerlukan

pemecahan. Pemecahan satu masalah akan menimbulkan masalah baru yang

untuk pemecahannya diperlukan pengambilan keputusan pula.

Selain beberapa faktor di atas, terdapat beberapa faktor lain yang juga

mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan, yaitu: (1) sistem nilai

yang berlaku dalam hubungan antara individu dan masyarakat, (2) persepsi atau

pandangan seseorang terhadap suatu masalah. Persepsi ini juga dipengaruhi oleh

sistem nilai yang berlaku dan pengalaman yang dimiliki/dialami, (3)

keterbatasan manusiawi antara lain ketidakmampuan mengumpulkan informasi

secara langsung, (4) perilaku politik, kekuasaan dan kekuatan yang terjadi.

Banyak keputusan yang diambil tidak maksimal, tetapi hanya merumuskan

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 16


perilaku politik tertentu, (5) keterbatasan waktu, kesibukan waktu,

mengakibatkan informasi-informasi yang diperoleh sangat terbatas pula untuk

digunakan dalam pengambilan keputusan dan (6) gaya kepemimpinan yang


13
dimiliki seseorang juga akan mewarnai corak keputusan yang diambil.

dengan demikian seorang pemimpin dalam menjalan tugas kepemimpinannya

tentu harus mempunyai kemampuan ataupun tekhnik dalam memecahkan suatu

masalah dan pengambilan keputusan.

C. KESIMPULAN

1. Pengertian dari kepemimpinan dan pengambilan keputusan

Menurut Robins, seperti dikutip oleh Sudarwan Danim dan Suparno,

kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi kelompok ke arah pencapaian

tujuan. Menurut James J. Jones mengartikan kepemimpinan sebagai : proses

interaksi dengan cara dimana organisasi menentukan setiap anggota ruang

lingkup untuk tindakan dalam pengambilan keputusan, melaksanakan tugas, dan

kerja sama lainnya.

2. Jenis-jenis pengambilan keputusan yakni :

Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi, rasional, fakta, pengalaman dan

berdasarkan wewenang.

3. Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan yakni ;

Tahap penyelidikan, tahap perancangan, tahap pemilihan dan tahap

implementasi.

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 17


4. Gaya dan model pengambilan keputusan

Hal penting yang perlu dibahas berkenaan dengan model atau gaya

pengambilan keputusan ini adalah bahwa seorang pimpinan atau manajer

perlu memenuhi beberapa persyaratan yaitu : seorang pemimpin harus

mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasil yang

diperoleh, memilih alternatif yang paling menguntungkan untuk

dilaksanakan.

Secara teoritis ada 3 gaya pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan

oleh seorang pemimpin. Yakni :

1. Gaya direktif,

2. Gaya analitik, dan

3. Gaya Konseptual .

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 18


DAFTAR RUJUKAN

Al-Kaffah, Al-Quran dan terjemahan, mushaf dengan Khat Madinah


dan Terjemahan, dilengkapai dengan Asbabun Nuzul yang Shahih, Indeks Al-
Quran Tematik dan Tema Penjelasan Kandungan ayat. Jakarta : Sukses
Publishing, 2012.
Anwar, Moch. Idochi.Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya
Pendidikan, Bandung, Alfabeta 2003.
Asnawir, Manajemen Pendidikan, Padang, IAIN IB Press 2006.
Atmosudirdjo, Prajudi, Beberapa Pandangan Umum
TentangPengambilan Keputusan (Decision making), Jakarta, Ghalia Indonesia
1990.
Baharuddin & Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam Jokjakarta ,
Ar-Ruzz Media, 2012
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta, Balai Pustaka 2002.
Fatah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya 2006.
Marno dkk., Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,
Bandung, Refika Aditama 2008.
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Malang, Erlangga,
2010.

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 19


Nawawi, Hadari, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta, Gajah
Mada University Press, 1993.
Siswanto, H.B., Pengantar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Syamsi, Ibnu, Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi, Jakarta:
Bumi Aksara, 2000.
Tilaar, H.A.R., Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2008.

KEPEMIMINAN PENDIDIKAN ISLAM Page 20

Anda mungkin juga menyukai