A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
berkaitan, pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat urgen bagi setiap
orang terutama bagi para pimpinan atau manajer. Eksistensi seorang pemimpin
adalah pimpinan atau manajer yang mampu membuat kebijakan dan mengambil
tersebut bisa diterima oleh anggota organisasi dan organisasi dapat berjalan
tidak saja terbatas pada hal-hal yang parsial, akan tetapi meliputi seluruh aspek
1
Nawawi, Hadari, Kepemimpinan menurut Islam, (Yogyakarta:Gajah Mada,1993)hlm.55-56
2. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
3. Tujuan Pembahasan
Dari rumusan dan batasan masalah di atas, ada beberapa tujuan yang ingin
a. Pengertian Kepemimpinan
bahasa Inggris, leadership yang berarti kepemimpinan, dari kata dasar leader
berarti pemimpin dan akar katanya to lead yang terkandung beberapa arti yang
pengaruhnya.
2
Baharuddin & Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam (Jokjakarta : Ar-Ruzz Media,
2012),hlm. 47
3
Hendyat Soetopo, Perilaku Organisasi, Teori dan Praktek di Bidang Pendidikan (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.209
dengan mempergunakan fakta dan data, mencari alternatif yang paling rasional
dan penilaian hasil yang dicapai sehingga akibat dari keputusan yang diambil
akan dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang harus diperbuat untuk
alternatif tertentu.5
menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari beberapa alternatif
yang dirumuskan. Keputusan itu harus bersifat fleksibel, analitis dan mungkin
untuk dilaksanakan dengan dorongan sarana prasarana dan sumber daya yang
4
Atmosudirjo, Prajudi, Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan (Jakarta
: Ghalia Indonesia, 1990), hlm.45
5
Asnawir, Manajemen Pendidikan, (Padang: IAIN IB Press, 2006)hlm. 203
keputusan.
itu ditetapkan atas dasar musyawarah mufakat. Sebab dalam praktik kehidupan
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
bertawakkal kepada-Nya.
dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
orang tua dan masyarakat sehingga setiap keputusan yang diambil dapat
diterima dan dijalankan dengan baik oleh semua komponen tersebut, karena
6
Al-Kaffah, Al-Quran dan terjemahan, mushaf dengan Khat Madinah dan Terjemahan,
dilengkapai dengan Asbabun Nuzul yang Shahih, Indeks Al-Quran Tematik dan Tema
Penjelasan Kandungan ayat. (Jakarta : Sukses Publishing, 2012), hlm. 488
subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
memutuskan.
bersifat kemanusiaan.
perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang
permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat
ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya
dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih
permanent sifatnya.
member dampak terhadap banyak aspek. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan
Menurut Herbart A. Simon, setidaknya ada tiga tahap yang ditempuh dalam
7
Syamsi, Ibnu, Pengambilan Keputusan dan system Informasi (Jakarta : Bumi Aksara, 2000),
hlm. 16-17
dilakukan
Herbart di atas, menurut penulis ada tambahan satu tahapan lagi yaitu
gambar berikut :
Penyelidikan
Perancangan
Pemilihan
Implementasi
8
Asnawir, Manajemen Pendidikan (Padang, IAIN IB Press, 2006) hlm. 215
persyaratan yaitu :
yang diperoleh
alternatif
kebutuhan untuk bergeser sambil berubah ke arah yang lebih baik tanpa
ada dua teknik yang dapat dilakukan, yaitu: pertama, teknik Delphi.
9
Anwar, Moch. Idochi, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan (Bandung :
Alfabeta, 2003) hlm. 68-69
lebih bagus dari salah seorang dibandingkan dengan ide yang lain.
bagi yang idenya kalah. Tetapi keburukannya antara lain hanya karena
tuntas. Akhirnya jika tidak ada kata sepakat bulat, maka perlu voting. 11
keputusan.
a. Gaya Direktif
memecahkan masalah
b. Gaya Analitik
c. Gaya Konseptual
depan
kreatif
mempengaruhi. Begitu juga antara individu yang satu dengan individu yang lain
yang dimiliki oleh kelompok tersebut sangat besar pengaruhnya terhada cara
berpikir, menanggapi suatu gejala sosial dan tingkah laku seseorang. Perubahan
12
http://degung-wira-gaya-pengambilan-keputusan.html. dikutip pada 19-11-2015 pukul 20.00
merupakan jawaban terhadap suatu tantangan atau suatu masalah yang dihadapi
yang timbul sebagai akibat perubahan, situasi dan kondisi. Perubahan situasi
dan kondisi tersebut sangat ditentukan oleh derajat keputusan yang diambil.
Derajat keputusan sangat ditentukan pula oleh jenis dan luasnya lingkup
organisasi.
keputusan yang diambil tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu
Selain beberapa faktor di atas, terdapat beberapa faktor lain yang juga
yang berlaku dalam hubungan antara individu dan masyarakat, (2) persepsi atau
pandangan seseorang terhadap suatu masalah. Persepsi ini juga dipengaruhi oleh
secara langsung, (4) perilaku politik, kekuasaan dan kekuatan yang terjadi.
C. KESIMPULAN
berdasarkan wewenang.
implementasi.
Hal penting yang perlu dibahas berkenaan dengan model atau gaya
mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasil yang
dilaksanakan.
1. Gaya direktif,
3. Gaya Konseptual .